Oleh:
Ani Fitryani
Bagjalia Agustina
Dela Wagenda
Muhammad Fadlian N
Nurani Puspita N
Rani Suryani
Ria Nurhalimah
Sihmulyaningtyas Paramita
Hasna Oktaviani
Yurianingsih
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kelompok Praktik Komprehensif di RSKO Jakarta
pada tanggal 09 28 Mei 2016. Laporan kegiatan ini diajukan untuk memenuhi
mata kuliah Keperawatan Komprehensif pada Program Studi Keperawatan Bogor
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun ajaran 2015/2016.
Dalam penyusunan laporan kegiatan ini, tidak lepas dari hambatan serta
kesulitan. Namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini. Semoga laporan
kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Keperawatan, pembaca pada
umumnya dan profesi keperawatan khususnya.
Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.
B.
Rumusan Masalah.....................................................................................4
C.
Tujuan........................................................................................................4
B.
C.
Pelayanan Unggulan..................................................................................7
D.
E.
F. Dokter Konsulen.........................................................................................12
G.
H.
Terapi Metadon........................................................................................12
I.
Instalasi Rehabilitasi...................................................................................15
J.
A.
B.
FAKTOR PENDUKUNG.......................................................................18
C.
FAKTOR PENGHAMBAT.....................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkaan manusia
Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang adil,
makmur, sejahtera, tertib dan damai. Untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia tersebut, perlu peningkatan secara terus-menerus akan kualitas
sumber daya manusia yang ada. Perkembangan ilmu dan teknologi serta
moderenisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan
kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan hal itu, terjadi pergeseran
masalah kesehatan masyarakat dari penyakit infeksi sampai penyakit
degeneratif. Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius adalah
penyalahgunaan NAPZA.
Masalah penyalahgunaan NAPZA ini bukan saja merupakan masalah
yang perlu mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan juga bagi
Tujuan Umum
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui Asuhan
Keperawatan Komprehensif pada Klien dengan Penyalahgunaan dan
Ketergantungan NAPZA di RSKO Jakarta.
Tujuan Khusus
a. Diketahuinya karakteristik pengguna NAPZA
b. Diketahuinya dampak yang ditimbulkan terhadap pemakaian
NAPZA bagi klien dengan penyalahgunaan dan ketergantungan
NAPZA, baik dampak fisik, psikologis, social dan hukum.
D. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
1972 - 1987
1987 - 1997
1997 - 2005
2005 - 2008
2009 - 2010
2010 - 2012
2012 - 2015
2015 Sekarang
F. Pelayanan Unggulan
1. Pelayanan napza komprehensif: penerimaan awal (intial intake),
detoksifikasi, rehabilitasi pelayanan untuk komplikasi medik, dual
diagnosis dan terapi rumatan metadon dan bufrenorfin yang merupakan
ciri khas terapi cafeteria guna menjawab kebutuhan penerima layanan. Hal
diatas dimaksud untuk menyelaraskan kebutuhan pasien, keluarga dan
masyarakat.
2. Sebagai pengampu layanan program rumatan metadon/suboxon.
3. Memberi pelatihan dan pendidikan dari berbagai profesi dibidang
pelayanan ketergantungan napza (pelayanan akibat gangguan yang
berhubungan dengan zat).
10
4. Menjadi bagian dari jejaring dunia melalui kolaborasi badab dunia (WHO,
UNODS, UNAIDS) menyusun pedoman terapidan pelatihan serta
modulnya untuk kepentingan internasional, regional dan nasional.
5. Menjadi narasumber bagi pelatihan, pelayanan dan penyusunan
perencanaan terapi ketergantungan napza dan HIV/AIDS.
6. Menjadi bagian jejaring pelayanan kesehatan HIV/AIDS dalam promosi,
prevensi, terapi dan penelitian.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi turut memacu tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik secara terus
menerus. Tidak bisa tidak, dunia kesehatan khususnya di bidang perumahsakitan perlu untuk terus menerus melakukan upaya dalam memperbaiki
mutu pelayanan kesehatan mereka, baik di bidang sumber daya manusia,
fasilitas dan peralatan kedokteran, teknologi informasi dan sebagainya.
Kesadaran ini turut mendorong Rumah Sakit Ketergantungan Obat
untuk terus melakukan upaya tanpa henti di segala bidang dalam usaha
memenuhi kebutuhan masyarakat. Berkat kerja keras bersama dari seluruh
jajaran pimpinan, dokter, dan karyawan.
Dengan akan adanya Penerapan Sistem Remunerasi di Rumah Sakit
Ketergantungan Obat yang saat ini sedang diolah bersama di tingkat
manajemen, maka atas dasar itu masing-masing karyawan bisa dilakukan
penilaian kinerja secara lebih objektif.
Peningkatan SDM menjadi prioritas utama yang dilakukan Rumah
Sakit Ketergantungan Obat untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu
11
dan berkualitas. Hal ini nampak dari profesionalnya kinerja para pimpinan,
dokter dan perawat serta seluruh staf dan karyawan lainnya. Programprogram peningkatan berupa training dalam dan luar negeri, pendidikan
formal, langsung melakukan studi banding ke lembaga-lembaga kesehatan
yang kredibel, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
G. Visi dan Misi RSKO Jakarta
1
Visi
Menjadi Rumah sakit yang unggul dalam Pelayanan, Pendidikan
dan Penelitian dalam bidang NAPZA di tahun 2019.
Misi
Menyelenggarakan upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif dalam bidang bidang NPZA dan penyakit terkait secara
komprehensif dan paripurna yang memenuhi kaidah mutu
keselamatan pasien dan terjangkau oleh masyarakat yang dikelola oleh
tenaga yang kompeten.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga profesi
serta masyarakat umum dalam bidang NAPZA dan melaksanakan
penelitian dan pengembangan berbasis bukti dalam bidang NAPZA.
