Anda di halaman 1dari 3

8) Menurut UU RI No.

20 tahun 2003; Peserta didik adalah anggota masyarakat


yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu
Adapun Ciri khas peserta didik adalah sbb :
Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas (unik)
Individu yang sedang dalam perkembangan
Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang manusiawi
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
sehingga merupakan insan yang unik. Anak sejak lahir telah memiliki potensi potensi
yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan. Untuk mengaktualisasikannya
membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Individu yang sedang berkembang.
Yang dimaksud perkembangan di sini adalah perubahan yang terjadi dalam diri peserta
didik secara wajar, baik ditujukan kepada diri sendiri maupun kearah penyesuaian
dengan lingkungan.
Sejak manusia lahir bahkan sejak masih berada dalam kandungan ia berada dalam
proses perkembangan. Proses perkembangan ini melalui suatu rangkaianyang
bertingkat tingkat.
Tiap tingkat (fase) mempunyai sifat sifat khusus. Tiap fase berbeda dengan fase
lainya.Anak yang berada pada fase bayi berbeda dengan fase remaja, dewasa dan orang
tua.
Perbedaan perbedaan ini meliputi perbedaan minat, kebutuhan, kegemaran, emosi,
intelegensi dan sebagainya. Perbedaan tersebut harus diketahui oleh pendidik pada
masing masing tingkat perkembangan tersebut.
Atas dasar itu pendidikan dapat mengatur kondisi dan strategi yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik.
c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
Dalam proses perkembangannya peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Bayi yang baru lahir secara badani dan hayati tidak terlepas dari ibunya, seharusnya
setelah ia tumbuh berkembang menjadi dewasa ia sudah dapat hidup sendiri.

Tetapi kenyataanya untuk perkembangan hidupnya, ia masih menggantungkan diri


sepenuhnya kepada orang dewasa, sepanjang ia belum dewasa.
Hal ini menunjukkan bahwa pada diri peserta didik ada dua hal yang menggejala :
a

Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan. Hal ini


manimbulkan kewajiban orang tua untuk membantunya.

Adanya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan bimbingan

Orang tua berkewajiban untuk membimbingnya. Agar bantuan dan bimbingan itu
mencapai hasil maka harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
d)

Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk berkembang kea


rah kedewasaan. Pada diri anak ada kecenderungan untuk memerdekakan diri.
Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua untuk setapak demi setapak
memberikan kebebasan dan akhirnya mengundurkan diri.
Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar peserta didik berbuat menurut pola yang
dikehendaki pendidik.
Ini dimaksud agar peserta didik memperoleh kesempatan memerdekakan diri dn
bertanggungjawab sesuai dengan kepribadianya sendiri.
Pada saat ini si anak telah dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.
Adapun anak didik dalam pendidikan pendahuluan ialah anak yang berusia dari 0
sampai 4 tahun yakni janin yang masih berada dalam kandungan, anak baru lahir, dan
balita.
Anak didik dalam pendidikan sebenarnya ialah anak yang berusia sekitar 4 tahun yakni
anak yang mulai mengenal kewibawaan dan seseorang yang mulai dewasa.
Anak didik dalam pendidikan orang dewasa yakni orang yang sudah dewasa, bahwan
orang tua sekalipun yang masih belajar dan menjalani pendidikan baikitu formal
maupun nonformal.

Anak didik pada pendidikan seumur hidup diarahkan pada anak-anak maupun orang
dewasa dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat
dibutuhkan dalam hidup dan selama hidup.
Kesimpulan : peserta didik atau anak didik adalah anak yang maih membutuhkan
perindungan, bimbingan , dan motivasi. Anak didik adalah individu yang masih dalam
masa perkembangan yang tidak bisa di lepas dengan membiarkannya melalkukan
sendiri mereka harus dibimbing dengan teratur.

9) Sebutan untuk manusia


homo religious (beragama) homo religious (beragama)
homo sapiens (berpikir/ bijaksana)
homo economicus (kesadaran ekonomi)
homo faber (piranti, yaitu sebagai produsen dan konsumen)
homo homini socius (kawan sosial bagi manusia lain)
homo devinand ( makhluk bertuhan)

Anda mungkin juga menyukai