2)
ABSTRAK
Perkembangan industri saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat dan diwarnai dengan
persaingan yang semakin tinggi. Produktivitas menunjukkan hasil pengukuran suatu kinerja dengan
memperhatikan sumber daya yang digunakan. KSU BROSEM selama ini belum pernah mengetahui
produktivitas telah yang dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas
parsial dan total pada bagian produksi di KSU BROSEM, serta mendapatkan usulan perbaikan
produktivitas pada bagian produksi di KSU BROSEM. Penelitian ini menggunakan metode Objective
Matrix (OMAX). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas bahan baku,
tenaga kerja dan jam kerja mesin. Identifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan menggunakan
fishbone diagram dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Produktivitas total tertinggi
dicapai pada bulan Juli13 sebesar 7,74. Produktivitas total terendah terdapat pada bulan Februari14
dengan nilai sebesar 0,72. Perusahaan harus dapat menyediakan bahan baku yang berkualitas,
meningkatkan sistem reward and punishment, menyewa gudang di luar ruang produksi, dan
melakukan maintenance mesin secara rutin. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu
memberi usulan perbaikan kepada KSU BROSEM sehingga produktivitas perusahaan meningkat.
Kata kunci : fishbone diagram, FMEA, OMAX, produktivitas
ABSTRACT
The development of industry was currently rapid change and tinged with higher competition.
Productivity showed the measurement results of a performance by paying attention to the resources
used. KSU BROSEM never fully know the productivity achieved. The purpose of this study was to
determine the level of productivity in the partial and total production at KSU BROSEM, and provide
suggestions for improvement in productivity in the production of KSU BROSEM. This study used
Objective Matrix (OMAX). The criteria used in this study was the productivity of raw materials, labor
and machine hours. Identify problems that occured in the company using fishbone diagrams and
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). The highest total productivity achieved in July'13 was
7.74. Lowest total productivity in February'14 was 0.72. The company must be able to provide high
quality raw materials, increased reward and punishment system, rent outside warehouses, and
perform routine engine maintenance.
Keywords : fishbone diagram, FMEA, OMAX, productivity
PENDAHULUAN
Produktivitas merupakan hubungan antara
input dan output suatu sistem produksi.
Hubungan ini lebih umum dinyatakan sebagai
rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap
keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input) atau secara sederhana merupakan rasio
output dibagi dengan input (Kusmindari dan
Apriyanto,
2009).
Produktivitas
dapat
(3)
DA (Degree of Accuracy) =
x 100% (4)
(5)
Keterangan:
= Rata-rata rasio tiap kriteria yang diukur
selama 12 bulan
= Jumlah data
= Standar deviasi
k = Konstanta
k = 1, bila nilai CL terletak pada 0% CL
68%
k = 2, bila nilai CL terletak pada 68% CL
95%
k = 3, bila nilai CL terletak pada 95% CL
99,7%
4. Penentuan Nilai Produktivitas Terendah
(Skor 0)
Realistis
(7)
Interval3-10 =
(8)
a. Skor (score)
menunjukkan
adalah level
keberadaan
yang
nilai
pengukuran
(performance)
produktivitas.
b. Bobot (weight) adalah besarnya bobot
kepentingan tiap kriteria produktivitas
terhadap total produktivitas. Besarnya
nilai bobot tiap kriteria ditentukan
dengan mengolah data yang diperoleh
dari
penyebaran
kuesioner
menggunakan
metode
Analytical
Network Process (ANP).
c. Nilai (value) adalah hasil perkalian
antar skor dan bobot pada tiap kriteria
yang diukur.
Manajer
x 100%
(9)
Kabag. Umum
Kabag. Produksi
Kabag. Pemasaran
Personalia
Pelaksana Produksi
Sales
Keuangan
Gudang
Pembelian
Maintenance
Quality Control
Proses Produksi
Bahan
Tenaga
Jam Kerja
Output
Baku
kerja
Mesin
(liter)
(kg)
(orang)
(jam)
April13
27.000
10
119
22.733
Mei13
42.600
10
190
36.380
Juni13
56.000
10
248
47.654
Juli13
64.000
10
287
55.119
Agustus13
50.000
10
222
42.474
September13
21.400
10
94
17.875
Oktober13
18.600
10
81
15.448
November13
33.000
10
147
28.032
Desember13
26.000
10
116
22.092
Januari14
31.800
10
139
26.561
Februari14
14.500
10
63
11.946
Maret14
27.500
10
122
23.416
Bahan Baku
(liter/kg)
Tenaga kerja
(liter/orang)
April13
Mei13
Juni13
Juli13
Agustus13
September13
Oktober13
November13
Desember13
Januari14
Februari14
Maret14
0,84
0,85
0,85
0,86
0,85
0,84
0,83
0,85
0,85
0,84
0,82
0,85
2.273,28
3.638,02
4.765,44
5.511,94
4.247,42
1.787,52
1.544,83
2.803,20
2.209,15
2.656,13
1.194,62
2.341,63
Jam Kerja
Mesin
(liter/jam)
191,03
191,47
192,00
192,05
191,33
190,16
190,72
190,69
190,44
191,09
189,62
191,94
Bobot
0,31
Tenaga
Kerja
0,28
Mesin
0,41
Subkriteria
Harga Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Kemampuan Supplier
Kualitas Bahan Baku
Jam Produksi
Lingkungan Kerja
Skill Pekerja
Tingkat Upah
Bahan Bakar
Jam Kerja Mesin
Kapasitas
Maintenance
Bobot
0,025
0,134
0,066
0,082
0,124
0,027
0,108
0,022
0,064
0,131
0,136
0,081
Machine
Maintenance
Kurang
Tidak ada teknisi
di perusahaan
Kualitas
bahan baku
Umur Mesin
Musim hujan
tidak menentu
Produktivitas
Rendah
Ruang produksi
kecil
Kedisiplinan
tenaga kerja
kurang
Lokasi perusahaan di
tengah pemukiman
warga
Man
Environment
Rata-rata
Input
Rata-rata
Output
34.366,67
10
Jumlah
Usulan
Perbaikan
33.499,22
Pemborosan
867,45
150,75
1.6
29.144,32
liter
152,35
Menghambat kinerja
tenaga kerja
Lokasi perusahaan
di tengah
pemukiman warga
Nilai
O S D RPN
4 4 3
48
4 5 4
80
5 6 5
150
3 3 2
18
Pengendalian
Pemilihan bahan baku
yang berkualitas baik
Meningkatkan aturan
reward and punishment
Memanggil teknisi dari
luar dan melakukan
maintenance secara rutin
Menyewa gudang di luar
ruang produksi
KESIMPULAN
Produktivitas parsial tertinggi produksi
sari apel KSU BROSEM pada kriteria bahan
baku yaitu bulan Juli13 dengan skor 8, pada
kriteria tenaga kerja yaitu bulan Juli13 dan
Agustus13 dengan skor 10, pada kriteria jam
kerja mesin yaitu bulan Agustus13 dengan
skor 6. Produktivitas parsial terendah pada
kriteria bahan baku yaitu bulan Februari14
dengan skor 1, pada kriteria tenaga kerja yaitu
bulan
September13,
Oktober13
dan
Februari14 dengan skor 0, pada kriteria jam
kerja mesin yaitu bulan Oktober 13 dan
Februari14 dengan skor 1. Produktivitas total
tertinggi dicapai bulan Juli13 dengan nilai
sebesar 7,74. Produktivitas total terendah
terdapat pada bulan Februari14 dengan nilai
sebesar 0,72. Dari periode pengukuran selama
April13 sampai Maret14, penurunan indeks
produktvitas sari apel terjadi pada bulan Juni13,
Juli13,
Agustus13,
September13,
Desember13, dan Februari14. Perusahaan
mengalami permintaan sari apel tertinggi setiap
hari raya Idul Fitri atau lebaran.
Usulan untuk peningkatan produktivitas di
KSU BROSEM adalah mengusulkan jumlah
pemakaian bahan baku, tenaga kerja dan jam
pemakaian
mesin
untuk
menghasilkan
produktivitas dengan skor 10. Untuk
menghasilkan 29.144,32 liter sari apel perbulan
diperlukan bahan baku sebanyak 33.499,22 kg,
tenaga kerja sebanyak 7 orang, jam kerja mesin
sebanyak 150,75 jam. Hal ini dilakukan agar
produktivitas optimal yang didasarkan pada
kinerja perusahaan dapat tercapai. Perusahaan
juga harus dapat menyediakan bahan baku yang
berkualitas, meningkatkan aturan reward and
punishment, menyewa gudang di luar ruang
produksi, dan melakukan maintenance mesin
secara rutin.
Upaya penerapan konsep produktivitas
yang telah dilakukan di KSU BROSEM
hendaknya dapat terus dilakukan secara
berkesinambungan agar sasaran peningkatan
produktivitas dapat tercapai. Pengukuran
produktivitas yang dilakukan mendatang
menggunakan metode pengukuran selain
metode OMAX sebagai pembanding, serta
perlu ditambahkan kriteria produktivitas yang
lebih banyak, misalnya kriteria penggunaan
bahan bakar, kriteria pemakaian energi, dan
kriteria penggunaan utilitas.
Daftar Pustaka
Balkan, D. (2010). Enterprise Productivity
measurement in Services by OMAX
(Objective Matrix) Method and An
Application with Turkish Emergency Service.
Dilihat
22
Januari
2014.
http://www.reser.net/materiali/Balkan.
Erni, N. (2009). Productivity Measurement Using
OMAX and Fuzzy Logic at PT AMD. Dilihat
17
Februari
2014.
http://www.osun.org/browse.pdf.
Halpern, L., Koren, M dan Szeidl,
Imported Inputs and Productivity.
The
Hungarian
Scientific
Foundation. Hal. 1-41. Dilihat 15
http://www.osun.org/WP3.pdf.
A. 2009.
Journal of
Research
Juni 2014.