Anda di halaman 1dari 43

Skizofrenia,

Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham

Bagian Psikiatri
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung

SKIZOFRENIA
SEJARAH

Emil Kraepelin ( 1856 - 1926 )


Dementia Praecox
gangguan proses kognisi dengan onset dini
diagnosa banding
Psikosa Manik Depresif
Paranoid.

Eugen Bleuler ( 1856 - 1936 )


pertama kali menjabarkan tentang Skizofrenia ( USA )
Skism = pikiran, emosi, tingkah laku,
Deteriorasi tidak selalu ada ada.

Kraepelin (DSM III)


Simtom primer ( fundamental ) 4A:
1. Gangguan pikiran : Assosiasi longgar
2. Gangguan Afektif
3. Gangguan Autisme
4. Ambivalensi
Simptom sekunder ( accesory ) :
Halusinasi
Waham .

Kurt Scheider :
- First rank simptom
- Second rank simptom

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi :
- Eropa - Asia = 0,2 - 1%
- Indonesia :

0,05 - 0,15 % ( Depkes ),

90 % penderita RSJ
Tidak ada perbedaan pada onset dan jalannya penyakit antar
negara

Laki - laki :
- Onset > cepat :
- Hospitalisasi < 25 th - 50 % (wanita 30%)
- 90 % berusia 15 - 55 tahun
- lebih banyak simtom negatif
- fungsi sosial > buruk dari pada wanita
- Out come > buruk dari pada wanita

penderita SR merokok

Aspek budaya & sosek negara industri SR pd sosek rendah.

Prevalensi pd imigran baru (perubahan kultur tiba - tiba)

Pendapat lain budaya dapat berperan pada timbulnya SR


tergantung dari :

Bagaimana gejala jiwa dipersepsi

Sifat dari peran penderita

Ada tidaknya sistem support sosial dan kelompok

Kompleksitas komunikasi sosial

Prognosa lebih baik pada negara yang kurang berkembang


lebih terintegrasi dalam kelompok dan masyarakat

Etiologi

Patopsikofisiologi

PET scan Kembar identik

GEJALA KLINIS
Gejala pathognomonis SR D/ tidak
bisa dengan status mental saja harus
dilengkapi dgn riwayat hidup pasien
Gejala - gejala selalu berubah sejalan
dengan waktu
Perhatikan tingkat pendidikan os,
kemampuan intelektual, latar belakang
budaya

GEJALA PRAMORBID
Timbul sebelum fase prodomal
Kepribadian skizoid/skizotipal : pendiam,
pasif, introvert menutup diri
Anak penurut, teman sedikit
Remaja teman akrab (-), teman
kencan (-), hindari olah raga beregu,
senang nonton TV, film/musik & hindari
aktifitas sosial

GEJALA PRODROMAL

Terdapat beberapa bulan/tahun sebelum perawatan RS pertama


Dimulai kelainan somatis sakit kepala, nyeri otot, lesu
Bisa berubah gangguan fungsi okupasi, sosial, kegiatan pribadi
turun, peranannya dlm masyarakat menurun
Senang hal abtrak, falsafah, kebatinan, agama, tingkah laku
aneh, afek abnormal, ide aneh

PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL

Tampak bingung, menjerit-jerit sangat diam, immobile


Mood bisa depresi atau reduce emosional
responsiveness anhedonia (tidak dapat menikmati hidup)
Halusinasi dengar >> dari pada halusinasi lain
Gangguan Pikiran
Gangguan pikiran merupakan gejala inti SR
Isi pikiran waham, loss of ego boundaries (hilangnya
kejelasan batas tubuh, pikiran pasien terhadap benda
hidup/mati lain), misalnya pasien merasa tubuhnya
menyatu dengan pohon/dunia koran/TV membicarakannya
Bentuk pikiran assosiasi longgar tidak khas pada SR
karena tdp pula pada manik, inkoherensi, neologisme
Wawasan penyebab buruk pengobatan sulit

PERJALANAN PENYAKIT

Gejala mulai pada adolesen beberapa hari/bulan timbul


prodomal sd > 1 thn gejala aktif
Eksaserbasi dan remisi sifatnya relatif
Kepekaan relapse terhadap stress berlangsung seumur hidup
Deteriorasi (kemunduran) progresif sd 5 tahun lalu plateau
Simptom positif
Simptom negatif naik terutama secara sosial
Karakteristik tanpa tujuan, sering dirawat, tuna wisma,
kemiskinan

PROGNOSIS
20 - 30 % SR mampu hidup normal
20 - 30 % SR tetap mengalami gejala gejala sedang
40 - 60 % tetap alami hendaya karena
gejalanya seumur hidup

Prognosis baik

Late onset
Faktor presipitasi jelas
onset akut
Riwayat Pramorbid baik (seksual ,sosial, pekerjaan)
Ada gejala gangguan afektif
Menikah
Tidak ada Riwayat keluarga
Support system baik
Symptom positif

Prognosis buruk

Young onset
Faktor presipitasi tidak jelas
Insidious
Riwayat Pramorbid buruk
Menarik diri, autistik
cerai, duda / janda, single
Riwayat keluarga SR
Support system buruk
Symptom negatif
tanpa remisi dalam 3 tahun
Relapse >>
Riwayat trauma perinatal (epilepsi )

SIMPTOM POSITIVE
- Halusinasi
- Waham
- Tingkah laku bizzare

SIMPTOM NEGATIF
- Afek tumpul, kemiskinan dalam isi pembicaraan,
motivasi turun (apatis)
- Anhedonia
- Penarikan diri
- Dekorum turun (kebersihan diri rendah)

Diagnosa PPDGJ III


Thought Echo, thought nsertion/withdrawal/
broadcasting
Waham dikendalikan, dipengaruhi
Halusinasi dengar
Waham menetap lain
Halusinasi menetap dan waham / ide berlebihan tiap hari,
berminggu-minggu sampai berbulan - bulan
Inkoherensi, neologisme
Tingkah laku kataton
Gejala negatif : hilangnya minat, sikap malas, tidak bertujuan,
penarikan diri dari sosial.

PEDOMAN DIAGNOSA
Ada satu gejala minimal
E - h minimal 2 gejala
Selalu ada secara jelas selama > 1 bulan

JENIS - JENIS SR
SR Paranoid
SR Hebefrenik
SR Katatonik
Depresi pasca skizofren
SR residual
Gangguan Skizotipal
Gangguan Skizo afektif

SKIZOFRENIA PARANOID
Klinis : Didominasi waham waham
Gejala :

Waham kejar, waham hubungan, waham cemburu

Halusinasi dengar ancaman, halusinasi cium, gangguan hebat


tingkah laku jarang

Terjadi secara episodik dengan remisi sebagian / sempurna atau


kronis onset cenderung usia > tua dari pada hebefrenik dan
katatonik ( 20 - 30 thn )

Regresi lebih sedikit dari pada tipe lain, prognosis buruk karena
sembuh pura-pura

Sikap bermusuhan, agresif


DD/

Epilepsi

Psikotik karena obat - obatan

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Abnormal afektif jelas, berpikir bizzare


Afek dangkal, tidak wajar, tertawa sendiri, tingkah laku infantil,
regresif, disorganisasi proses berpikir dan inkoherensi
Onset 15 - 25 thn prognosis buruk
Gejala negatif cepat timbul, kelainan afek datar dan dorongan
kehendak turun
Yang menonjol pada proses berpikir
Preokupasi dangkal tentang agama, filsafat, tema abstrak
Kepribadian pramorbid pemalu penyendiri
Prognosis cenderung regresif yang progresif

SKIZOFRENIA KATATONIK

Yang menonjol gangguan psikomotor dari hiperkinetis (fase


gaduh gelisah) stupor
Gejala-gejala sindroma kataton negativistik, rigiditas,
excitement
Gejala-gejala kataton juga terdapat pada penyakit otak,
gangguan metabolik, alkohol, obat-obatan, gejala afektif
Prognosis relatif baik bila onset akut
Perlu perawatan medik untuk malnutrisi dan kelelahan

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

Gejala SR + tapi tidak dominan


(+/- simptom)
Hati-hati karena dapat disebabkan oleh medikasi neuroleptika
Terjadi kenaikan risiko bunuh diri

SKIZOFRENIA RESIDUAL
Suatu stadium kronis dalam perkembangan SR terjadi progresi jelas
dari stadium awal stadium lebih lanjut, dengan gejala khas :
gejala-gejala negatif jangka panjang
Pedoman diagnosis :

Gejala negatif SR menonjol

Riwayat satu episode SR jelas (+)

Sudah melampaui kurun waktu 1 tahun intensitas halusinasi &


waham minimal telah timbul sindroma negatif
DD/ Dementia, GMO

GANGGUAN SKIZOTIPAL
- Perilaku Eksentrik
- Dingin tidak bersahabat
- Gejala - gejala :

Afek tidak wajar

Perilaku eksentrik

Hubungan sosial buruk, menarik diri

Pikiran magis

Curiga, Ide paranoid

Pikiran obsesif yang bersifat dismorphophobic, seksual atau agresif

Persepsi panca indra luar biasa

Pemikiran ruwet, samar manifestasi dalam pembicaraan aneh/


inkoherensi

Sewaktu-waktu episode psikis sementara + dengan halusinasi / ilusi

DIAGNOSA PASTI

Pemeriksaan teliti adanya kondisi medik non psikiatrik :


Kemungkinan etiologi organik, tingkat kesadaran pasien
Evaluasi lengkap pada tiap eksaserbasi gangguan psikotik
Cari riwayat keluarga mengenai psikologis, saraf, gangguan
medik lain.
Gangguan mental organik waham, halusinasi, inkoherensi,
afek tumpul beda GMO : disorientasi (+) gangguan daya ingat
(+), gangguan kesadaran (+)
Gangguan Waham halusinasi, inkoherensi, waham aneh yang
menonjol (-) waham non bizzare
Gangguan Afektif Berat perkembangan waham/halusinasi
timbul setelah periode gangguan afek (Pada SR sindroma
afektif timbul setelah gejala psikotik jangka waktunya relatif
pendek dari pada jangka waktu gejala psikotik )

PENANGGULANGAN
Hospitalisasi indikasi primer untuk Diagnosis, stabilisasi medikasi, keselamatan
terhadap usaha bunuh diri, tingkah laku yang sangat merusak, tidak mau makan
Terapi
Terapi Somatik :
- Anti psikotik (neuroleptik - major traquilizer) misalnya :

Gol. Phenothiazine :

Chorpromazine ( obat standar )


Trifluoperazine ( untuk kronik )
Fluphenazine ( im depo, Modecate 1cc - 4mg )

Gol. Butyrophenone Haloperidol ( im depo )


Risperidone (mengatasi gejala negatif pasien kronik)
Clozapine (mengatasi gejala + & - untuk yang resisten)
Olanzapine
Quetiapine
Pengobatan antipsikotik minimal 4 - 6 mg pada dosis adekuat sebelum ganti
obat lain
- ECT (Elektro Convulsive Therapy =Terapi Kejang Listrik) baik untuk tipe katatonik dan
sakit < 1 thn

Terapi psikososial (terapi perilaku)

Token economis = jika menurut dapat upah


ketrampilan sosial praktis, kemampuan interpersonal

Social skill training menggunakan videotape, roleplaying, karena os


tidak mempunyai relasi yang baik dengan orang lain, eye contact,
delays in response, spontanitas situasi sosial, persepsi terhadap
emosi orang lain
Family therapy menimbulkan hostilitas - high expressed emotion,
edukasi keluarga, support keluarga dalam menghadapi masalah os
Group Therapy isolasi sosial, rasa kohesi, supportive
Psikotheraphy Individual suportif, insight-oriented psychotherapy
(memberi wawasan tentang sakitnya) tujuan utama
terbentuknya relasi terapeutik antara dokter dengan pasien karena
pasien SR merasa kesepian tetapi mempertahankan diri terhadap
keakraban dan kepercayaan terhadap orang lain

Terapi tambahan

Terapi kerja (okupasi) agar tidak melamun, memanfaatkan


waktu, tidak mengasingkan diri
Terapi rekreasi musik, menari, olah raga
Terapi psikomotor mahal,perlu ruang tersendiri

Lia Aminuddin

GANGGUAN WAHAM MENETAP


Gejala gangguan ini salah satunya adanya waham yang berlangsung lama
Jenis :

Gangguan waham

Gangguan waham menetap lainnya


EPIDEMIOLOGI

Kasus ini jarang dilaporkan karena pasien jarang berobat kecuali


dipaksa misalnya oleh keluarga atau oleh pengadilan

USA 0,025 -0,03% (prevalensi)

Usia onset rata-rata 40 tahun (18-90 tahun)

Wanita > pria


Predisposisi menikah, employed, imigrasi, sosek rendah
Etiologi ?
Prevalensi meningkat pada : keluarga yang sakit lama, ciri kepribadian
pencuriga, cemburu, penuh rahasia

