Anda di halaman 1dari 16

1.

Definisi keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dan keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran dan mempertahankan budaya yang umum.
Meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosialdari tiap anggota
(Helvie, 1981 dalam Mubarak dkk, 2012)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya, 1989 dalam Mubarak, 2012).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang
tinggal dalam satu rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya
masing-masing untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
2. Ciri ciri keluarga
Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Efendi (2007) yaitu:
a. Diikat dalam satu perkawinan
b. Ada ikatan batin
c. Ada tanggung jawab masing anggota
d. Ada pengambilan keputusan
e. Kerjasama dalam anggota keluarga
f. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
3. Tipe/bentuk keluarga
Tipe tipe keluarga menurut Mubarak, (2012) adalah :
a. Keluarga Inti ( nuclear family ), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak
baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
b. Extended family, adalah keluarag inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
c. Reconstructed nuclear, adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anak anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.

d. Middle age/aging couple, adalah suami sebagai pencari uang, istri


dirumah/kedua duanya bekerja dirumah, anak anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir
e. Dyadic nuclear, adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja diluar rumah
f. Single parent, satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian
pasangannya dan anak anakanya dapat tinggal dirumah/diluar rumah
g. Duall carier, suami istri atau keduanya berkarir tanpa anak
h. Communter married, suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pad waktu waktu
tertentu
i. Single adult, wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dan tidak adanya
keiinginan untuk menikah
j. Three generation, tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k. Institusional, anak anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti
panti
l. Communal, satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas
m. Group married, satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di
dalam satu kesatuan keluargadan tiap individu adalah menikah dengan orang
lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak
n. Unmarried parent and child, ibu dan anak dimana perkawian tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi
o. Cohibing couple, dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
perkawinan
4. Fungsi fungsi keluarga
Fungsi fungsi keluarga menurut Effendi, (2009) adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna
untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku

sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai


budaya keluarga.
c. Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi
tugas keluarga dibidang kesehatan.
5. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Friedman (2002) mengatakan tugas tugas keluraga dalam bidang
kesehatan adalah sebagai berikut
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini
ada hubunganya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan pada setiap anggota keluarga.
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak
dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
d. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan
6. Tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan
Menurut Mubarak dkk (2012) tugas dan perkembangan keluarga sesuai dengan
tahap perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Tahap I
Pasangan Baru/Keluarga Baru (newly established couple (no children).
Dimulai saat individu laki-laki / perempuan membentuk keluarga melalui
perkawinan.

Meninggalkan

keluarga

mereka

masing-masing

fisik/psikologis.
Tugas Perkembangannya :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah Kesehatan Yang Muncul :

baik

Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, Aspek luas tentang KB,


Penyakit kelamin baik sebelum/sesudah menikah. Konsep perkawinan
tradisional : dijodohkan, hukum adat Tugas Perawat : membantu setiap
keluarga untuk agar saling memahami satu sama lain.
b. Tahap II
Keluarga Kelahiran Anak Pertama (Chlid-bearing family ( oldest child
birth to 2,5 years). Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia
30 bulan ( 2,5 tahun). Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak.
Tugas Perkembangannya :
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Masalah Kesehatan Keluarga
Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan
fisik secara dini. Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu
dan anak.
c. Tahap III
Keluarga Anak Usia Prasekolah Family With Preschool Children (oldest
child 2,5 5 years). Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 5 tahun.
Keluarga lebih majemuk dan berbeda. (Suami Ayah = Istri Ibu = anak
laki-laki -saudara = anak perempuan saudari ).
Tugas Perkembangannya
1) Memenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal, privasi
dan rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi.
2) Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
3) Mempertahankan hubungan yang sehat internal atau ekternal keluarga,
bagian tanggung jawab anggota keluarga
4) Stimulasi tumbang anak. Pembagian waktu untuk individu,pasangan dan
anak ( paling repot )
Masalah Keesehatan Keluarga
Masalah kesehatan fisik : penyakit menular,jatuh,luka bakar,keracunan &
kecelakaan 2 lain.
d. Tahap IV

Keluarga Dengan Anak Sekolah atau Family With School Children


(oldest child 6 13 years ). Keluarga mencapai jumlah anggota yang
maksimal,keluarga sangat sibuk. Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas
masing-2. Orang tua berjuang dengan tuntutan ganda : perkemb anak &
dirinya. Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan
teman sebayanya). Orang tua mulai merasakan tekanan yg besar dr
komunitas di luar rumah ( sistem sekolah )
Tugas Perkembangannya
1) Membantu sosialisasi anak : meningktk prestasi belajar anak.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
3) Memenuhi kebutuhant & biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk biaya kesehatan.
e. Tahap V
Keluarga Dengan Anak Remaja atau Family With Teenagers ( oldest
child 13 -19/20 years ). Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13
th,berlangs 6-7 th. Tujuan keluarga tahap ini : melonggarkan ikatan yang
memungkinkan tanggungjawab & kebebasan yg lebih optimal bagi remaja
untuk menjadi dewasa muda.
Tugas Perkembangannya :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
2) Menfokuskan hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-anak
Masalah-masalah kesehatan :
1) Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik,tapi promosi kesehatan
tetap perlu diberikan.
2) Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat ; penyakit jantung
koroner pada orang tua ( usia 35 th )
3) pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-obatan,alkohol, mulai
menggunakan

rokok

sebagai

alat

pergaulan,kehamilan

tidak

dikehandaki.
4) Konseling dan pendidikan tentang sex education menjadi sangat
penting.
5) Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak remaja tenting sex
education > konseling harus terpisah antara orang tua dengan anak

6) Persepsi remaja tentang sex education : uji kehamilan,AIDS,alat


kontrasepsi Dan aborsi
f. Tahap VI
Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda atau Family As Launching
Center ( oldest child gone to departure of youngest ). Dimulai Anak pertama
meninggalkan rumah berakhir sama rumah menjadi kosong. Tahap ini bisa
singkat bisa lama tgant juml anak ( biasa berlangs 6 7 th ) > faktor
ekonomi menjadi kendala.
Tugas Perkembnaganya :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru
dari perkawianan anak-anaknya.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui & menyesuaikan kembali hubungn
perkawinan
3) Membantu orang tua/ lansia yg sakit-sakitan dari suami maupun istri.
Masalah Kesehatan
Masalah komunikasi anak dengan orang tua ( jarak ), perawatan usia
lanjut, masalah penyak kronis: Hipertensi,Kolesterol, Obesitas, Menopause,
DM, Dll.
g. Tahap VII
Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan atau Middle-anged Family
( emptynest to retirement ). Dimulai anak terakhir keluar dan berakhir
sampai pensiun at kematian pasangan. Biasanya dimulai saat orang tua
berusia 45-55th & berakhir saat masuk pensiun 16-18 th kemudian

Tugas Perkembangannya :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan & penuh arti
dengan para ortu lansia(teman sebaya) & anak-anak
3) Memperkokoh hubungan perkawinan
Masalah Kesehatan
1) Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu luang
& tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus ideal,no smoking,
pemeriksaan berkala.

2) Masalah hubungan perkawinan,komunikasi dengan anak-anak & teman


sebaya,masalah ketergantungan perawatan diri
h. Tahap VIII
Keluarga Masa Pensiun & Lansia atau Aging Family ( retirement to
death of both spouses ). Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai salah
satu /keduanya meninggal. Kehilangan yg lazim pada usia ini : ekonomi &
pekerjaan (pensiun),perumahan ( pindah ikut anak/panti ) , social (kematian
pasangan & teman-satunya), Kesehatan (penurunan kemamp fisik )
Tugas Perkembangannya :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelaahan Dan
integrasi hidup )

B. Asuhan keperawatan keluarga


1. Pengkajian
C. a. Data Umum
D. 1) Identitas kepala keluarga
E. 2) Komposisi anggota keluarga
F. 3) Genogram
G. 4) Tipe keluarga
H. 5) Suku bangsa
I. 6) Agama
J. 7) Status sosial ekonomi keluarga
K.
L. b. Aktifitas rekreasi keluarga
M. 1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
N. 2) Tahap perkembangan keluarga saat ini
O. 3) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
P. 4) Riwayat keluarga inti
Q. 5) Riwayat keluarga sebelumnya
R. c. Lingkungan
S. 1) Karakteristik rumah
T. 2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
U. 3) Mobilitas geografis keluarga

V. 4)
W. 5)
X.
Y. d.
Z. 1)
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.1)
AG.
AH.
AI.
AJ. f.
AK.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


