ABSTRAK
PT. Madhani Talatah Nusantara yang terletak di Desa Separi Besar, Kecamatan
Tenggarong Seberang, KabupatenKutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur adalah
salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan. Sistem penambangan
yang dilakukan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Adapun target
produksi yang direncanakan yaitu 4.743.000 ton/bulan atau 153.000 ton/hari.
Secara garis besar permasalahan yang akan dibahas yaitu mengevaluasi produksi
peledakan karena berdasarkan hasil evaluasi secara aktual dilapangan produksi tidak
tercapai dengan geometri peledakan di lapangan yaitu: Burden (B) = 7,10 m, Spasing (S)
= 8,0 m, Stemming (T) = 4,20 m, Subdrilling (J) = 0,5 m, Kedalaman lubang ledak (H) =
8,4 m, Panjang kolom isian (PC) = 4,16 m, tinggi jenjang (L) = 7,90 m.
Dalam mengatasi masalah tersebut, maka PT. Madhani Talatah Nusantara harus
meningkatkan efesiensi kerja dengan menekan waktu hambatan yang dapat dihindari
seperti waktu Traveling dari 30 menit/hari menjadi 10 menit/hari, waktu menunggu
lokasi dari 60menit/hari menjadi 15 menit/hari, waktu menunggu prepare lokasi dari 35
menit/hari menjadi 10 menit/hari, waktu cek alat dari 15menit/hari menjadi 10 menit/hari,
waktu pemanasan mesin dari 10 menit/hari menjadi 5 menit/hari, waktu isi bahan bakar
dari 30 menit/hari menjadi 0 menit/hari, waktu pengamanan alat saat peledakan dari 30
menit/hari menjadi 10 menit/hari.
Berdasarkan hasil peledakan dilapangan diperoleh jumlah material yang terbongkar
sebelum ditingkatkan menghasilkan jumlah lubang bor sebanyak 330 lubang/hari dengan
efesiensi kerja 66% sehingga menghasilkan produksi peledakan 143.204,16ton/hari atau
4.296.124,8 ton/bulan dan setelah ditingkatkan dengan memperkecil waktu hambatan
maka efesiensi kerja dapat meningkat menjadi 78% dengan kemampuan 396 lubang/hari.
mencapai sehingga menghasilkan produksi peledakan171.844,2ton/hari atau 5.155.326
ton/Bulan (dapat melampaui target produksi yang direncanakan).
Kata kunci : Produksi peledakan OB.
PENDAHULUAN
PT. Madhani Talatah Nusantara (PT MTN) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
konstruksi dan kontraktor pertambangan. Untuk saat ini PT MTN telah bekerja sama dengan 8 perusahaan
pemegang izin usaha pertambangan (IUP), yang salah satunya berlokasi di Desa Separi Besar, Kecamatan
Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan
pemegang IUP operasi produksi adalah PT Kayan Putra Utama Coal (PT KPUC). Kegiatan penambangan
yang dilakukan PT MTN hanya sebatas pada pembongkaran lapisan tanah penutup, selanjutnya untuk
kegiatan pengangkutan batubara dilakukan sendiri oleh PT KPUC. Untuk kegiatan penambangan ini PT
MTN memberi namaKPUC Project. Kegiatan penambangan ini telah dimulai pada bulan Agustus 2009.
Penambangan Pada PT MTN menerapkan sistem tambang terbuka dengan metode open pit yag
dibuat dalam beberapa jenjang (bench). Proses penambangan meliputi pembongkaran, penggusuran,
pemuatan, dan pengangkutan. Dengan target produksi overburden yang tiap tahun terus ditingkatkan
sehingga untuk memenuhi target produksi overburden tersebut maka dilakukan penambangan dengan cara
pemboran dan peledakan, hal ini disebabkan bentuk fisik batuan yang keras dan struktur batuan yang
bervariasi. Target produksi overburden yang direncanakan sebesar 153.000 m 3/hari, untuk hal tersebut
maka dilakukan evaluasi hasil produksi peledakan overburden secara aktual di lapangan apakah produksi
dapat tercapai atau tidak mencapai target.
METODE PENELITIAN
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan ataupun dialog langsung dengan
pembimbing lapanganyang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dilapangan,
misalnya :
Perencanaan Peledakan
Data geologi
a.
1.
Data target produksi overburden tahun 2011
Target produksi peledakan overburden yang direncanakan oleh PT. Madhani Talatah Nusantara untuk
periode 01 sampai 31 Desember 2011 yaitu 4.590.000 ton/bulan atau 153.000 ton/hari.
2.
Data Pemboran (drilling)
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka diperoleh data pemboran yaitu:
Pola Pemboran (drill pettern)
Pola pemboran yang diterapkan oleh PT Madhani Talatah Nusantara adalah pola pemboran zigzag (staggered) atau pola yang berbentuk empat persegi panjang (lihat gambar 4.1)
8 meter
7 meter
Free face
Sumber : PT Madhani Talatah Nusantara
Gambar 4.1
Pola Pengeboran Staggered Rectangular
b.
4.2.2
Data Sekunder
1. Data curah hujan dari tahun 2006-2010 (lihat tabel 2.1)
2. Peta lokasi daerah penelitian PT Madhani Talatah Nusantara (gambar 2.1)
3. Data geologi daerah penelitian.
4. Jadwal jam kerja setiap shiff
Tabel 4.1
Pembagian Jam Kerja Setiap Shift
Shift
Jam
Keterangan
06.00 12.00
12.00 13.00
13.00 18.00
Jam kerja
Istirahat
Jam kerja
II
18.00 24.00
24.00 01.00
01.00 06.00
Jam kerja
Istirahat
Jam kerja
Maka,
(Wt ) (Wd Wr Ws )
We
Wt
Wd
Wr
Ws
We =
= 850 menit/hari
e. Waktu kerja (Wk)
Wk = We + Wd
Dimana,
Wk = Waktu kerja ( menit)
We = Waktu efektif (menit)
Wd = Waktu hambatan (menit)
Maka,
Wk = 850 menit + 270 menit
= 1.120 menit/hari
f. Sehingga total waktu kerja yang tersedia (T)
T = Wd + Ws + Wr + We
= 270 + 40 + 160 + 850
= 1320 menit/hari
= 22 jam/hari/2 shift
g. Efesiensi Kerja sebelum ditingkatkan
EFF =
We
x 100%
T
850
x100%
1320
=
= 64 %
(Wt ) (Wd Wr Ws )
Maka, We =
We
Wt
Wd
Wr
Ws
=
=
=
=
=
=1023 menit/hari
e. Waktu kerja (Wk)
Wk = We + Wd
Dimana, Wk = Waktu kerja ( menit)
We = Waktu efektif (menit)
Wd = Waktu hambatan (menit)
Maka, Wk = 1023 menit + 117 menit
= 1.140 menit/hari
f. Total waktu kerja yang tersedia (T)
T = Wd + Ws + Wr + We
= 117 + 160 + 20 + 1023
= 1320 menit/hari
= 22 jam/hari (2 shift)
g. Efesiensi Kerjaseteleh ditingkatkan
EFF =
We
x 100%
T
1023
x100%
1320
= 78 %
Kemampuan produksi pemboran adalah berapa jumlah lubang bor yang dapat dihasilkan dalam
satu hari perunit kerja.
5.2.1
64 % x 60 menit/jam
8,58 menit
5 lubang/jam
Maka, jumlah lubang bor 5 lubang/jam x22 (jam kerja) = 110 lubang/hari dan
untuk 3 alat bor = 3 x 110 = 330 lubang/hari
Dalam menghitung volume peledakan setiap lubang berdasarkan pengamatan dilapangan dengan
menggunakan persamaan:
Vpl= B x S x L
= 7,10 m x 8,0 m x 7,9 m
= 448,72 m3/lubang
Volume peledakan sebelum ditingkatkan adalah:
Vph = B x S x L x Jumlah Lubang Bor (N)
= 7,10 m x 8,0 m x 7,90 m x 330 lubang/hari
= 148.007,6 m3/hari x 29 Hari kerja
= 4.294.250,4 m3/Bulan
5.2.2
Ek x 60 menit/jam
Ct
Dimana :
P= Kemampuan lubang bor
Ek = Efesiensi kerja 78 %
Ct= Cycle Time = 8,6 menit
78 % x 60 menit/jam
Maka, P =
8,58 menit
=
6 lubang/jam
Karena pada perusahan tersebut menggunakan 2 shift kerja , maka jumlah lubang
bor 6 lubang/jam x 22 (jam kerja) = 132 lubang/hari.
T
Dimana :
Vt = Kecepatan rata-rata pemboran ( meter/menit )
H = kedalaman rata rata pemboran ( meter )
T = waktu pemboran ( menit )
Maka waktu pemboran:
DR-2001
= 7,50 menit
DR-2004
= 6,12 menit
DR-2005
= 6,11 menit
Total waktu membor
= 19,73 Menit : 3 alat bor
= 6,58 menit
Jadi kecepatan rata rata pemboran :
H
Vt =
T
8,4 meter
Vt =
6,58 menit
=
1,28 meter/menit
= 76,8 meter/jam
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data dari kegiatan penambangan pada PT
Madhani Talatah Nusantara, dengan target produksi yang direncanakan 153.000 m 3/hari atau 4.743.000
m3/bulan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Efesiensi kerja terhadap Kemampuan pemboran
a. Efesiensi kerja sebelum ditingkatkan 64 % dengan kemampuan pemboran 330 lubang/hari.
b. Efesiensi kerja setelah ditingkatkan 78 % dengan kemampuan alat bor 396 lubang/hari.
2. Produksi peledakan
a. kemampuan produksi sebelum ditingkatkan sebesar 143.204,16 m3/hari atau 4.152.920,64
m3/bulan, sehingga target tidak tercapai.
b. kemampuan produksi peledakan setelah ditingkatkan sebesar 171.844,2 m3/hari atau
4.983.481,80 m3/bulan, sehingga target dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anom 1988, Blasting EXPLOSIVES AND ACCESSORIES,ICI AUSTRALIA OPERATION
2. Anonim .2004,pelatihan juru ledak penambangan bahan galian ,bandung
3. Anonim.1997,kamus pertambangan umum,bandung.
4. Kartodharmo Moelhim ,Ir, 1990 Pemindahan Tanah Mekanis ,jurusan teknik pertambangan
ITB. Bandung
5. Sudjana 1986,Metode Statistik ,Trisno Bandung