Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR HUKUM BISNIS

RINGKASAN KONSEP HUKUM BISNIS

OLEH:

Putu Agus Nadiarta

1406305109/(14)

UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM REGULER
2015/2016
1

A. Fungsi dan Definisi Hukum Bisnis


Pengertian dari hukum bisnis saja tidak cukup ketika anda ingin tahu lebih dalam
tentang hukum bisnis. Biasanya, setelah anda mengetahui tentang definisi hukum bisnis,
anda juga wajib tahu tentang fungsi dan tujuannya. Setidaknya, ada beberapa fungsi dari
hukum bisnis yang wajib diketahui oleh pelaku bisnis. Hukum bisnis merupakan suatu
perangkat hukum yang mengatur tatacara dan pelaksanaan suatu urusan atau
kegiatan perdagangan, industri, ataupun keuangan yang berhubungan dengan
pertukaran barang dan jasa, kegiatan produksi maupun kegiatan menempatkan uang
yang dilakukan oleh para entrepeneur dengan usaha dan motif tertentu dimana sudah
mempertimbangkan segala resiko yang mungkin terjadi. Fungsi yang pertama, hukum
bisnis bisa dijadikan sebagai sumber informasi bagi para pelaku bisnis. Ya, dengan
mempelajari hukum bisnis, maka mereka bisa mengetahui sedikit seluk beluk tentang
berbisnis yang baik dan menguntungkan.
Fungsi hukum bisnis yang kedua adalah pelaku bisnis bisa lebih mengetahui hak dan
kewajbannya saat mambangun sebuah usaha. Hak berbisnis, salah satunya mungkin bisa
menawarkan produk apapun sebagai produk bisnis andalannya. Yang terpenting, produk
bisnisnya tidak menyimpang dari aturan perundang-undangan dan tidak merugikan orang
lain. Sedangkan untuk masalah kewajban, kewajiban pelaku bisnis adalah membayar
pajak. Jadi, jika anda mengerti hukum bisnis dengan baik,seharusnya anda tidak
melupakan kewajiban anda yaitu membayar pajak.

B. Tujuan Hukum Bisnis


Tentunya masih ada lagi fungsi dari hukum bisnis yang wajib dipahami oleh pelaku
bisnis. Dengan adanya hukum bisnis diharapkan pelaku bisnis akan lebih bisa bersikap
baik dalam menjalankan bisnis. Dalam sebuah bisnis pastilah anda memiliki saingan,
boleh saja bersaing untuk mendapatkan kesuksesan dalam bisnis, tetapi anda harus ingat
bahwa bersaing harus sehat dan tidak boleh menggunakan cara curang yang bisa
merugikan pebisnis lain. Selain fungsi dari hukum bisnis, andapun juga wajib tahu dan
paham tentang tujuan hukum bisnis. Tujuan hukum bisnis yang paling simple adalah
mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil bagi semua pelaku bisnis.
Diharapkan setelah pelaku bisnis mau mempelajari tentang teori hukum bisnis mulai
dari pengertian sampai dengan tujuan hukum bisnis, para pelaku bisnis bisa menjalankan
bisnisnya dengan baik. Jikalau memang ada masalah yang harus mereka hadapi dalam
berbisnis, masalah yang menghadang tersebut bisa diselesaikan dengan baik dan tidak
menimbulkan masalah yang bisa menyimpang dengan hukum.
Jadi, bisa dikatakan, ketika pelaku bisnis memahami hukum bisnis, mereka bisa
menjalankan bisnis dengan bijak dan bisa dengan mudah meraih kesuksesannya. Semoga
informasi tentang pengertian hukum bisnis dan teori hukum bisnis yang lainnya bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

C. Aspek Hukum Bisnis


Sumber hukum bisnis yang utama atau pokok yaitu pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata
adalah:
2

1. Asas kontrak atau perjanjian itu sendiri yang menjadi sumber hukum utama, dimana
masing-masing pihak terikat untuk tunduk kepada kontrak yang telah disepakati.
2. Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk membuat dan
menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati.

D. Ruang Lingkup Hukum Bisnis


Hukum bisnis (Business Law) merupakan istilah yang sudah terkenal.Hukum bisnis
merupakan keseluruhan hukum fositif yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari
berbagai perikatan dalam aktivitas bisnis. Hukum positif di Indonesia merupakan
keseluruhan hukum sebagai suatu sistem yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Hukum Bisnis selalu ada saat pertama kali pelaku bisnis melakukan kegiatan usaha
yang dimulai dengan kesepakatan tertulis yang tertuang dalam suatu bentuk perjanjian
berbentuk tertulis yang lazim dinamakan kontrak. Agar kontrak yang dibuat parah pihak
menjadi sah, maka harus dilihat dalam KUHPerdata, yaitu Buku III KUHPerdata tentang
perikatan.
Setelah kontrak di buat dan di setujui maka tidak jarang pelaku bisnis membuat
sebuah wadah demi melancarkan maksud dan tujuan dalam kontrak tersebut, antara lain
pembentukan wadah tersebut meliputi perusahaan perseorangan, persekutuan perdata,
firma, persekutuan comanditer (CV), perseroan terbatas (PT), serta koperasi.
Secara garis besar yang merupakan ruang lingkup dari hukum bisnis, antara lain
sebagai berikut :
Kontrak bisnis,
Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma),
Perusahaan go publik dan pasar modal,
Jual beli perusahaan,
Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN),
Kepailitan dan likuidasi,
Merger, konsolidasi dan akuisisi,
Perkreditan dan pembiayaan,
Jaminan hutang,
Surat-surat berharga,
Ketenagakerjaan/perburuhan,
Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No. 14 tahun 2001, Hak
Merek UU No. 15 tahun 2001, Hak Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002),
Perlindungan Varietas Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia Dagang
(UU No. 30 tahun 2000 ), Desain Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No. 32 tahun 2000),
Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat,
Perlindungan konsumen (UU No.8/1999),
Keagenan dan distribusi.Asuransi (UU No. 2/1992),
Perpajakan,
3

Penyelesaian sengketa bisnis,


Bisnis internasional,
Hukum pengangkutan (dart, laut, udara),
Alih Teknologi perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi
pemilik teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai bentuk dan
cara pengalihan teknologi asing ke dalam negeri,
Hukum perindustrian/industri pengolahan,
Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor inport),
Hukum Kegiatan Pertambangan,
Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga,
Hukum Real estate/perumahan/bangunan,
Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional,
Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun 2002.

