Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PRODUKSI PELEDAKAN LAPISAN TANAH PENUTUP BATUBARA

PADA PT MADHANI TALATAH NUSANTARA


KEC. KUTAI KARTANEGARA PROV. KALIMANTAN TIMUR
DILTO LINGGI ALLO., 2005 31 043
Fakultas Teknik,Universitas Veteran Republik Indonesia,Makassar-Indonesia

ABSTRAK
PT. Madhani Talatah Nusantara yang terletak di Desa Separi Besar, Kecamatan
Tenggarong Seberang, KabupatenKutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur adalah
salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan. Sistem penambangan
yang dilakukan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Adapun target
produksi yang direncanakan yaitu 4.743.000 ton/bulan atau 153.000 ton/hari.
Secara garis besar permasalahan yang akan dibahas yaitu mengevaluasi produksi
peledakan karena berdasarkan hasil evaluasi secara aktual dilapangan produksi tidak
tercapai dengan geometri peledakan di lapangan yaitu: Burden (B) = 7,10 m, Spasing (S)
= 8,0 m, Stemming (T) = 4,20 m, Subdrilling (J) = 0,5 m, Kedalaman lubang ledak (H) =
8,4 m, Panjang kolom isian (PC) = 4,16 m, tinggi jenjang (L) = 7,90 m.
Dalam mengatasi masalah tersebut, maka PT. Madhani Talatah Nusantara harus
meningkatkan efesiensi kerja dengan menekan waktu hambatan yang dapat dihindari
seperti waktu Traveling dari 30 menit/hari menjadi 10 menit/hari, waktu menunggu
lokasi dari 60menit/hari menjadi 15 menit/hari, waktu menunggu prepare lokasi dari 35
menit/hari menjadi 10 menit/hari, waktu cek alat dari 15menit/hari menjadi 10 menit/hari,
waktu pemanasan mesin dari 10 menit/hari menjadi 5 menit/hari, waktu isi bahan bakar
dari 30 menit/hari menjadi 0 menit/hari, waktu pengamanan alat saat peledakan dari 30
menit/hari menjadi 10 menit/hari.
Berdasarkan hasil peledakan dilapangan diperoleh jumlah material yang terbongkar
sebelum ditingkatkan menghasilkan jumlah lubang bor sebanyak 330 lubang/hari dengan
efesiensi kerja 66% sehingga menghasilkan produksi peledakan 143.204,16ton/hari atau
4.296.124,8 ton/bulan dan setelah ditingkatkan dengan memperkecil waktu hambatan
maka efesiensi kerja dapat meningkat menjadi 78% dengan kemampuan 396 lubang/hari.
mencapai sehingga menghasilkan produksi peledakan171.844,2ton/hari atau 5.155.326
ton/Bulan (dapat melampaui target produksi yang direncanakan).
Kata kunci : Produksi peledakan OB.

PENDAHULUAN
PT. Madhani Talatah Nusantara (PT MTN) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
konstruksi dan kontraktor pertambangan. Untuk saat ini PT MTN telah bekerja sama dengan 8 perusahaan
pemegang izin usaha pertambangan (IUP), yang salah satunya berlokasi di Desa Separi Besar, Kecamatan
Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan
pemegang IUP operasi produksi adalah PT Kayan Putra Utama Coal (PT KPUC). Kegiatan penambangan
yang dilakukan PT MTN hanya sebatas pada pembongkaran lapisan tanah penutup, selanjutnya untuk
kegiatan pengangkutan batubara dilakukan sendiri oleh PT KPUC. Untuk kegiatan penambangan ini PT
MTN memberi namaKPUC Project. Kegiatan penambangan ini telah dimulai pada bulan Agustus 2009.
Penambangan Pada PT MTN menerapkan sistem tambang terbuka dengan metode open pit yag
dibuat dalam beberapa jenjang (bench). Proses penambangan meliputi pembongkaran, penggusuran,
pemuatan, dan pengangkutan. Dengan target produksi overburden yang tiap tahun terus ditingkatkan
sehingga untuk memenuhi target produksi overburden tersebut maka dilakukan penambangan dengan cara
pemboran dan peledakan, hal ini disebabkan bentuk fisik batuan yang keras dan struktur batuan yang
bervariasi. Target produksi overburden yang direncanakan sebesar 153.000 m 3/hari, untuk hal tersebut
maka dilakukan evaluasi hasil produksi peledakan overburden secara aktual di lapangan apakah produksi
dapat tercapai atau tidak mencapai target.
METODE PENELITIAN
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan ataupun dialog langsung dengan
pembimbing lapanganyang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dilapangan,
misalnya :

Data Cycle Time Pemboran

Perencanaan Peledakan

Data Geometri Peledakan


b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah ada baik yang bersumber dari studi literatur, hasil
penelitian sebelumnya ataupun instansi, yang memberikan penjelasan atau gambaran umum
mengenai lokasi penelitian dan informasi-informasi yang terkait dengan permasalahan dalam
penelitian ini, data-data sekunder antara lain:

Data geologi

Data penyelidikan berupa iklim dan curah hujan

Data kesampaian daerah penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam melakukan penelitian ini, diperlukan data dan informasi sebagai bahan yang akan diolah
demi mecapai tujuan penelitian. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan mencakup observasi lapangan,
studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis dari keduanya untuk mendapatkan
penyelesaian masalah sesuai yang diharapkan. Prosedur penelitian yang dilakukan terhadap kegiatan
pemboran dan peledakan, yaitu :

a.

1.
Data target produksi overburden tahun 2011
Target produksi peledakan overburden yang direncanakan oleh PT. Madhani Talatah Nusantara untuk
periode 01 sampai 31 Desember 2011 yaitu 4.590.000 ton/bulan atau 153.000 ton/hari.
2.
Data Pemboran (drilling)
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka diperoleh data pemboran yaitu:
Pola Pemboran (drill pettern)
Pola pemboran yang diterapkan oleh PT Madhani Talatah Nusantara adalah pola pemboran zigzag (staggered) atau pola yang berbentuk empat persegi panjang (lihat gambar 4.1)

8 meter
7 meter

Free face
Sumber : PT Madhani Talatah Nusantara

Gambar 4.1
Pola Pengeboran Staggered Rectangular
b.

Spesifikasi alat bor


Nama alat bor
: Atlas Copco DM45E dan Sandvik 245S
Panjang batang bor : 9 meter/steel
Diameter
: 77/8 inchi (200 mm)
c. Waktu edar pemboran (cycle time)
Waktu menurunkan jack
= 0,54 menit
Waktu membor
= 6,58 menit
Waktu mengangkat batang bor
= 0,28 menit
Waktu mengangkat jeck
= 0,44 menit
Waktu pindah posisi
= 0,74 menit
Cycle time alat bor
= 8,58 menit
d. Kecepatan dan kemampuan alat bor
Kedalaman pemboran (H)
= 8,4 meter
Waktu membor (T)
= 6,58 menit
Efisiensi kerja alat bor (EFF)
= 64 %
Kecepatan (Vt)
= 1,28 meter/menit
e. Efesiensi kerja alat bor
Waktu kerja efektif (We)
= 850 menit
Total waktu yang tersedia (T)
= 1320 menit
3. Data peledakan (blasting)
Data peledakan yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut:
a. geometri peledakan
Burden (B)
= 7,1 meter
Spasing (S)
= 8,0 meter
kedalaman lubang ledak (H)
= 8,4 meter
Steaming (T)
= 4,2 meter
Subdrilling (J)
= 0,5 meter
Panjang kolom isian (PC)
= 4,2 meter
Tinggi jenjang (L)
= 7,9 meter
b. Pola peledakan
Pola peledakan yang digunakan oleh PT Madhani talatah Nusantara adalah hole by hole dengan
sistem inisiasi Echelon, yang biasanya digunakan pada pemboran selang-seling atau Staggered
Rectangular Pattern ( gambar 4.2)

Sumber : PT Madhani Talatah Nusantara


Gambar 4.2
Pola peledakan
c. Bahan peledak yang digunakan.
Ammonium nitrat dan fuel oli (ANFO)
ANFO merupakan bahan peledak campuran dari Ammonium Nitrat (AN) dan Fuel Oil (FO)
dengan rumus kimia NH4NO3 + CH2, percampuran yang digunakan perbandingan oleh pihak
PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) selaku Blasting service untuk PT Madhani Talatah
Nusantara adalah 94.5%(AN) dan 5.5%(FO).
Detonator
Detonator nonel yang digunakan milli second delay, ukuran detonator 250 mm, panjang leg
waire 9 meter dan 6 meter dengan diameter 0,60 cm yang merupakan produksi PT Multi
Nitrotama Kimia.
Dinamit
Dinamit yang digunakan mempunyai kekuatan 80 % strength, berat jenis 1,4 gr/cc, ukuran
cartridge 32 mm dengan berat 250 gram yang diproduksi oleh PT. Pindad (persero).
Connecting wire
Connecting wire yang digunakan buatan PT. KMI Wire dengan panjang 100 meter/roll,
diameter 0,6 mm dan tahanan arus 13 ohm/100 meter.
Plastik liner dengan diameter 200 mm.

4.2.2
Data Sekunder
1. Data curah hujan dari tahun 2006-2010 (lihat tabel 2.1)
2. Peta lokasi daerah penelitian PT Madhani Talatah Nusantara (gambar 2.1)
3. Data geologi daerah penelitian.
4. Jadwal jam kerja setiap shiff
Tabel 4.1
Pembagian Jam Kerja Setiap Shift
Shift
Jam

Keterangan

06.00 12.00
12.00 13.00
13.00 18.00

Jam kerja
Istirahat
Jam kerja

II

18.00 24.00
24.00 01.00
01.00 06.00

Jam kerja
Istirahat
Jam kerja

5.1 Efesiensi kerja pemboran


Dalam kegiatan perhitungan jumlah produksi peledakan dilakukan evaluasi terhadap waktu kerja
efektif. Efesiensi kerja Sebelum dan sesudah ditingkatkan.
5.1.1 Waktu Kerja Efektif Sebelum Ditingkatkan
1. Jumlah hari kerja
a. Hari kerja pertahun
=
362 hari/tahun
b. Hari kerja perbulan
=
29 hari/bulan
c. Hari kerja perminggu = 7 hari/minggu
2. Uraian kegiatan kerja
a. Waktu delay (Wd)
1)Check Alat
(P2H)
= 15 menit/hari
2)Menunggu Lokasi
= 66,9 menit/hari
3)Prepare Lokasi
= 34,6 menit/hari
4) Traveling
= 29,5 menit/hari
5)Pengisisn Bahan Bakar
= 31,8 menit/hari
6)Pengamanan Alat Saat Peledakan
= 33,4 menit/hari
7) Gangguan Cuaca/Hujan
= 59,8 menit/hari
Total waktu delay
= 270 menit/hari
b. Waktu Stand by (Ws)
1) Awal shift
= 20 menit/hari
2) Akhir shift
= 20 menit/hari
Total waktu stand by
= 40 menit/hari
c. Waktu refair (Wr)
= 160 menit
d. Waktu kerja efektif (We)
We =
Dimana,

Maka,

(Wt ) (Wd Wr Ws )
We
Wt
Wd
Wr
Ws

= Waktu kerja efektif (menit)


= Jumlah jam kerja yang tersedia dalam 2 shift (menit)
= Waktu hambatan (menit)
= Waktu refair/perbaikan (menit)
= Waktu stand by (menit)

(1320) (270 160 40)

We =
= 850 menit/hari
e. Waktu kerja (Wk)
Wk = We + Wd
Dimana,
Wk = Waktu kerja ( menit)
We = Waktu efektif (menit)
Wd = Waktu hambatan (menit)
Maka,
Wk = 850 menit + 270 menit
= 1.120 menit/hari
f. Sehingga total waktu kerja yang tersedia (T)
T = Wd + Ws + Wr + We
= 270 + 40 + 160 + 850
= 1320 menit/hari

= 22 jam/hari/2 shift
g. Efesiensi Kerja sebelum ditingkatkan

EFF =

We
x 100%
T
850
x100%
1320

=
= 64 %

5.1.2 Waktu Kerja Efektif Setelah Ditingkatkan


1. Jumlah hari kerja
a. Hari kerja pertahun
= 362 hari/tahun
b. Hari kerja perbulan
= 29 hari/bulan
c.Hari kerja perminggu = 7 hari/minggu
2. Uraian kegiatan kerja
a. Waktu delay/hambatan (Wd)
1)Check Alat
(P2H)
= 10 menit/hari
2)Menunggu Lokasi
= 12,5 menit/hari
3)Prepare Lokasi
= 10,2 menit/hari
4) Traveling
= 14,5 menit/hari
5)Pengisisn Bahan Bakar
= 0 menit/hari
6)Pengamanan Alat Saat Peledakan
= 10 menit/hari
7) Gangguan Cuaca/Hujan
= 59,8 menit/hari
Total waktu delay
= 117 menit/hari
Waktu Stand by (Ws)
1) Awal shift
= 10 menit/hari
2) Akhir shift
= 10 menit/hari
Total waktu stand by
= 20 menit/hari
c. Waktu refair/perbaikan (Wr)
= 160 menit
d. Waktu kerja efektif (We)
We =
Dimana,

(Wt ) (Wd Wr Ws )

Maka, We =

We
Wt
Wd
Wr
Ws

=
=
=
=
=

Waktu kerja efektif (menit)


Jumlah jam kerja yang tersedia dalam 2 shift (menit)
Waktu hambatan (menit)
Waktu refair/perbaikan (menit)
Waktu stand by (menit)

(1320) (117 160 20)

=1023 menit/hari
e. Waktu kerja (Wk)
Wk = We + Wd
Dimana, Wk = Waktu kerja ( menit)
We = Waktu efektif (menit)
Wd = Waktu hambatan (menit)
Maka, Wk = 1023 menit + 117 menit
= 1.140 menit/hari
f. Total waktu kerja yang tersedia (T)
T = Wd + Ws + Wr + We
= 117 + 160 + 20 + 1023
= 1320 menit/hari
= 22 jam/hari (2 shift)
g. Efesiensi Kerjaseteleh ditingkatkan

EFF =

We
x 100%
T

1023
x100%
1320
= 78 %

5.2 Kemampuan Produksi Pemboran

Kemampuan produksi pemboran adalah berapa jumlah lubang bor yang dapat dihasilkan dalam
satu hari perunit kerja.

5.2.1

Kemampuan Produksi Sebelum Efesiensi Kerja Ditingkatkan


Kemampuan produksi sebelum dan sesudah ditingkatkan dalam satu hari perunit kerja dapat
dihitung dengan mengetahui waktu edar (cycle time) dari alat bor dalam membuat lubang ledak,
berdasarkan pengamatan dilapangan maka dapat diketahui waktu edar rata-rata alat bor dengan metode
perhitungan statistik.
Waktu menurunkan jack
= 0,54 menit
Waktu membor
= 6,58 menit
Waktu mengangkat batang bor
= 0,28 menit
Waktu mengangkat jeck
= 0,44 menit
Waktu pindah posisi
= 0,74 menit
Cycle time alat bor
= 8,58 menit
Maka dapat dihitung kemampuan pemboran dalam satu hari persatu unit kerja dengan persamaan
sebagai berikut :
Kemampuan alat bor adalah berapa lubang bor yang dihasilkan dalam satu hari per unit. Untuk
menghitung digunakan persamaan :
Ek x 60 menit/jam
P=
Ct
Dimana :
P= Kemampuan lubang bor
Ek = Efesiensi kerja 64 %
Ct= Cycle Time = 8,58 menit
Maka, P =
=

64 % x 60 menit/jam
8,58 menit
5 lubang/jam

Maka, jumlah lubang bor 5 lubang/jam x22 (jam kerja) = 110 lubang/hari dan
untuk 3 alat bor = 3 x 110 = 330 lubang/hari

Dalam menghitung volume peledakan setiap lubang berdasarkan pengamatan dilapangan dengan
menggunakan persamaan:
Vpl= B x S x L
= 7,10 m x 8,0 m x 7,9 m
= 448,72 m3/lubang
Volume peledakan sebelum ditingkatkan adalah:
Vph = B x S x L x Jumlah Lubang Bor (N)
= 7,10 m x 8,0 m x 7,90 m x 330 lubang/hari
= 148.007,6 m3/hari x 29 Hari kerja
= 4.294.250,4 m3/Bulan

5.2.2

Kemampuan Produksi Setelah Efesiensi Kerja Ditingkatkan


Untuk meningkatkan kemampuan alat bor dengan memperbesar waktu kerja efektif agar
efesiensi kerja dapat meningkat sehingga dapat mencapai produksi. Perhitungan kemampuan
produksi menggunakan persamaan :
P=

Ek x 60 menit/jam
Ct

Dimana :
P= Kemampuan lubang bor
Ek = Efesiensi kerja 78 %
Ct= Cycle Time = 8,6 menit
78 % x 60 menit/jam
Maka, P =
8,58 menit
=

6 lubang/jam

Karena pada perusahan tersebut menggunakan 2 shift kerja , maka jumlah lubang
bor 6 lubang/jam x 22 (jam kerja) = 132 lubang/hari.

Maka untuk 3 alat bor = 3 x 132 = 396 lubang/hari


Dalam menghitung volume peledakan setiap lubang berdasarkan pengamatan dilapangan dengan
menggunakan persamaan :
Volume peledakan per lubang
Vpl = B x S x L
= 7,10 m x 8,0 m x 7,9 m
= 448,72m3/lubang
Volume peledakan setelah ditingkatkan adalah:
Vph = B x S x L x Jumlah Lubang Bor (N)
= 7,10 m x 8,0 m x 7,9 m
= 448,72 m3 x 396 lubang/hari
= 177.693,12m3/hari x 29 Hari kerja
= 5.153.100,48 m3/Bulan
5.2.3
Menghitung Kecepatan Pemboran
Kecepatan pemboran merupakan waktu yang diperlukan alat bor untuk membuat lubang dengan
kedalaman tertentu.
Untuk menghitung kecepatan pemboran dengan persamaan :
Vt =

T
Dimana :
Vt = Kecepatan rata-rata pemboran ( meter/menit )
H = kedalaman rata rata pemboran ( meter )
T = waktu pemboran ( menit )
Maka waktu pemboran:
DR-2001
= 7,50 menit
DR-2004
= 6,12 menit
DR-2005
= 6,11 menit
Total waktu membor
= 19,73 Menit : 3 alat bor
= 6,58 menit
Jadi kecepatan rata rata pemboran :
H
Vt =
T
8,4 meter
Vt =
6,58 menit
=
1,28 meter/menit
= 76,8 meter/jam
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data dari kegiatan penambangan pada PT
Madhani Talatah Nusantara, dengan target produksi yang direncanakan 153.000 m 3/hari atau 4.743.000
m3/bulan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Efesiensi kerja terhadap Kemampuan pemboran
a. Efesiensi kerja sebelum ditingkatkan 64 % dengan kemampuan pemboran 330 lubang/hari.
b. Efesiensi kerja setelah ditingkatkan 78 % dengan kemampuan alat bor 396 lubang/hari.
2. Produksi peledakan
a. kemampuan produksi sebelum ditingkatkan sebesar 143.204,16 m3/hari atau 4.152.920,64
m3/bulan, sehingga target tidak tercapai.
b. kemampuan produksi peledakan setelah ditingkatkan sebesar 171.844,2 m3/hari atau
4.983.481,80 m3/bulan, sehingga target dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anom 1988, Blasting EXPLOSIVES AND ACCESSORIES,ICI AUSTRALIA OPERATION
2. Anonim .2004,pelatihan juru ledak penambangan bahan galian ,bandung
3. Anonim.1997,kamus pertambangan umum,bandung.
4. Kartodharmo Moelhim ,Ir, 1990 Pemindahan Tanah Mekanis ,jurusan teknik pertambangan
ITB. Bandung
5. Sudjana 1986,Metode Statistik ,Trisno Bandung

Anda mungkin juga menyukai