System pendukung keluarga
Struktur keluarga
Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran (formal dan informal)
4) Nilai dan norma keluarga
e. Fungsi keluarga
Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan

keluarga
AL.
2) Respon keluarga terhadap stress
AM.
3) Strategi koping yang digunakan
AN.
4) Strategi adaptasi yang disfungsional
AO.
AP.g. Pemeriksaan fisik
AQ.
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
AR.
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
AS.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata,
mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
AT.4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
AU.
AV.
AW.
h. Harapan keluarga
AX.
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
AY.2) Terhadap petugas kesehatan yang ada
AZ.
BA.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji
(2004) yaitu:
BB.
BC.
a. Membina hubungan baik
BD.
Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara lain,
perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah, menjelaskan tujuan
kunjungan, meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada di keluarga, menjelaskan luas kesanggupan bantuan

perawat yang dapat dilakukan, menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan
lain yang ada di keluarga.
BE.
BF.b. Pengkajian awal
BG.
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan yang dilakukan.
BH.
BI. c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
BJ. Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data y6ang lebih
lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal.
Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga hingga penyebab dari
masalah kesehatan yang penting dan paling dasar.
BK.
BL.
2 Diagnosa Keperawatan
BM.
BN.
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan

yang

menggunakan

dan

menggambarkan respons manuasia. Dimana keadaan sehat atau perubahan pola


interaksi potensial/actual dari individu atau kelompok dimana perawat dapat
menyusun intervensi-intervensi definitive untuk mempertahankan status kesehatan
atau untuk mencegah perubahan (Carpenito, 2000).
BO.
BP.Untuk menegakkan diagnosa dilakukan 2 hal, yaitu:
BQ.
BR.
a. Anallisa data
BS.Mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan
standar normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.
BT.
BU.
BV.
BW.

b. Perumusan diagnosa keperawatan


Komponen rumusan diagnosa keperawatan meliputi:
1) Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
BX.
2) Penyebab (etiologi) adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
BY.
3) Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang
diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
emndukung masalah dan penyebab.
BZ.

CA.

Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu

pada tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok,


yaitu:
CB.
1) Diagnosa sehat/Wellness/potensial
CC.
Yaitu keadaan sejahtera dari keluarga ketika telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya terdiri
dari komponen Problem (P) saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi (E).
CD.
2) Diagnosa ancaman/risiko
CE.
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
masalah actual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko ini terdiri
dari komponen problem (P), etiologi (E), sign/symptom (S).
CF.3) Diagnosa nyata/actual/gangguan
CG.
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan
memerlukn bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari problem
(P), etiologi (E), dan sign/symptom (S).
CH.
Perumusan problem (P) merupakan respons terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga.
CI. Dalam Friedman (!998) diagnosa-diagnosa keperawatan pilihan NANDA yang
cocok untuk praktek keperawatan keluarga seperti tabel dibawah ini:
CJ.
Kategori Diagnosa NANDA
Diagnosa Keperawatan
Persepsi
kesehatan-pola Manajemen kesehatan yang dapat di ubah
manajemen kesehatan
Kognitif-pola latihan
Peran-pola persepsi

Perilaku mencari sehat


Kerusakan penatalaksanaan lingkungan rumah
Kurang pengetahuan

Peran-pola hubungan

Konflik keputusan
Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Konflik peran orang tua isolasi social
Perubahan dalam proses keluarga
Perubahan penampilan peran
Risiko perubahan dalam menjadi orang tua
Perubahan menjadi orang tua

Risiko terhadap kekerasan


Koping pola pola toleransi Koping keluarga potensial terhadap pertumbuhan
Koping keluarga tidak efektif : menurun
terhadap stress
Koping keluarga tidak efektif : kecacatan
CK.
CL.
3. Perencanaan
CM.
CN.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah diidentifikasi (Efendy,1998).
CO.
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu
pemenuhan skala prioritas dan rencana perawatan (Suprajitmo, 2004).
CP.a. Skala prioritas
CQ.
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor
tinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam
menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan
beberapa criteria sebagai berikut :
CR.
1. Sifat masalah (actual, risiko, potensial)
CS.2. Kemungkinan masalah dapat diubah
CT.3. Potensi masalah untuk dicegah
CU.
4. Menonjolnya masalah
CV.
CW.
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan telah
dari satu proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan
Maglay (1978) dalam Effendy (1998).
CX.
Kriteria
Sifat masalah
Kemungkinan

Bobot
1
masalah

untuk dipecahkan
Potensi masalah untuk

dicegah
Menonjolnya masalah

Skor
Aktual
=3
Risiko
=2
Potensial = 1
Mudah
=2
Sebagian
=1
Tidak dapat = 0
Tinggi
=3
Cukup
=2
Rendah
=1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Tidak dirasakan adanya masalah = 0

CY.
CZ.
DA.
DB.
DC.
DD.
DE.
DF.
DG.
DH.