E. Peranan Penting Hukum Bisnis Dalam Suatu usaha


Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah ke berbagai
bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan salah satu pilar penopang
dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan.
Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum
sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman
sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut, contoh
hukum bisnis adalah undang-undang perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).
Dalam undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal disebut diatur tentang
kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia
keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena ada
jaminan perlindungan jika produk sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam
adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk haram.
Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis, hukum perusahaan (PT, CV,
Firma), kepailitan, pasar modal, penanaman modal PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi,
merger, akuisisi, perkreditan, pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, hukum
ketenagakerjaan/perburuhan, hak kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi
dagang), hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi, hukum teknologi,
perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan, distribusi, asuransi, perpajakan,
penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dll.

F. Manfaat Mempelajari Hukum Bisnis Oleh Pelaku Bisnis


Sebagian orang mungkin menganggap bahwa hukum atau aturan tentang bisnis terkadang
menjadikan kendala bagi pelaku usaha untuk meraih untung sebesar-besarnya.Tapi bila
diselami ternyata hal itu tidaklah benar. Justru hukum bisnis memberikan pengaturan untuk
melindungi konsumen, pelaku usaha, dan masyarakat. Diharapkan tidak ada pihak yang
mengambil keuntungan sendiri dengan melanggar hak orang lain.
4

Salah satu contoh konkritnya adalah jika anda seorang investor atau sekutu pasif sebuah
CV maka anda akan sangat membutuhkan keamanan bagi uang anda yang menjadi objek
kerja sama, maka jika anda menguasai hukum kontrak maka upaya memberikan keamanan
bagi uang anda bisa maksimal dengan kontrak yang memiliki standarisasi yang jelas,
misalnya dengan nokta riil maka perjanjian tersebut harus dianggap asli sepanjang tidak bisa
dibuktikan sebaliknya. Kemampuan anda memberikan jaminan perlindungan investasi
melalui kontrak terhadap investor akan menjadi pertimbangan kuat akan menginvestasikan
modalnya kepada perusahaan anda karena harus dipahami semua orang menginginkan
uangnya aman dengan kata lain harus ada kejujuran, profesionalitas dan perlindungan.
Misalnya lagi, melihat UU Konsumen memberikan beberapa hak dan kewajiban bagi
pelaku usaha maupun konsumen.Dengan kata lain di situ tidak cuma terdapat aturan dan
sanksi akan tetapi juga ketentuan mengenai standarisasi yang harus dipenuhi setiap pelaku
usaha sehingga apabila dijalankan dengan baik maka ada perwujudan profesionalitas
pelayanan bagi konsumen, perlindungan pelaku usaha dan peningkatan daya saing dengan
perusahaan asing dari segi pelayanan. Inipun akan menjadi pertimbangan bagi investor
karena investor biasanya menginginkan kerja sama dengan perusahaan yang memiliki
prospek ke depan sekaligus profesional. Jika dilihat, investor atau rekanan lebih
mengutamakan bekerja sama dengan perusahaan yang profesional.
Patuh kepada hukum dan profesional menjadi pertimbangan investor, penanam modal dan
rekanan selain pada nilai keuntungan perusahaan karena bagaimanapun uang yang aman
sekaligus terhindar dari masalah menjadi aspek penting dalam pertimbangan seseorang
melakukan bisnis. Sehingga hukum bisnis sebenarnya bukan hanya pelengkap bagi pelaku
usaha akan tetapi menjadi bagian penting terhadap berlakunya bisnis karena merupakan
sebuah perlindungan tidak hanya bagi konsumen akan tetapi juga antar pelaku usaha dan
investor.
Dari sudut pandang Kekayaan Intelektual juga sangat penting dikuasai pelaku usaha
karena di sana terdapat pengaturan sekaligus perlindungan seorang pemegang hak kekayaan
intelektual untuk mempergunakan hak intelektualnya untuk menjalankan usahanya di
dalamnya terdapat merek, desain industri, paten, dll.
Jika dalam penyelesaian sengketa bisa menambah wawasan misalnya tidak hanya lewat
pengadilan tetapi juga arbitrase dan penyelesaian alternatif yang juga memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.

G. Sumber Hukum :

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata),


Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel
Indonesia (WvK),
UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
UU No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (PT),
UU No. 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta,
UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat,

UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen


UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Go Public),
UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (PMA/PMDN)
UU No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.

REFERENSI

http://bisnisi.com/pengertian-definisi-hukum-bisnis-fungsi-dan-tujuannya/
http://artonang.blogspot.co.id/2015/12/hukum-bisnis.html
http://www.seputarilmu.com/2016/01/pengertian-tujuan-dan-fungsi-hukum_5.html
http://ahamadsarif.blogspot.co.id/2015/02/bab-i-pendahuluan-a.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/hukum-bisnis-dan-fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai