Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
I.2
1.2.1
Maksud
Adapun maksud praktikan mengetahui kolom stratigrafi untuk mengenal
Tujuan
Adapun tujuan praktikan mempelajari penampang stratigrafi terukur, yaitu
1.3.1
Alat
Bahan
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Pengertian Stratigrafi
Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun atas 2 kata yaitu, kata
strati berasal dari kata strato yang artinya perlapisan dan kata grafi yang
artinya gambar atau lukisan yang berasal dari kata graphic/graphos. Dengan
semikian Stratigrafi dalam artian sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian
lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, yakni stratigrafi dapat
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan dan
pembentukan (genesa) macam-macam batuan dialam ruang dan waktu. Oleh karena
itu, stratigrafi digunakan sebagai studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relativ
serta distribusi perlapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.
II.2
susunan berbagai jenis batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai
dari yang tertua hingga termuda menurut umur geologi, ketebalan, setiap satuan
batuan, serta genesa pembentukan batuannya. Pada umumnya banyak cara untuk
menyajikan suatu kolom stratigrafi, namun demikian ada suatu standar umum yang
menjadi acuan kalangan ahli geologi di dalam menyajikan kolom stratigrafi.
Penampang kolom stratigrafi biasanya tersusun dari kolom-kolom dengan atributatribut.
III.3
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
1.
Kolom Umur
Kolom ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan umur batuan,
untuk mengisi kolom ini biasanya harus dilakukan analisi umur batuan baik
berdaarkan fosil maupun radiometri. Untuk keperluan tersebut, yang standar
biasanya dilakukan analisis paleontologi untuk itu harus dipilih conto batuan yang
mengandung fosil. Sebaiknya penentuan umur paling tidak dilakukan pada tiga level
( bawah, tengah dan atas) dari satuan.
2.
Kolom Satuan Batuan
Kolom ini diisi dengan penamaan resmi ( kelompok, formasi, anggota, dan
lain-lain) ataupun tidak resmi ( berdasarkan ciri umumnya) dari satuan yang ada.
3.
Kolom Ketebalan
Diisi berdasarkan data hasil perhitungan ketebalan, untuk menghindari
kekeliruan ploting yang berulang, disarankan untuk mengeplot secara komulatif dari
suatu datum tertentu.
4.
Kolom Besar Butir dan Struktur Sedimen
Diisi dengan berdasarkan hasil deskripsi lapangan mengenai besar butir
dan struktur sedimen, perlu diperhatikan pula letak dan perubahan besar butir dan
struktur sedimen. Gunakan simbol struktur sedimen yang sudah baku.
5.
Simbol Litologi
Simbol litologi digambarkan berdasarkan data litologi yang diamati di
lapangan. Ikutilah simbol-simbol yang sudah baku kalau ada simbol-simbol yang
perlu ditambahkan, misalnya adanya fosil-fosil foram, sisa tumbuhan dan sebagainya
diletakkan pada suatu bagian.
6.
Ekspresi Topografi
Ide pencantuman ekspresi topografi untuk memberikan gambaran yang
identik antara besar butir yang simetris terhadap ekspresi topografimirip dengan
bentuk lod Sp yang biasanya simetris terhadap log Resistivity. Hal ini biasanya
digunakan dalam industri minyak bumi untuk mengetahui geometri batuan reservoir.
7.
Kolom Deskripsi
Kolom deskripsi seyogyanya diberikan sesuai kebutuhan. Hal ini bisa
sangat detail pada masing-masing lapisan yang dianggap penting, namun dapat juga
deskripsi bersifat agak umum yang mewakili ciri suatu batuan ( hal ini biasanya
digunakan untuk keperluan pemetaan).
8.
Kandungan Fosil
Kandungan fosil yang dicantumkan pada kolom ini sebaiknya hanya fosilfosil yang diagnostik ( untuk umur dan lingkungan pengendapan), hal tersebut untuk
memperkuat penafsiran umur dan lingkungan pengendapa.
9.