FAKTOR BIOLOGIS
Penyakit saraf yg mengganggu sistem limbik & ganglia basalis
Obat-obatan dapat menimbulkan waham
FAKTOR PSIKODINAMIKA
Reaction formation (+)
Proyeksi
Denial
Hipersensitif

GEJALA KLINIK
Tampak rapi, eksentrik, curiga, hostile, mood
isi waham
Waham kebesaran euforia, waham kejar
curiga
Waham sistematik ada dan kemungkinan
benar
Agresi yang destruktif sering ada pada
pasien dengan waham kekerasan, wawasan
buruk dibawa ke RS oleh polosi, keluarga,
atasan

DIAGNOSIS

Waham non bizzare minimal 3 bulan, bersifat khas pribadi


Penyakit otak (-)
Halusinasi (-) atau kadang-kadang (+)
Riwayat SR (-) waham dikendalikan, siaran pikiran (-)
Waham kejar, waham kebesaran, waham hipokondrik, waham
cemburu

EROTOMANIA waham dicintai orang lain (terkenal, penyanyi, bintang film)


tingkah laku paradoksikal
GRANDIOSE punya kemampuan berkeluarga dengan orang terkenal, bisa
menjadi kepala suatu kelompok agama, kultus agama
JEALOUS TYPE kesetiaan pasangan abuse physical / verbal
PRESECURITY TYPE paling sering ditipu, diintip, diikuti, diracun, diganggu,
dihambat, dituntut ke pengadilan
SOMATIC TYPE waham ada infeksi, mulut & usus tidak berfungsi
dilakukan pemeriksaan

DIAGNOSIS BANDING

Ggn saraf/penyakit fisik lain di ganglia basalis, sistem limbik


Delirium (gangguan kesadaran (+))
Demensia (gangguan kognisi (+))
Penyalahgunaan zat (alkohol, amfetamin, marijuana)

PERJALANAN PENYAKIT

Sering ditemukan psikostresor jelas, misal


imigrasi, konflik sosial dengan keluarga, onset
akut
Pribadi pramorbid ekstrovert dominan,
hipersensitif
Awalnya penderita akan berhubungan dengan
polisi untuk proteksi, ahli bedah untuk terapi,
pengacara untuk tuntutan, dokter GP untuk
gangguan medik
50% recovered setelah terapi jangka pendek
20% gejala-gejala
30% gejala-gejala menetap

Prognosis

baik pada :

penyesuaian yang baik di bidang pekerjaan, sosial,


fungsional
wanita, onset < 30 tahun, sudden onset
lamanya sakit pendek, faktor presipitasi (+)
tipe somatik, persecurity, erotis > baik daripada
waham kebesaran

PENANGGULANGAN

Baru dirawat untuk :


evaluasi kondiri-kondisi non-fisik
penilaian kemampuan mengontrol impuls-impuls kekerasan pembunuhan / bunuh diri
tingkah laku pasien mengganggu fungsi dalam keluarga /
pekerjaan

TERAPI
Farmakoterapi antipsikotik im kalau darurat
atau po (haloperidol)
Psikoterapi :

yang penting membentuk relasi dengan pasien,


agar pasien percaya pada terapis
terapi individual lebih baik daripada terapi kelompok
suportif insight oriented
mekanisme pertahanan utama adalah proyeksi (low
self esteem)

Terapi keluarga terapi yang berhasil adalah


tercapai penyesuaian sosial yang baik, bukan
waham yang hilang

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Gejala afektif dan SR yang menonjol secara bersamaan dalam


episode yang sama :
Tipe manik
Tipe depresif
Tipe campuran

Sufisme ???

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT

Onset akut < 2 minggu 1 hari


Sindrom khas
Stres akut terkait :
menekan bagi kebanyakan orang dalam
situasi yang sama & lingkungan budaya
sama
contoh : perceraian, hilangnya pekerjaan,
terorisme, perampokan, siksaan
Sembuh sempurna 2-3 bulan

TERAPI
Farmakoterapi antipsikotik im kalau darurat
atau po (haloperidol)
Psikoterapi :

yang penting membentuk relasi dengan pasien,


agar pasien percaya pada terapis
terapi individual lebih baik daripada terapi kelompok
suportif insight oriented
mekanisme pertahanan utama adalah proyeksi (low
self esteem)

Terapi keluarga terapi yang berhasil adalah


tercapai penyesuaian sosial yang baik, bukan
waham yang hilang

Anda mungkin juga menyukai