Definisi keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dan keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran dan mempertahankan budaya yang umum.
Meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosialdari tiap anggota
(Helvie, 1981 dalam Mubarak dkk, 2012)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya, 1989 dalam Mubarak, 2012).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang
tinggal dalam satu rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya
masing-masing untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
2. Ciri ciri keluarga
Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Efendi (2007) yaitu:
a. Diikat dalam satu perkawinan
b. Ada ikatan batin
c. Ada tanggung jawab masing anggota
d. Ada pengambilan keputusan
e. Kerjasama dalam anggota keluarga
f. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
3. Tipe/bentuk keluarga
Tipe tipe keluarga menurut Mubarak, (2012) adalah :
a. Keluarga Inti ( nuclear family ), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak
baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
b. Extended family, adalah keluarag inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
c. Reconstructed nuclear, adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anak anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.
Meninggalkan
keluarga
mereka
masing-masing
fisik/psikologis.
Tugas Perkembangannya :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah Kesehatan Yang Muncul :
baik
rokok
sebagai
alat
pergaulan,kehamilan
tidak
dikehandaki.
4) Konseling dan pendidikan tentang sex education menjadi sangat
penting.
5) Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak remaja tenting sex
education > konseling harus terpisah antara orang tua dengan anak
Tugas Perkembangannya :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan & penuh arti
dengan para ortu lansia(teman sebaya) & anak-anak
3) Memperkokoh hubungan perkawinan
Masalah Kesehatan
1) Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu luang
& tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus ideal,no smoking,
pemeriksaan berkala.
V. 4)
W. 5)
X.
Y. d.
Z. 1)
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.1)
AG.
AH.
AI.
AJ. f.
AK.
keluarga
AL.
2) Respon keluarga terhadap stress
AM.
3) Strategi koping yang digunakan
AN.
4) Strategi adaptasi yang disfungsional
AO.
AP.g. Pemeriksaan fisik
AQ.
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
AR.
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
AS.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata,
mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
AT.4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
AU.
AV.
AW.
h. Harapan keluarga
AX.
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
AY.2) Terhadap petugas kesehatan yang ada
AZ.
BA.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji
(2004) yaitu:
BB.
BC.
a. Membina hubungan baik
BD.
Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara lain,
perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah, menjelaskan tujuan
kunjungan, meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada di keluarga, menjelaskan luas kesanggupan bantuan
perawat yang dapat dilakukan, menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan
lain yang ada di keluarga.
BE.
BF.b. Pengkajian awal
BG.
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan yang dilakukan.
BH.
BI. c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
BJ. Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data y6ang lebih
lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal.
Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga hingga penyebab dari
masalah kesehatan yang penting dan paling dasar.
BK.
BL.
2 Diagnosa Keperawatan
BM.
BN.
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan
yang
menggunakan
dan
kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
BX.
2) Penyebab (etiologi) adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
BY.
3) Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang
diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
emndukung masalah dan penyebab.
BZ.
CA.
Peran-pola hubungan
Konflik keputusan
Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Konflik peran orang tua isolasi social
Perubahan dalam proses keluarga
Perubahan penampilan peran
Risiko perubahan dalam menjadi orang tua
Perubahan menjadi orang tua
Bobot
1
masalah
untuk dipecahkan
Potensi masalah untuk
dicegah
Menonjolnya masalah
Skor
Aktual
=3
Risiko
=2
Potensial = 1
Mudah
=2
Sebagian
=1
Tidak dapat = 0
Tinggi
=3
Cukup
=2
Rendah
=1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Tidak dirasakan adanya masalah = 0
CY.
CZ.
DA.
DB.
DC.
DD.
DE.
DF.
DG.
DH.
4. Pelaksanaan
DS.
perencanaan
selanjutnya
setelah
perawat
melakukan
analisis
(Suprajitno,2004)
1. Pengkajian
a. Identitas kepala keluarga
b. Komposisi keluarga
komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan dengan kk, dan
imunisasi bagi balita dan disertai genogram keluarga tersebut
c. Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe
keluarga tersebut
d. Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat tinggala
keluarga, dan kegiatan keagamaan
keluarga
Nilai dan norma keluarga
kesehatan
Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan
4.
kualitas komunikasi
Strukur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilakunya
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Fungsi keluarga
1.
Fungsi ekonomi
2.
Fungsi mendapatkan status social
3.
Funsi pendidikan
4.
Fungsi sosialisasi
5.
Fungsi perawatan kesehatan
a.
Mengenal masalah kesehatan
b.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
c.
Merawat anggota keluarga yang sakit
d.
Memelihara, memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
e.
Menggunakan fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
r. 6.
Fungsi religious
s. Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan
oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
No.
Kriteria
1.
a. Sifat masalah
Skala
Bobot
Scoring
2/3 x 1 =
2/3
ancaman
kesehatan
b.
Kemungkinan
Pembenaran
pengawasan
2
masalah dapat
2/2 x 2 =
diubah:Mudah
c. Potensial
masalah untuk
2/3 x 1 =
diubah:cukup
2/3
d. Menonjolnya
masalah; masalah
tidak dirasakan
0/2 x 1 =
oleh keluarga
Total : 3 1/3
t.
u. DAFTAR PUSTAKA
v.
w. Suharto, S.Kp. M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkurtural. Jakarta : EGC
x.
y. Suprajitno, S.Kp. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
z.