Informasi Infrastruktur
Propinsi
: Sulawesi Selatan
Sektor
Tahun Mulai
: 2005
1
Tahun Selesai
: 2008
Tipe
: Flip Bucket
Panjang Puncak
: 146 m
Lebar Puncak
: 30,5 m
: 89,1 m
Biaya
: Rp. 203.000.000.000,00
Manfaat
Meningkatkan lahan tadah hujan menjadi lahan baru beririgasi teknis dengan total area
4.411
hektar
Pengendalian sedimen dan banjir Sungai Tinco dan DAS Wallanae
Perikanan air tawar dan pariwisata
Lokasi : Kab. Watampone
: Kalimantan Selatan
Sektor
Tahun Mulai
: 1963
Tahun Selesai
: 1973
Tipe
: 56 m
: 57 m
Panjang Puncak
: 195 m
Lebar Puncak
: 10 m
: 670000 m
Biaya
: $ 2.944.000.000,00
Konsultan
Kontraktor
Lokasi
terbesar
di
propinsi
Jawa
Timur
selain
didesain
mampu
mengendalikan banjir juga dirancang sebagai sumber debet air bagi irgasi
daerah hilir. Dengan debet mencapai 24 m perditik pada musim kemarau. Itu
artinya, Bendungan ini bisa menjamin ketersediaan pasokan air untuk irigasi
34.000 hektar sawah di wilayah hilir sepanjang tahun. Selain itu bendungan
Sutami ini juga bernama Bendungan Karangkates ini. Juga merupakan
pembangkit listrik dengan daya 2 x 35.000 kwh ( 400 Juta kwh/tahun) serta area
publik yang bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata dan perikanan air tawar.
Informasi Infrastruktur
Propinsi
: Jawa Timur
Sektor
Tahun Mulai
: 1964
Tahun Selesai
: 1973
Tipe
: 97,50 m
Panjang Puncak
: 820 m
Lebar Puncak
: 13,70 m
Kontraktor
Manfaat
Lokasi
4. Bendungan Bakaru
Informasi Infrastruktur
Propinsi
: Sulawesi Selatan
Sektor
Tahun Mulai
: 1976
Tahun Selesai
: 1990
Tipe
: Beton Gravity
: 12 m
: 15 m
Panjang Puncak
: 1225 m
Lebar Puncak
: 7,5 m
: 22.200 m
Biaya
: $ 323.232.000,00
Konsultan
Kontraktor
Lokasi
5. Bendungan Cacaban
Proyek pembangunan Waduk Cacaban direncanakan oleh Pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1914 dan baru dapat dilaksanakan pembangunannya di tahun 1952 oleh "
Biro Cacaban" Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada
tanggal 16 September 1952 dan selesai pembangunan pada tahun 1958. Bendungan
yang
: Jawa Tengah
Sektor
: Direktorat
: 1952
Tahun Selesai
: 1958
Tipe
: 37,3 m
: 38,00 m
Panjang Puncak
: 168,0 m
Lebar Puncak
: 6,0 m
Konsultan
Kontraktor
Manfaat
: Tad
: Tad
: Sebagai irigasi seluas 27.713 Ha dan penyediaan
air baku untuk operasional Pabrik Gula
: Sirampak/ Slawi, Tegal- Jawa Tengah
Lokasi
TUGAS 2
6
Tinggi (m)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
keterangan =>
Luas (ha)
0
20
45
65
71
84
93
105
145
172
180
197
226
247
302
358
Volume (m)
0
100000
525000
1300000
2305000
3435000
4740000
6195000
7970000
10280000
12900000
15685000
18785000
22280000
26260000
31070000
1 Ha = 10000 m
Volume (m)
40000000
16
30000000
20000000
10000000
14
LUAS
12
VOLUME
10
Tinggi (m)
8
6
4
Logarithmic (VOLUME)
2
0
0
10000000
20000000
Luas (ha)
30000000
40000000
TUGAS III
GAMBAR POTONGAN DAN LAYOUT DAM
Tampak Atas
Tampak Samping
Tampak Depan
B. Layout Dam
Bersumber dari Peta Rupabumi Digital Banjarnegara dengan skala 1 : 25000
10
No
Tinggi (m)
1
2
3
4
5
0
350
400
450
500
keterangan
=> 1ha =
Luas (ha)
Volume (m)
0
0
42.5
106.25
212.05
0
0
212500
1168750
3291500
10000 m
Volume (m)
3500000 2500000 1500000 500000 -500000
600
Logarithmic (LUAS)
500
Polynomial (LUAS)
400
Tinggi (m)
LUAS
Logarithmic (LUAS)
300
Logarithmic (LUAS)
200
Logarithmic (LUAS)
Logarithmic (LUAS)
VOLUME
100
Logarithmic (VOLUME)
Polynomial (VOLUME)
0
11
E. Fungsi Dam
1. Sebagai sarana penyedia kebutuhan sumber daya air minum bagi masyarakat
setempat.
