Anda di halaman 1dari 4

Goyal, Ananya, 2014. Spatial Management of Vending Markets.

Centre for Civil


Society, India.

2.1

Model Penataan PKL

Menurut Goyal (2014) Infrastruktur eksisting seperti jalan dan jalur pejalan
kaki memiliki kemungkinan untuk kurang dimanfaatkan dari segi desain.
Pendesainan ulang secara efisien dapat memaksimalkan potensi lain seperti
penggunaan untuk ruang berjualan, maupun amenitas lainnya seperti ruang
parkir dan perabot jalan. Pendekatan model penataan ruang jalan yang efisien
akan lebih terjangkau dari pada membangun suatu ruang baru untuk pedagang
kaki lima. Hal tersebut sesuai apabila suatu kota tengah berupaya
mengembangkan lokasi perdagangan baru yang memiliki ruang terbatas.
Adapun model penataan PKL meliputi Felixx Model. Felixx Model Merupakan
model yang dirancang oleh Perusahaan Felixx di Belanda untuk penataan
wilayah perdagangan Kanpur. Model ini dibagi menjadi tiga strategi yang
berbeda, yaitu Model Perdagangan di Sepanjang Jalan, Model Perdagangan OffStreet dan Model Perdagangan Fleksibel.

Gambar 2.1 Felixx Model terhadap Penataan PKL


Sumber : Goyal, 2014
2.1Model Perdagangan di Sepanjang Jalan
Model ini membagi suatu ruas jalan menjadi beberapa peruntukkan yang
berbeda, yaitu peruntukkan untuk ruang pedagang, path antar ruang pedagang, jalur
pejalan kaki, as jalan dan jalan. Peruntukkan tersebut disesuaikan dengan
ketersediaan total lebar peruntukkan selain untuk jalan kendaraan dari suatu ruas
jalan, seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.2 untuk ruas jalan dengan total lebar
peruntukkan selain jalan kendaraan 5,5m dan 11m.

Gambar 2.1 Model Perdagangan di Sepanjang Jalan terhadap Penataan PKL


Sumber : Goyal, 2014
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan model ini adalah kebutuhan ruang
mencapai 13 18 kaki atau 4 meter 5,5 meter untuk ruang selain jalan untuk
kendaraan, sehingga akan cukup sulit diterapkan untuk ruas jalan yang hanya
memiliki ruang untuk kendaraan. Tantangan lainnya adalah terabaikannya ketentuan
dari kelengkapan suatu perabot jalan (street furniture) seperti bangku dan jalur hijau
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat
sejenak, yang justru melalui ketersediaan perabot kota tersebut dapat menarik
perhatian masyarakat untuk membeli dagangan para pedagang.
Rekomendasi model ini terhadap modifikasi suatu ruas jalan secara spasial adalah
untuk lokasi berdagang PKL dapat dialokasikan 1 2m (bergantung dengan jenis
dagangan). Adapun untuk ruas jalur pejalan kaki dapat berkisar 2 2,5m yang cukup
untuk dilalui 3-4 orang dan dua kursi roda dengan acuan standar adalah 0,8m untuk
tiap orang. Adapun untuk stop zone atau as jalan selebar 1,5m 2m (tergantung tipe
sudut parkir) yang difungsikan sebagai ruang kendaraan untuk berhenti berfungsi
untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenali apa yang dijual oleh
pedangang. Rekomendasi lainnya adalah untuk aspek perabot jalan (street furniture)
berupa bangku taman, tempat sampah maupun jalur hijau dapat diletakkan sebagai
pembatas ruang berjualan para pedangang dan menarik perhatian pembeli, dengan
menyesuaikan ketersediaan ruang yang efisien seperti pada Gambar 2..

Gambar 2. Street Furniture tehrhadap Model Perdagangan di Sepanjang Jalan

Sumber : Goyal, 2014


Ruas jalan yang dapat dikatakan potensial untuk diterapkan model ini adalah ruas
jalan dengan kondisi sebagai berikut :
a. Ketersediaan ruang selain untuk ruas jalan kendaraan adalah 3m yang
terhubung dengan stop zone atau as jalan selebar 1,5m untuk pembeli yang
merupakan pengguna kendaraan bermotor.
b. Sasaran pembeli bukan pengguna kendaraan bermotor, melainkan pembeli
yang menggunakan kendaraan umum, atau pembeli yang berjalan kaki
sehingga tidak membutuhkan adanya stop zone atau as jalan dan dapat
diintegrasikan dengan halte bus. Adapun keberadaan stop zone dapat diatasi
melalui Integrasi terhadap ruang parkir off street terdekat, seperti ruang
parkir pada pusat perbelanjaan.
2.2Model Perdagangan Off-Street
Merupakan model yang bersifat memindahkan PKL untuk kemudian berjualan di
area alternatif baru yang berdekatan dengan lokasi semula. Adapun lokasi baru
tersebut memperhatikan ketersediaan ruang untuk menampung PKL yang telah di
data, yang kemudian penempatannya di kelompokkan berdasarkan tiap jenis
dagangan yang dijual. Ruang untuk tiap pedagang seluas 2x2m, dengan sirkulasi
untuk pejalan kaki selebar 2-2.5m yang kemudian dilengkapi dinding pemisah setinggi
1m disekeliling area alternatif baru. Dinding pemisah berfungsi untuk memisahkan
ruang PKL dengan jalan dan menghindari PKL menggunakan badan jalan untuk
berdagang. Model untuk perdagangan secara Off-Street diilustrasikan pada Gambar
2.

Gambar 2. Model Perdagangan Off-Street pada Pasar Ayar Nagar, India


Sumber : Goyal, 2014
Berdasarkan Gambar 2. diketahui bahwa alokasi ruang untuk pedagang bersifat
permanen, yang berarti tidak akan ada variasi barang dagangan maupun jasa baru,
sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi perkembangan. Oleh karena itu
penetapan jenis barang dagangan maupun jasa yang ditawarkan harus

dipertimbangkan secara matang, sehingga masih memungkinkan untuk beradaptasi


dengan perubahan demand atau permintaan pasar.
2.3Model Perdagangan Fleksibel
Merupakan model yang memperbolehkan aktivitas PKL pada suatu ruas jalan
berdasarkan waktu tertentu. Waktu tersebut dapat berupa pameran, festival, maupun
adat istiadat setempat, sehingga PKL diberikan perizinan untuk berdagang pada suatu
ruas jalan tertentu selama periode waktu yang telah disepakati. Adapun model
perdagangan fleksibel digambarkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Perdagangan Fleksibel


Sumber : Goyal, 2014

Berdasarkan Gambar 2. diketahui bahwa pemanfaatan ruas jalan diluar


waktu yang disepakati antara PKL dengan pemerintah hanya sebatas untuk jalur
pejalan kaki, stop lane, dan jalan kendaraan. Adapun pemanfaatan ruas jalan
saat waktu yang disepakati untuk jalur pejalan kaki juga dimanfaatkan secara
bersamaan untuk lokasi berjualan para PKL. Oleh karena itu tantangan dalam
model ini adalah pembentukkan kesepakatan waktu berjualan antara PKL
dengan pemerintah, beserta impilasinya terhadap kelancaran arus lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai