Anda di halaman 1dari 14

TATA KELOLA PERUSAHAAN

RANGKUMAN PERTEMUAN 4

Disusun oleh :
Juwita Ramadhani / 1506798850
Natalia Dyah Permatasari / 1506799582
Reza Rizky Ramadhan / 1506799821
Rezki Hendrawan / 1506799834

Program Ekstensi Fakulttas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Indonesia
2016/2017

OECD 2015 Principle III


Institutional investors, stock markets, and other intermediaries
Corporate governance framework harus bisa menyediakan hak suara melalui
serangkaian investasi dan menyediakan stock markets yang dapat berkontribusi pada
Corporate governance yang baik
Aturan legal kerangka Corporate Governance harus dikembangkan sesuai sudut
pandang ekonomi yang berlaku agar berjalan efektif. Hubungan antara principal dan agent
tidak selamanya terjadi secara langsung, Melainkan melalui intermediaries (broker).
Intermedieries ini adalah diantaranya perusahaan perusahaan investasi yang megelola dana
dari principal untuk ditempatkan di beberapa entitas yang merupakan agent. Untuk itu
Corporate governance framework harus bisa menjadi basis penentuan hak suara yang adil
dengan penjabaran kebijakan yang dimiliki perusahaan investasi dalam mengelola dana
principal.
Poin poin yang harus diperhatikan adalah:
A. Perusahaan investasi bertindak dalam kapasitas fidusia harus mengungkapkan
kebijakan pemerintahan dan voting perusahaan mereka sehubungan dengan
investasi mereka, termasuk prosedur yang mereka miliki di tempat untuk
memutuskan penggunaan hak suara mereka.
Corporate governance yang baik bergantung pada efektifitas dan kredibilitas para
perusahaan investasi dalam memberikan informasi atas hak pemangku kepentingan dan
mengelola hak milik yang dimiliki oleh pemangku kepentingan pada entitas tempat
mereka berinvestasi. Di beberapa negara permintaan atas pengungkapan kebijakan serta
regulasi yang ada di pasar saham sangatlah terperinci.
B. Dalam Voting kastodian atau nominee harus melakukan sejalan dengan
kepentingan dari pemilik saham
Perusahaan investasi tidak diperkenankan menggunakan hak voting yang dimiliki
customernya (principal/sharesholder) tanpa instruksi dan arahan dari principal itu sendiri
atas entitas tempat mereka berinvenstasi. Agar hak dari principal di sini tidak dilangggar
dan tidak ada keputusan sepihak dari perusahaan investasi yang mungkin akan tidak
sejalan dengan kepentingan principal/ sharesholder

C. Perusahaan investasi bertindak dalam kapasitas fidusia harus mengungkapkan


bagaimana mereka mengelola signifikan konflik kepentingan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan hak kunci atas investasi mereka.
Perusahaan investasi harus mengungkapkan jika ada isu signifikan atas konflik
kepentingan yang dapat memprngaruhi keputusan ekonomi dari pemilik saham. Dan
perusahaan investasi harus mengungkapkan langkah apa yang dapat diambil untuk
menguraki dampak buruk dari adanya konflik kepentingan tersebut.
D. Kerangka corporate governance harus mensyaratkan bahwa

analis, broker,

lembaga pemeringkat dan lain-lain yang menyediakan analisis atau saran yang
relevan dengan keputusan dari investor, mengungkapkan dan meminimalkan
konflik kepentingan yang mungkin membahayakan integritas analisis atau nasihat
mereka.
Serangkaian aktivitas investasi tidak terbatas hanya pada perusahaaan investasi tapi juga
melibatkan banyak profesi untuk mendukung aktivitas yang dilakukan perusahaan
investasi. Diantaranya adalah analis ekonom dan lembaga yang melakukan survei atas
keadaan pasar. Para professional ini harus memgungkapkan pendapat mereka dengan
relevan dan andal sehingga dapat meminimalkan kemungkinan konflik kepentingan yang
akan dihadapi perusahaan investasi dalam mengelola kepemilikan sharesholder.
E. Insider trading dan manipulasi pasar harus dilarang dan aturan yang berlaku harus
ditegakkan.
Sebagai insider trading memerlukan manipulasi pasar modal, itu dilarang oleh peraturan
sekuritas, hukum perusahaan dan / atau hukum pidana di sebagian besar negara. Praktekpraktek ini dapat dilihat sebagai merupakan pelanggaran tata kelola perusahaan yang baik
karena mereka melanggar prinsip perlakuan yang sama dari pemegang saham. Namun,
efektivitas larangan tersebut tergantung pada tindakan penegakan hukum yang kuat.
F. Bagi perusahaan yang terdaftar dalam yurisdiksi selain yurisdiksi mereka, hukum
tata kelola perusahaan dan peraturan yang berlaku harus diungkapkan secara jelas.
Dalam kasus cross listing, kriteria dan prosedur untuk mengenali kebutuhan dari
primary listing harus transparan dan didokumentasikan.
Banyak perusahaan yang memeiliki saham di daerah yuridiksi lain dari tempat mereka
mendirikan perusahaan. Ini harus secara jelas diungkapkan mengenai regulasi pasar

saham di derah mereka melakukan investasi. Dan juga banyak perusahaan yang
menjadikan perusahaannya listing di pasar saham selain di daerah yuridiksi perusahaan
induk mereka. Segala kebutuhan yang diperlukan atas regulasi di tempat yuridiksi
perusahaan harus diungkapkan untuk menyesuaikan dengan regulasi lokal tempat anak
perusahaan mereka.
G. Pasar saham harus dapat mencapai titik harga yang adil dan efisien sebagai sarana
untuk membantu mempromosikan tata kelola perusahaan yang efektif.
Tata kelola perusahaan yang efektif, pemegang saham harus dapat memantau dan menilai
investasi perusahaan mereka dengan membandingkan informasi yang berhubungan
dengan pasar dengan informasi perusahaan tentang prospek dan kinerja. Ketika pemegang
saham percaya hal ini menguntungkan, mereka bisa menggunakan suara mereka untuk
mempengaruhi perilaku perusahaan, menjual saham mereka (atau membeli saham
tambahan), atau re-evaluasi saham perusahaan dalam portofolio mereka. Kualitas dan
akses informasi pasar termasuk penentuan harga yang adil dan efisien mengenai investasi
mereka itu penting bagi pemegang saham untuk menggunakan hak mereka.

CalPERS, 2012, Towards Sustainable Investment: Taking Responsibility

Laporan dari CalPERS ini merupakan laporan pertama yang diterbitkan oleh
CalPERS terkait laporan investasi yang berkelanjutan. Tujuan dari laporan ini adalah untuk
mendemonstrasikan komitmen CalPERS dalam pengelolaan dana yang mereka miliki secara
transparan dan berkelanjutan. Dalam laporan ini CailPERS menggunakan 3 framework untuk
mengimplementasikan ESG, yaitu priorities, performance, procurement, dan being principled
and effective. Ketiga framework tersebut digunakan dalam tiga tema inti yang dimiliki oleh
CailPERS, yaitu:
1. Governance: Alignment of interest
- Priorities
Menyelarasan kepentingan merupakan hal yang penting dalam mencapai efisiensi dan
efektivitas. Tatakelaola yang baik memastikan bahwa dana CailPERS digunakan
untuk kepentingan dari anggota, sehingga dana pensiun dapat dibayarkan dengan
risiko

yang

dapat

dikendalikan.

Untuk

kesuksesan

tatakelola,

CailPERS

menggunakan:
a. Financial market reform
Program tatakelola yang dimiliki CailPERS adalah untuk mengadvokasi peraturan
dan perundangan dalam perlindungan investor dan meningkatkan keseimbangan
pasar
b. Company engagement
Hal ini merupaka area vital dalam tatakelola CailPERS dan berfokus pada analisis
yang mendalam dan diskusi dengan dewan direksi dan manajer senior terkait isuisu tertentu, misalnya dengan merevisi pendekatan risk management untuk
membangkitkan salah satu dewan institusi keuangan.
c. External managers and vehicle
Yang menjadi fokus dalam hal ini adalah mengidentifikasi best practice yang bisa
-

diketahui dari industri.


Performance
Dalam pelaksanaan tatakelola, CailPERS menggunakan prisip dalam CailPERS
Global Principles of Accountable Corporate Governance yang ditinjau dan disetujui
setiap tahun oleh CalPERS Investment Committee.

Focus List Program


Merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan performa finasial dari investasi
yang dilakukan di pasar
Procurement and partnership

Prisip yang dimiliki CalPERS berlaku secara global, sehingga prisip-prinsip ini telah
diterjemahkan ke bernabagai bahasa dan dapat diakses dengan mudah.
2. Environmental: Climate change
- Priorities
CalPERS mengelola dana pensiun dengan melakukan investasi di berbagai
perusahaan, sehingga CalPERS juga berfokus pada isu lingkungan. Hal ini karena, isu
lingkungan dan perubahan iklim memiliki pengaruh terhadap portofolio perusahaan
-

tempat CalERS berinvestasi.


Performance
Hal yang dilakukan oleh CalPERS terkait isu ini adalah dengan menyediakan modal
agar perusahaan mampu menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, selain

itu CalPERS juga berinvestasi untuk melestarikan hutan.


Procurement and partnership
Terkait isu lingkungan CalPERS berhasil membangun real estate dengan mengurangi

konsumsi energy sebanyak 20%


3. Social: Human capital
- Priorities
Untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, CalPERS berfokus pada lingkungan
kerja yang sehat, produktif, dan dapat memotivasi para karyawan. Selain itu,
CalPERS juga menjadikan isu terkait human capital pada emerging market sebagai
-

salah satu focus utama.


Performance
Pada awalnya, CalPERS tidak melakukan investasi di negara emerging markets,
namun ternyata hal tersebut mengurangi kesempatan berinvestasi dan kesempatan
memberikan efek positif terhadap emerging market. Sehingga, CalPERS tidak
melakukan invetasi pada perusahaan tertentu bukan negara tertentu. Untuk menyiasti
hal ini CalPERS mengeluarkan Emerging Equity Market Principles (EEMP) yang
berisi persyaratan dasar atas investasi yang akan dilakukan pada perusahaan pada

ermerging market.
Procurement and partnership
Salah satu hal yang dilakukan oleh CalPERS adalah dengan memastikan bahwa
manajer eksternal yang menangani portofolio pada perusahaan di negara emerging
market mengetahui bagaimana EEMP akan diaplikasikan.

NEXT STEPS: Looking ahead


Dalam rangk mewujudkan investasi berkelanjutan di masa mendatang, CalPERS masih akan
melanjutkan 3 inti yang sudah dilaksanakan saat ini, yaitu:
-

Priorities

Dalam memilih prioritas ESG, CalPERS akan membuat Total Fund Principle on
-

Sustainability dan daftar ESG yang telah disetujui.


Performance
Saat ini, data terkait pengaruh faktor ESG dalam performa keuangan. Ke depannya,
CalPERS akan membuat definisi keberlanjutan yang lebih jelas dan bagaimana

pengaruhnya terhadap risiko dan imbal hasil dari investasi.


Procurement
Saat ini CalPERS telah memiliki kuisioner untuk para manajer terkait ESG dan penilaian
kualitatif atas kemampuan manajer. Ke depannya, konsep ini juga akan diberlakukan
untuk manajer appraisal dalam setiap area investasi yang ada

BARINGS CONFLICTS OF INTEREST POLICY


Section A: Introduction
Aktivitas bisnis dan struktur organisasi Barings
The Barings Companies menyediakan jasa manajemen investasi. Mereka juga
menjual aset serta jasa dari Barings langsung ke klien atau lewat perusahaan perantara
lainnya. Perusahaan induk Barings adalah Massachusetts Mutual Life Insurance Company.
Sementara perusahaan utama yang mengelola Barings Company itu sendiri lebih dikenal

dengan Baring Asset Management Limited, yang mana dewan direksi dan komite
manajemennya bertanggung jawab untuk:
a. Memastikan adanya upaya yang dilakukan terhadap identifikasi munculnya konflik
kepentingan
b. Dilakukan tindakan yang efektif dalam menjaga agar konflik kepentingan tidak
mempengaruhi kepentingan dari klien-klien Barings
c. Dilakukan dokumentasi atas tindakan Barings yang memicu, atau akan memicu, konflik
kepentingan yang dapat merusak kepentingan satu atau lebih klien Barings.
Dalam menanggulangi potensi adanya konflik kepentingan antara Barings, klien serta
pihak afiliasi, Barings Company membuat berbagai peraturan terkait penanggulangan konflik
kepentingan yang secara detail dibahas di section B.
Section B:
Dealings and Arrangements with Affiliated Companies
Kemungkinan konflik:
Dalam menjalankan bisnis untuk kliennya, ada kemungkinan tindakan investasi yang
dilakukan Barings Company cenderung lebih menguntungkan Perusahaan afiliasinya
dibanding klien tanpa hubungan afiliasi.
Tindakan pencegahan Barings:
Barings Company menyediakan jasa manajemen investasi yang terbuka bagi perusahaan
afiliasinya. Perusahaan afiliasi tersebut juga berinvestasi di Barings Company. Namun, segala
bentuk jasa, investasi, ketentuan fee & charges dari Barings Company terhadap perusahaan
afiliasinya dilakukan menggunakan arms length basis, dan transaksinya dilakukan dengan
prodesur dan proses yang sama dengan yang diterapkan ke klien non afiliasinya.

Dealings by Barings Directly with Clients


Kemungkinan konflik:
Membeli dan menjual sekuritas milik Barings Company kepada kliennya sendiri. Transaksi
secara langsung tersebut memungkinkan timbulnya investasi yang tidak sesuai untuk klien
Barings yang lainnya sehingga financial gain yang dihasilkan tidak adil.
Selain itu juga termasuk melakukan transaksi atas nama klien yang menghasilkan adanya
komisi atau kompensasi untuk Barings Company dari pihak ketiga.
Tindakan pencegahan Barings:

Barings Company tidak melakukan pembelian atau penjualan sekuritasnya sendiri kepada
klien. Barings selalu menjaga perannya sebagai agen dari klien-kliennya. Transaksi terkait
sekuritas untuk kliennya dilakukan melalui brokers atau pihak ketiga lainnya.
Segregation of Duties
Kemungkinan konflik:
Adanya kemungkinan aktivitas investasi Barings yang dijalankan oleh pekerjanya lebih
menguntungkan atau merugikan salah satu pihak klien apabila klien dapat mempengaruhi
pekerja atau pihak ketiga terkait transaksi yang dijalankan.
Tindakan pencegahan Barings:
Barings Company memastikan adanya segregation of duties di antara pekerjanya yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan, penentuan resiko serta penjalanan investasi.
Fair Allocation & Participation in Investment Opportunities
Kemungkinan konflik:
Proses

terkait

penelitian

sekuritas,

penjalanan

transaksi,

alokasi

sekuritas

serta

pengikutsertaan dalam IPO dapat menimbulkan adanya penjalanan transaksi yang tidak adil
atau alokasi investasi yang tidak merata antar klien Barings. Transaksi yang dijalankan dapat
menguntungkan salah satu pihak selagi merugikan pihak lainnya.
Tindakan pencegahan Barings:
-

Securities Research, segala transaksi sekuritas harus terlebih dahulu diteliti dan disetujui

sebelum dapat dibeli.


Aggregation of Orders, dealer Barings cenderung melakukan pengumpulan perintah
pembelian dari banyak klien terlebih dahulu dimana transaksi harus diyakinkan

menguntungkan secara keseluruhan.


Allocation of Investments, Barings mensyaratkan adanya persetujuan dari klien terhadap
alokasi dalam tiap mandat klien, portofolio manajer yang berpartisipasi dalam IPO serta
private placement untuk tiap kliennya.

Trade Errors
Kemungkinan konflik:
Eror yang terjadi dalam aktivitas investasinya (Seperti pelanggaran pada client investment
restriction) dapat tidak terselesaikan dengan baik dan klien secara langsung dikompensasi
untuk menghindari kerugian finansial.
Tindakan pencegahan Barings:

Barings Company memiliki sebuah peraturan dimana pelaku transaksi diwajibkan untuk
melaporkan serta memperbaiki segala macam bentuk kecelakaan (Seperti trade errors).
Peraturan tersebut mengharuskan Barings untuk mengganti rugi segala kerugian yang
ditimbulkan kejadian terkait untuk memastikan tidak ada kerugian klien yang terjadi karena
kesalahan Barings.
Positions Held by Employees in Firms Other Than at Barings
Kemungkinan konflik:
Adanya kemungkinan pekerja Barings yang memiliki kuasa serta akses terhadap informasi
bisnis yang dijalankan Barings, memiliki posisi dan kuasa serupa di perusahaan lain yang
juga bergerak di bidang transaksi investasi. Hal ini menimbulkan adanya potensi
penyalahgunaan kuasa oleh pekerja tersebut untuk mendapatkan keuntungan atau
menghindari kerugian.
Tindakan pencegahan Barings:
Peraturan ini berlaku untuk semua karyawan Barings: Jika seorang pekerja ingin mengambil
posisi apapun yang berhubungan dengan transaksi finansial di sebuah entitty eksternal, perlu
adanya pemberitahuan dari manajemen senior Barings. Dalam mempertimbangkan keputusan
tersebut, pihak manajemen akan mempertimbangkan poin-poin tertentu seperti kecocokan
pekerja terhadap posisi yang ia miliki, isu terkait kerahasiaan klien, serta konflik yang dapat
timbul.
Proxy Voting for Clients
Kemungkinan konflik:
Saat klien memperbolehkan pengambilan keputusan secara voting, kemungkinan konflik
kepentingan yang dapat timbul adalah:
1. Perusahaan yang menyarankan pengambilan suara adalah klien dari Barings, dan
2. Portofolio manager yang ikut serta dalam pengambilan keputusan adalah direktur atau
karyawan dari perusahaan yang menyarankan pengambilan suara.
Tindakan pencegahan Barings:
Barings memiliki peraturan terkait pengambilan suara yang diatur oleh komite pengambilan
suara. Peraturan tersebut memastikan bahwa pengambilan suara dilakukan sesuai dengan
kepentingan ekonomi dari para klien.
Receipt & Offer of inducements
Kemungkinan konflik:

Pemberian dan penerimaan gratifikasi berupa hadiah atau keuntungan lainnya yang terhitung
materiak sebagai tindakan yang menguntungkan satu atau lebih klien. Pembayaran yang
dilakukan atau diterima Barings sebagai perkenalan sebuah bisnis juga dapat merugikan
pihak klain yang berkaitan.
Tindakan pencegahan Barings:
Adanya peraturan yang mengatur penerimaan serta pemberian gratifikasi berupa hadiah atau
benefit lainnya. Segala bentuk hadiah yang diterima atau diberikan karyawan tidak boleh
bernilai terlalu besar atau terjadi terlalu sering sehingga dapat dinilai material terhadap klien
Barings. Segala bentuk gratifikasi dengan nilai keuangan yang besar harus segera dilaporkan
kepada pihak manajer.
Dealings and Potential Dealing with Trade Counterparties Where a Connected Person is
Employed
Kemungkinan konflik:
Dalam menjalankan bisnis untuk kliennya, ada kemungkinan pihak Barings untuk cenderung
lebih menguntungkan pihak transaksi yang memiliki hubungan dengan pekerjanya.
Tindakan pencegahan Barings:
Dealer Barings diharuskan untuk memberikan pernyataan terkait adanya hubungan antara
dirinya dengan perusahaan lawan transaksi kepada departemen compliance Barings.
Departemen compliance menyimpan data terkait hubungan-hubungan tersebut dan
menjadikannya acuan dalam penentuan transaksi di masa depan.

