Anda di halaman 1dari 40

TUGAS I

LIMA DATA BENDUNGAN


1. Bendungan Ponre-Ponre

Bendungan Ponre-ponre terletak di Kabupaten Bone. Bendungan yang memiliki tinggi


55 m dengan kapasitas tampung bersih (efektif) 48,7 juta meter kibek serta luas
genangan 300 ha serta catchment areal seluas 78 km. tersebut berada di sungai Tinco,
anak sungai walanae, yang secara administratif berada di kecamatan Kohu dan
Libureng. Kabupaten Bone, sekitar 70 km dari Makasar. Bendungan dengan jenis
urugan baru dengan lapis beton ( Concrete Faced Rockfill dam) ini dibangun selama 34
bulan dan merupakan bagian dari loan JBIC Ip 509 ( DISMP) diperkirakan kurang dari
satu tahun waktu untuk mengisi bendungan dapat menjalani fungsinya sebagai sumber
air, yaitu untuk meningkatkan sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi, dengan daerah
irigasi yang mampu di airi seluas 4,411 ha. Keberdaan bendungan ini merupakan bagian
dari upaya dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk Surplus beras hingga 1,5
juta ton

Informasi Infrastruktur

Propinsi

: Sulawesi Selatan

Sektor

: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tahun Mulai

: 2005
1

Tahun Selesai

: 2008

Tipe

: Flip Bucket

Panjang Puncak

: 146 m

Lebar Puncak

: 30,5 m

Vol. Tubuh Bendungan

: 89,1 m

Biaya

: Rp. 203.000.000.000,00

Manfaat

Meningkatkan lahan tadah hujan menjadi lahan baru beririgasi teknis dengan total area
4.411
hektar
Pengendalian sedimen dan banjir Sungai Tinco dan DAS Wallanae
Perikanan air tawar dan pariwisata
Lokasi : Kab. Watampone

2. Bendungan Riam Kanan di Kalimantan Selatan

Sudah puluhan tahun warga Kalimantan Selatan menikmati terangnya lampu


listrik berkat kehadiran waduk Riam Kanan, di sana ada tiga unit turbin yang
setiap hari mengolah arus air dari bendungan sampai menghasilkan energi listrik
yang selama ini sudah dinikmati. Waduk riam Kanan sendiri dibangun dengan
2

membendung 8 buah sungai yang mengalir di kawasan Riam Kanan. Untuk


kepentingan mega proyek tersebut harus diiringi dengan pengorbanan
masyarakat yang berhuni di kawasan Riam Kanan. bukan hanya perkampungan
saja yang di tenggelam, kuburan serta lahan perkebunan milik 9 kampung yang
ikut tenggelam
Informasi Infrastruktur
Propinsi

: Kalimantan Selatan

Sektor

: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tahun Mulai

: 1963

Tahun Selesai

: 1973

Tipe

: Urugan tanah homogin

Tinggi Diatas Dasar Sungai


Tinggi Diatas Galian

: 56 m

: 57 m

Panjang Puncak

: 195 m

Lebar Puncak

: 10 m

Volume Tubuh Bendungan

: 670000 m

Biaya

: $ 2.944.000.000,00

Konsultan

: Directorat Jendral Bina Marga

Kontraktor

: Nippon Kokkan, Fuji Electric

Lokasi

: Desa/Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.

3. Bendungan Sutami (Karangkates)

Bendungan Sutami merupakan bendungan nasional kedua yang dibangun oleh


Departemen Pekerjaan Umum seyelah Bendungan Jatiluhur di Purwakarta, Jawa
Barat. Bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1977 inu
terlatk di Desa Karangkates. Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang.
Bendungan

terbesar

di

propinsi

Jawa

Timur

selain

didesain

mampu

mengendalikan banjir juga dirancang sebagai sumber debet air bagi irgasi
daerah hilir. Dengan debet mencapai 24 m perditik pada musim kemarau. Itu
artinya, Bendungan ini bisa menjamin ketersediaan pasokan air untuk irigasi
34.000 hektar sawah di wilayah hilir sepanjang tahun. Selain itu bendungan
Sutami ini juga bernama Bendungan Karangkates ini. Juga merupakan
pembangkit listrik dengan daya 2 x 35.000 kwh ( 400 Juta kwh/tahun) serta area
publik yang bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata dan perikanan air tawar.
Informasi Infrastruktur
Propinsi

: Jawa Timur

Sektor

: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tahun Mulai

: 1964

Tahun Selesai

: 1973

Tipe

: Urugan batu dengan inti tanah

Tinggi Diatas Dasar Sungai : 96,00 m


Tinggi Diatas Galian

: 97,50 m

Panjang Puncak

: 820 m

Lebar Puncak

: 13,70 m

Volume Tubuh Bendungan : 6156 m


Konsultan

: Nippon Koei Co Ltd

Kontraktor

: Nichimen/ Sakai/ Toshiba


4

Manfaat

: Irigasi 34000 ha, listrik 488 juta KW/thn

Lokasi

: Karangkates/Sumber Pucung, Malang-Jawa Timur

4. Bendungan Bakaru

Informasi Infrastruktur
Propinsi

: Sulawesi Selatan

Sektor

: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tahun Mulai

: 1976

Tahun Selesai

: 1990

Tipe

: Beton Gravity

Tinggi Diatas Dasar Sungai

: 12 m

Tinggi Diatas Galian

: 15 m

Panjang Puncak

: 1225 m

Lebar Puncak

: 7,5 m

Volume Tubuh Bendungan

: 22.200 m

Biaya

: $ 323.232.000,00

Konsultan

: Directorat Jendral Bina Marga

Kontraktor

: Summi Como Co. Ltd dan RCA

Lokasi

: Desa/Kecamatan Ulu Soddang/ Lembang, Kabupaten Pinrang

5. Bendungan Cacaban
Proyek pembangunan Waduk Cacaban direncanakan oleh Pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1914 dan baru dapat dilaksanakan pembangunannya di tahun 1952 oleh "
Biro Cacaban" Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada
tanggal 16 September 1952 dan selesai pembangunan pada tahun 1958. Bendungan
yang

terletak di sekitar 20 km arah selatan kota tegal. jawa tengan berfungsi


sebagai daerah irigasi seluas 27.713 Ha dan
penyediaan air balu untuk operasional pabrik gula Pangkah.
Disamping juga dapat digunakan sebagai obyek wisata bagi
masyarakat.
Informasi Infrastruktur
Propinsi

: Jawa Tengah

Sektor

: Direktorat

Jenderal Sumber Daya Air


Tahun Mulai

: 1952

Tahun Selesai

: 1958

Tipe

: Urugan tanah homogen

Tinggi Diatas Dasar Sungai

: 37,3 m

Tinggi Diatas Galian

: 38,00 m

Panjang Puncak

: 168,0 m

Lebar Puncak

: 6,0 m

Konsultan
Kontraktor
Manfaat

: Tad
: Tad
: Sebagai irigasi seluas 27.713 Ha dan penyediaan
air baku untuk operasional Pabrik Gula
: Sirampak/ Slawi, Tegal- Jawa Tengah

Lokasi

TUGAS 2
6

TABEL DAN GRAFIK LUAS DAN KEDALAMAN BENDUNGAN


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Tinggi (m)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

keterangan =>

Luas (ha)
0
20
45
65
71
84
93
105
145
172
180
197
226
247
302
358

Volume (m)
0
100000
525000
1300000
2305000
3435000
4740000
6195000
7970000
10280000
12900000
15685000
18785000
22280000
26260000
31070000

1 Ha = 10000 m
Volume (m)
40000000
16

30000000

20000000

10000000

14
LUAS

Moving average (LUAS)

12

VOLUME

10
Tinggi (m)

8
6

4
Logarithmic (VOLUME)
2

Moving average (VOLUME)

0
0

10000000

20000000
Luas (ha)

30000000

40000000

TUGAS III
GAMBAR POTONGAN DAN LAYOUT DAM

A. Gambar Potongan Dam

Tampak Atas

Tampak Samping

Tampak Depan

B. Layout Dam
Bersumber dari Peta Rupabumi Digital Banjarnegara dengan skala 1 : 25000

10

C. Hubungan Luas, Volume dan Tinggi Dam

No

Tinggi (m)

1
2
3
4
5

0
350
400
450
500

keterangan
=> 1ha =

Luas (ha)

Volume (m)
0
0
42.5
106.25
212.05

0
0
212500
1168750
3291500

10000 m

Volume (m)
3500000 2500000 1500000 500000 -500000
600

Logarithmic (LUAS)

500

Polynomial (LUAS)

400
Tinggi (m)

LUAS

Logarithmic (LUAS)

300

Logarithmic (LUAS)

200

Logarithmic (LUAS)

Logarithmic (LUAS)
VOLUME

100

Logarithmic (VOLUME)

Polynomial (VOLUME)
0

1000000 2000000 3000000 4000000


Luas (ha)

11

D. Kendala Yang Terjadi


1. Pembebasan lahan yang akan digunakan untuk membangun bendungan dan areal
yang akan di tergenang setelah bendungan difungsikan
2. Relokasi pemukiman warga, tempat ibadah, kantor pemerintahan setempat, sawah
dan ladang yang akan tergenang.
3. Luas area tegalan/ ladang, sawah irigasi, sawar tadah hujan berkurang.

E. Fungsi Dam
1. Sebagai sarana penyedia kebutuhan sumber daya air minum bagi masyarakat
setempat.
2. Sebagai bangunan irigasi untuk mengairi sawah dan ladang di daerah tersebut
3. Sebagai pengendali banjir di sekitar daerah DAS
4. Sebagai sebagai objek wisata baru

12

TUGAS IV
PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP DAM
A. Layout Bendungan

SKALA 1 : 25.000

Keterangan :
1. Coffer DAM
3. Spillway dan E. Spillway
4. Bendungan
5. Power House
6. Outlet
7. Pipa Pesat
8. Bak Penenang
9. River Diversion
10.Waduk

