ICS
BSN
RSNI M-06-2004
Daftar isi
Daftar isi
...................................................................................................................
Prakata ..........................................................................................................................
ii
Pendahuluan
...............................................................................................................
iii
Acuan normatif
....................................................................................................
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
Ketentuan
............................................................................................................
4.1 Peralatan
.....................................................................................................
4.2 Bahan
..........................................................................................................
4.2.1 Contoh uji ..............................................................................................
4.2.2 Bahan penunjang ..................................................................................
3
3
4
4
4
Pelaksanaan ..............................................................................................................
5.1 Persiapan benda uji ............................................................................................
5.2 Persiapan pengujian ...........................................................................................
5.3 Cara pengujian ...................................................................................................
4
4
6
6
Perhitungan ...............................................................................................................
Laporan......................................................................................................................
9
14
15
19
20
21
RSNI M-06-2004
Prakata
Cara uji campuran beraspal panas untuk ukuran agregat maksimum dari 25,4 mm (1 inci)
sampai dengan 38 mm (1,5 inci) dengan alat marshall, dipersiapkan oleh Panitia Teknik
Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan, melalui Gugus Kerja Bidang Perkerasan
Jalan pada Sub Panitia Teknik Standarisasi Bidang Prasarana Transportasi. Pedoman ini
diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Badan Litbang Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Standar ini merupakan adaptasi dari manual The Asphalt Institute MS-2 dan hasil penelitian
nasional dan mancanegara.
Tata cara penulisan standar ini mengacu kepada Pedoman BSN No. 8-2000 yang
dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Standard ini telah dibahas melalui forum
konsensus yang melibatkan pakar jalan raya, profesional, produsen, pemerintah daerah dan
asosiasi profesi.
Prosedur pengujian ini akan bermanfaat bagi teknisi laboratorium dalam melakukan
pekerjaan perencanaan, rancangan campuran dan pengendalian mutu campuran beraspal
panas.
ii
RSNI M-06-2004
Pendahuluan
Spesifikasi pekerjaan perkerasan jalan yang berlaku di Indonesia memuat adanya campuran
beraspal panas yang menggunakan agregat dengan ukuran butir terbesar 38 mm (1,5 inci).
Cara uji dengan alat Marshall yang biasanya dilakukan untuk campuran beraspal panas,
seperti yang diatur pada SNI 06 - 2484 1991, mensyaratkan diameter butir terbesar 25,4
mm (1 inci). Untuk melakukan pengujian campuran yang menggunakan agregat maksimum
berdiameter hingga 38 mm (1,5 inci), perlu dilakukan modifikasi terhadap uji Marshall
konvensional.
Perbedaan cara uji campuran dengan alat Marshall yang diatur pada standar ini dengan uji
Marshall konvensional terletak pada ukuran mold yang digunakan, ukuran penumbuk serta
jumlah tumbukan.
Didalam Cara Uji Campuran Beraspal Panas untuk Ukuran Agregat Maksimum dari 25,4 mm
(1 inci) sampai dengan 38 mm (1,5 inci) dengan Alat Marshall ini mencakup Ruang lingkup,
Acuan, Istilah dan definisi serta persiapan pengujian dan cara pelaksanaan pengujian.
iii
RSNI M-06-2004
Ruang lingkup
Pengujian ini meliputi pengukuran stabilitas dan pelelehan (flow) suatu campuran beraspal
dengan butir agregat berukuran maksimum dari 25,4 mm (1 inci) sampai dengan 38 mm (1,5
inci).
Acuan normatif
SNI 06 2484 1991, Metode pengujian campuran beraspal dengan alat Marshall
AASHTO. T 16693, Bulk specific gravity of compacted bituminous mixtures using saturated
surface-dry specimen
AASHTO. T 24597, Standard method of test for resistance to plastic flow of bituminous
mixtures using marshall apparatus
AASHTO. T 20990, Standard method of test for maximum specific gravity of bituminous
paving mixtures
BS 598: Part.104-1989, Methods of test for the determination of density and compaction
3.1
berat jenis maksimum campuran beraspal
perbandingan berat isi benda uji campuran beraspal dalam keadaan rongga udara sama
dengan nol pada temperatur 25oC terhadap berat isi air pada volume dan temperatur yang
sama
3.2
kadar aspal total
kadar aspal yang diperoleh dari hasil bagi berat aspal dengan berat total campuran beraspal
3.3
kadar aspal efektif
kadar aspal total dikurangi jumlah aspal yang diserap dalam partikel agregat
3.4
kepadatan mutlak (refusal density)
kepadatan maksimum suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan
1 dari 21
RSNI M-06-2004
3.5
lalu-lintas berat
jumlah lalu lintas rencana lebih besar dari pada 1.000.000 satuan standar sumbu tunggal
(SST) selama umur rencana
3.6
lalu-lintas sedang
jumlah lalu lintas rencana lebih kecil dari dan sama dengan 1.000.000 SST selama umur
rencana
3.7
pelelehan
perubahan bentuk benda uji secara vertikal suatu campuran beraspal pada saat runtuh
3.8
penyerapan air
air yang diserap agregat dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat
3.9
penyerapan aspal
aspal yang diserap agregat dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat
3.10
rongga di antara mineral agregat (Voids in Mineral Aggregate, VMA)
ruang di antara partikel agregat pada suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,
dinyatakan dalam persen terhadap volume total campuran.
3.11
rongga dalam campuran beraspal (Voids in Mix, VIM)
ruang udara di antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang
telah dipadatkan, dinyatakan dalam persen terhadap volume total campuran.
3.12
rongga terisi aspal (Voids Filled with Bitumen, VFB)
persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang
diserap oleh agregat, dinyatakan dalam persen terhadap VMA.
3.13
stabilitas campuran beraspal
beban maksimum yang dapat diterima suatu benda uji campuran beraspal sampai saat
terjadi keruntuhan
2 dari 21
RSNI M-06-2004
3.14
stabilitas sisa
nilai stabilitas dari benda uji setelah perendaman di dalam penangas selama 1 x 24 jam
pada temperatur 60 oC
3.15
satuan standar sumbu tunggal
satuan beban lalu lintas seberat 8.160 kg untuk sumbu tunggal roda ganda
4
4.1
Ketentuan
Peralatan
a)
Tiga buah cetakan benda uji diameter dalam 152,4 mm 0,2 mm (6 inci 0,008 inci),
tinggi 95,2 mm (3,75 inci) lengkap dengan pelat atas dan leher sambung, seperti
diperlihatkan pada Gambar A1;
b)
2)
3)
c)
d)
Kepala penekan (breaking head) berbentuk lengkung, dengan jari-jari bagian dalam
76,2 mm (3 inci);
Dongkrak pembebanan (loading jack) yang digerakkan secara elektrik dengan
kecepatan pergerakan vertikal 50,8 mm/menit (2 inci/menit);
Cincin penguji (proving ring) dengan kapasitas 4536 kg, dilengkapi arloji (dial)
tekan dengan ketelitian 0,0025 mm (0,001 inci).
Arloji pengukur pelelehan dengan ketelitian 0,25 mm (0,1 inci) beserta
perlengkapannya.
e)
f)
Penangas air (water bath) dengan kedalaman 228,6 mm (9 inci) yang dilengkapi dengan
pengatur temperatur yang dapat memelihara temperatur penangas air pada 60oC 1oC;
g)
h)
RSNI M-06-2004
i)
Termometer gelas berkapasitas 20oC - 70oC untuk pengukur temperatur air dalam
penangas dengan sensitivitas sampai 0,2 oC;
j)
Perlengkapan lain:
1)
2)
3)
4)
4.2
Bahan
4.2.1
Contoh uji
Aspal,
b)
Agregat dan
c)
4.2.2
Bahan penunjang
b)
Gas Elpiji
Pelaksanaan
5.1
Keringkan agregat pada temperatur 105oC - 110oC sekurang kurangnya selama 4 jam di
dalam oven;
b)
c)
f)
Kekentalan untuk
Pencampuran
Pemadatan
Satuan
Viskometer Kinematik
170 20
280 30
Centistokes
85 10
140 15
Detik
4 dari 21
RSNI M-06-2004
g)
h)
Untuk setiap benda uji diperlukan agregat sebanyak 4000 gram sehingga
menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 95,2 mm (3,75 inci);
Panaskan wadah pencampur kira-kira 28oC di atas temperatur pencampuran aspal
keras;
Masukkan agregat yang telah dipanaskan ke dalam wadah pencampur
Tuangkan aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan seperti pada Tabel 1
sebanyak yang dibutuhkan ke dalam agregat yang sudah dipanaskan; kemudian
aduk dengan cepat sampai agregat terselimuti aspal secara merata.
5)
6)
Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka penumbuk dengan
seksama dan panaskan sampai suhu antara 90oC - 150oC;
Letakkan cetakan di atas landasan pemadat dan ditahan dengan pemegang
cetakan;
Letakkan kertas saring atau kertas penghisap dengan ukuran sesuai ukuran dasar
cetakan;
Masukkan seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran
sebanyak 15 kali di sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya dengan
spatula yang telah dipanaskan;
Letakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda uji dengan
ukuran sesuai cetakan;
Padatkan campuran pada temperatur yang sesuai dengan kekentalan aspal yang
digunakan dalam Tabel 1, dengan jumlah tumbukan:
112 kali untuk lalu-lintas berat
75 kali untuk lalu-lintas sedang
i)
j)
Pelat alas berikut leher sambung dilepas dari cetakan benda uji, kemudian cetakan yang
berisi benda uji dibalikkan dan pasang kembali pelat alas berikut leher sambung pada
cetakan yang dibalikkan tadi.
k)
Permukaan benda uji yang sudah dibalikkan tadi ditumbuk kembali dengan jumlah
tumbukan yang sama sesuai dengan h, dan i;
i)
Sesudah dilakukan pemadatan campuran, lepaskan pelat alas dan pasang alat
pengeluar pada permukaan ujung benda uji tersebut;
m) Bila diperlukan untuk mendinginkan benda uji, dapat digunakan kipas angin;
n)
5.2
Keluarkan dan letakkan benda uji di atas permukaan yang rata dan diberi tanda
pengenal serta biarkan selama kira-kira 24 jam pada temperatur ruang.
Persiapan pengujian
a)
b)
c)
d)
Timbang benda uji di dalam air untuk mendapatkan isi dari benda uji;
e)
RSNI M-06-2004
5.3
Cara pengujian
Lamanya waktu yang diperlukan dari diangkatnya benda uji dari penangas air sampai
tercapainya beban maksimum saat pengujian tidak boleh melebihi 30 detik
a)
Rendam benda uji dalam penangas air selama 30 40 menit dengan temperatur tetap
60oC 1oC untuk benda uji;
b)
Untuk mengetahui indeks perendaman, benda uji direndam dalam penangas air selama
24 jam dengan temperatur tetap 60oC 1oC;
c)
Keluarkan benda uji dari penangas air dan letakkan dalam bagian bawah alat penekan
uji Marshall;
d)
Pasang bagian atas alat penekan uji Marshall di atas benda uji dan letakkan seluruhnya
dalam mesin uji Marshall
e)
Pasang arloji pengukur pelelehan pada kedudukannya di atas salah satu batang
penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol, sementara selubung
tangkai arloji (sleeve) dipegang teguh pada bagian atas kepala penekan;
f)
Sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga
menyentuh alas cincin penguji;
g)
h)
Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50,8 mm/ menit (2
inci/menit) sampai pembebanan maksimum tercapai, untuk pembebanan menurun
seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat pembebanan maksimum
(stabilitas) yang dicapai. Untuk benda uji dengan tebal tidak sama dengan 95,2 mm,
beban harus dikoreksi dengan faktor korelasi berdasarkan volume benda uji seperti
diperlihatkan pada Tabel 2;
i)
Catat nilai pelelehan yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur pelelehan pada saat
pembebanan maksimum tercapai.
Perhitungan
b)
Kepadatan (ton/m3) :
Berat Benda Uji
Kepadatan =
Volume Benda uji
c)
............. (1)
............. (2)
............. (3)
RSNI M-06-2004
dengan pengertian:
Pb
Perkiraan Kadar aspal rencana awal
AK Agregat kasar, yaitu agregat yang tertahan saringan No.8
AH Agregat halus, yaitu agregat yang lolos saringan No. 8
BP Bahan pengisi, yaitu agegat yang lolos saringan No. 200
Konstanta kira-kira 0,5 1 untuk Laston dan 1 2 untuk Lataston
d)
e)
Gse =
Pmm Pb
Pmm Pb
Gmm Gb
............ (4)
dengan pengertian:
Gse berat jenis efektif agregat
Gmm berat jenis maksimum campuran (metode AASHTO T 209 1990)
Pmm persen berat total campuran (= 100 %)
kadar aspal berdasarkan berat jenis maksimum campuran yang diuji dengan
Pb
metode AASHTO T 209 90
Gb berat jenis aspal
f)
Berat jenis maksimum campuran dengan kadar aspal campuran yang berbeda
Gmm =
Pmm
............ (5)
Ps
P
+ b
Gse Gb
dengan pengertian:
Gmm berat jenis maksimum
Pmm persen berat terhadap total campuran (=100)
persen agregat terhadap total campuran
Ps
G se berat jenis efektif agregat
G b berat jenis aspal
P b kadar aspal total, persen terhadap berat total campuran
g)
G sb =
P1 + P2 + .......... .Pn
P1 P2
P
+
+ ....... n
G1 G 2
Pn
............ (6)
dengan pengertian:
Gsb
berat jenis agregat curah
persentase masing-masing fraksi agregat
P1, P2, Pn
berat jenis curah masing-masing fraksi agregat
G1,G2,Gn
h)
Penyerapan aspal
Pba = 100
G se G sb
Gb
G sb G se
............ (7)
7 dari 21
RSNI M-06-2004
dengan pengertian:
Pba penyerapan aspal
Gse berat jenis efektif agregat
Gsb berat jenis curah agregat
Gb berat jenis aspal
i)
Pbe = Pb
Pba
Ps
100
............ (8)
dengan pengertian:
Pbe kadar aspal efektif, persen terhadap berat total campuran
kadar aspal total, persen terhadap berat total campuran
Pb
persen agregat terhadap total campuran
Ps
Pba penyerapan aspal, persen terhadap berat agregat
j)
VMA = 100
G mb Ps
............ (9)
G sb
dengan pengertian:
VMA rongga diantara mineral agregat, persen terhadap volume total campuran
Gsb berat jenis curah agregat
Gmb berat jenis curah campuran padat (AASHTO T-166)
persen agregat terhadap berat total campuran
Ps
kadar aspal total, persen terhadap berat total campuran
Pb
k)
VIM = 100
G mm G mb
............
G mm
dengan pengertian:
VIM rongga di dalam campuran, persen terhadap volume total campuran
Gmb berat jenis curah campuran padat (AASHTO T-166)
Gmm berat jenis maksimum campuran
l)
(10)
VFB =
............ (11)
dengan pengertian:
VFB rongga terisi aspal, persen terhadap VMA
VMA rongga diantara mineral agregat, persen terhadap volume total campuran
VIM rongga di dalam campuran,persen terhadap volume total campuran
m) Stabilitas (kg)
Pembacaan arloji tekan dilkalikan dengan hasil kalibrasi cincin penguji serta angka
korelasi beban (Tabel 2)
8 dari 21
RSNI M-06-2004
Tabel 2 Rasio korelasi stabilitas
Angka koreksi
1,12
1,09
1,06
1,03
1,00
0,97
0,95
0,92
0,90
n) Pelelehan (mm)
Dibaca pada arloji pengukur pelelehan
Laporan
b)
c)
d)
Kadar aspal dalam campuran, dilaporkan dalam %, satu angka di belakang koma
e)
f)
Berat jenis maksimum campuran, dalam desimal tiga angka di belakang koma;
g)
h)
i)
j)
k)
Pelelehan, dilaporkan dalam satuan mm, dalam desimal satu angka di belakang koma
l)
9 dari 21
RSNI M-06-2004
Lampiran A
(normatif)
Gambar peralatan Marshall modifikasi
Keterangan gambar:
1
2
3
Leher sambungan
Cetakan benda uji
Dasar
Gambar 1 Pencetak benda uji
10 dari 21
RSNI M-06-2004
Keterangan gambar:
1
2
3
Dasar
Batang pengarah
Penumbuk dengan tinggi jatuh 18 inci (454,2 mm)
11 dari 21
RSNI M-06-2004
datar
Keterangan gambar:
1
2
3
Segmen atas
Segmen bawah
Dasar
Gambar 3 Kepala penekan (Breaking head)
12 dari 21
RSNI M-06-2004
Keterangan gambar:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Batang pembebanan
Cincin pemegang batang
Arloji pengukur stabilitas
Cincin penguji (proofing ring)
Pengatur cincin penguji
Pelat kepala dongkrak (diameter tidak lebih dari 3,89 inci [101,35 mm])
Sekrup pengatur ketinggian benda uji
Batang penurun benda uji
Dongkrak
Pemegang berdiameter inci (19,0 mm)
Pengatur ketinggian benda uji (secara manual)
Motor listrik
Gambar 4
13 dari 21
RSNI M-06-2004
Lampiran B
Aspal keras
AASHTO
American Asociation
Transportation Officials
BS
British Standard
Extruder
SNI
Viscometer kinematik
14 dari 21
of
State
Highway
and
RSNI M-06-2004
LAMPIRAN C
(Informatif)
Tabel C.1 Formulir pengujian marshall
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI
JL. RAYA TIMUR 264 KOTAK POS 2 UJUNGBERUNG Tlp.7802251-3 Fax. 022-7802726 BANDUNG 40294
PENGUJIAN MARSHALL
Nama Contoh
Agregat
Aspal
Keterangan
Kalibrasi proving ring
Kode Briket
:
:
:
:
:
SPEC. AC BASE
Karawang
EX. PERTAMINA Pen 60
Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa
:
:
:
20 Maret 2003
13,17
Kadar Aspal
Isi Benda
SSD
Dalam
Kepadatan BJ Campuran
Rongga
Rongga
Rongga
Maksimum
Diantara
Terhadap
Terisi
(teoritis)
Agregat
Campuran
Aspal
Pada
(VMA)
(VIM)
(VFB)
Alat
Ring
(kg)
mm
k = 100 (h*100 / i)
l = 100 *
( j - k)/j
18.35
10.40
43.30
113
18.68
10.77
42.38
116
2.538
19.01
11.13
41.45
118
2.265
2.538
18.68
10.77
42.38
thd. Berat
thd. Berat
Uji
Agregat
Campuran
gr
gr
gr
cc
c=100/
(100+b)*b
g=e-f
4.7
4.5
3455.3
3469.5
1950.2
1519.3
2.274
2.538
4.7
4.5
3458.3
3473.6
1946.7
1526.9
2.265
2.538
4.7
4.5
3461.2
3477.6
1943.2
1534.4
2.256
Air
4.5
t/m3
Pele-
Hasil
lehan
Bagi
Aspa
Marshall
Efektif
q = o/p
r=c(v*(100-c)/100)
4.2
0.0
3.60
3.7
0.0
3.60
3.1
0.0
3.60
3.7
0.0
3.60
Stabilitas
Bacaan Kalibrasi Setelah
Proving Dikoreksi
Kadar
5.3
5.0
3464.9
3476.7
1971.8
1504.9
2.302
2.519
17.77
8.60
51.61
115
4.4
0.0
4.10
5.3
5.0
3452.0
3468.5
1967.6
1500.9
2.300
2.519
17.86
8.69
51.31
120
3.7
0.0
4.10
5.3
5.0
5.0
3439.1
3460.2
1963.4
1496.8
2.298
2.300
2.519
2.519
17.94
17.86
8.79
8.69
51.02
51.31
124
0
0
3.0
3.7
0.0
0.0
4.10
4.10
5.8
5.5
3470.3
3496.8
2009.6
1487.2
2.333
2.500
17.10
6.66
61.04
115
3.0
0.0
4.61
5.8
5.5
3464.6
3489.2
2009.0
1480.3
2.341
2.500
16.85
6.38
62.16
113
4.0
0.0
4.61
5.8
5.5
3458.8
3481.6
2008.3
1473.3
2.348
2.500
16.60
6.09
63.28
110
5.0
0.0
4.61
2.341
2.500
16.85
6.38
62.16
4.0
0.0
4.61
5.5
1
6.4
6.0
3470.9
3479.0
2007.0
1472.0
2.358
2.481
16.67
4.97
70.19
105
4.5
0.0
5.11
6.4
6.0
3473.4
3481.2
2003.3
1477.9
2.350
2.481
16.95
5.28
68.86
112
5.0
0.0
5.11
6.4
6.0
3475.8
3483.4
1999.6
1483.8
2.342
2.481
17.22
5.59
67.52
119
5.5
0.0
5.11
2.350
2.481
16.95
5.28
68.86
5.0
0.0
5.11
6.0
1
7.0
6.5
3500.3
3506.9
1999.6
1507.3
2.322
2.463
18.37
5.71
68.93
102
5.6
0.0
5.62
7.0
6.5
3494.9
3500.9
2004.6
1496.3
2.336
2.463
17.90
5.16
71.24
98
5.4
0.0
5.62
7.0
6.5
6.5
3489.5
3494.9
2009.6
1485.3
2.349
2.322
2.463
2.463
17.42
18.37
4.61
5.71
73.56
68.93
94
0
0
5.1
5.4
0.0
0.0
5.62
5.62
* BJ Eff. Agr
% agregat
100
% aspal
-
Gmm
1.030 Absp.aspal (v )
0.94 Gmm*** :
5.5
BJ.aspal
15 dari 21
RSNI M-06-2004
Tabel C.2 Formulir pengujian PRD
PENGUJIAN PRD
Nama Contoh
Agregat
Aspal
Keterangan
Kalibrasi proving ring
Kode Briket
: SPEC. AC BASE
: Karawang
: EX. PERTAMINA Pen 60
:
: 13,17
Kadar Aspal
Isi Benda
SSD
Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa
Dalam
Kepadatan BJ Campuran
Rongga
Rongga
Rongga
Maksimum
Diantara
Terhadap
Terisi
Bacaan
Kalibrasi
Setelah
(teoritis)
Agregat
Campuran
Aspal
Pada
Proving
Dikoreksi
(VMA)
(VIM)
(VFB)
Alat
Ring
k = 100 (h*100 / i)
l = 100 *
( j - k)/j
14.29
4.73
66.88
14.14
4.56
67.73
2.519
14.31
4.75
66.82
2.401
2.519
14.25
4.68
67.14
thd. Berat
thd. Berat
Uji
Agregat
Campuran
gr
gr
gr
cc
c=100/
(100+b)*b
g=e-f
5.3
5.0
2469.6
2479.9
1450.8
1029.1
2.400
2.519
5.3
5.0
2469.7
2478.0
1450.7
1027.3
2.404
2.519
5.3
5.0
2469.5
2479.8
1450.6
1029.2
2.399
Air
5.0
t/m3
5.8
5.5
2481.4
2483.9
1460.7
1023.2
2.425
2.500
13.84
2.99
78.37
5.8
5.5
2475.7
2478.0
1454.8
1023.2
2.420
2.500
14.04
3.22
77.10
5.8
5.5
5.5
2470.0
2472.1
1448.9
1023.2
2.414
2.500
14.24
3.44
75.84
2.420
2.500
14.04
3.22
77.10
6.4
6.0
2459.7
2460.0
1443.5
1016.5
2.420
2.481
14.49
2.48
82.90
6.4
6.0
2459.5
2460.1
1443.4
1016.7
2.419
2.481
14.51
2.51
82.74
6.4
6.0
2459.6
2460.2
1443.6
1016.6
2.419
2.481
14.50
2.49
82.82
2.419
2.481
14.50
2.49
82.82
6.0
* BJ Eff. Agr
% agregat
100
% aspal
-
Gmm
1.030 Absp.aspal (v )
0.94 Gmm*** :
Stabilitas
5.5
BJ.aspal
16 dari 21
20 Maret 2003
:
:
:
Pele-
Hasil
lehan
Bagi
Aspa
Marshall
Efektif
q = o/p
r=c(v*(100-c)/100)
(kg)
mm
Kadar
RSNI M-06-2004
Tabel C.3 Formulir pengujian marshall
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI
JL. RAYA TIMUR 264 KOTAK POS 2 UJUNGBERUNG Tlp.7802251-3 Fax. 022-7802726 BANDUNG 40294
Nama Contoh
Agregat
Aspal
Keterangan
Kalibrasi proving ring
* BJ Eff. Agr
thd. Berat
Agregat
Campuran
gr
gr
gr
cc
c=100/
(100+b)*b
g=e-f
Bj.eff.agr (t)* :
% agregat
100
% aspal
-
Gmm
Kering
SSD
Isi Benda
thd. Berat
Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa
PENGUJIAN MARSHALL
Kadar Aspal
Kode Briket
:
:
:
:
:
Dalam
Kepadatan BJ Campuran
Uji
Air
Bj.aspal (u) :
Rongga
Rongga
Diantara
Terhadap
Terisi
Bacaan
Kalibrasi
Setelah
(teoritis)
Agregat
Campuran
Aspal
Pada
Proving
Dikoreksi
(VMA)
(VIM)
(VFB)
Alat
Ring
k = 100 (h*100 / i)
l = 100 *
( j - k)/j
t/m3
Absp.aspal (v )** :
Stabilitas
Rongga
Maksimum
Gmm*** :
Kadar aspal
BJ.aspal
17 dari 21
:
:
:
Pele-
Hasil
lehan
Bagi
Aspa
Marshall
Efektif
q = o/p
r=c(v*(100-c)/100)
(kg)
mm
Kadar
RSNI M-06-2004
Tabel C.4 Formulir pengujian PRD
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI
JL. RAYA TIMUR 264 KOTAK POS 2 UJUNGBERUNG Tlp.7802251-3 Tlx.28377 pppj bd Fax. 022-7802726 BANDUNG 40294
Nama Contoh
Agregat
Aspal
Keterangan
Kalibrasi proving ring
Kode Briket
PENGUJIAN
Kadar Aspal
Isi Benda
thd. Berat
thd. Berat
Agregat
Campuran
gr
gr
gr
cc
c=100/
(100+b)*b
g=e-f
* BJ Eff. Agr
:
:
:
:
:
Bj.eff.agr (t)* :
% agregat
100
% aspal
-
Gmm
Kering
SSD
Dalam
Air
Bj.aspal (u) :
PRD
Kepadatan BJ Campuran
Uji
Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa
Rongga
Rongga
Rongga
Maksimum
Diantara
Terhadap
Terisi
Bacaan
Kalibrasi
Setelah
(teoritis)
Agregat
Campuran
Aspal
Pada
Proving
Dikoreksi
(VMA)
(VIM)
(VFB)
Alat
Ring
k = 100 (h*100 / i)
l = 100 *
( j - k)/j
t/m3
Absp.aspal (v )** :
Gmm*** :
Stabilitas
Kadar aspal
BJ.aspal
18 dari 21
:
:
:
Pele-
Hasil
lehan
Bagi
Aspa
Marshall
Efektif
q = o/p
r=c(v*(100-c)/100)
(kg)
mm
Kadar
RSNI M-06-2004
LAMPIRAN D
(Informatif)
2.400
22.0
2.380
21.0
2.360
20.0
VMA (%)
Kepadatan ( gr/cc )
2.340
2.320
2.300
2.280
19.0
18.0
17.0
16.0
2.260
15.0
2.240
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
14.0
7.0
4.0
4.5
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
6.5
7.0
5.5
4.5
7.0
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
6.0
6.5
7.0
6.5
7.0
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
4.0
4.5
Kadar aspal ( % )
Stabilitas ( kg )
6.5
VIM PRD
4.0
Kelelehan ( mm )
5.0
6.0
Kadar aspal ( % )
2800
2600
2400
2200
2000
1800
1600
1400
1200
4.5
5.5
VIM Marshall
Kadar aspal ( % )
4.0
5.0
Kadar aspal ( % )
VIM (%)
VFB (%)
Kadar aspal ( % )
5.0
6.0
Kadar aspal ( % )
650
600
550
500
450
400
350
300
250
4.0
5.5
4.5
5.0
5.5
6.0
Kadar aspal ( % )
19 dari 21
6.5
7.0
RSNI M-06-2004
Lampiran E
(Informatif)
Daftar nama dan lembaga
1)
Pemrakarsa
Penyusun
Nama
Lembaga
Ir. Kurniadji, MT
20 dari 21
RSNI M-06-2004
Bibliografi
Kandhal, P.S, 1990. Large Stone Asphalt Mixer: Design and Construction, NCAT Report No
90-4, Auburn University
The Asphalt Institute, 1993, Mix Design Methods for Asphalt Concrete and Other Hot-Mix
Types, MS-2, Sixth Edition
21 dari 21