Lingkungan Pengendapan
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
dan hukum-hukum dala ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam
mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep yang menjadi acuan dalam
geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan
dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana
batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan
dalam skala waktu geologi. Konsep uniformitarianisme (James Huton) hukum
superposisi (Steno), konsep keselaran dan ketidakselarasan, konsep transgresiregresi, hukum potong memotong (cross cutting relationship) dan lainnya.
1.
Doktrin Uniformitarianisme
James Hutton (1795) : sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17
dan 18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya
bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan
musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton,
bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan
bukunya yang berjudul Theory of The Earth, dimana ia mencetuskan doktrinnya
yang terkenal tentang uniformitarianisme (keseragaman). Uniformitarianisme
merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukumhukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada
masa lampau. Artinya gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan
bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi.
Doktrin ini lebih terkenal sebagai The Present is The Key to The past dan sejak
itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa
geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton
mengemukakan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan
sedimen.
James hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul
gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada
tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan
telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah
digunakan
b.
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
suatu
lapisan
batuan
sepanjang
jurus
perlapisannya
berbeda
3.
adalah
hubungan kejadian antar satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya,
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
confirmity.
Genang Laut dan Susu Laut (Transgresi dan Regresi)
Transgresi
(genang
laut),
transgresi
dalam
pengertian
Lingkungan Pengendapan
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
pengendapan
tertentu
(Gould,
1972).
Interpretasi
lingkungan
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
b. peralihan, termasuk delta. lobate, esturine, litoral (pantai, laguna, dan barrier
islands, offshore bar, tidal flat.
c. marine, meliputi neritis atau laut dangkal, deep neiritis, batial, abisal.
BAB III
PROBLEM SET
III.1 Data Penampang Stratigrafi
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
Tabel III.1.1
STASIUN
DARI
KE
1
2
SLOPE( )
JARAK (m)
DIP
20
12
15
23
30
28
15
37
32
27
34
5
22
18
24
27
34
40
40
45
42
39
35
25
20
18
8
3
-1
50
45
60
60
52
62
32
68
80
56
72
72
61
70
56
67
62
48
72
64
60
40
39
35
30
15
70
97
60
70
71
68
68
72
64
60
60
59
54
55
53
51
50
45
45
43
40
34
37
37
35
32
32
30
27
25
25
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil
4.1.1
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
Stasiun 1 2
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Sin ( + ) x d
Sin 90 x 5
1.5
5
Sin ( + ) x d
Sin 83 x 4,5
0.993 x 4.5
4,466
Sin ( + ) x d
Sin 83 x 6
0.998 x 6
5,955
Sin (180- ( + ) x d
Sin 91 x 6
0.999 x 6
5,999
Sin (180- ( + ) x d
Sin 102 x 5,2
0.978 x 5,2
5,086
Sin ( 180- ( + ) x d
Sin 92 x 6,2
0.999 x 6,2
6,196
Sin ( + ) x d
Sin 75 x 3,2
0,966 x 3,2
3,091
Sin (180- ( + ) x d
Sin 97 x 6,8
0,993 x 6,8
6,749
Stasiun 2 3
a.
t
t
t
t
b. t
t
t
t
c. t
t
t
t
d. t
t
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Sin (180- ( + ) x d
Sin 91 x 8
0.999x 8
7,999
Sin ( + ) x d
Sin 81 x 5,6
0,988 x 5,6
5,531
Sin ( + ) x d
Sin 89 x 7,2
0,999 x 7,2
7,199
Sin ( + ) x d
Sin 58 x 7,2
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
t
t
e. t
t
t
t
f. t
t
t
t
g. t
t
t
t
h. t
t
t
t
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
0,848 x 7,2
6,106
Sin ( + ) x d
Sin 73 x 6,1
0,956 x 6,1
5,833
Sin ( + ) x d
Sin 68 x 7
0,927 x 7
6,490
Sin ( + ) x d
Sin 69 x 5,6
0,934 x 5,6
5,228
Sin ( + ) x d
Sin 72 x 6,7
0,951 x 6,7
6,372
Stasiun 3 4
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Sin ( + ) x d
Sin 77 x 6,2
0,974 x 6,2
6,041
Sin ( + ) x d
Sin 80 x 4,8
0,985 x 4,8
4,727
Sin ( + ) x d
Sin 74 x 7,2
0,961 x 7,2
6,921
Sin ( + ) x d
Sin 82 x 6,4
0,990 x 6,4
5,890
Sin ( + ) x d
Sin 79 x 6
0,982 x 6
5,890
Sin ( + ) x d
Sin 74 x 4
0,961 x 4
3,845
Sin ( + ) x d
Sin 67 x 3,9
0,921 x 3,9
3,590
Sin ( + ) x d
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
t = Sin 57 x 3,5
t = 0,839 x 3,5
t = 2.935
Stasiun 4 5
a.
b.
c.
d.
e.
