Anda di halaman 1dari 9

KEMENTRIAN RISET, TEKNOOGI, DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

BACK EXERCISE

PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR TETAP
1 PENGERTIAN

NO DOKUMEN NO REVISI
HALAMAN
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH
TERBIT
Suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk otot-otot
stabilisator punggung

2 TUJUAN
1. Memperbaiki postur tubuh
2. Mengurangi hiperlordosis lumbal
3. Membiasakan diri untuk melakukan gerakangerakan yang sesuai dengan mekanika tulang
punggung.
4. Memperkuat otot dinding perut atau otot-otot
fleksor
5. Mengurangi spasme otot
6. Mengurangi otot-otot yang memendek terutama
otot-otot ekstensor punggung, otot harmstring dan
otot quadratus lumborum
7. Mengurangi gaya yang bekerja pada tulang
punggung dengan cara mengurangi beban
3 INDIKASI
Klien dengan masalah pada daerah punggung
4 KONTRAINDIKAS
I
5 PERSIAPAN
PASIEN

Klien dengan gangguan osteoporosis


1. Posisikan klien dengan rileks
2. Memakai baju yang longgar
3. Dilakukan sesuai tahapan

6 PERSIAPAN ALAT
Matras
7 CARA BEKERJA

1) Gerakan 1

Posisi tidur tengkurap dengan mata terpejam selama 35 menit dengan mengatur frekuensi pernafasan yaitu
dengan tariknafas dalam dan menghembuskan
perlahan-lahan hingga seluruh tubuh merasakan rilek.
2) Gerakan 2
Posisi tidur tengkurap dengan posisi kepala dan badan
bagian atas terangkat disangga dengan kedua lengan
bawah, posisi siku fleksi 90 derajat, gerakan ini
dilakukan secara perlahan-lahan dengan kontraksi otot
punggung seminimal mungkin yaitu gerakan terjadi
akibat dorongan dan kontraksi dari otot-otot lengan,
gerakan ini dilakukan dan ditahan selama 5 hitungan (5
detik) dengan 4 kali pengulangan.
3) Gerakan 3
Posisi tidur tengkurap dengan posisi kepala dan badan
bagian atas terangkat disangga dengan kedua lengan
lurus 180 derajat, gerakan ini dilakukan secara
perlahan-lahan dengan kontraksi otot punggung bagian
bawah seminimal mungkinyaitu gerakan terjadi akibat
dorongan lengan, gerakan ini dilakukan dan ditahan
selama 5 hitungan (5detik) dengan 4 kali pengulangan.
4) Gerakan 4
Posisi tubuh berdiri tegak dengan kedua tangan
diletakkan pada pinggang (tolak pinggang), dorongkan
tubuh bagian atas dan kepala ke belakang sebatas
kemampuan setiap gerakan dilakukan dan ditahan
selama 5- 8 hitungan dengan 4 kali pengulangan.
5) Gerakan 5
Gerakan ke 5 ini sama dengan gerakan ke 4, yaitu
posisi tidur telentang dengan kedua lutut di tekuk,
kemudian menarik kedua lutut hingga menekan dada
namun posisi kepala tidak diangkat atau tetap
diletakkan pada lantai, setiap gerakan dilakukan dan
ditahan selama
5-8 hitungan dengan 4 kali
pengulangan.
6) Gerakan 6
Posisi duduk tegak tanpa bersandar

dengan kedua

tangan diletakkan diatas lutut, kemudian tubuh


digerakkan kebawah dengan menekukkan (fleksi)
pinggang hingga dada menyentuh paha hingga otototot punggung terulur secara penuh,setiap gerakan
dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan dengan 4
kali pengulangan.
8 HASIL

9 DOKUMENTASI

1.
2.
3.
4.
5.
1.

Evaluasi respon klien


Simpulkan hasil kegiatan
Berikan reinforcement positif
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
pelaksanaan
2. Catat respon klien terhadap tindakan
3. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
4. Nama dan paraf perawat.

SENAM UNTUK NYERI PUNGGUNG BAWAH


(LOW BACK PAIN)

SENAM UNTUK NYERI PUNGGUNG


BAWAH (LOW BACK PAIN)
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP

1. PENGERTIAN

2.

TUJUAN

NO DOKUMEN:
TANGGAL
TERBIT:

NO. REVISI:
HALAMAN:
DITETAPKAN OLEH :

Gerakan-gerakan yang dapat mencegah terjadinya nyeri pada


daerah servikal (leher bagian belakang), dorsal, lumbal sakral
dan koksigeal (mulai punggung bagian bawah sampai tulang
ekor) yang menyebar ke bahu, panggul, dan anggota gerak
a. Mengurangi serangan nyeri
b. Merelaksasi oto punggung bagian bawah
c. Mencegah kontraktur (kekakuan)

3.
4.
5.

INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PERSIAPAN
PASIEN

Klien dengan masalah pada daerah punggung bawah


Klien dengan gangguan osteoporosis yang berat
a. Posisi rileks
b. Memakai baju yang tidak ketat (longgar)
c. Tidak terdapat keluhan nyeri
d. Dilakukan sesuai tahapan

6.
7.

PERSIAPAN ALAT
CARA KERJA

Kursi dan peralatan yang mendukung


1. Posisi istirahat/pemanasan untuk meringankan dan
memudahkan tekanan otot punggung bagian belakang,
kegiatannya:
a. Berpeganglah pada kursi bagian belakang, posisi
jongkok dengan punggung lurus. Lakukan selama 30
detik kemudian berdiri selama 2-5 menit.
Gerakan ini berguna untuk mengistirahatkan bagian
belakang dengan meluruskan tulang pungung dan
tulang panggul.

b. Duduklah dikursi sendiri denan telapak kaki datar


dilantai. Tekuklah bang dengan posisi kepala mencium
lutut. Lakukan posisi tersebut selama 30 detik dan
duduk tegak kembali selama 2-5 menit
Latihan ini bisa mnyebabkan pusing sehingga perlu
hati-hati.

c. Letakkan punggung diatas lantai yang rata dan kedua


betis diatas kursi. Lakukan gerakan ini selama 15
menit.

2. Gerakan latihan inti untuk pemula


a. Letakkan punggung dilantai dengan lutut ditekuk dan

kedua tangan diletakkan dibelakang leger. Telapak


kaki dalam posisi datar dilantai. Tarik napas dalam dan
rileks. Berikan tekanan kecil pada bagian punggung di
lantai. Kencangkan bagian perut dan pantat dengan
posisi kedua tangan lurus dilantaidan telapak tangan
menghadap kebawah. Hal ini akan menyebabkan
ujung bawah tulang panggul berotasi ke depan dan
meratakan punggung dilantai. Lakukan latihan ini
selama 5 detik dengan santai.

b. Letakkan pungung dilantai dengan lutut ditekuk dan


telapak kaki datar dilantai.tarik napas dalam dan
rileks. Angkat dan tarik salah satu lutut ke dada bila
memungkinkan (sesuai kemampuan) dengan kedua
tangan menghadap kebawah. Lakukan latihan ini
selama 3 detik. Setelah itu kaki diluruskan, kemudian
kembali pada awal. Lakukan lagi untuk lutu
sebelahnya.

c. Letakkan punggung dilantai dengan lutut rileks dan


telapak kaki datar dilantai. Tarik napas dalam dan
rileks. Angkat dan tarik kedua lutut dengan kedua
tangan ke dada bila memunkinkan atau sesuai
kemampuan. Lakukan latihan ini selama 3 detik,
setelah latihan kaki diluruskan kembali san rileks.

d. Letakkan punggung dilantai dengan lutut ditekuk.


Tangan lurus telapak tangan menghadap ke bawah dan
telapak kaki datar dilantai.tarik napas dan rileks. Tarik
salah satu lutut ke dada dan angkat kakike atas sejauh
mungkin bila kondisi memungkinkan dan luruskan.
Kemudian kembali ke posisi awal, ulangi untuk kaki
yang satunya.

Catatan: latihan ini penuh dengan peregangan otot


paha sehinga latihan ini tidak dianjurkan untuk kasus
Herniasi Nukleus Pulposus (HNP).

e. Latakkan perut dilantai dengan tangan digengggam


dibelakang pantat. Tarik bahu kebelakang dank e
bawah dengan menekan tangan kearah bawah. Eratkan
bahu atas secara bersama-sama dan palingkan kepala
ke lantai. Ambil napas dalam, lakukan latihan selama

2 detik dengan rileks.

f.

Berdiri tegak dengan tangan lurus dibelakang sambil


mengaitkan jempol tangan yang satu dengan jempol
tangan yan lainnya. Tarik kebawah. Berdirilah dengan
jari-jari kaki. Lihat ke atas sambil tetap mendorong
kebawah. Lakukan latihan ini beberapa detik, ulangi
selama 10 kali atau 2 jam selama anda bekerja.

g. Berdiri dengan punggung bersandar di pintu. Telakkan


tumit 4cm dari pintu. Tarik napas dan dalam rileks.
Tekan punggung pada pintu, kencangkan otot perut
dan pantat sehinnga lutu agak tertekuk. Tekan eher
dipintu dan tekan kedua tangan pada sisi yang
berlawanan, renggankan kedua lutut. Lakukan latihan
ini selama 2 detik dengan rileks.

3. Gerakan latihan untuk yang sudah terampil:


a. Letakkan punggung dengan kedua betis dan lutut
lurus. Tangan lurus dengan posisi tertelungkup. Ambil
napas dan rileks. Agkat kaki kebawah dan keatas
secara bergantian dengan pelan-pelan. Pada latihan ini,
klien harus bebas nyeri dan latihan ini dilakukan
selama beberapa minggu. Sebaiknya konsultasi dulu

pada fisioterapi sebelum memulai latihan.

b. Berpeganglah pada kursi atau meja dan berjongkok


kearah depan. Tegakkan kepala dengan pandangan ke
depan. Pantulkan badan keatas dan kebawah 2 atau 3
kali kemudian berdiri tegak kembali.

c. Letakkan punggung dengan lutut ditekuk dan telapak


kaki datar dilantai. Ambil napas dan rileks. Tarik
badan ke posisi duduk dengan lutut tetap ditekuk dan
tangan berpegangan pada lutut, kemudian kembali ke
posisi awal dan rileks.

8.

HASIL

a. Respon verbal
Klien mengatakan punggung bagian bawahnya tidak
terasa nyeri
b. Respon non-verbal
Relaksasi dari otot servikal (leher bagian belakang),

dorsal, lumbal-sakral dan koksigeal (mulai punggung


bagian bawah sampai tulang ekor), bahu panggul, dan
anggota gerak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


a. Kontrol denyut nadi sebelum dan sesudah senam.
b. Respon verbal maupun non-verbal klien terhadap nyeri ketika sebelum, selama dan
setelah senam berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai