. 'PEDOMAN
Pd T-18-2005-B
Daftar isi
Daftar isi
Prakata .
iii
Pendahuluan ..;............
iv
Ruang lingkllp
Acuan normatif
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
2
2
3
3
3
3
3
:..
Ketentuan teknis
5.1
4
4
4
4
5
5.2
Aspek teknis....................................
5.2.1 Lalulintas
5.2.2 Topografi
5.2.3 Geometri
5.2.4 Geologi dan geoteknik
5.2.5 Perkerasan jalan
5.2.6 Hidrologi dan drainase.....
5.2.7 Struktur jembatan
5
5
6
6
7
7
7
8
:.......
,.....
8
8
9
9
10
Aspek ekonomi
5.4.1 Biaya-biaya proyek
5.4.2 Manfaat proyek
5:4.2.1 Penghematan biaya operasi kendaraan
~....
5.4.2.2 Penghematan nilai waktu perjalanan
5.4.2.3 Penghematan biaya kecelakaan
5.4.2.4 Reduksi perhitungan total penghematan biaya
5.4.2.5 Pengembangan ekonomi (producer surplus dan consumer
surplus)
:............................................................
5.4.2.6 Penghematan dalam pemeliharaan jaian (maintenance benefit)
Aspek lain-lain
10
10
10
10
10
11
11
5.3.1
5.3.2
5.3.3
5.3.4
5.4
5.5
Lingkungan biologi
~..............................
Lingkungan fisika - kirnia
Lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
Keselamatan jaian
'.....................
11
12.
12
5.6
12
12
12
13
13
14
14
14
15
,.....................
6.1
15
15
15
15
15
6.2
16
16
16
16
16
16
16
16
17
17
17
17
17
17
17
Lampiran A
Kedudukan pra studl kelayakan pada proyek [alan dan jembatan (infonnatif) 18
Lampiran 8
19
Lampiran C
20
Lampiran 0
_..
23
_.............
Bibliografi
_
_
ii
.. 22
_................
21
_.._
24
_.... 25
_.... 26
Prakata
Pedoman pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini.dipersiapkan oleh Sub Panitia
Teknik Bidang Prasarana Transportasi, melalui Gugus Ke~a Bidang Ekonomi Transportasi.
Pedoman ini diprakarsai oleh Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan
Tata Pedesaan, Departemen Pekeriaan Umum.
Pra studi kelayakan merupakan salah satu bagian dari kegiatan perencanaan secara
keseluruhan yang dim~lai dari identifikasi masalah, perencanaan umum, keJayakan, dan
desainlperancangan teknis. Pra studi kelayakan merupakan bagian dari tahapan evaluasi
kelayakan, dimana rekomendasi formulasi kebijakan berupa koridor/altematif solusi yang
dihasilkan akan ditindaklanjuti dalam kegiatan studi kelayakan.
Pedoman ini disusun dalam rangka mewujudkan. pembangunan jalan yang efektif di
lingkungan KabupateniKota di Indonesia, sehingga dapat mendorong terciptanya
optimalisasi dan efisiensi anggaran pembangunan melalui suatu teknik perencanaan yang
terstruktur dan terukur.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagj semua pihak yang terlibat, baik
perencana, pakar/tenaga ahli atau pengambil keputusan dalam penyusunan pra studi
kelayakan proyek jalan dan jembatan, yang merupakan tahapan (checklist) yang tidak boleh
dilupakan.
Pedoman Inl telah mengakomodasi masukan dari Perguruan Tinggi, Asoslasl Profesi,
Instansi PusatlDaerah, anggota Gugus Kerja Bidang Ekonomi Transportasi, anggota Sub
Panitia Teknik Bidang Prasarana Transportasi dan anggota Panitia Teknik Bidang Konstruksi
dan Bangunan, melalui konsensus tanggal 23 Desernber 2004 di Bandung.
Tata cara penulisan pedoman ini mengacu pada pedoman dari Badan Standardisasi
Nasional No.8 tahun 2000.
iii
Pendahuluan
Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan dan funpsl
Pemerintah dalam menunjClng pelaksanaan pembangunan
dan pengembangan
prasarana
dan sarana jalan dan jembatan, maka salah satu bentuk konkret dari fungsi tersebut adaiah
menyusun dan mensosialisasikan
terhadap norma, standar, pedoman dan manual (NSPM),
yang salah satunya adalah pedoman teknis pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan.
Maksud dan tujuan pedoman pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini adalah untuk
mengetahui indikasi kebutuhan proyek jalan dan jembatan. serta untuk menilai tingkat
kelayakan suatu koridor dengan membandingkan kinerja ekonomis suatu alternatif terhadap
alternatif yang lain, sebagai proses awal penyaringan beberapa pilihan/alternatif melalui
pendekatan/asumsi dan evaluasi ekonomi, serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.
dimana hasilnya akan ditindaklanjuti dalam kegiatan studi kelayakan.
Dalam pelaksanaannya, pedoman pra studi kelayakan ini menggunakan metode pendekatan
pembandlngan kondisi dengan proyek (with project) dan tanpa proyek (without project). serta
atas dasar pendekatan kebijakan publik.
Pedoman ini dibedakan dari pedoman studi kelayakan dalam hal pengumpulan data. dimana
dalam pra studi kelayakan hanya dibutuhkan data sekunder, sedangkan dalam. studi
kelayakan diperlukan data sekunder dan primer, selain itu juga ketentuan teknis yang
menqatur tingkat kedalaman aspek-aspek yang ditinjau dan dianalisis juga berbeda, dalam
pra studi kelayakan hanya memerlukan survai pendahuluan (ground checking). sedangkan
da!am studi kelayakan memerlukan survai-survai dan analisis yang lebih detail di wilayah
studio
.
.
iv
Acuan normatif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
g.
h.
i.
Istilah dandefinisi
3.1
analisis mengenai dampak lingkungan
hidup (AMDAL)
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
[PP Rl Nomor 27 tahun 1999]
3.2
keranqka acuan kerja (KAK)
dokumen yang digunakan sebagai pedoman penyusunan
pemrakarsa kegiatan dengan pelaksana atau penyedia jasa.
kegiatan yang
mengikat
3.3
pengadaan tanah
kegiatan untuk mendapatkan tanah denqan cara memberikan ganti kerugian kepada yang
berhak atas tanah tersebut.
[Keppres No. 55 Tahun 1993]
1 dari 26
--~~.------.---------
"
.~.
3.4
suku bunga diskonto (discount rate)
suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral atas pinjaman ke bank komersial, atau suku
bunga yang dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari berbagai aset.
3.5
upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL)
upeya penanganan dampak tidak besar danlatau lidak penting terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
[PP RI Nomor 27 tahun 1999]
3.6
upaya pemantauan Iingkungan hidup (UPL)
upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak tidak besar dan tidak
penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
[PP RI Nomor 27 tahun 1999]
Katentuanumum
4.1
menggunakan dana publik yang cukup besar dan atau proyek yang <pentinq dan
.' strategis berdasarkan kebijakan publik;
mempunyai sifat kefkrakpastian dan resiko cukup tinggi;
memiiiki alternatif/pilihan rute atau tekno!ogi yang cukup banyak;
membutuhkan penentuan prioritas pelaksanaan karena keterbatasan dana;
atau berdasarkan keinginan pernberi ker]a, dan lain-lain.
4.2
formulasi kebijakan perencanaan yang meliputi kajian terhadap kebijakan dan sasaran
perencanaan, linqkunqan dan penataan ruang, serta pembebasan lahan;
kajian terhadap kondisi eksisting pada wilayah studi termasuk melakukan kajian
terhadap dampak yang mungkin timbul untuk setiap solusi yang diusulkan;
pengambilan data fisiko ekonomi dan lingkungan serta identifikasi lokasi-Iokasi rawan
bencana (hazard)
studi komparasi beberapa koridor yang terpilih.
2 dari 26
g.
rona awallingkungan atau kerangka acuan analisis mengenai dampak Iingkungan hidup
(AMDAL). jika dibutubkan, atau upaya pengelolaan Ungkungan hidup (UKL) - upaya
pemantauan lingkungan hidup (UPL).
4.3
Metode yang lazim digunakan adalah metode with and without project. Sehingga dalam
pedoman ini menggunakan metode pendekatan pembandingan kondisi dengan proyek (with
project) dan tanpa proyek (without project), dan atas dasar pendekatan kebijakan publik atau
pendekatan economic analysis.
Pendekatan dengan proyek (with project) diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana
diperlukan suatu investasi/proyek yang besar, yang dUaksanakan untuk meningkatkan
kapasitas maupun struktur jalan. Sedangkan untuk pendekatan tanpa proyek (without
project) diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana tidak ada investasi/proyek yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas maupun struktur jalan, kecuali untuk
mempertahankan fungsi pelayanan jalan, yaitu berupa pemeliharaan rutin dan perneliharaan
berkala.
Tahapan analisis yang dilakukan, antara lain:
a.
b.
c.
d.
formulasi dari sasaran proyek jalan dan jembatan, monitoring dan evaluasi manfaat
proyek di masa mendatang akan merujuk pada sasaran lni;
analisis kualitatif untuk memformulasikan berbagai alternatif solusl yang dapat
dilaksanakan secara teknis, dan dapat diterima oleh lingkungan di sekitarnya;
analisis ekonomi dengan membandingkan kelayakan ekonomi setiap alternatif koridor
untuk mendapatkan prioritas pilihan sebagai bahan studi kelayakan;
analisis kelayakan secara menyeluruh yang menggabungkan hasil analisis ekonomi
dengan aspek non ekonomi yang relevan.
4.4
Periode analisis yang digunal<an dalam pra studi kelayakan adalah 10 tahun, atau sesuai
dengan rencana tata ruang dari wilayah studi, dengan aspek yang ditinjau metiputl :
a.
b.
c.
d.
aspek teknis;
aspek lingkungan dan keselamatan;
aspek ekonomi;
aspek lain-lain..
4.5
4.5.1
Pra studi kelayakan merupakan bagian dari tahapan evaluasi kelayakan proyek, untuk
menindaklanjuti proses implementasi kebijakan program perencanaan proyek jalan dan
jembatan, yang dapat menghasilkan alternatif solusi kebijakan yang akan ditindaklanjuti
dalam studi kelayakan dan perancangan teknik yang lebih rinci, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran A.
.
4.5.2
Fungsi kegiatan pra studi kelayakan adalah mengindentifikasi alternatif solusi untuk menilai
tingkat kelayakan dengan membandingkan kinerja ekonomis suatu alternatif terhadap
alternatif yang lain. Apabila pra studi kelayakan digabung dengan studi kelayakan, maka
fungsi kegiatan ini tetap dilakukan dalam kegiatan studi kelayakan.
3 dari 26
Ketentuan
5.1
5.1.1
a.
Kebijakan dan sasaran perencanaan umum dapat dipenuhi dari berbagai alternatif
solusi, dengan mengidentiflkasi seluruh alternatif solusi yang memenuhi sasaran, untuk
menghasilkan suatu rekomendasi tentang formulasi kebijakan dan keputusan untuk
diJanjutkan ke studi berikutnya.
b.
c.
Alternatif solusi yang dihasilkan sebaiknya dapat terlaksana secara teknis, dan
mernperhatikan karakteristik rancangan geometri sesuai dengan fungsi dan kelas jalan
yang diusulkan.
5.1.2
a.
Jalan dan lalulintas yang melewatinya, harus dapat diterima oleh lingkungan di
sekitarnya, baik pada waktu pengoperasian. maupun pada waktu pembangunan dan
pemeliharaan, misalnya :
1}
2)
3}
4)
teknis
5)
b.
Penilaian atas kesesuaian lahan/tanah dan tata guna lahan/tanah, serta rencana
pengembangan wiJayah. harus dapat dipenuhi dalam upaya menghasilkan rekomendast
dan keputusan perr.oanqunan jalan dan jembatan, selain itu, kaitannya dengan
pengadaan tanah yang tidak dapat terlepas dari adanya pertimbangah kesesuaian
lahan/tanah dan tata guna lahan/tanah yang telah dituangkan dan ditetapkan dalam
rencana umum tata ruang (RUTR).
c.
Peran dari jalan harus mendukung tata guna lahan/tanah dari kawasan studi secara
efisien. dimana :
1) [alan merupakan bagian dari sistem jaringan jalan yang tersusun dalarn suatu
tingkatan hirarki;
2) sistem jaringan jalan merupakan baqian yang tak terpisahkan dari sistem
transportasl di wilayah studi;
3) sistem jaringan jalan dan tata guna lahan/tanah dari wilayah studi membentuli. satu
sistem transportasldan tata guna lahan/tanah yang efisien.
5.1.3
a.
Pengadaan tanah yang merupakan langkah awal kegiatan pelaksanaan konstruksi [alan
dan jembatan. dalam pelaksanaannya tidak mudah dan membutuhkan waktu. serta
pelaksanaannya seringkali sangat merugikan masyarakat.
b.
Lahan/tanah harus dapat dibebaskan sesuai dengan kebutuhan akan RUMIJA pada
alternatif solusi yang terpilih.
c.
Pengadaan tanah harus sudah selesai pada tahap awal pelaksanaan konstruksi agar
serah terima lapangan (site handover) dapat dilaksanakan.
4 dari 26
---------
------~-------'---
d.
Tanah yang diperuntukkan bagi proyek jalan dan jembatan dibebaskan melalui
mekanisme yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dengan
mempertimbangkan kriterialfaktor tata guna lahan/tanah dan kesesuaian lahan/tanah.
Estimasi biaya pengadaan tanah disesuaikan dengan Keppres No. 55/1993 dan
keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No. 01/1994, serta kebijakan
pemukiman kembali yang dldasarkan pada kepadatan penduduk, luas pengadaan tanah
serta prosentasi keluarga yang setuju untuk dipindahkan, atau mengikuti pedoman
pengadaan tanah untuk pembanqunan jalan yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum.
.,
e.
5.1.4
a.
Menetapkan beberapa alternatif yang potensial ditinjau sebagai bahan kajian teknis
untuk dilanjutkan dalam studi berikutnya.
b.
Alternatif solusi yang baik secara ekonomi adalah yang mempuriyai biaya transportasi
total yang minimal, artinya bahwa total biaya peiaksanaan, pemeliharaan dan
pengoperasian dari jalan dan jembatan adalah sekecil mungkin, misalnya :
1)
2)
3)
4)
5.2
a.
rute lebih pendek dengan biaya pelaksanaan tinggi dapat menjadi alternatif yang
fayak secara ekonomis;
rute panjang dengan biaya pelaksanaan yang lebih rendah befum tentu merupakan
alternatif yang paling layak secara ekonomis;
rute yang lebih pendek dengan jembatan yang panjang pada atinyemen yang datar,
dapat menjadi alternatif yang lebih layak daripada rute yang lebih panjang, untuk
memaksakan jembatan dengan bentang yang pendek;
rute yang rnelalui daerah yang labil secara geoiogi, atau yang melalui patahan atau
siar, dapat membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi, dan mempunyai
keandalan operas! yang rendah.
Aspek teknis
5.2.1
Lalulintas
3)
4}
5)
b.
Secara umum data lalulintas diperlukan untuk menetapkan dlrness! geometri dan jalan
untuk mendesain konstruksi perkerasan. serta untuk menghitung biaya operasi
kendaraan total. Lalulintas harian rata-rata (LHR) dan klasifikasi jenis kendaraan diambil
dari data sekunder yang tersedia, atau diperkirakan dari hasil pencacahan lalulintas
yang terbatas.
c.
Volume jam perencanaan merupakan volume lalulintas per jam yang dipakai untuk
menentukan dimensi jalan, yang dinyatakan dalam smp/jam, dan dicari dari hubungan
empiris berikut ini :
VJP == kxLHR
(1)
dengan pengertian :
VJP
k
LHR
d.
Pertumbuhan normal lalulintas masa depan dapat dicari dengan rnengekstrapolasi data
LHR yang ada dari iahun-tahun sebelumnya. Prakiraan lalulintas masa depan dapat
juga diperoleh melalui asumsi bahwa pertumbuhan lalulintas berkaitan erat dengan
pertumbuhan ekonorni di wilayah studio
5.2.2
t
t1
a.
Peta topografi diperlukan dalam penentuan rute dan prakiraan biaya proyek, yang
berkaitan dengan kondisi eksisting, kemungkinan pembebasan lahan, realokasi
penduduk, kondisi topografi (datar, berbukit atzu pegunungan), jenis bangunan
pelengkap, jembatan dan lain-lain. Peta yang digunakan untuk proses identifikasi dan
seleksi sejumlah alternatif pilinan pada tahap pra studi kelayakan berupa peta dasar
geologi dengan skala 1 : 100.000 dan peta topografi yang ada dengan skala 1 : 10.000.
b.
Untuk rute jalan antar kota yang baru, penggunaan teknologi global positioning system
(GPS) dapat memudahkan proses penentuan alternatif rute.
c.
Oalam pra studi kelayakan cukup hanya dengan me!akukan survai pendahuluan (ground
checking) di wilayah studio
5.2.3
Topografi
Geometri
a.
Kecepatan rencana dan kelas jalan ditetapkan berdasarkan pada peran dari jalan yang
ditinjau, seperti diatur daiam Undang-un'dang RI No.14 tahun 1992 tentang lalulintas dan
angkutan jalan, dan peraturan pelaksananya.
b.
Lebar jalur dan jumlah lajur lalulintas ditetapkan untuk mencapai suatu tingkat kinerja
(level of performance) tertentu pada tahun rencana. Perhitungan tingkat kinerja
menggunakan metode seperti diatur dalam pedoman yang ber!aku.
6 dari 26
L._
----------
r"
1
c.
d.
e.
5.2.4
a.
Oaya dukung tanah dasar menentukan tebal dari konstruksi perkerasan jalan. Oaya
dukung tanah in; dapat dinyatakan dalam nilai california bearing ratio (CBR). dimana
dapat diprakirakan dan data sekunoer daerah sekitarnya. Bila tidak tersedia data
sekunder. nilai CBR dapat diprakirakan dar; hasil test dynamic cone penetrometer
(DCP) di beberapa lakasi sepanjang alternatif karidar.
b.
Struktur gealogis dan kekuatan/daya dukung tanah dasar mempengaruhi jenis pondasi
untuk jembatan. baik untuk kepala jembatan (abutment) maupun untuk pilar (pier).
Pandasi jembatan dapat berupa pandasi dangkal. pandasi langsung atau pandasi dalam
seperti tiang pancang atau tiang bar.
c.
Oaya dukung diprakirakan dari data sekunder. bila tidak ada data sekunder. maka dapat
dilakukan penyandiran pada satu lokasi
5.2.5
Perkerasan jalan
a.
Perkerasan jalan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalulintas tanpa
menimbulkan kerusa.can yang berarti pada kanstruksi jalan itu sendiri. Perencanaan
-perkerasan jalan ditentukan aleh berat dan volume lalulintas yang akan menggunakan
jalan tersebut selama umur rencana, terutama kendaraan berat. Kerusakan lapisan
perkerasan akan sangat tergantung pada beban sumbu kendaraan. Karena beban
sumbu yang menggunakan jalan bervariasi, maka beban sumbu kendaraan tersebut
dikanversikan pada beban surnbu standar/equiva/ent standard axles (ESA).
b.
Desain perkerasan jalan dimaksudkan untuk mendapatkan kambinasi dari lapis struktur
perkerasan yang ckanamis, selain itu juga diperlukan untuk pemilihan tipikal perkerasan
jalan yang sesuai dengan kondisi setempat, dan untuk memperkirakan besarnya biaya
proyek, yang disesuaikan dengan tipe proyek yang dipertimbangkan.
Jenis kanstruksi perkerasan [alan terdiri atas :
1)
2)
c.
Tebal perkerasan jalan ditentukan mengikuti Standar Nasianal Indonesia (SNI) atau
berdasarkan pedoman teknis yang berlaku. Perhitungan perencanaan teba! perkerasan
Ientur dapat dilakukan dengan menggunakan metoda analisis komponen.
5.2.6
a.
4)
5)
6)
7)
8)
sejarah banjir, termasuk tanggal, volume banjir dan besar curah hujan tahunan;
daerah rawan banjir;
tata guna lahan dalam setiap daerah tangkapan hujan;
jaringan irigasi yang ada dalam setiap daerah tangkapan hujan;
pola pasang surut.
b.
Data hujan dapat diperoJeh dari rekaman stasiun pengamatan hujan. Data hujan yang
hilang atau tak terekam dapat diperkirakan dengan metoda perkiraan. Hasil analisis
merupakan keterangan mengenai intensitas curah hujan.
c.
Daerah aliran sungai merupakan daerah yang seluruh air hujannya akan mengalir lewat
permukaan ke satu sungai tertentu. Konstruksi jalan sebaiknya tidak mengganggu
pengaliran air ini.
Struktur jembatan
5.2.7
a.
Struktur jembatan terdiri dari bangunan bagian bawah dan bangunan bagian atas.
Struktur jembatan antara lain dipakai untuk melintasi aliran air, jalur rei, ataupun jalur
jalan yang lain.
b.
Struktur jemhatan tidak haws memotong aliran air atau alur lainnya secara tegak lurus.
tetapi juga boleh secara serong (skew). baik ke kanan, maupur. ke kirL Alinyemen jalan
yang lebih baik akan menghasilkan biaya operasi kendaraan dan waktu perjalanan yang
lebih kecil, yang dapat mengimbangi tambahan biaya struktur jembatan serong (skew).
c.
Elevasi jembatan ditentukan oleh bentuk alinyemen memanjang dari geometri jalan dan
dari tinggi bebas di atas muka air banjir rencana yang dihitung, serta kebutuhan ruang
bebas lalulintas yang ada di bawahnya.
Aspek lingkungan dan keselamatan
5.3
5.3.1.
a.
Lingkungan biolo-ji
8 dari 26
hewan tersebut sehingga dapat memberikan rekomendasi bagi alternatif solusi yang
diusulkan dalam pembangunan prasarana transportasi.
5.3.2
a.
Tanah
Penelitian terhadap tanah yang me.liputi kesuburan tanah dan tata guna lahan, juga
harus dilakukan dalam rencana pembangunan prasarana baru. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan struktur tanah terhadap pemanfaatan lahan di
sekitar lokas! pembangunan tersebut.
b.
Kualitas air
Air merupakan komponen lingkungan"yang sangat penting bagi kehidupan. Adanya
perubahan terhadap kualitas air akan rnenimbulkan dampak negatif terhadap habitat
dan lingkungan disekitarnya. Rencana pembangunan prasarana baru juga harus
memperhatikan kualitas air yang ada di sekitar lokasi pembangunan, baik air permukaan
maupun air tanah, karena akan berpengaruh terhadap konstruksi dari jalan yang akan
dibangun tersebut.
c.
Polusi udara
Penilaian penetapan prakiraan dampak penting dan nilai ambang kualitas udara
mengacu pada Keputusan Menteri Ungkungan Hidup Nomor 45/10/1997 mengenai
standar polusi udara, dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 35/10/1993
mengenai buangan dari kendaraan bermotor, serta Peraturan Pemerintah Nomor 41
tahun 1999 tentang baku mutu udara.
.
d.
5.3.3
a.
Kependudukan
Penilaian penetapan prakiraan dampak penting kependudukan (sosial) mengacu pada
pedoman teknis metode identifikasi dan analisis komponen sosial pada pekerjaan
konstruksi jalan yang diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Keputusan
Ketua Bapedal Nomor 229/11/1996 mengenai pedoman teknis kajian aspek sosial
dalam penyusunari AMDAL.
I
i
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
9 dari 26
Keselamatan jalan
5.3.4
pengaruh
pengaruh
pengaruh
pengaruh
pengaruh
Aspek keselamatan jalan pada tahap ini, perlu diaudit oleh badan independen. Untuk
memastikan faktor-faktor yang perlu diperbaiki berkaitan dengan keselamatan, dapat
merujuk pedoman audit keselamatan yang berlaku,
Aspek ekonomi
5.4
5.4.1
Biaya-biaya proyek
a.
Perkiraan biaya proyek pada tahapan siklus proyek dimaksudkan untuk mendapatkan
perkiraan biaya setepat mung kin dari suatu proyek berdasarkan dari data yang tersedia.
b.
Umur dari suatu konstruksi tidak perlo sarna dengan umur rencana proyek. Umur
konstruksi jembatan misa!nya adalah 50 tahun, umur perkerasan kaku adalah 20 tahun.
NiJai sisa pada akhir umur rencana perlu diperhitungkan sebagai pengurangan dari
biaya proyek.
c.
Biaya pengadaan tanah disesuaikan dengan Keppres No. 55/1993, Peraturan Kepala
BPN No. 1/1994 dan Pedoman Pengadaan Tanah untuk Pernbanqunan Jalan yang
dikeJuarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Biaya pengadaan tanah dapat
diperhitungkan sebagai suatu aiternatif untuk evaluasi keJayakanekonomi.
,/
5.4.2
Manfaat proyek
b.
Dalam menganalisis dan menilai biaya operasi kendaraan mengacu kepada pedoman
yang telah dikeluarkan dan ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
5.4.2.2
a.
Penghernatan nilai waktu perjalanan diperoleh dari selisih perhitungan waktu tempuh
untuk kondisi dengan proyek (with project) dan tanpa proyek (without project).
b.
Nilai waktu yang digunakan dapat ditetapkan dari hasil studi nilai waktu yang
menggunakan metode produktivitas, stated preference atau revealed preference.
1)
metode produktivitas adalah metode penetapan nilal waktu yan;J menggunakan nilai
rata-rata penghasilan atau product domestic regional bruto (PDRB) per kapita per
tahun yang dikonversi ke dalam satuan nilai moneter per satuan waktu yang lebih
kecll, rupiah per jam.
10 dari 26
I
L_
--
----------------------
c.
2)
metode
3)
metode revealed preference adalah nilai waktu yang diperoleh dari kenyataan
pilihan perjalanan yang terjadi dan dikaitkan dengan biaya perjatanan yang ada.
Perkiraan waktu tempuh perjalanan (travel time) pada tahun dasar untuk berbagai jenis
kendaraan diperoleh melalui survai lapangan dengan menggunakan pedoman yang
ada.
b.
c.
Besaran biaya kecelakaan dihitung berdasarkan jumlah kecelakaan dan biaya satuan
kecelakaan yang diklasifikasikan dalam :
1)
2)
3)
4)
kecelakaan
kecelakaan
kecelakaan
kecelakaan
dengan
dengan
dengan
dengan
korban mati;
korban luka berat;
korban luka ringan;
kerugian materi.
(2)
Unt~k !ebih jelasnya, kurva permintaan (demand curve) dapat dilihat pada Lampiran F_
5.4.2.5 Pengembangan ekonomi (producer surplus dan consumer surplus)
a.
Kegiatan ini untuk mengkaji dan mengetahui adanya pusat perturnbuhan pada suatu
lokasi yang dapat memacu tumbuhnya bangkitan pergerakan, sehingga pengembangan
jarlngan jalan sebagai sarana perhubungan sangat dibutuhkan bagi perkembangan
suatu daerah. Kegiatan kajian terhadap pengembangan ekonomi, meliputi :
t)
2)
kajian terhadap tin9kat aksesibililas yang dapat diukur dari besar-kecilnya aliran
pergerakan penduduk antar wilayah;
keberadaan sistem transportasi yang dltunjang oleh kelengkapan prasarana dan
sarana perhubungan, baik regional maupun lokal.
b.
c.
11 dari 26
-_._------------.;..._
terdapat penambahan volume, sehingga manfaat total adalah perkalian jumlah volume
baru dengan selisih harga yang terjadi.
d.
Pada umumnya kedua konsep pendekatan ini digunakan untuk perencanaan jalan antar
kots inter urban.
Aspek lain-lain
Selain aspek-aspek yang disampaikan terdahulu, perlu dipertimbangkan aspek lain-lain yang
belum tercakup didalamnya. yang meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
pertimbangan untuk menambah rute baru sebagai alternatif apabila rute yang ada
terkena musibahlkerusakan fatal;
politik;
hankam;
pengembangan wiJayah;
keandalan sistem jaringan
dan lain-lain.
5.6
5.6.1
2)
b.
5.6.2
Benefit cost ralio adalah perbandingan antara present value benefit dibagi dengan present
value cost. Hasil B/C-R dari suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi bila nHai B/C-R
adalah iebih besar dari 1 (satu).
"
Metoda ini dipakai untuk mengevaluasi kelayakan proyek dengan membandingkan total
manfaat terhadap total biaya yang telah didiskonto ke tahun dasar dengan mernakai nilai
suku bunga diskonto (discount rate) selama tahun rencana.
12 dari 26
i
J
Persamaan
B/C-R
= ---,--------
....................................... (3)
(4)
100
~o
dengan pengertian :
NPV
bi
ci
r
n
Hasil NPV dari suatu proyek yang djkatakan layak secara ekonomi adalah yang
menghasilkan nilai NPV bernilai positif.
.
= i, + (i2 -
i1)
NPV1, .
NPV1 - NPV2
......................
(5)
dengan pengertian :
EIRR
i,
i2
NPV1
NPV2
13 dari 26
L__ __
-'---
------
-~-----------
FYRR = 100.
bJ
J-1
...........................
Lc/(1+ (rI
;=0
1100
,......
(6)
J-I
dengan pengertlan :
FYRR
j
bi
c,
r
Jika FYRR lebih besar dari discount rate yang direncanakan,maka akan tepat waktu dan
proyek dapat dilanjutkan. Jika kurang dari discount rate tetapi memiliki NPV positif, maka
proyek sebaiknya ditangguhkan dan laju pengembalian harus dihitung ulang untuk
menentukan tanggaJdimulainya proyek yang optimum.
5.6.6 Analisis kepekaan (sensitivity analysis)
Analisis kepekaan dilakukan dengan meninjau perubahan terhadap
komponen-komponen berikut :
2.
b.
c.
d.
e.
f.
=
=
=
prakiraan nilai
dan-25 %;
dan-25%;
dan -25 %;
dan - 25 %;
Analisis ini diadakan untuk menunjukkan seberapa peka parameter ekonomi yang
didapatkan untuk dibandingkan dengan perubahan variabel yang digunakan.
5,7
a.
14 dari 26
teknis
panjang jatan ;
volume pekerjaan tanah ;
kemudahan pelaksanaan.
b.
c.
d.
e.
2}
3)
Lingkungan;
Ekonomi;
4)
masing-masing indikator (1,2,3 dan 4) dapat diberi bobot sesual dengan kebutuhan
yang ada.
nilai dari masing-masing indikator dapat dinormalisasi dengan rentang antara 0 - 10.
alternatif terbaik ditentukan berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata tertimbang dari
seluruh indikator yang ada.
keJayakan proyek tidak hanya tergantung pada kelayakan ekonomi, untuk
memperhitungkan aspek non ekonomi, ada beberapa metode yang dapat digunakan.
antara lain metode Multi Kriteria, metode Oelphi, metode AHP (analytical hierarchy
process), dan lain-lain. Contoh penilaian ranking alternatif rute dengan metode analisis
Multi Kriteria dapat dilihat pada lampiran E.
Cara penqerjaan
6.1
6.1.1
a.
b.
fcrmulasikan kembaii fungsi dan kelas jalan dan jembatan sebagai dasar perencanaan
aspek teknis jalan;
formulasikan kernbali ketentuan perencanaan jalan, yang meliputi kecepatan rencana,
tJngkatkinerja (Ieve: of performance) lalulintas, dan pembebanan jembatan.
6.1.2
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
6.1.3
a.
siapkan peta mutakhir dari kcridcr alternatif proyek jalan dan jembatan, dan identifikasi
Runiija yang perlu dibebaskan. sesuai dengan pedoman yang berlaku;
estimasi biaya total yang dibutuhkan untuk seluruh proses pengadaan tanah;
identifikasi upaya pendukung yang perlu dilakukan untuk mendukung proses pengadaan
tanah.
15 dari 26
;)
;\
Lalulintas
lakukan
lakukan
lakukan
prediksi
lakukan
6.2.2 Topografi
a.
b.
c.
d.
lakukan survai lapangan dan evaluasi awal geometri kaitannya dengan proyek baru;
desain dan implementasikan hasil sur;y~i;
evaluasi studi dan daerah studi;
.
rumuskan dan tetapkan rekomendasi aspek teknis terhadap analisis topografi.
6.2.3
a.
b.
c.
d.
e.
Geometri
6.2.4
a.
b.
buat lipikal perkerasan jalan yang berskala yang sesuai dengan kondisi setempat;
hitung lalulintas sebagai dasar perhitungan perkerasan jalan;
lakukan ponyelidikan mengenai kondisi tanah dimana perkerasan tersebut akan
dihampar;
lakukan perneriksaan terhadap material yang akan dipakai untuk perkerasan.
6.2.6
a.
b.
c.
d.
6.2.7
a.
b.
c.
d.
Perkerasan [alan
Struktur jambatan
16 dari 26
Aspek keselamatan
6.2.8
a.
b.
c.
d.
6.2.9
Aspek ekonomi
hitung manfaat proyek tahun per tahun sampai akhir umur rencana;
buat estimasi untuk keseluruhan manfaat ekonomi dari proyek.
gunakan spreadsheet atau perangkat lunak khusus, untuk kompilasi keseluruhan data
biaya dan manfaat proyek dari tahun ke tahun sampai akhir umur rencana;
diskonto seluruh biaya dan manfaat ekonomi ke tahun dasar;
hitung indikator-indikator kelayakan ckonomi, seperti B/C-R, NPV. EIRR dan FYRR;
lakukan analisis kepekaan dalam menghitung indikator kelayakan ekonomi;
buat urutan unggulan dari keseluruhan alternatif solusi atas dasar analisis kelayakan
analisis ekonomi;
buat kesimpulan dan saran atas dasar kelayakan ekonomi.
17 dari 26
-.------------------~
Larnplran A
( informatif )
Kedudukan pra studi kelayakan pada proyek jalan dan jembatan
Kebijakan
.;
-----------------------1
1-----------------
I
1
1
1
I
1
I
I
I
1
1
1
1
I
1
1
1
Pra desain
(Basic design)
1
1
1
I
1
I
1
1
/1
1
I
~-------------------------
t--
-------------,
...----------
~-~ 1------::
1
1
Dokumen lelanq 1-
------------------------.1
I
I
I
I
I
.
I
I
---------------------~---~
Pembangunan/peningkatan
18 dari 26
Larnpiran E
( normatif)
Metodologi untuk pra studi kelayakan
!dentifikasi faktor
jingkungan
'.
Analisis lingkungan
Analisis ekonomi
Rekomendasi
19 dari 26
Lampiran
( normatif)
Bagan alir cara pengerjaan
Kajiantentangkebijakan
dan sasaranperencanaan
Kajiantentanglingkungan
dantata ruang
Kajianteritang
pengadaantanah
..L_.-----' '1------,__l
. I
Formulasialternatifsolusi
1
1
~n__n
Pengumpulandata
n---------------h---'--l
~--------------------~
I
I
I
1
I
I
Lalulintas
Hidrologi&drainase
1------
--------h----:::-------------:
Analisis
~n- __
I
I
I
I
!!
I
I
I
L---------------------------------------------
Pertumbuhanlaiulintas
Geometri
Perkerasanjalan
L~embatan
i
I
1
I
I
I
I
I
I
Aspek lain-lain
I
:
~-
Analisis ekonomi
I
I
I
I
1I
1
Evaluasikelayakao
1
Rekomendasi
20 dari 26
Perbandingan
No
Kegiatan
1.
Pengumpulan data
2.
Lingkup kegiatan
Hasil keqiatan
:>
4.
Analisis
5.
Rekomendasi
Sekunder
3.
Studi Kelayakan
Lampiran 0 ( informatif )
kegiatan pra studi kelayakan dan studi kelayakan
. bta an
ja an dan jem
prove k1
formulasi kebijakan
perencanaan yang rnelipuf
kajian terhadap kebijakan dan
sasaran perencanaan,
lingkungan & penataan ruang,
serta pengadaan tanah;
kajian terhadap kondisi eksisting
pada wilayah studi termasuk
melakukan kajian terhadap
dampak yang mungkin timbul
untuk setiap solusi yang
diusulkan;
pengambilan data fisik, ekonomi
dan Iingkungan serta identifikasi
lokasi-lokasi rawan bencana
(hazard);
studi komparasi beberapa
koridor yang terpilih.
II
I-
..;.._---------------~-
L...
I
I pendekatan
secara akurat dengan
menggunakan model
I
21 dari 26
co
...
\I')
o
o
.:.:
(/)
CO_
......
....v_
ci
.t::
IV
>.
~
~
IV
"0
a.
:;.?
:u
IV
IV
c:
...
...
~
CD
-.... ...
-a...
>.
.!l!
x
IV
o
or-
....
;
::2:
c:
...
1\1
.s c:...CD
ii
...
(I)
...
~
c:
1\1
]
'2
::::J
"-
.w
.I
c
....
...
CD
...ro
0..
(I)
.:.:
(/)
,_g
w~
c c
~ e
c
I ....
I
a.
E ,~
... ...
CO
......
<
CD
s
.c:
0
t:
0
e:
co ._
~
_J
....
CO
IV
U
C
1\1
III
0)
c:
Q)
a.
Q)
CO
oes
=a
:;.?
- Q)
.:.:
.......
'ro
.0
CO
en
c
IV
"0
Q)
:or
CO
,~
cD
ci
0
CO
CO
"!.
......
ci
.......
IV
"0
0
0
.......
CO
CO
'IX)
......
ci
CO
ci
CO
...iii
ci
ci
ci
::J
!'Ii
e:
1\1
.0
N
M
(/)
c ~
.:.:
"S
IV
0)
en
IV
<:)
<:)
<0
.0
0
co
1\1
>.
Oi
e:
1\1
"0
:g
CO
Q)
--N
!I!
IV
X
CO
"0
e:
\l)
-=:-
!::
ev
0
M
(0
......
"0
1\1
.:>!!
CO
"0
0
0
0>
.......
e
N
0>
CO
CO
10
.....
-e-
<0
N
.;::
CO
>.
"!.
:J
>.
CO
CO
:e
N
ro-
:;.?
:2
CO
IJl
:;.?
IV
"0
1\1
X
IV
"0
'<t
.....
"S
e:
O)
'0
e:
....
CO
IV
LJ
,,'e:
o
E
Q)
CO
CO
;:?
e-
CO
Q)
'ro
......
CO
b
M
0
CO
t-
.....
- I
r0"0
~
0
0
\l)
.......
di
e:
a.
Q)
~
\l)
CO
0'1
CO
;i
~
.......
ro-
"0
!'O
X
IV
0
C\I
....
.....
....
lO
I
0
0
....
e: c
CO
(ij
'iii
....
.....0
IJl
CO
.:.:
I .s
"0
0
C
0
.:.!
Q)
IV
X
CO
:J
!Ii
.0
....
e:
IV
Ii
...-
111
(II
'iii
0'1
e:
:J
u,
>.
Qj
'E
0'1
:J
X
0)
:
X
IV
a.
E
111
CO
C
:J
0'1
C
iii
~
C
CO
0'1
C
.!!!.
e:
1\1
0)
e:
111
.0
CD
0'1
e:
Q)
a..
..;
:c
CO
E
.S ~
IJl
"S
IV
IV
....
~
(II
!!!
.c
(II
.... :J
a.
iii c
c 111 ~E
CD
s:: 10a. :J
"0
s::111
CD
0
CD
E
.:.!
1\1
111
....
$: -,
to
E
CD
a.
c
CO
!!!
IV
~
~
s:
ro
.0
..
"0
(II
e:
'6
.:.!
:J
CD
IJl
IJl
....
E
CD
....
(II
Q)
....
C
IJl
.0
CD
.0
E
CD
a.
CO
111
.....~
CO
~
W
(ij
(5
l-
(ij
0'1
e:
e:
32
C
(II
C
:J
0'1
C
CO
.0
1\1
a::
"0
N
N
Lamplran F
(.informatif )
Kurva permintaan
(demand curve)
Biaya perjalanan
(cost)
~-
kurva permintaan
-------------------------
--------------(
I
I
I
I
I
C2
generated traffic
-------------------------
~--------------------~--
L_
01
23 dari 26
02
____.
volume (quantity)
Lampiran G
( informatif )
Contoh isi laporan pra studi keJayakan
1.
Pendahuluan:
a.
b.
c.
d.
2.
3.
7.
6.
Topografi;
Geografis;
Demografi ;
Geologi dan gecteknik ;
Hldroicgi dan drainase.
Lalulintas :
a.
b.
c.
d.
5.
4.
Latar belakang ;
Maksud dan tujuan ; .
Lingkup pekerjaan ;
Metodologi dan pendekatan studio
Lingkungan biologi ;
Lingkungan fisik - kimia ;
Lingkungan sosial, ekonomi dan budaya ;
Keselamatan jalan.
Aspek ekonomi :
a.
b.
Biaya-biaya proyek ;
Manfaat proyek.
8.
Aspek lain-lain:
9.
24 dari 26
Lampiran
( informatif
1)
Pemrakarsa
Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan,
Departemen Pekerjaan Umum.
2)
Penyusun
Surnamo, SST
Perkotaan
25 dari 26
L-
----~~--------
. .. ~.
Bibliografi
a.
Oirektorat Jenderal Bina MJrga. Oepartemen Pekerjaan Umum. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia, tahun 1997..
b.
Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, Oepartemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, Manual Perencanaan Jalan Indonesia (IRDM). tahun 2001.
c.
Oirektorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, Oepartemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Perkotaan,
tahun 2001.
d.
e.
f.
Kadariah, Lien Karlina, Clive Gray, Pengantar Evaluasi Proyek, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1978.
g. . Keputusan Kepala Bapedal Nomor 229/11/1996, Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial
dalam Penyusunan Amdal.
h.
i.
j.
k.
l.
Keputusan Presiden RI, Nomor 55 tahun 1993, Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
m. Overseas Unit Transport and Road Research Laboratory, Crowthorn Berkshire United
Kingdom, A guid to Road Project Appraisal, Overseas Road Note 5, 1988.
n.
o.
p.
q.
Peraturan Pemerintah RI, Nomor 43 tahun 1993, Prasarana dan Lalulintas Jalan.
r. .Peraturan Menteri Negara Agraria 1 Kepala BPN, Nomor 1 tahun 1994, Ketentuan
Pelskseneen Keputusan Presiden RI Nomor 55 tahun 1993.
-s.
26 dari 26