Anda di halaman 1dari 2

ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN OPERASI

Aspek teknis dan manajemen operasi timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek
yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi
pemasaran. Aspek pokok dalam aspek teknis produksi adalah masalah lokasi, luas
produksi, proses produksi, peralatan yang digunakan serta lingkungan yang
berhubungan dengan proses produksi. Sedangkan manajemen operasi seperti
masalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan
pekerjaan dan pengawasan.

1.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Aspek Teknis Produksi adalah aspek yang berhubungan dengan pambangunan dari
proyek yang direncakan baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses
produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan) maupun keadaan lingkungan
yang berhubungan dengan proses produksi.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu dipertimbangkan dan
diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan aspek
ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan.
Dalam menyusun studi kelayakan dari suatu gagasan usaha/proyek,
beberapa aspek harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan jelas seperti,
dari segi lokasi proyek, luas produksi, proses produksi, penggunaan
teknologi(mesin/peralatan), keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses
produksi.

1.1 Lokasi Proyek


Faktor lokasi adalah faktor yang ikut secara langsung mempengaruhi kontinuitas
dari kegiatan usaha karena lokasi proyek erat hubungannya dengan masalah
pemasaran hasil produksi dan masalah biaya pengangkutan, disamping masalah
persediaan bahan baku serta penyediaan tenaga kerja, fasilitas pengakutan dan
tersedianya pembangkit tenaga listrisilitas. Secara umum faktor-faktor yang ikut
mempengaruhi lokasi proyek antara lain daerah pemasaran, bahan baku,
penyediaan tenaga kerja kerja, fasilitas pengangkutan dan tersediannya
pembangkit tenaga listrik.

a.

Daerah Pemasaran

Lokasi usaha yang dekat dengan pemasaran biasanya memepunyai beberapa


keunggulan antara lain pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan
lebih cepat, ongkos angkut dari produk yang dihasilan relatih lebih murah dan
volume penjualan dapat ditingkatkan.
Ditinjau dari segi biaya pengangkautan, apabila biaya pengangkutan barang jadi
lebih besar dari biaya pengangkutan bahan mentah dalam ukuran yang sama,
selayaknya lokasi usaha/proyek yang dekat dengan pasar lebih menguntungkan
daripada dekat dengan bahan baku, seperti pabrik minuman, pabrik yang hasil
produksinya lebih cepat rusak/pecah, dan sebagainya.
b.

Bahan Baku

Pendirian usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku juga mempunyai beberapa
keunggulan antara lain supply bahan mentah dapat menjamin kontinuitas kegiatan
usaha, ongkos angkut bahan lebih murah dan perluasan usaha lebih mudah untuk
dilakukan.
c.

Tenaga Kerja

Apabila usaha/proyek yang didirikan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang
relarif besar (padat karya) sebaiknya lokasi usaha yang didirikan dekat dengan
pemukiman penduduk. Untuk gagasan usaha/pabrik yang direncanakan
memerlukan pekerja yang mempunyai keahlian (skill) sebaiknya lokasi
usaha/proyek tersebut didirikan dekat dengan tenaga kerja yang mempunyai skill
karena ada kalanya untuk memindahkan tenaga kerja skill amat sulit untuk
dilakukan.
d.

Fasilitas Pengangkutan

Fasilitas pengakutan yang tersedia dalam pemilihan lokasi perlu menjadi perhatian
dari penyusun studi kelayakan, karena masalah pengakutan merupakan masalah
dalam pengangkutan bahan mentah, barang jadi maupun tenaga kerja. Jenis alat
angkut yang sering digunakan dalam kegiatan ini, antara lain kereta api, truk,
angkutan air dan pengangkutan melalui udara. Apabila barang yang diangkut dalam
jumlah yang relatif besar, sedapat mungkin lokasi proyek yang didirikan dekat jalur
kereta api karena biaya angkut dengan kereta api relatif lebih murah.
Pendirian usaha/proyek yang tidak mempunyai fasilitas angkutan, terpaksa
membangun jalan-jalan baru yang memerluka

Anda mungkin juga menyukai