2. Sebagai bangunan irigasi untuk mengairi sawah dan ladang di daerah tersebut
3. Sebagai pengendali banjir di sekitar daerah DAS
4. Sebagai sebagai objek wisata baru
12
TUGAS IV
PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP DAM
A. Layout Bendungan
SKALA 1 : 25.000
Keterangan :
1. Coffer DAM
3. Spillway dan E. Spillway
4. Bendungan
5. Power House
6. Outlet
7. Pipa Pesat
8. Bak Penenang
9. River Diversion
10.Waduk
13
14
15
H = 2.8 m
H = 2.5 m
SPILLWAY
L = 144 m
L = 100 m
EMERGENCY SPILLWAY
17
1. River Diversion
2. Intake
Intake merupakan salah satu bangunan pelengkap yang ada pada
bangunan bendun dan bendungan. Definisi intake sendiri ialah suatu
bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai,
mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen
dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian sisi
bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan dengan
bangunan pembilas.
a. Macam Intake
Intake biasa, yang umumnya direncanakan yaitu intake
dengan pintu berlubang satu atau lebih dan dilengkapi dengan pintu
dinding banjir dan perlengkapan lainya. Lebar satu pintu tidak lebih dari
2,50 mdan diletakkan di bagian udik. Pengaliran melalui bawah pintu.
Besarnya debit diatur melalui tinggi bukaan pintu.
Intake gorong,- gorong; tanpa pintu dibagian udik, pintu-pintu
diletakkan di bagian hilir gorong-gorong. Lubang intake lebih dari satu
dengan lebar masing-masing lubang kurang dari 2,5 m. pengoperasian
pintu intake dilakukan secara mekanik.
Intake frontal, intake diletakkan di tembok pangkal, jauh dari
bangunan pembilas/bendung.
Dua intake di satu sisi bendung, dimana pintu intake untuk sisi
yang lain diletakkan di pilar pembilas bendung.
2. River Intake
River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 6 m yang
dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa
tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air
memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur
kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River
Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran
oleh air buangan.
3. Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang
dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan
(screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang
menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.
4. Canal Intake
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bellmouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus
pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan
benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari
kerikil.
3.
Kelengkapan atau Komponen fisik Spillway antara lain: (1) Ambang atau
Mercu Spillway yang mempunyai panjang alinyemen Spillway tertentu
(Lps), (2) dua buah Tembok Pangkal (Abutment) Spillway yang ditempatkan
di sebelah kiri dan kanan alinyemen Spillway. Pada Bangunan Utama
Bendung, Tembok tersebut biasa
disebut dengan Tembok Pangkal
Bendung.Tembok Pangkal Spillway membatasi alinyemen Spillway, dan
hanya di antara dua Tembok Sisi tersebut air dengan debit maksimum
tertentu (Qdf) diperbolehkan mengalir. Dibawah Spillway terdapat Ambang
Spillway atau Tubuh Bendung. Ditinjau dari segi hidraulik, Komponen
Spillway terdiri dari (1) Profil Basah Spillway dengan luas tertentu yang
harus mampu melewatkan debit rencana banjir yang diperhitungkan (Qdf)
dengan aman dan (2) profil basah yang disebut dengan Freeboard (berada
di atas Profil Basah Spillway). Jarak antara ke dua Tembok Pangkal Spillway
dinamakan lebar Spillway (=Bd). Panjang alinyemen Mercu Spillway,
disingkat panjang Spillway diberi notasi dengan Lsp. Tinggi air diudik
Spillway dihitung dari Mercu Spillway diberi notasi dengan Hu, dan debit
yang mengalir diatas Mercu diberi notasi dengan Qsp.
Jenis Spillway
Spillway terletak di atas reservoir (waduk penampungan air). Bendungan
juga mungkin memiliki pintu air dengan katup atau pintu yang dapat
dioperasikan untuk melepaskan arus banjir. Ada dua jenis spillways:
terkendali dan tidak terkendali. Spillway yang terkendali memiliki struktur
mekanik atau gerbang untuk mengatur laju aliran air. Desain ini
memungkinkan untuk memungkinkan mengatur ketinggian bendungan
yang akan digunakan untuk penyimpanan air sepanjang tahun, dan saat
banjir bisa dikeluarkan dengan membuka satu atau lebih spillways.
Spillway yang tidak terkendali, tidak memiliki pintu, ketika air naik di atas
bibir atau puncak katup yang itu mulai dikeluarkan dari reservoir. Laju debit
dikendalikan hanya dengan kedalaman air dalam reservoir. Semua volume
penyimpanan dalam reservoir di atas puncak Spillway hanya dapat
digunakan untuk penyimpanan sementara air banjir, dan tidak dapat
digunakan sebagai tempat penyimpanan air bersih karena biasanya kosong.