Menjadi sarana bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan
kesejahteraan
12
Motto
Motto rumah sakit Ketergantungan Obat adalah Ramah, Sigap,
Kasih, Optimis.
a. Ramah, selalu memberikan senyum, salam dan sapa setiap
memberikan pelayanan maupun sesama karyawan.
b. Sigap, selalu berusha cepat, tepat dan cekatan dalam melakukan
pekerjaan maupun pelayanan sesuai dengan sistem dan prosedur
yang berlaku.
c. Kasih, selalu memberikan kepedulian dan tanggap serta saling
menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
d. Optimis, senantiasa memberikan harapan kepada pasien dan
keluarganya agar pasien mencapai proses pemulihan yang optimal
dari masalah penyalahgunaan napza.
Kasus-kasus Umum
Kasus-kasus Napza
Kasus-kasus Jiwa
Bencana Massal
Tindakan-tindakan:
13
1. Resusitasi
2. Intoksikasi Napza
3. Intoksikasi Umum
4. Heacting/Jahit luka
5. Angkat jahitan
6. Nekrotomy
7. Perawatan Luka Bakar
8. Insisi Abses
9. Eksplorasi/Cross Incise
10. Ekstraksi Corpus Alienum
11. Ganti verban
12. Pasang Fowley Kateter
13. Pasang NGT
14. Pasang Spaik/Bidai
15. Lavage Lambung
16. Lain lain
17. Pemeriksaan EKG
18. Nebulizer/Inhalasi
Fasilitas Penunjang 24 jam:
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Ambulance
Pelayanan dilakukan oleh tenaga dokter dan perawat yang terampil
serta kompeten dalam masalah kegawatdaruratan.
I. Dokter Konsulen
1.
2.
3.
4.
Psikiater
Spesialis Internis
Spesialis Anak
Spesialis Saraf
14
Klinik Umum RS. Ketergantungan Obat Jakarta ditangani oleh dokterdokter yang berpengalaman dan siap menangani keluhan awal Anda dan
dapat mengarahkan penanganan spesialistik lebih lanjut secara tepat.
K. Terapi Metadon
1. Definisi
Metadon adalah opiate sintetik, berbentuk cair, diberikan bagi
penderita ketergantungan opiate, dan diberikan setiap hari didepan
petugas.
2. Manfaat
a. Metadon dapat mendorong pasien hidup lebih sehat
b. Dosis metadon yang tepat akan membuat pasien menghentikan
penggunaan heroin
c. Metadon akan membuat stabil mental emosional pasien, sehingga
dapat menjalani hidup normal
d. Penggunaan metadon dapat membuat pasien meninggalkan
kebiasaan berbagi peralatan suntik sehingga menurunkan resiko
penularan HIV/AIDS maupun Hepatitis B maupun C
e. Menurunkan tindak kriminal
3. Syarat Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)
a. Penderita ketergantungan opiate
b. Umur minimal 18 tahun
c. Bersedia mengikuti program ini minimal satu tahun
d. Ketergantungan opiate minimal satu tahun, memiliki riwayat
peningkatan dosis (toleransi), dan telah menjalani pengobatan cara
lain, tetapi tetap gagal
e. Harus ditemani oleh orang tua/wali sesuai dengan peraturan rumah
sakit
f. Bersedia menjalani pemeriksaan urin
15
L. Instalasi Rehabilitasi
1. Latar Belakang
Instalasi Rehabilitasi atau yang disebut Halmahera House
merupakan instalasi pemulihan narkoba Rumah Sakit Ketergantungan
16
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
N. FAKTOR PENDUKUNG
1. Ruang Methadon
a. Tersedianya waktu yang diberikan oleh perawat untuk
berinteraksi dengan pasien
b. Tersedianya waktu yang diluangkan oleh perawat kepada
mahasiswa untuk menggali pengetahuan tentang terapi subtitusi
methadon
2. Ruang MPE / Detoksifikasi
a. Adanya bimbingan rutin dari dosen pembimbing dan pembimbing
ruangan
b. Pasien diruang MPE/ Detoksifikasi kooperatif dalam berinteraksi
dengan pasien lain dan perawat
c. Adanya kesempatan yang diberikan oleh perawat kepada
mahasiswa untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan pasien
dengan ketergantungan NAPZA
19
4. Ruang Primary
a. Tersedianya waktu yang diberikan oleh MOD (Mayor On Duty)
untuk berinteraksi dengan pasien
b. MOD dapat kooperatif, bekerjasama dengan baik dan membantu
memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan interaksi dengan
pasien
O. FAKTOR PENGHAMBAT
1. Ruang Methadon
Terbatasnya waktu yang didapatkan mahasiswa dalam melakukan
asuhan keperawatan pada pasien dengan terapi rumatan metadon yaitu
hanya 1 hari saja.
2. Ruang MPE / Detoksifikasi
a. Perawat kurang membimbing mahasiswa karena adanya
akreditasi Rumah Sakit
b. Mahasiswa sulit untuk melakukan interaksi dengan pasien dalam
kondisi yang tidak mendukung seperti : suasana hati yang buruk,
dan pasien baru yang masih dalam pengaruh obat
c. Terdapat pasien yang saat dilakukan interaksi berbicaranya
inkoheren
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A Kesimpulan
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta (RSKO Jakarta)
merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah yang
menyelenggarakan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi
dalam bidang NAPZA dari berbagai kalangan secara komprehensif. Oleh
karena itu, RSKO Jakarta dipilih sebagai lahan praktik pendidikan
keperawatan komprehensif berbasis bukti dalam bidang NAPZA. RSKO
Jakarta memberikan pelayanan napza komprehensif: penerimaan awal
21
22
23