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Sin ( + ) x d
Sin 50 x 3
0,766 x 3
2,298
Sin ( + ) x d
Sin 45 x 1,5
0,707 x 1,5
1.061
Sin ( + ) x d
Sin 33 x 7
0,545 x 7
3,812
Sin ( + ) x d
Sin 28 x 9,7
0,469 x 9,7
4,554
Sin ( + ) x d
Sin 24 x 6
0,407 x 6
2.440
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
IV.2
Pembahasan
Pada kolom stratigrafi yang telah dibuat, didapatkan formasi yaitu formasi
camba, dimana penciri dari formasi ini ada konglomerat, batunapal, batupasir,
batulempung, tufa dan breksi. Pada batuan konglomerat memiliki warna segar
coklat/jingga dan warna lapuk abu-abu. Batuan ini termasuk batuan sedimen
klastik/detritus, memiliki kemas tertutup dengan ukuran butir 4-46 m, berbentuk
tabular. Keterdapatannya di daerah sungai dan biasa digunakan untuk bahan
bangunan. Batunapal memiliki warna abu-abu muda, dengan tekstur halus sampai
menengah, ukuran butir 1/256 mm, agak kompak dan memiliki komposisi karbonat
yang tinggi. Pada batupasir memiliki warna segar coklat dan warna lapuk kuning,
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
batuan ini termasuk batuan detritus/klastik. Batuan ini memiliki ukuran butir -
mm. Sortasinya sedang dan memiliki kemas terbuka. Keterdapatannya disekitar
muara sungai dan biasa digunakan untuk keperluan industri. Batulempung memiliki
warna abu-abu kehitaman dan tekstur klastik. Ukuran butir <1/256 mm (skala
Wentworth). Batuan ini biasanya dijumpai disekitar batuan induknya (batuan beku)
dan umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kerajinan pada keramik, dengan
ketebalan 6,33 cm. Batutufa memiliki warna segar abu-abu dan warna lapuk coklat.
Batuan ini memiliki tekstur ukuran butir 2-64 mm dengan kemas tertutup. Batuan ini
terbentuk dari letusan gunungapi. Breksi memiliki warna segar abu-abu, batuan ini
memiliki ukuran butir dengan diameter lebih dari 2 mm, karena terbentuk akibat
pelapukan batuan beku.
Pada formasi kedua terdapat formasi tonasa. Diamana pencirinya yaitu
batunapal, batupasir, breksi,dan batulempung. Batunapal memiliki warna abu-abu
muda, dengan tekstur halus sampai menengah, ukuran butir 1/256 mm, agak kompak
dan memiliki komposisi karbonat yang tinggi. Pada batupasir memiliki warna segar
coklat dan warna lapuk kuning, batuan ini termasuk batuan detritus/klastik. Batuan
ini memiliki ukuran butir - mm. Sortasinya sedang dan memiliki kemas terbuka.
Keterdapatannya disekitar muara sungai dan biasa digunakan untuk keperluan
industri. . Breksi memiliki warna segar abu-abu, batuan ini memiliki ukuran butir
dengan diameter lebih dari 2 mm, karena terbentuk akibat pelapukan batuan beku.
Batulempung memiliki warna abu-abu kehitaman dan tekstur klastik. Ukuran butir
<1/256 mm (skala Wentworth). Batuan ini biasanya dijumpai disekitar batuan
induknya (batuan beku) dan umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kerajinan
pada keramik, dengan ketebalan 6,33 cm.
Pada formasi ketiga yaitu formasi mallawa. Dimana formasi ini memili
penciri batulempung, batubara, batupasir, batunapal, dan lanau. Batulempung
memiliki warna abu-abu kehitaman dan tekstur klastik. Ukuran butir <1/256 mm
(skala Wentworth). Batuan ini biasanya dijumpai disekitar batuan induknya (batuan
beku) dan umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kerajinan pada keramik,
dengan ketebalan 6,33 cm. Batubara memilki warna coklat kehitaman, tekstur non
klastik, dan batubara biasa ditemukan di dekat permukaan tanah, daerah perairan
seperti sungai. Batubara dapat digunakan sebagai bahan bakar dan digunakan oleh
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
banyak industri. Batubara terbentuk secara organik. Pada batupasir memiliki warna
segar coklat dan warna lapuk kuning, batuan ini termasuk batuan detritus/klastik.
Batuan ini memiliki ukuran butir - mm. Sortasinya sedang dan memiliki kemas
terbuka. Keterdapatannya disekitar muara sungai dan biasa digunakan untuk
keperluan industri. Batunapal memiliki warna abu-abu muda, dengan tekstur halus
sampai menengah, ukuran butir 1/256 mm, agak kompak dan memiliki komposisi
karbonat yang tinggi. Lanau memiliki warna abu-abu kehitaman dengan tekstur
klastik dan ukuran butir 1/16 1/256 mm. Batuan ini biasa ditemukan di daerah
setengah kering karena terbentuk secara grasial.
Pada formasi ke empat atau formasi terakhir terdapat formasi balangbaru.
Dimana penciri formasi ini adalah napal, batupasir, batulempung, konglomerat,
serpih,dan tufa. Batunapal memiliki warna abu-abu muda, dengan tekstur halus
sampai menengah, ukuran butir 1/256 mm, agak kompak dan memiliki komposisi
karbonat yang tinggi. Pada batupasir memiliki warna segar coklat dan warna lapuk
kuning, batuan ini termasuk batuan detritus/klastik. Batuan ini memiliki ukuran butir
- mm. Sortasinya sedang dan memiliki kemas terbuka. Keterdapatannya
disekitar muara sungai dan biasa digunakan untuk keperluan industri. Batulempung
memiliki warna abu-abu kehitaman dan tekstur klastik. Ukuran butir <1/256 mm
(skala Wentworth). Batuan ini biasanya dijumpai disekitar batuan induknya (batuan
beku) dan umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kerajinan pada keramik,
dengan ketebalan 6,33 cm. Pada batuan konglomerat memiliki warna segar
coklat/jingga dan warna lapuk abu-abu. Batuan ini termasuk batuan sedimen
klastik/detritus, memiliki kemas tertutup dengan ukuran butir 4-46 m, berbentuk
tabular. Keterdapatannya di daerah sungai dan biasa digunakan untuk bahan
bangunan. Batu serpih ini memilki warna yang beraneka ragam, teksturnya
klastik/detritus. Ukuran butir <1/256 mm Biasa ditemukan pada daerah perairan.
Digunakan sebagai perabotan rumah tangga. . Batutufa memiliki warna segar abuabu dan warna lapuk coklat. Batuan ini memiliki tekstur ukuran butir 2-64 mm
dengan kemas tertutup. Batuan ini terbentuk dari letusan gunungapi.
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Kolom stratigrafi adalah kolom yang menggambarkan susunan berbagai jenis
batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai dari yang tertua hingga
termuda menurut umur geologi, ketebalan setiap satuan batuan, serta genesa
pembentukan batuannya.
Kolom stratigrafi, terdiri dari beberapa lajur dan umumnya meliputi kolom
berikut ini yaitu kolom umur, kolom satuan batuan, kolom ketebalan, kolom besar
butir dan struktur sedimen, simbol litologi, ekspresi topografi, kolom deskripsi,
kandungan fosil, dan lingkungan pengendapan.
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
V.2
Saran
Adapun saran yaitu agar asisten bersabar dalam menghadapi para praktikannya
dan mengajari praktikan-praktikannya sampai mengerti pada setiap mata acara yang
di ujikan di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
NURUL ARIFAH
09320140071
FALDIA KURNIAWAN
09320130046