Ikbar Adrian Sumardi (L) berumur 20 tahun, anak ketiga dari empat bersaudara dan lahir dari pasangan suami istri Sultan dan Mardiana. Kedua orang tuanya lulusan Sekolah Menengah Atas, ayahnya bekerja sebagai petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya berjualan kue dipasar. Berat badan Ikbar 62 kg, tinggi badan 170 cm. Tanda-tanda vital 120/80 mm, nadi 84 kali/menit, suhu tubuh 36,5 Celcius. Ikbar menganut agama Islam dan saat ini, ia berstatus mahasiswa di perguruan tinggi negeri UIN Alaudin Makassar jurusan akuntansi dan telah memasuki perkuliahan semester enam. Karena jarak tempat tinggal yang jauh dari kampus, Ikbar harus tinggal terpisah dari keluarganya, ia menyewa kamar kost di jalan Emmy Zaelan Lr. 50, Makassar. Ikbar tinggal bersama dengan ketiga orang temannya. Pada saat belajar, Ikbar mengeluh tidak dapat berkonsentrasi sehingga semua yang ia pelajari tidak dapat dimengerti dan ia selalu merasa mengantuk ketika belajar. Kamar
kostnya
yang
bersebelahan
dengan
warkop
membuat
konsentrasinya semakin terganggu dikarenakan suara bising dari warkop
tersebut. Ikbar mengatakan bahwa ia tertarik untuk mengetahui mengapa ia tidak dapat berkonsentrasi dan selalu merasa mengantuk ketika belajar dan ia mengatakan ingin sekali belajar dengan konsentrasi penuh agar ia mendapatkan nilai yang baik sehingga memperoleh beasiswa. Motivasi belajar Ikbar cukup kuat. Ia mengatakan ingin membanggakan kedua orangtuanya dengan mendapatkan beasiswa. Ikbar dapat membaca dan menulis dengan baik. Ketika diberi bahan bacaan berupa buku tentang manajement