Abstract: the development of entrepreneurship spirit has become a crucial things in the future. Entrepreneurship has become the important role. Through entrepreneurship would create the job opportunities for
the society. This is especially for developing people. This article will describe the entrepreneurship developing for students and lectures. They have a strategic role position in developing the entrepreneurship
attitudes. Entrepreneurship programs are mainly in entrepreneurship practices, on the job training entrepreneurship; looking for business opportunities through lecturers activities; using industrial cooperation
agreement.
Keywords: Jiwa kewirausahaan, dosen dan mahasiswa.
Alamat Korespondensi:
Bambang Banu Siswoyo, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang Jl. Surabaya 6 Malang.
114
JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR
114 2 | JULI 2009
sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini, yang umumnya lebih terfokus
pada ketepatan lulus dan kecepatan memperoleh
pekerjaan, dan memarginalkan kesiapan untuk
menciptakan pekerjaan.
Ciputra (dalam Direktorat Kelembagaan Dikti,
2009) menyatakan: Mahasiswa dari berbagai disiplin
ilmu jangan hanya diajarkan bagaimana bisa bekerja
dengan baik, tetapi dipacu untuk bisa menjadi pemilik
dari usaha-usaha sesuai latar belakang ilmu mereka,.
Pendidikan harus dijalankan dengan kreatif. Pendidikan kewirausahaan harusnya membekali mahasiswa
untuk mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari
kerja ketika yang bersangkutan menyelesaikan studinya. Hal ini menurut Bob Sadino (di Jakarta, 18
Nopember 2008) sebagai dampak dari sistem pendidikan Indonesia yang kebanyakan masih menggunakan prinsip belajar untuk tahu, bukan untuk melakukan
sesuatu.
ISSN: 0853-7283
JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 2 | JULI 2009
Magang Kewirausahaan
Melalui Program Penerapan Iptek/Vucer bagi
pengusaha kecil/industri kecil dan koperasi yang telah
berjalan selama ini. Program Magang Kewirausahaan
merupakan kegiatan mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman kerja praktis pada usaha kecil dan menengah termasuk melakukan identifikasi permasalahan, analisis dan penyelesaian permasalahan dan
manajemen, pemasaran, serta teknologi. Magang
Kewirausahaan adalah kegiatan di mana mahasiswa
benar-benar bekerja sebagai tenaga kerja di usaha
kecil atau menengah. Magang juga menciptakan
keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara Perguruan Tinggi dengan usaha kecil menengah. Di samping itu, Staf pengajar yang menjadi pembimbing mahasiswa memperoleh manfaat dalam hal
pengalaman praktis wirausaha dan akses kepada
kalangan usaha kecil dan menengah. Sayangnya program ini tidak berlanjut. Dana dan komitmen Ketua
Jurusan sebagai salah satu penyebabnya.
JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 2 | JULI 2009
Mhs
PERGURUAN TINGGI
DIKLAT
- KKU
- KAM
- Magang
KWU
Unsur Mahasiswa
Business
plan
MAGANG
(3 BULAN)
BASIS IPTEKS
Young
Entrepreneur
Lembaga
Pengembangan
Pendidikan
Wirausaha
119
Unsur Kurikulum
Unsur kedua yang menjadi kunci keberhasilan
pengembangan kewirausahaan adalah kurikulum yang
diberlakukan di suatu Perguruan Tinggi. Kurikulum
didesain sedemikian rupa untuk dijadikan acuan dalam
penyelenggaraan perkuliahan mahasiswa.
Di negara maju pertumbuhan wirausaha membawa peningkatan ekonomi yang luar biasa.
Pengusaha-pengusaha baru ini telah memperkaya
pasar dengan produk-produk baru yang inovatif.
Tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20
juta wirausahawan baru, mereka menciptakan lapangan pekerjaan baru. Demikian pula di Eropa Timur,
wirausaha ini mulai bermunculan. Bahkan, di negeri
China, yang menganut paham komunis, mulai membuka diri terhadap lahirnya wirausahawan. Universitas Beijing, menghapuskan mata kuliah Marxis, dan
menggantinya dengan mata kuliah kewirausahaan. Di
luar negeri, banyak universitas yang kewalahan
memenuhi permintaan mahasiswa pada matakuliah
kewirausahaan yang terus meningkat.
Pada umumnya di perguruan tinggi yang ada di
tanah air menyelenggarakan matakuliah kewirausahaan, walaupun intensitas dan proporsinya mungkin
berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan pengamatan di beberapa PTN didapati suatu kesimpulan bahwa
tidak semua jurusan menyajikan matakuliah atau
pendidikan kewirausahaan sebagai matakuliah yang
berdiri sendiri. Fakta lain, jurusan-jurusan yang
menyajikan matakuliah/pendidikan kewirausahaan,
substansi materi yang disajikan dalam mata kuliah
kewirausahaan relatif telah memadai (Siswoyo, 2008).
Beberapa ketua jurusan yang tidak menyajikan
matakuliah Kewirausahaan baik sebagai matakuliah
yang berdiri sendiri maupun ditempelkan pada
beberapa matakuliah yang relevan, diperoleh alasan
sebagai berikut.
Jumlah SKS yang tersedia dirasakan tidak
memadai lagi untuk ditambahkan matakuliah di
luar target kurikulum.
Belum diperoleh dukungan dari dewan dosen
dengan alasan yang belum jelas, untuk memasukkan matakuliah kewirausahaan. Namun
JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 2 | JULI 2009
ISSN: 0853-7283
121
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas
adalah sebagai berikut.
Masalah pengangguran menjadi masalah yang
sangat serius, dan praktik kewirausahaan sebagai
salah satu solusinya.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin
rendah
kemandirian
dan
semangat
kewirausahaannya.
Sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi lebih
siap sebagai pencari kerja, daripada sebagai
pencipta kerja.
Masa depan wirausahawan digambarkan akan
terus cemerlang. Pembekalan dan penanaman
jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan
dapat memotivasi mahasiswa menjadi
wirausahawan yang tangguh, ulet dan mandiri.
Kewirausahaan merupakan persoalan penting di
dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang
mambangun. Kemajuan atau kemuduran
ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh
keberadaan dan peranan dari kelompok entrepreneur ini.
UNSUR LINGKUNGAN
DUNIA USAHA/DUNIA
INDUSTRI; BUSINESS CENTRE
INPUT
(CALON DOSEN
PEMBINA
KEWIRAUSAHAAN)
BERBASIS
KOMPETENSI
& LATAR
KEILMUAN
KEGIATAN PENGABDIAN
TERHADAP MASYARAKAT
UNSUR INSTRUMEN
JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 2 | JULI 2009
OUTPUT
DOSEN PEMBINA
BERJIWA
WIRAUSAHAWAN
ISSN: 0853-7283
DAFTAR RUJUKAN
Alma, B.2008. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Bygrave, and William, D. 1994. The Portable MBA in Entrepreneurship. New York: John Willey & Sons, Inc.
Direktorat Kelembagaan Dikti. 2009. Pedoman Program
Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan PTS.
Heidjrachman, R.P. 1982. Wiraswasta Indonesia.
Yogyakarta: BPFE.
Iwantoro. 2006. Kiat Sukses Berwirausaha. Jakarta: PT
Gramedia.
Jawa Pos. 12 Mei 2009. Data Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) Depnakertrans 2009.
Kiyosaki, R.T., and Lechter, S.L. 2001. The Business School.
Tech Press, Inc.
Kompas, 11 Nov 2008. Data pengangguran lulusan sekolah
tinggi per Pebruari 2007 berdasarkan jenjang.
Mariotti, and John, L. 1996. The Power of Partnerships.
Blackwell Publisher, Massachussets, USA.
Porter, M.E. I 990. The Competitive Advantage of Nations.
London: Macmillan.
Siswoyo, B.B., and Suharmanto. 2004. Motivasi Bisnis,
Membaca Peluang, Merintis dan Mengembangkan
Usaha. PPK LPM Universitas Negeri Malang.
Siswoyo, B.B. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil.
Seminar Ekonomi Indonesia 2006 Di Blitar 8 Maret
2006.
Siswoyo, B.B. 2009. Kewirausahaan dalam Kajian Dunia
Akademik. FE UM.
Zimmerer, T.W., and Scarborough, N.M., Wilson, D. 2008.
Essential of Entrepreneurship and Small Business
Management, 5th Ed. Pearson Education, Inc. New
Jersey, 07458.
123