13

B. Perhitungan Spillway dan Emergency Spillway

14

15

PENAMPANG MELINTANG SPILLWAY DAN EMERGENCY SPILLWAY


16

H = 2.8 m

H = 2.5 m

SPILLWAY
L = 144 m

L = 100 m

EMERGENCY SPILLWAY

17

C. BANGUNAN PELENGKAP DALAM BENDUNGAN

1. River Diversion

River Diversion atau Bendungan Penahan adalah bendungan yang


mengalihkan seluruh atau sebagian aliran dari sungai dan nantinya akan
dikembalikan lagi ke aliran sungai sebelumnya atau bisa juga dialihkan ke
dalam aliran air buatan atau kanal, yang dapat digunakan untuk irigasi.
Bendungan Penahanan dibangun untuk menangkap limpasan permukaan
untuk mencegah banjir dan perangkap sedimen dengan mengatur laju
aliran limpasan ke saluran hilir. Bendungan pengalihan digunakan untuk
meningkatkan tingkat air untuk mengarahkan air ke lokasi yang ditunjuk.
Dalam bendungan, river diversion dibangun pada saat membangun dingin
bendungan sehingga air tidak menyentuh dinding bendungan. Air yang
dialihkan dapat digunakan untuk memasok sistem irigasi atau waduk.
River Diversion dibagi menjadi 2 dalam bahan dan metode yg digunakan.
a. Cofferdam : bisa disebut sebagai peti pengaman, sistem cofferdam
sendiri membuat sebuah lingkup seperti benteng yang kering yang
dibangun di pinggir atau di dalam badan air tersebut.

b. Diversion Tunnel : merupakan river diersion yang menggunakan


terowongan terowongan sebagai media mengalirkan air ke tempat lain

2. Intake
Intake merupakan salah satu bangunan pelengkap yang ada pada
bangunan bendun dan bendungan. Definisi intake sendiri ialah suatu
bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai,
mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen
dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian sisi
bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan dengan
bangunan pembilas.
a. Macam Intake
Intake biasa, yang umumnya direncanakan yaitu intake
dengan pintu berlubang satu atau lebih dan dilengkapi dengan pintu
dinding banjir dan perlengkapan lainya. Lebar satu pintu tidak lebih dari
2,50 mdan diletakkan di bagian udik. Pengaliran melalui bawah pintu.
Besarnya debit diatur melalui tinggi bukaan pintu.
Intake gorong,- gorong; tanpa pintu dibagian udik, pintu-pintu
diletakkan di bagian hilir gorong-gorong. Lubang intake lebih dari satu
dengan lebar masing-masing lubang kurang dari 2,5 m. pengoperasian
pintu intake dilakukan secara mekanik.
Intake frontal, intake diletakkan di tembok pangkal, jauh dari
bangunan pembilas/bendung.
Dua intake di satu sisi bendung, dimana pintu intake untuk sisi
yang lain diletakkan di pilar pembilas bendung.

b. Bangunan Intake terdiri dari 4 (empat) macam yaitu :


1. Reservoir Intake (Intake Tower)
Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi
bendungan. Pondasi menara (tower) terpisah dari bendungan dan
dibangun pada bagian hulu. Menara terdiri atas beberapa inlet yang
terletak pada ketinggian yang bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi
tinggi muka air dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernihan
air, maka intake tower tidak diperlukan.

2. River Intake
River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 6 m yang
dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa
tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air
memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur
kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River
Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran
oleh air buangan.

3. Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang
dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan
(screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang
menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.

4. Canal Intake
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bellmouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus
pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan
benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari
kerikil.

Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan penunjang, antara


lain :
Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake.
Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan
membuka dan menutup aliran.
Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang
mungkin terbawa dalam air.
Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi
muka air dalam bak tetap konstan.
Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu
sama dengan tekanan udara luar.
Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber.
Drain, berfungsi untuk menguras.
Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan.
Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake.

3.

Spillway dan Emergency Spillway

Spillway adalah struktur yang digunakan untuk mengatur tingginya


muka air yang mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir,
biasanya menjadi sungai yang dibendung. Spillways menyerap air
sehingga air tidak dapat menghancurkan bendungan. Kecuali selama
periode banjir, air biasanya tidak mengalir ke spillway. Sebaliknya,Pipa
transmisi adalah sebuah struktur yang digunakan untuk melepaskan air
secara teratur untuk suplai air, pembangkit listrik tenaga air, dll. Floodgate
dan busi dirancang ke spillway untuk meregulasi aliran air dan ketinggian
air dam. Kegunaan lain dari "spillway" termasuk untuk melewati bendungan
atau outlet dari saluran selama air sedang tinggi, dan saluran outlet dibuat
melalui bendungan alam seperti morain.

Kelengkapan atau Komponen fisik Spillway antara lain: (1) Ambang atau
Mercu Spillway yang mempunyai panjang alinyemen Spillway tertentu
(Lps), (2) dua buah Tembok Pangkal (Abutment) Spillway yang ditempatkan
di sebelah kiri dan kanan alinyemen Spillway. Pada Bangunan Utama
Bendung, Tembok tersebut biasa
disebut dengan Tembok Pangkal
Bendung.Tembok Pangkal Spillway membatasi alinyemen Spillway, dan
hanya di antara dua Tembok Sisi tersebut air dengan debit maksimum
tertentu (Qdf) diperbolehkan mengalir. Dibawah Spillway terdapat Ambang
Spillway atau Tubuh Bendung. Ditinjau dari segi hidraulik, Komponen
Spillway terdiri dari (1) Profil Basah Spillway dengan luas tertentu yang
harus mampu melewatkan debit rencana banjir yang diperhitungkan (Qdf)

dengan aman dan (2) profil basah yang disebut dengan Freeboard (berada
di atas Profil Basah Spillway). Jarak antara ke dua Tembok Pangkal Spillway
dinamakan lebar Spillway (=Bd). Panjang alinyemen Mercu Spillway,
disingkat panjang Spillway diberi notasi dengan Lsp. Tinggi air diudik
Spillway dihitung dari Mercu Spillway diberi notasi dengan Hu, dan debit
yang mengalir diatas Mercu diberi notasi dengan Qsp.
Jenis Spillway
Spillway terletak di atas reservoir (waduk penampungan air). Bendungan
juga mungkin memiliki pintu air dengan katup atau pintu yang dapat
dioperasikan untuk melepaskan arus banjir. Ada dua jenis spillways:
terkendali dan tidak terkendali. Spillway yang terkendali memiliki struktur
mekanik atau gerbang untuk mengatur laju aliran air. Desain ini
memungkinkan untuk memungkinkan mengatur ketinggian bendungan
yang akan digunakan untuk penyimpanan air sepanjang tahun, dan saat
banjir bisa dikeluarkan dengan membuka satu atau lebih spillways.
Spillway yang tidak terkendali, tidak memiliki pintu, ketika air naik di atas
bibir atau puncak katup yang itu mulai dikeluarkan dari reservoir. Laju debit
dikendalikan hanya dengan kedalaman air dalam reservoir. Semua volume
penyimpanan dalam reservoir di atas puncak Spillway hanya dapat
digunakan untuk penyimpanan sementara air banjir, dan tidak dapat
digunakan sebagai tempat penyimpanan air bersih karena biasanya kosong.

Cara Kerja Spillway


Spillway atau katup ini membantu mencegah banjir sehingga ketinggian
air tidak melebihi batas yang ditetapkan yang bisa menghancurkan sebuah
bendungan. Hal ini biasanya dilakukan pada saat terjadi banjir. Pada saat
normal, digunakanlah pintu air dam untuk mengeluarkan air secara teratur
untuk digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, suplai air dan
sebagainya. Spillway terletak di atas reservoir (waduk penampungan air).
Bendungan juga mungkin memiliki pintu air dengan katup atau pintu yang

dapat dioperasikan untuk melepaskan arus banjir.

Bentuk-bentuk Spillway/ Pelimpah Ada beberapa macam bentuk spillway,


di antaranya adalah :
Siphon Spillway (Pelimpah Sifon)
Pelimpah sifon merupakan salah satu tipe dari bangunan pelimpah yang
berbentuk sistem conduit/ terowongan tertutup dalam bentuk U terbalik.
Sifon dapat pula berupa saluran tertutup dan saluran terbuka. Pelimpah
sifon berupa saluran terbuka jika aliran yang melewati tidak penuh yang
dalam hal ini sifon hanya berfungsi sebagai pelimpah bebas. Kondisi ini
dapat terjadi pada saat tinggi muka air hulu lebih rendah dari elevasi
puncak inlet. Jika aliran diperbesar sehingga tinggi muka air hulu lebih
tinggi dari elevasi puncak inlet, kecepatan di dalam sifon bertambah. Jika
kondisi ini berlangsung terus dalam arti pada sisi hulu dan hilir sifon berada
dalam kondisi tenggelam (submerged flow) pada kondisi tertentu aliran
sifon merupakan aliran tertutup atau aliran dalam pipa. Secara umum
pelimpah tipe sifon dibentuk dengan lima komponen yaitu lubang masuk
(inlet), kaki bagian atas/depan (upper leg), tenggorokan (throat), kaki
bagian bawah/ belakang (lower lag), dan lubang keluar (outlet).
Penggunaan pelimpah sifon masih relatif sedikit, terutama di Indonesia.

Siphon spillway di Kanal Genil-Cabra, Spain


Chute Spillway
Chute Spillways secara umum didesain untuk mentransfer arus air dari
bendungan ke sungai yang berada di bawahnya. Pada umumnya demikian,
hal ini dimaksudkan untuk melindungi bendungan dari kerusakan jika debit
air terlalu banyak dan melindungi topografi. Spillways ini memiliki
perangkat pengendali. Selain itu, spillways ini tidak menghilangkan energi
seperti stepped spillways. Chute Spillway tertanam dengan baffle blok
beton tetapi biasanya memiliki bibir flip dan atau cekungan dissipater

yang menciptakan hidrolik lompat (hydraulic jump), yaitu untuk melindungi


ujung bendungan dari erosi.
Chute spillway di Bendungan Llyn Brianne, Wales
Stepped spillway
Stepped spillway telah digunakan selama lebih dari 3000 tahun. Barubaru ini, bahan bangunan baru (misalnya RCC Roller-Compacted Concrete,

gabion) dan teknik desain


(misalnya
perlindungan
tanggul
overtopping)
telah
meningkatkan
kegunaan
Stepped Spillway dan Chute
Spillway. Langkah-langkah tersebut untuk menghasilkan disipasi energi
yang cukup selama meluncur dan mengurangi ukuran cekungan disipasi
energi yang dibutuhkan hilir. Penelitian masih aktif pada topik dengan
perkembangan baru pada sistem perlindungan luapan tanggul bendungan,
spillway konvergen, dan desain bendungan kecil.

Chute Spillway di Yeoman Hey Reservoir, England

Bell Mouth Spillway (Pelimpah Bentuk Sumur / Shaft Spillway/ Morning


Glory)
Beberapa spillway didesain seperti lonceng terbalik sehingga air bisa
masuk semua di sekeliling. Perangkat spillway yang tidak terkontrol ini
disebut juga morning glory, plughole, lubang kemuliaan, atau bell-mouth
spillway. Di dearah dimana permukaan reservoir dapat membeku, spillway
bell-mouth biasanya dilengkapi dengan pengaturan ice-breaking untuk
mencegah spillway dari menjadi pembentukan ikatan es. Chaffey Dam,
yang terletak di dekat Tamwaoth, New South Wales di Australia memiliki
contoh klasik dari spillway bel-terbalik. Itu adalah yang pertama diciptakan
di Australia dari jenisnya. Dalam beberapa kasus Bell-Mouth atau Spillway
Morning Glory adalah gerbang yang dikendalikan. Spillway di Bendungan
Hungry House (foto kanan), struktur Morning Glory tertinggi di dunia,

dikendalikan oleh sebuah gerbang cincin 64-dengan-12-kaki (20 dengan 3,7


m).
Sedangkan di Indonesia, spillway jenis ini terdapat di Bendungan Jatiluhur
(Jawa Barat) dan Bendungan Riam Kanan (Kalimantan Selatan).
Morning glory hole Bendungan Jatiluhur

Side Channel Spillway (Pelimpah Luapan Samping)


Side channel spillway digunakan terutama pada bendungan tanggul.
Spillway ini terletak hanya di bagian hulu dan di sisi bendungan. Air
mengalir melewati saluran samping. Kemudian mengalir turun meluncur
dan bergabung dengan sungai hilir bendungan. Kadang-kadang terowongan

yang digunakan dapat mengalihkan air ke tempat lain.


Bendungan Corin, Sungai Cotter, Australia

Ogee Spillway (Spillway Muka Air Bebas)


Ogee Spillway atau spillway muka air bebas sangat banyak dipergunakan
untuk pembuangan air banjir. Bentuk mercu ogee spillway juga digunakan
untuk bendung maupun alat ukur debit. Ogee spillway melimpaskan air
dengan debit yang merupakan fungsi dari tinggi air dari mercu dan lebar
bendung. Agar ogee spillway dapat melimpaskan debit yang besar maka
diperlukan tinggi air di atas mercu besar pula. Jika tinggi bendungan sudah
ditetapkan atau dibatasi maka kebutuhan tinggi muka air di atas mercu
spillway berarti pengurangan kapasitas bendungan sebagai waduk.

Bendungan Prafi Terletak di Batas Distrik Manokwari Selatan dan Warmare.

Emergency Spillway adalah sama seperti spillway pada umumnya namun


lebih dikondisikan dalam keadan yang sangat berbahaya, yaitu ketika pada
saat muka air terlalu tinggi sehingga bendungan tidak dapat menampung
seluruh volume air dan beresiko pecah bendungan atau air yang melewati
atas tubuh bendungan ( sangat berbahaya untuk bendungan tipe urugan ).
Emergency spillway biasanya berjenis Chute Spilway, namun untuk
ukuran penampang dan ketinggiannya berbeda dengan spillway biasa pada
umumnya, karena fungsi emergency spillway ini digunakan pada saat muka
air sudah tidak dapat di tampung lagi.

4.Outlet
Outlet bendungan ialah sebuah bangunnan pelengkap pada sebuah
bendungan, biasanya terletak pada bagian downstream bendungan ( hilir
bendungan ). Adapun fungsi bangunan tersebut adalah sebagai media
penmgeluaran air yang telah masuk dari intake.
Pada sebuah pembangkit tenaga air mikrohidro, outlet biasanya berada
setelah powerhouse, yaitu air nya keluar setelah ia melewati turbin di
dalam powerhouse tersebut.

QUIZ
REKAYASA BENDUNGAN
1. Persiapan untuk Test 1
a. Apa bendungan dan fungsi
b. Apa bangunan pelengkap bendungan dan fungsi

c.
d.
e.
f.
g.

