Petrologi Batuan Beku PDF
Petrologi Batuan Beku PDF
PETROLOGI
PENDAHULUAN
Batuan (rock) vs batu (lithology)
Batuan
Petrologi vs petrografi
Petrologi
Struktur ion vs bentuk, belahan, resistensi
Struktur
Sifat-sifat umum batuan beku, sedimen,
Sifat-sifat
metamorf
Geologi dan petrologi
Geologi
Problema petrologi
Problema
Ruang lingkup studi petrologi
Ruang
PETROLOGI
1. Petrologi
Definisi :
Petra
batuan (Rocks) termasuk batu (lithology,
stone)
(asal-usul / origin dan kejadian / general of
occurrence)
Logos
2. Petrografi
Definisi :
Petra
Grafos
Bagian petrologi (tool)
STRUKTUR ION
I. Tetrahedra bebas
(SiO4)-4
Struktur nesosilikat
Forsterit : Mg2 SiO4
STRUKTUR ION
STRUKTUR ION
STRUKTUR ION
STRUKTUR ION
STRUKTUR ION
(SiO3)-2
Struktur rantai tunggal inosilikat
Augit : Ca (Mg, Fe, Al)
Piroksen : (Al, Si)2 O6
STRUKTUR ION
(Si4O12)-6
Struktur rantai ganda inosilikat
Amfibol : Na Ca2 (Mg, Fe, Al)5
Hornblenda : (SiAl)8 O22 (OH)9
STRUKTUR ION
(Si2O5)-2
Struktur lembaran filosilikat
Muskovit : K Al2 (Al Si3 O10) (OH)2
Biotit : K (Mg, Fe)3 (Al Si3 O10) (OH)2
Flogopit : K Mg3 (Al Si3 O10) (OH)2
Geologi
Litologi :
- Studi tentang batu yang diperoleh dari lapangan,
hampir sinonim dengan petrologi (Huang)
- Istilah dalam batuan sedimen, biasanya
berhubungan dengan diskripsi conto setangan
daripada mikroskopis (Whiten dan Brooks)
- Litologi dalam suatu formasi berhubungan dengan
tipe-tipe batuan yang berada dalam formasi
tersebut (Whiten dan Brooks)
- Menunjukkan arti yang longgar, misalnya variasi
litologi, yang menunjukkan variasi komposisi dan
tekstur (Whiten dan Brooks)
PROBLEMA PETROLOGI
1. Evolusi biologis dimulai dari material yang tidak
hidup dalam atmosfer (reduksi/tanpa oksigen, pada
awal terbentuknya bumi : 4,5 milyar thun yang lalu)
2. Lapisan bijih besi (hematit) dalam batuan Pra
Kambrium menunjukkan kondisi oksidasi (seberapa
banyak oksigen dalam atmosfer bumi primitif ?)
3. Kelimpahan batuan sedimen pada masa kini
sangat berbeda dengan masa lalu
4. Dolomit pada Pra Kambrium 3x kelimpahan
batugamping
BATUAN BEKU
- Metoda sampling
- Metoda analisis batuan
- Penampilan hasil analisis
- Tektonik lempeng dan petrologi
- Perkembangan konsep mengenai magma dan
magmatisme
- Problema granit
- Granitisasi dan metasomatisme
Kerak
a. Kerak benua
Kerak benua bagian atas
Komposisi rata-rata lebih mendekati
granodiorit
daripada granit (kuarsa +
fekdspar + mika +
amfibol atau kuarsa +
feldspar + amfibol)
Komposisi kimia rata-rata : SiO2 : 66,4 %
(Pouldevaart, 1955 dalam Ringwood, 1975)
Kerak benua bagian bawah (kondisi anhydrous)
- Batuan metamorf fasies granulit asal batuan
beku mafik
(Ringwood, 1975)
Kerak benua bagian bawah (kondisi hydrous)
- Batuan metamorf fasies amfibolit asal
batuan
beku basaltik
b. Kerak samodra
- Batuan sedimen pelagik
- Batuan beku basaltik
A
A. Initial state e.g east coast of North America
(Drake et al., 1959)
B. Anhydrous mafic lower crust transforms to
eclogite
Mantel
a. Mantel atas
- Batuan ultramafik
(silikat Mg + Fe3O4 + silikat hidrat)
b. Mantel bawah
- Batuan ultramafik
(silikat Mg)
Inti Bumi
Siderofil (siderophile) : Fe, Co, Ni, Cu, Ag, Au, Mo,
W, Pt dialihtempatkan / emplacement ke mantel
Unsur volatil (volatile) : Na, K, Zn, Pb dialihtempatkan
ke mantel
Fe terreduksi menjadi FeS (di dalam inti bumi)
(Ringwood, 1975; Wilson, 1989; Charmichael et al.,
1974)
MAGMA
Magma
Lelehan batuan silikat panas yang terbentuk di
alam, bersifat mobil, dapat mengandung material
padat dan gas (Jackson, 1982)
Lava
Lelehan magma yang mencapai permukaan bumi
(Hughes, 1982)
Diferensiasi
Magma tunggal homogen, menghasilkan bermacammacam batuan beku dengan komposisi kimia yang
berbeda-beda
Fractional crystallization
Kristal-kristal (terbentuk awal) dapat bertahan
dengan sempurna (dipertahankan kesetimbangannya
dengan lelehan asal mereka tumbuh) atau sebagian
bereaksi dengan lelehan magma; komposisi lelehan
akhir berbeda dengan lelehan semula
Charmical et al., 1971; Ehlers dan Blat, 1981)
Kristalisasi fraksinasi
- Fraksinasi tergantung kepada reaksi tidak
sempurna atau sama sekali tidak ada reaksi
antara magma dengan kristal-kristal yang
dihasilkan
- Untuk mendeskripsi presipitasi kristal secara
berurutan (sequential)
Diferensiasi magma oleh fraksinasi kristal (Bowen)
- Magma induk tunggal, basaltik
- Sekarang diketahui bahwa semua batuan beku
tidak berasal dari hasil diferensiasi magma basaltik
MAGMA
Kandungan gas
- H20 (90 %, % berat, total gas)
- CO, CO2, H2S, SO2, H2, HCl, dll
Contoh :
Lava andesit Paricutin, Mexico
- Fenokris mulai mengkristal pada suhu 1110OC
40OC H2O : 2,2 + 0,5 % (% berat)
- Ignimbrit : welding : H2O : ~ 4,0 % (% berat)
- Magma basalt : kandungan H2O awal : 0,25 0,9
%
(% berat)
Kekentalan (viscosity)
- Air : 10-2 poise (P) pada suhu kamar
- Gliserin : 10 P
- Pada suhu 1200OC, kondisi lelehan kering (tanpa
air), P : 8 atm.,
- Magma : - basalt : ~ 500 P
- andesit : ~ 3 x 104 P
- riolit : ~ 107 P
pada
%, %
Contoh :
- Basalt (Hawai), pada 1300-1400OC : 104 P,
1110OC : 105 P
- Granitik, pada 760-880OC : 107 P (H2O : 4
berat) 108 P (H2O : 1,5 %, % berat)
S
P
piroksen (2 MgSiO3)
feldspar (KAlSi3O8)
- Gabro, basalt
Ultrabasa
- SiO2 : < 45 %
- Peridotit, dunit
Mineral felsik
- Warna putih, abu-abu, merah muda, rapat jenis
rendah
- Kuarsa, feldspar, feldspatoid
Mineral mafik
- Warna gelap, hijau, coklat, hitam, rapat jenis tinggi
( > 3,80)
- Piroksen, amfibol, olivin, biotit
BATUAN PLUTONIK
BATUAN HIPABISAL
BATUAN VOLKANIK
Membeku cepat, pada atau amat dekat dengan
permukaan bumi, afanitik dengan sedikit atau tanpa
campuran gelas, sangat halus-gelasan, klastik
Kristalisasi fenokris cenderung terjadi pada kisaran
suhu yang tinggi, sehingga muncul mineral-mineral
yang terbentuk pada suhu tinggi, P rendah (sanidin
dan plagioklas suhu tinggi)
Fenokris biotit, hornblenda, kuarsa
Ada dua fase pendinginan : fase intertelurik di
tempat yang dalam (fenokris) dan fase efusif
(masadasar afanitik), porfiritik
TEKSTUR
Definisi :
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hubungan antar kristal
Pembagian tekstur berdasarkan granularitas :
Faneritik
Cukup besar, dapat ditentukan dengan mata / loupe (tubuh
intrusi, inti tubuh ekstrusi besar)
- Kasar
: > 5 mm
- Sedang
: 1-5 mm
- Halus
: < 1 0,05 mm
Afanitik (sangat halus :< 0,05 mm)
Ditentukan dengan mikroskop (tubuh intrusi kecil dekat
permukaan bumi, ekstrusi)
Gelasan
Aliran lava, intrusi-intrusi kecil sangat dangkal
Kristal-kristal kasar :
- Pendinginan lambat (kesempatan dalam
penambahan ion-ion pertumbuhan kristal : besar)
- Kekentalan magma yang rendah (memungkinkan
migrasi ion-ion yang lebih cepat ke arah kristal
dan proses pengintian yang perlahan-lahan
(sukar) (jumlah inti kristal sedikit)
- Jumlah inti kristal yang sedikit : memungkinkan
sedikit kristal tumbuh menjadi besar sebelum
kristal disampingnya tumbuh
Kristal-kristal dalam basalt yang halus :
- Pengintian yang cepat (inti kristal banyak)
- Kristalisasi cepat (pendinginan cepat pada
permukaan bumi), dihalang-halangi oleh
kekentalan magma yang rendah
Kristal euhedra :
Hubungan antar kristal yang dibatasi oleh bidang
kristalnya sendiri
Kristal subhedra
Hubungan antar kristal yang sebagian dibatasi oleh
bidang kristal lain
Kristal anhedra
Hubungan antar kristal yang semuanya dibatasi oleh
bidang kristal lain
Struktur amigdaloid
dalam basalt
Struktur vesikuler
KOMPOSISI MINERALOGI
Mineral utama :
- Mineral yang paling menentukan nama batuan
- Kelimpahan : melimpah sangat melimpah
- Misal : ortoklas, plagioklas dan kuarsa dalam
granit
Mineral asesori khas
- Mineral yang ikut memberi nama batuan
- Kelimpahan : cukup melimpah
- Misal : hornblenda dalam granit hornblenda
Batolit
Besar, dinding terjal, tidak mempunyai dasar,
berkomposisi batuan asam (granit, granodiorit),
singkapan ribuan km2
Stock
Bentuk dan komposisinya mirip batolit (luas
singkapan , 100 km2
Korok
Tabular, memotong struktur utama (perlapisan atau
foliasi)
Hubungan tegangan dengan
injeksi yang membentuk korok
(Anderson dan Hubbert)
Urat
Tabular (lebar beberapa cm)
(Charmichael et al., 1971, Ehler dan Blat, 1981; Best,
1982)
Sill
- Tabular
- Konkordan terhadap struktur utama (perlapisan
atau foliasi)
- Tebal dapat mencapai ratusan meter, meluas
sampai berkilo-kilometer, biasanya bersifat basa
- Majemuk, sederhana atau terdiferensaasi
- Sill Palisade (New York), basalt, hipabisal, tebal
300 m, lebar 2 km, panjang 8 km, bagian tepi
berbutir halus (15 m), ke arah tengah lebih kasar
(2/3 sill)
- Sill di Antartika, diabas, tebal 400 m, luas
singkapan 20.000 km2
Lakolit
- Seperti jamur tubuh berbentuk lempengan, dasar
mendatar, atap seperti kubah, menerobos
perlapisan yang melengkung seperti busur,
konkordan sebagian besar bersifat asam atau
menengah
- Diameter 1-8 km, tebal maksimum 1000 m
- Di tempat yang dangkal, dapat berubah menjadi
sill
Pakolit
- Masa berbentuk lensa, melengkung, menginjeksi
secara konkordan perlapisan terlipat (antiklin atau
sinklin), intrusi relatif dalam
- Pasif
Lopolit
- Tubuh berbentuk lempengan atau melensa,
permukaan bagian bawah dan atas cekung ke
arah atas (seperti cawan atau cerutu)
- Bersifat basa, konkordan, bagian tengah melesak
ke bawah, di daerah yang sedikit terlipat
- Tebal 1/10 1/20 lebar, diameter puluhan-ratusan
km, tebal ribuan meter
- Bersifat mafik atau ultramafik
Ring dike
a. Skema
b. Foto udara semenanjung Ardnamurchan, Skotlandia
c. Peta geologi
Lava pahoehoe
- Gelasan, permukaan halus, seperti tali
Lava aa
- Permukaan kasar, fragmental, vesikuler, berduri
- Di bawah zona yang terfragmentasi terlaskan
Lava bantal
- Elipsoid, seperti bantal, guling
- Bagian tepi bantal dengan kerak gelasan, kekar
radial ukuran bantal 10 cm 6 m (basalt, andesit,
spilit)
Granitoid
- Granit peralkali, granit alkali, granit, granodiorit,
tonalit
- Batolit
- Stok
- Bos
- Korok cincin
Diabas
- Bos
Batuan asam dan menengah
- Pakolit
BATUAN VOLKANIK
TEKSTUR :
Porfiritik (fenokris di dalam masadasar fanerik sangat
halus sampai gelasan)
Afanitik, berkristal sangat halus (non porfiritik)
Gelasan
BATUAN VOLKANIK
STRUKTUR :
Trasitik
Perlitik
Skoriaan
Vesikuler
Amigdaloidal
Kekar tiang (tegak lurus bidang pendinginan)
Kekar lembaran (paralel terhadap permukaan
pendinginan atau permukaan aliran, penjajaran mineral
plagioklas, terutama yang berada di dekat permukaan)
Lava bantal
BATUAN VOLKANIK
KENAMPAKAN YANG LAIN :
Permukaan berbongkah-bongkah
Permukaan berduri; seperti tali
Lapisan di dasar aliran lava terpanggang
ERUPSI MAGMA
Kubah lava dan autoklastik
Aliran lava, intrusi sangat dangkal dan autoklastik
Aliran lava dan ledakan uap (hydroexplosion)
Jatuhan piroklastik
Aliran piroklastik
Gelombang piroklastik
Lava bongkah
- Fragmen-fragmen dengan permukaan yang halus
Breksi :
Breksi onggokan
Breksi ledakan
Breksi gesekan
HYALOCLASTITE
(Carlisle, 1963; Best, 1982)
Lava bantal
Kontraksi pada bagian luar lava bantal yang
bersifat gelasan
Vesikulasi (pembentukan uap) sebagai hasil
interaksi antara lava yang panas dengan air yang
dingin akan menghasilkan tekanan uap yang
semakin besar.
Tekanan uap tersebut akan menghasilkan ledakan
uap (hydroexplosion)
Ledakan uap tersebut akan menyebabkan lava
bantal yang bersifat gelasan menjadi
terfragmentasi
HYALOCLASTITE
(Carlisle, 1963; Best, 1982)
1
Fragmentasi dalam keadaan panas
2
Terjadi
longsoran
Konsolidasi dalam keadaan panas
3
Terjadi longsoran
Konsolidasi dalam keadaan panas
4
Terjadi
longsoran
Konsolidasi dalam keadaan panas
JATUHAN PIROKLASTIK
Tepra (lapili dan abu) dierupsikan oleh ledakan
yang sangat kuat ke atmosfir
Diangkut oleh angin, arus udara di dalam awan
eruptif, dapat mencapai jarak yang jauh (sampai
1100 km)
Jatuh dan terakumulasi karena pengaruh gaya
berat (endapan jatuhan piroklastik)
JATUHAN PIROKLASTIK
Erupsi Tunggal
Lapisan tersortasi bagus
Lapisan tersusun oleh abu jatuhan piroklastik, dan
butiran batuapung
Terkadang
JATUHAN PIROKLASTIK
Lapisan bersusun dapat terbentuk karena erupsi
yang berulang
Endapan jatuhan piroklastik dapat mempunyai
ketebalan 1 mm dan dapat diendapkan di tempat
yang jauh dari pusat erupsinya
Dapat digunakan sebagai horison waktu stratigrafi
yang ideal
Bila teralterasi oleh diagenesa gelas volkanik dan
feldsparnya dapat berubah menjadi mineral
lempung, ataupun zeolit
Airmata Pele
Lapili basaltik dari G. Kilauea. Lapili berbentuk bulan sabit /
cresentic (di tengah) memiliki panjang hampir 1 inchi
Abu volkanik
A. Abu kristal andesitik dari G. St. Maria, Guatemala. Kristal
pecah dari plagioklas, piroksen berwarna hijau pucat, keping
biotit membundar, magnetit dan beberapa litik andesit
B. Abu vitrik dasitik yang menunjukkan tekstur pumisan dari G.
Mazama, Oregon. Gelas pumisan diiringi oleh keping
plagioklas yang pecah dan prisma kecil hipersten
C. Abu basaltik (rambut Pele) dari Kilauea, Hawaii. Benang gelas
basaltik yang mengandung gelembung gas. Material terbentuk
dari semburan lava
Cypressoid jets
Cock's tail jets
Jatuhan piroklastik
Erupsi magma di dasar
laut yang bersifat ledakan
Andesit piroksen
Kristal-kristal plagioklas,
piroksen
Submarine agglomerate
- monolitik
- tanpa pecahan gelas
volkanik
ALIRAN PIROKLASTIK
Silisik intermediet
: ribuan km2
: beberapa meter sampai beberapa ratus
meter
Material :
Matriks : abu melimpah, 50 %
(Sheridan, 1974)
Klastika :
Batuapung berukuran > 2 mm
Batuapung, kristal, dan abu (sebagian besar berujud
gelas berbentuk shard's), berukuran < 2 mm
Batuan dan kristal berukuran > 2 mm (accidental)
berasal dari batuan dasar
Luas
Tebal
ALIRAN PIROKLASTIK
Campuran gas dan material volkanik yang panas,
sangat mobil (Erupsi G. Pelee, 1902)
Nuee Ardente
Kecepatan (V) : 200 km/jam (curam)
25 km/jam (landai)
Awan panas / berpendar
Endapan aliran piroklastik
Ignimbrite (Tufa terlaskan / welded dan tufa gelas)
Ignis = api
Nimbus = awan
Batuan awan berapi
ALIRAN PIROKLASTIK
Endapan aliran piroklastik
Sortasi jelek
Dalam tubuh aliran : pumis mengambang,
fragmen litik tenggelam (Sharks, 1976)
ALIRAN PIROKLASTIK
Perlekatan partikel-partikel gelas bersama-sama, pada
suhu tinggi
Lembek dan bersuhu tinggi
Pengelasan dan kompaksi (tekstur eutaxitik, welded
tuff)
Batuapung dan gelas (shard's) terpipihkan,
sejajar dengan perlapisan
Welding (pengelasan)
Kompaksi oleh beban endapan di atasnya, pada suhu
yang tinggi
Kompaksi (tekstur klastik, vitric tuff / tufa gelas)
Kompaksi oleh beban endapan di atasnya, pada suhu
yang tinggi
Sortasi jelek
Fragmen batuapung mengapung sedangkan fragmen litik yang
lain tenggelam dalam tubuh aliran
A. Permulaan erupsi.
Magma dasitik yang mengalami vesikulasi
(pembentukan gelembung gas)
dierupsikan ke dalam air laut yang dingin.
Erupsi bawah muka air laut mulai
membentuk kumpulan buih di atas
kepundan.
B. Klimaks erupsi
Semburan magma dasitik dalam jumlah
besar terjadi di atas kepundan. Material
hasil erupsi tersebut kemudian masuk ke
dalam air laut. Fragmen-fragmen
batuapung, dasit dan kristal bercampur
dengan air membentuk aliran piroklastik
bawah muka air laut.
C. Akhir erupsi.
Aliran piroklastik tersebut kemudian
berubah menjadi arus turbid yang mampu
membawa abu yang berukuran halus
(lanau), membentuk batuan sedimen yang
kaya dengan abu volkanik.
Base surge
- Uap dominan, abu
sedikit
KLASIFIKASI BATUAN
VOLKANIK KLASTIK
Best, 1982