Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Pada umumnya jenis anjungan Jacket dan Jack-up komponen struktur utamanya terdiri dari
silinder langsing (baja) yang awal mulanya terdiri dari material pelat baja yang dibentuk melingkar
dan digabungkan sehingga membentuk silinder. Gambar (1) menerangkan beban lingkungan yang
mengenai suatu struktur jacket, dimana beban lingkungan tersebut adalah sebagai fungsi waktu (timedependent).
Pada bagian bawah struktur bangunan laut, beban gelombang merupakan beban terbesar
diantara beban lingkungan yang terjadi selain itu gaya lain yang perlu diperhitungkan adalah gaya
yang disebabkan oleh adanya arus dan pasang surut.
Proses perhitungan gaya tersebut umumnya periodenya lebih besar dari pada periode
resonansinya. Arus dapat dikatagorikan pada fluida steady yang mana menyebabkan vortex shedding.
Vortex shedding yang terbentuk dibelakang silinder akan membentuk sirkulasi yang berlawanan arah
yang mengakibatkan gaya angkat (lift force). Vortex shedding tersebut akan mempengaruhi
terbentuknya aliran pada silinder disebelahnya. Pengaruh dari vortex shedding tersebut akan merubah
gelombang pada permukaan benda sehingga akan mempengaruhi gaya gelombangnya. Tekanan
hidrostatik juga perlu diperhatikan apabila akan mempengaruhi terjadinya buckling, khususnya pada
perairan dalam.

angin

SWL
gelombang

arus

Dasar laut
Gempa

Gambar (1) Beban Lingkungan Pada Struktur Jacket.

Titik separasi
angkat

Vortex

Kecepatan air
drag & inertia
Ombak

Titik separasi

Gambar (2) Vortex shedding.


Beban hidrodinamis pada bangunan lepas pantai menurut Morrison (1950) dikategorikan menjadi
3 (tiga) bagian yaitu :
1) Gaya Drag : Gaya ini disebabkan oleh pengaruh viskositas, umumnya diassumsikan sebagi
fungsi kwadrat dari kecepatan partikel fluida relative terhadap member.
2) Gaya Percepatan :
3) Gaya Hambatan :
Persamaan Morison lebih tepat diterapkan pada kasus struktur dimana gaya hambatan adalah
merupakan komponen yang dominan.

Perhitungan gayagaya hidrodinamika yang bekerja pada suatu struktur lepas pantai ataupun pipa
bawah laut belum dapat dihitung secara eksak, baik dengan penurunan secara percobaan maupun
teoritis. Oleh karena itu, digunakan metoda penyederhanaan untuk mendekati perhitungan gaya
hidrodinamik pada struktur laut tersebut.
Salah satu metoda pendekatan perhitungan gaya hidrodinamika adalah dengan
metoda Morrison. Metoda ini menghitung gaya hidrodinamika yang terjadi pada suatu struktur akibat
gelombang laut di permukaan. Metoda ini cocok untuk diterapkan pada struktur lepas pantai maupun
pipa bawah laut, dikarenakan perbandingan antara dimensi struktur terhadap panjang gelombang
relatif kecil. Kriteria batas dapat digunakannya metoda Morrison adalah D/L 0.2, dimana D adalah
diameter struktur dan L adalah panjang gelombang.

Simplifikasi gelombang Airy untuk perairan dalam, dengan persamaan:

Silinder Jari-jari R1 dengan jarak xc dari titik pusat sumbu (Origin O)


CATATAN SEHUBUNGAN DENGAN UKURAN SILINDER BANGUNAN
LEPAS PANTAI:
Jack-Up (Brace: 0.25 ~ 0.50 m; Leg: 0.50 ~ 1.00 m)
Jacket (Brace: 0.40 ~ 1.00 m; Leg: 0.80 ~ 4.00 m)
Semi-Submersible (Brace: 1.5 ~ 4.0 m; Column: 8.0 ~ 14.0 m; Pontoon: 10.0
~ 16.0 m)
Gravity & Tethered Buoyant Platform (Column: 6.0 ~ 20.0 m; Caisson: 60.0 ~
160.0 m)

Gaya Tekanan Pada SLTT


Gaya tekanan pada elemen R1dz dapat dituliskan sebagai:

Komponen pada arah sumbu-x adalah:

Integrasi gaya tekanan pada sekeliling silinder:

Atau (dengan korelasi sudut ganda):

Ekspansi cos(kR1cos) dapat dituliskan sebagai deret:

=0 >> jadi integrasi besaran pertama dalam tanda integral akan sama dengan NOL!!!

Ekspansi besaran kedua di belakang integral adalah: >> yi. deret untuk sin(k
kR1cos) :

Bila dimasukkan k = 2/ pada pers. (15):

Persyaratan agar kesalahan dalam pengabaian besaran kedualebih kecil dari 5%


adalah:

diameter silinder D 0.2l

Kesalahan akan < 1% bila D 0.1l

Pengabaian faktor keduajuga berarti memberikan keamanan

Anda mungkin juga menyukai