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :


Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikaitkan dengan bobot
Jumlahkan skor untuk semua criteria
Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5)
b. Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan.

Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan stressor


dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer
untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk
memperkuat garis pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier untuk memperkuat
garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
DI. Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di keluarga.
Sedangkan penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi
etiologi yang berorientasi pada lima tugas keluarga.
DJ. Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya adalah
sebagai berikut :
DK.
1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai
masalah
DL.
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui
dan meluruskan mengenai intervensi/interpretasi yang salah.
DM.
3. Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang
faktor-faktor penyebab, tanda dan gejala, cara menangani, cara perawatan, cara
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur.
DN.
4. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk kesehatan.
DO.
5. Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah
diketahui dan apa yang telah dilaksanakan.
DP.
DQ.
DR.

4. Pelaksanaan

DS.

Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap


keluarga yaitu :
DT.
DU.
a. Sumber daya keluarga
DV.
b. Tingkat pendidikan keluarga
DW.
c. Adat istiadat yang berlaku
DX.
d. Respon dan penerimaan keluarga
DY.
e. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.
DZ.
EA.
5. Evaluasi
EB.
EC.
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi
dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Kerangka kerja valuasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas
telah digambarkan tujuan perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi
sebagai criteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah dicapai (Friedman,1998)
ED.
Evaluasi disusun mnggunakan SOAP dimana :
EE.S :
ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
EF. O : keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang obyektif.
EG.
A : merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan
obyektif.
EH.
P :

perencanaan

selanjutnya

setelah

perawat

melakukan

analisis

(Suprajitno,2004)
1. Pengkajian
a. Identitas kepala keluarga
b. Komposisi keluarga
komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan dengan kk, dan
imunisasi bagi balita dan disertai genogram keluarga tersebut
c. Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe
keluarga tersebut
d. Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat tinggala
keluarga, dan kegiatan keagamaan

e. Agama dan kepercayaan


Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan beragama
mereka
f. Status social ekonomi
Status social ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan
keluarga.
g. Aktifitas rekreasi keluarga
Menonton tv bersama, kadang pergi sekeluarga untuk makan bakso , dll
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan
tahap perkembangan keluarga berdasarkan duvall
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan
tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya
c. Riwayat kesehatan inti
Yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasinganggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Disini diuraikan riwayat kepala keluarga sebelum membentuk
keluargasampai saat ini
e. Data lingkungan
1.
Karakteristik rumah
2.
Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
3.
Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
4.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5.
System pendukung keluarga
Yang termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat
f. Struktur keluarga
1. Struktur peran
Peran masing masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan
2.

keluarga
Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan dengan


3.

kesehatan
Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan

4.

kualitas komunikasi
Strukur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilakunya

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.

Fungsi keluarga
1.
Fungsi ekonomi
2.
Fungsi mendapatkan status social
3.
Funsi pendidikan
4.
Fungsi sosialisasi
5.
Fungsi perawatan kesehatan
a.
Mengenal masalah kesehatan
b.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
c.
Merawat anggota keluarga yang sakit
d.
Memelihara, memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
e.
Menggunakan fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan di

masyarakat
r. 6.
Fungsi religious
s. Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan
oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
No.

Kriteria

1.

a. Sifat masalah

Skala

Bobot

Scoring

2/3 x 1 =

Bila lansia tidak segera diatasi akan

2/3

membahayakan lansia, karena setiap hari

ancaman

lansia tinggal dirumah tanpa ada

kesehatan
b.

Kemungkinan

Pembenaran

pengawasan
2

masalah dapat

2/2 x 2 =

Penyediaan sarana mudah dan murah untuk

dapat. (missal sandal karet, keset).

diubah:Mudah

Perubahan bias dilaksanakan, missal lantai


yang licin

c. Potensial
masalah untuk

2/3 x 1 =

Keluarga mempunyai kesibukan yang cukup


tinggi, tetapi merawat orang tuamerupakan

diubah:cukup

2/3

tugas dan pengabdian seorang anak. Lagi


pula mencegah lebih mudah dan lebih murah
dari pada mengobati.

d. Menonjolnya
masalah; masalah
tidak dirasakan

0/2 x 1 =

Keluarga merasa keadaan tersebut sudah

berlangsung lama dan lansia tidak pernah


jatuh yang menimbulkan masalah.

oleh keluarga
Total : 3 1/3
t.
u. DAFTAR PUSTAKA
v.
w. Suharto, S.Kp. M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkurtural. Jakarta : EGC
x.
y. Suprajitno, S.Kp. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
z.

Anda mungkin juga menyukai