4.Outlet
Outlet bendungan ialah sebuah bangunnan pelengkap pada sebuah
bendungan, biasanya terletak pada bagian downstream bendungan ( hilir
bendungan ). Adapun fungsi bangunan tersebut adalah sebagai media
penmgeluaran air yang telah masuk dari intake.
Pada sebuah pembangkit tenaga air mikrohidro, outlet biasanya berada
setelah powerhouse, yaitu air nya keluar setelah ia melewati turbin di
dalam powerhouse tersebut.
QUIZ
REKAYASA BENDUNGAN
1. Persiapan untuk Test 1
a. Apa bendungan dan fungsi
b. Apa bangunan pelengkap bendungan dan fungsi
c.
d.
e.
f.
g.
selama air sedang tinggi, dan saluran outlet dibuat melalui bendungan
alam seperti morain.
Jenis Spillway
Spillway terletak di atas reservoir (waduk penampungan air).
Bendungan juga mungkin memiliki pintu air dengan katup atau pintu
yang dapat dioperasikan untuk melepaskan arus banjir. Ada dua jenis
spillways: terkendali dan tidak terkendali. Spillway yang terkendali
memiliki struktur mekanik atau gerbang untuk mengatur laju aliran air.
Desain ini memungkinkan untuk memungkinkan mengatur ketinggian
bendungan yang akan digunakan untuk penyimpanan air sepanjang
tahun, dan saat banjir bisa dikeluarkan dengan membuka satu atau
lebih spillways.
Cara Kerja Spillway
Spillway atau katup ini membantu mencegah banjir sehingga
ketinggian air tidak melebihi batas yang ditetapkan yang bisa
menghancurkan sebuah bendungan. Hal ini biasanya dilakukan pada
saat terjadi banjir. Pada saat normal, digunakanlah pintu air dam untuk
mengeluarkan air secara teratur untuk digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, suplai air dan sebagainya. Spillway terletak di atas
reservoir (waduk penampungan air). Bendungan juga mungkin memiliki
pintu air dengan katup atau pintu yang dapat dioperasikan untuk
melepaskan arus banjir.
Emergency Spillway adalah sama seperti spillway pada umumnya
namun lebih dikondisikan dalam keadan yang sangat berbahaya, yaitu
ketika pada saat muka air terlalu tinggi sehingga bendungan tidak dapat
menampung seluruh volume air dan beresiko pecah bendungan atau air
yang melewati atas tubuh bendungan ( sangat berbahaya untuk
bendungan tipe urugan ).
4. Outlet
Outlet bendungan ialah sebuah bangunnan pelengkap pada sebuah
bendungan, biasanya terletak pada bagian downstream bendungan
( hilir bendungan ). Adapun fungsi bangunan tersebut adalah sebagai
media penmgeluaran air yang telah masuk dari intake.
Pada sebuah pembangkit tenaga air mikrohidro, outlet biasanya
berada setelah powerhouse, yaitu air nya keluar setelah ia melewati
turbin di dalam powerhouse tersebut.
Tampak Atas
Tampak Samping
Tampak Depan
e. Tipe-tipe bendungan
1. Bendungan Urugan
a. Homogen
b. Zona
- Randomfill dengan Inti
- Rockfill dengan inti
- Rockfill dengan concrete face
- Rockfill dengan asphalt face
2
Bendungan Beton
Arc Dam
Gravity Dam
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka
dan ditutup dengan mudah.
4. Bangunan pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang
masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan
bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah :
a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)
Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan
alirannya kecil tetapi debit airnya besar.
b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge
carrier, flood way)
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air
tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir
bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil,
maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi
mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan
sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
5. Bangunan peredam energy (energy dissipator)
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi
energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan
instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
6. Kanal (canal)
Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.
7. Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
8. Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
9. Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan
yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan
alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara
memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam
saluran airnya.
10.Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan
Ada
beberapa
macam
bentuk
Tinggi (m)
1
2
3
4
5
0
350
400
450
500
keterangan
=> 1ha =
Luas (ha)
Volume (m)
0
0
42.5
106.25
212.05
0
0
212500
1168750
3291500
10000 m
( Ahi+ Ah ( i+1 ))
2 x delta H
Logarithmic (LUAS)
500
Polynomial (LUAS)
400
Tinggi (m)
LUAS
Logarithmic (LUAS)
300
Logarithmic (LUAS)
200
Logarithmic (LUAS)
Logarithmic (LUAS)
VOLUME
100
Logarithmic (VOLUME)
Polynomial (VOLUME)
0
= 100 + X +1
= 100 + 30 +1
= 131 m