Bagaimana gambar penampang bendungan


Type2 bendungan
Fungsi2 detail bendungan
Apa yang menentukan kapasitas dari bendungan
Kenapa dipilih bendungan beton, bendungan homogeny,
bendungan rockfill dsb
h. Spillway apa? Macam2 spillway
Jawaban :
a. Bendungan dan fungsi tiap bagiannya
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi ataupun
pembangkit listrik.
Fungsi utama bendungan adalah menampung air dan reservoirnya.
b. Bangunan pelengkap bendungan dan fungsi
1. River Diversion
River Diversion atau Bendungan Penahan adalah bendungan yang
mengalihkan seluruh atau sebagian aliran dari sungai dan nantinya
akan dikembalikan lagi ke aliran sungai sebelumnya atau bisa juga
dialihkan ke dalam aliran air buatan atau kanal, yang dapat digunakan
untuk irigasi. Bendungan Penahanan dibangun untuk menangkap
limpasan permukaan untuk mencegah banjir dan perangkap sedimen
dengan mengatur laju aliran limpasan ke saluran hilir.
River Diversion dibagi menjadi 2 dalam bahan dan metode yg
digunakan.
c. Cofferdam : bisa disebut sebagai peti pengaman, sistem cofferdam
sendiri membuat sebuah lingkup seperti benteng yang kering yang
dibangun di pinggir atau di dalam badan air tersebut.
d. Diversion Tunnel : merupakan river diersion yang menggunakan
terowongan terowongan sebagai media mengalirkan air ke tempat
lain
2. Intake
Intake merupakan salah satu bangunan pelengkap yang ada pada
bangunan bendun dan bendungan. Definisi intake sendiri ialah suatu
bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran
sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan
sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian
sisi bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan dengan
bangunan pembilas.

Macam Intake yaitu :


Intake biasa, yang umumnya direncanakan yaitu intake dengan pintu
berlubang satu atau lebih dan dilengkapi dengan pintu dinding banjir
dan perlengkapan lainya. Lebar satu pintu tidak lebih dari 2,50 mdan
diletakkan di bagian udik. Pengaliran melalui bawah pintu. Besarnya
debit diatur melalui tinggi bukaan pintu.
Intake gorong,- gorong; tanpa pintu dibagian udik, pintu-pintu
diletakkan di bagian hilir gorong-gorong. Lubang intake lebih dari satu
dengan lebar masing-masing lubang kurang dari 2,5 m.
pengoperasian pintu intake dilakukan secara mekanik.
Intake frontal, intake diletakkan di tembok pangkal, jauh dari
bangunan pembilas/bendung.
Dua intake di satu sisi bendung, dimana pintu intake untuk sisi yang
lain diletakkan di pilar pembilas bendung.
Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan penunjang, antara lain
:
Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake.
Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan
membuka dan menutup aliran.
Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang
mungkin terbawa dalam air.
Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi
muka air dalam bak tetap konstan.
Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu
sama dengan tekanan udara luar.
Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber.
Drain, berfungsi untuk menguras.
Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan.
Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake.
3.

Spillway dan Emergency Spillway


Spillway adalah struktur yang digunakan untuk mengatur
tingginya muka air yang mengalir dari bendungan atau tanggul ke
daerah hilir, biasanya menjadi sungai yang dibendung. Spillways
menyerap air sehingga air tidak dapat menghancurkan bendungan.
Kecuali selama periode banjir, air biasanya tidak mengalir ke spillway.
Sebaliknya,Pipa transmisi adalah sebuah struktur yang digunakan untuk
melepaskan air secara teratur untuk suplai air, pembangkit listrik
tenaga air, dll. Floodgate dan busi dirancang ke spillway untuk
meregulasi aliran air dan ketinggian air dam. Kegunaan lain dari
"spillway" termasuk untuk melewati bendungan atau outlet dari saluran

selama air sedang tinggi, dan saluran outlet dibuat melalui bendungan
alam seperti morain.
Jenis Spillway
Spillway terletak di atas reservoir (waduk penampungan air).
Bendungan juga mungkin memiliki pintu air dengan katup atau pintu
yang dapat dioperasikan untuk melepaskan arus banjir. Ada dua jenis
spillways: terkendali dan tidak terkendali. Spillway yang terkendali
memiliki struktur mekanik atau gerbang untuk mengatur laju aliran air.
Desain ini memungkinkan untuk memungkinkan mengatur ketinggian
bendungan yang akan digunakan untuk penyimpanan air sepanjang
tahun, dan saat banjir bisa dikeluarkan dengan membuka satu atau
lebih spillways.
Cara Kerja Spillway
Spillway atau katup ini membantu mencegah banjir sehingga
ketinggian air tidak melebihi batas yang ditetapkan yang bisa
menghancurkan sebuah bendungan. Hal ini biasanya dilakukan pada
saat terjadi banjir. Pada saat normal, digunakanlah pintu air dam untuk
mengeluarkan air secara teratur untuk digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, suplai air dan sebagainya. Spillway terletak di atas
reservoir (waduk penampungan air). Bendungan juga mungkin memiliki
pintu air dengan katup atau pintu yang dapat dioperasikan untuk
melepaskan arus banjir.
Emergency Spillway adalah sama seperti spillway pada umumnya
namun lebih dikondisikan dalam keadan yang sangat berbahaya, yaitu
ketika pada saat muka air terlalu tinggi sehingga bendungan tidak dapat
menampung seluruh volume air dan beresiko pecah bendungan atau air
yang melewati atas tubuh bendungan ( sangat berbahaya untuk
bendungan tipe urugan ).
4. Outlet
Outlet bendungan ialah sebuah bangunnan pelengkap pada sebuah
bendungan, biasanya terletak pada bagian downstream bendungan
( hilir bendungan ). Adapun fungsi bangunan tersebut adalah sebagai
media penmgeluaran air yang telah masuk dari intake.
Pada sebuah pembangkit tenaga air mikrohidro, outlet biasanya
berada setelah powerhouse, yaitu air nya keluar setelah ia melewati
turbin di dalam powerhouse tersebut.

Gambar penampang bendungan

Tampak Atas

Tampak Samping

Tampak Depan

e. Tipe-tipe bendungan

1. Bendungan Urugan
a. Homogen
b. Zona
- Randomfill dengan Inti
- Rockfill dengan inti
- Rockfill dengan concrete face
- Rockfill dengan asphalt face
2

Bendungan Beton
Arc Dam
Gravity Dam

Roll Concrete Dam

Tipe-tipe bendungan berbeda-beda tergantung dari lokasi


bendungan itu sendiri.
f. Fungsi-fungsi detail bendungan

1. Badan bendungan (body of dams)


Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air.
Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan
struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola
atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik.
Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan
ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
2. Pondasi (foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga
kokohnya bendungan.
3. Pintu air (gates)
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di
saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari
pintu air adalah :
a. Daun pintu (gate leaf)
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat
digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.
b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton
yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai
dengan yang direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan
untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat
memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka
dan ditutup dengan mudah.
4. Bangunan pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang
masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan
bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah :
a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)
Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan
alirannya kecil tetapi debit airnya besar.
b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge
carrier, flood way)
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air
tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir
bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil,
maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi
mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan
sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
5. Bangunan peredam energy (energy dissipator)
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi
energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan
instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
6. Kanal (canal)
Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.
7. Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
8. Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
9. Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan
yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan
alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara
memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam
saluran airnya.
10.Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan

g. Yang menentukan kapasitas bendungan

yang menentukan kapasitas bendungan

adalah volume dan data

topografi setempat dilokasi bendugan sehingga diperoleh hubungan H


Bendungan dengan Volume
h. Kenapa dipilih bendungan beton, homogen, rockfill dsb
Material disekitar lokasi, Pondasi dari pada bendungan serta Rencana
besarnya dan tingginya bendungan yang menentukan pemilihan
material bendungan.
i. Spillway dan emergency Spillway
Spillway adalah struktur yang digunakan untuk mengatur
tingginya muka air yang mengalir dari bendungan atau tanggul ke
daerah hilir, biasanya menjadi sungai yang dibendung. Spillways
menyerap air sehingga air tidak dapat menghancurkan bendungan.
Kecuali selama periode banjir, air biasanya tidak mengalir ke spillway.
Spillway atau katup ini membantu mencegah banjir sehingga
ketinggian air tidak melebihi batas yang ditetapkan yang bisa
menghancurkan sebuah bendungan. Hal ini biasanya dilakukan pada
saat terjadi banjir. Pada saat normal, digunakanlah pintu air dam untuk
mengeluarkan air secara teratur untuk digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, suplai air dan sebagainya. Spillway terletak di atas
reservoir (waduk penampungan air). Bendungan juga mungkin memiliki
pintu air dengan katup atau pintu yang dapat dioperasikan untuk
melepaskan arus banjir.

Bentuk-bentuk Spillway/ Pelimpah


spillway, di antaranya adalah :

Ada

beberapa

macam

bentuk

Siphon Spillway (Pelimpah Sifon)


Pelimpah sifon merupakan salah satu tipe dari bangunan pelimpah
yang berbentuk sistem conduit/ terowongan tertutup dalam bentuk U
terbalik. Sifon dapat pula berupa saluran tertutup dan saluran terbuka.
Pelimpah sifon berupa saluran terbuka jika aliran yang melewati tidak
penuh yang dalam hal ini sifon hanya berfungsi sebagai pelimpah
bebas. Kondisi ini dapat terjadi pada saat tinggi muka air hulu lebih
rendah dari elevasi puncak inlet. Jika aliran diperbesar sehingga tinggi
muka air hulu lebih tinggi dari elevasi puncak inlet, kecepatan di dalam
sifon bertambah. Jika kondisi ini berlangsung terus dalam arti pada sisi
hulu dan hilir sifon berada dalam kondisi tenggelam (submerged flow)
pada kondisi tertentu aliran sifon merupakan aliran tertutup atau aliran
dalam pipa. Secara umum pelimpah tipe sifon dibentuk dengan lima

komponen yaitu lubang masuk (inlet), kaki bagian atas/depan (upper


leg), tenggorokan (throat), kaki bagian bawah/ belakang (lower lag), dan
lubang keluar (outlet). Penggunaan pelimpah sifon masih relatif sedikit,
terutama di Indonesia.
Chute Spillway
Chute Spillways secara umum didesain untuk mentransfer arus air
dari bendungan ke sungai yang berada di bawahnya. Pada umumnya
demikian, hal ini dimaksudkan untuk melindungi bendungan dari
kerusakan jika debit air terlalu banyak dan melindungi topografi.
Spillways ini memiliki perangkat pengendali. Selain itu, spillways ini
tidak menghilangkan energi seperti stepped spillways. Chute Spillway
tertanam dengan baffle blok beton tetapi biasanya memiliki bibir flip
dan atau cekungan dissipater yang menciptakan hidrolik lompat
(hydraulic jump), yaitu untuk melindungi ujung bendungan dari erosi.
Stepped spillway
Stepped spillway telah digunakan selama lebih dari 3000 tahun. Barubaru ini, bahan bangunan baru (misalnya RCC Roller-Compacted
Concrete, gabion) dan teknik desain (misalnya perlindungan tanggul
overtopping) telah meningkatkan kegunaan Stepped Spillway dan Chute
Spillway. Langkah-langkah tersebut untuk menghasilkan disipasi energi
yang cukup selama meluncur dan mengurangi ukuran cekungan disipasi
energi yang dibutuhkan hilir. Penelitian masih aktif pada topik dengan
perkembangan baru pada sistem perlindungan luapan tanggul
bendungan, spillway konvergen, dan desain bendungan kecil.
Bell Mouth Spillway (Pelimpah Bentuk Sumur / Shaft Spillway/ Morning
Glory)
Beberapa spillway didesain seperti lonceng terbalik sehingga air bisa
masuk semua di sekeliling. Perangkat spillway yang tidak terkontrol ini
disebut juga morning glory, plughole, lubang kemuliaan, atau bellmouth spillway. Di dearah dimana permukaan reservoir dapat membeku,
spillway bell-mouth biasanya dilengkapi dengan pengaturan icebreaking untuk mencegah spillway dari menjadi pembentukan ikatan es.
Chaffey Dam, yang terletak di dekat Tamwaoth, New South Wales di
Australia memiliki contoh klasik dari spillway bel-terbalik. Itu adalah
yang pertama diciptakan di Australia dari jenisnya. Dalam beberapa
kasus Bell-Mouth atau Spillway Morning Glory adalah gerbang yang
dikendalikan. Spillway di Bendungan Hungry House (foto kanan),
struktur Morning Glory tertinggi di dunia, dikendalikan oleh sebuah
gerbang cincin 64-dengan-12-kaki (20 dengan 3,7 m).

Sedangkan di Indonesia, spillway jenis ini terdapat di Bendungan


Jatiluhur (Jawa Barat) dan Bendungan Riam Kanan (Kalimantan Selatan).
Side Channel Spillway (Pelimpah Luapan Samping)
Side channel spillway digunakan terutama pada bendungan tanggul.
Spillway ini terletak hanya di bagian hulu dan di sisi bendungan. Air
mengalir melewati saluran samping. Kemudian mengalir turun meluncur
dan bergabung dengan sungai hilir bendungan. Kadang-kadang
terowongan yang digunakan dapat mengalihkan air ke tempat lain.
Ogee Spillway (Spillway Muka Air Bebas)
Ogee Spillway atau spillway muka air bebas sangat banyak
dipergunakan untuk pembuangan air banjir. Bentuk mercu ogee spillway
juga digunakan untuk bendung maupun alat ukur debit. Ogee spillway
melimpaskan air dengan debit yang merupakan fungsi dari tinggi air
dari mercu dan lebar bendung. Agar ogee spillway dapat melimpaskan
debit yang besar maka diperlukan tinggi air di atas mercu besar pula.
Jika tinggi bendungan sudah ditetapkan atau dibatasi maka kebutuhan
tinggi muka air di atas mercu spillway berarti pengurangan kapasitas
bendungan sebagai waduk.
Emergency Spillway adalah sama seperti spillway pada umumnya
namun lebih dikondisikan dalam keadan yang sangat berbahaya, yaitu
ketika pada saat muka air terlalu tinggi sehingga bendungan tidak dapat
menampung seluruh volume air dan beresiko pecah bendungan atau air
yang melewati atas tubuh bendungan ( sangat berbahaya untuk
bendungan tipe urugan ).
Emergency spillway biasanya berjenis Chute Spilway, namun untuk
ukuran penampang dan ketinggiannya berbeda dengan spillway biasa
pada umumnya, karena fungsi emergency spillway ini digunakan pada
saat muka air sudah tidak dapat di tampung lagi

2. Bagaimana menghitung volume waduk dan buatkan ilustrasinya


a. Layout Dam

Bersumber dari Peta Rupabumi Digital Banjarnegara dengan skala 1 : 25000

b. Menghitung volume bendungan


No

Tinggi (m)

1
2
3
4
5

0
350
400
450
500

keterangan
=> 1ha =

Luas (ha)

Volume (m)

0
0
42.5
106.25
212.05

0
0
212500
1168750
3291500

10000 m

Rumus mencari volume :


Vol =

( Ahi+ Ah ( i+1 ))
2 x delta H

Dengan grafik sebagai berikut :


Volume (m)
3500000 2500000 1500000 500000 -500000
600

Logarithmic (LUAS)

500

Polynomial (LUAS)

400
Tinggi (m)

LUAS

Logarithmic (LUAS)

300

Logarithmic (LUAS)

200

Logarithmic (LUAS)

Logarithmic (LUAS)
VOLUME

100

Logarithmic (VOLUME)

Polynomial (VOLUME)
0

1000000 2000000 3000000 4000000


Luas (ha)

3. Q 1000 : 2000 m3/s


L
= 100 m
NWL
= 100 m
Jagaan FWL = 1 m
Jawaban :
Q
= C L H3/2
2000 = 2,1 100 H3/2
9.5238
= H3/2
H
= 30 m

= 100 + X +1
= 100 + 30 +1
= 131 m

Anda mungkin juga menyukai