Personal Account Trading by Employee of Barings


Kemungkinan konflik:
Pekerja yang ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait investasi untuk klien Barings
dan memiliki informasi mengenai transaksi Barings, dapat menyalahgunakan informasi
tersebut dengan melakukan transaksi serupa secara personal untuk mendapatkan keuntungan
finansial begi dirinya sendiri.
Tindakan pencegahan Barings:
Para pekerja diwajibkan untuk mendapatkan authorisasi tertulis terlebih dahulu terkait
transaksi sekuritas personal yang memiliki hubungan dengan Barings (PA trade). PA trade

yang disubmit kepada tim investasi Barings akan direview terlebih dahulu untuk
dikeluarkannya persetujuan atau penolakan.
Flow and Use of Price Sensitive Information Acquired Relating to a Security
Kemungkinan konflik:
Pekerja, yang mendapatkan informasi terkait sebuah sekuritas tertentu, yang mana belum
dipublikasikan, yang jika dipublikasi akan memiliki pengaruh material terhadap nilai dari
sekuritas tersebut, dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan
finansial untuk dirinya sendiri atau orang lain.
Tindakan pencegahan Barings:
Semua karyawan Barings telah terlebih dahulu diinformasikan terkait larangan terhadap
transaksi orang dalam (Seperti penjualan informasi sensitif) serta konsekuensi legal yang
akan diterapkan. Peraturan ini dibuat untuk memastikan tidak adanya transaksi terkait
informasi sensitif antara pihak Barings (Dan anggotanya) dengan pihak lain.

Review The Big Short

Film ini mengisahkan krisis yang terjadi di Amerika Serikat pada 2007-2008, yang
dikenal luas sebagai subprime mortagage. Dalam film diceritakan orang-orang yang ingin
mendapatkan keuntungan dari krisis yang diprediksikan akan terjadi akibat adanya kredit
macet dalam bisnis properti. Pada awalnya, bisnis properti di Amerika merukan bisnis yang
kuat dan menguntungkan, dalam film diceritakan Michael Burry memprediksikan bahwa

bisnis ini akan hancur dan berusaha untuk membuat Credit Default Swap (CDS). CDS dapat
dianalogikan sebagai asuransi dari obligasi, sehingga ketika terjadi kredit macet, akan
mendapatkan pembayaran dari bank. Selain Michael Burry, ada pula Jamie Shipley dan
Charlie Geller yang dibantu oleh bankir senior Ben Rickett untuk mengejar keuntungan dari
jatuhnya perekonomian di Amerika akibat kredit macet.
Di Amerika terdapat dua jenis kredit kepemilikan rumah, yaitu prime mortgage yang
merupakan kredit bagi debitur yang tidak pernah bermasalah dalam pembayaran, dan
subprime mortgage bagi debitur yang memiliki sejarah gagal bayar. Dalam film diceritakan
bahwa, pengajuan untuk kepemilikan rumah di Amerika tidak melalui proses yang benar,
artinya setiap orang bisa mengajukan pinjaman untuk kepemilikan rumah tanpa ada jaminan
bahkan identitas yang jelas. Hal ini terjadi karena bank akan menerima keuntungan dari
bunga atas pinjaman tersebut.
Dalam film diceritakan bagaimana bankir menyiasati obligasi dengan kelas B, BB,
maupun BBB yang memiliki risiko gagal bayar yang tinggi menjadi Collateralized Debt
Obligation (CDO), dimana semua obligasi menjadi AAA. Jadi, CDO merupakan surat utang
yang dijaminkan oleh surat utang lainnya. CDO ini memiliki beberapa tranches dengan
tingkatan risiko yang berbeda (karena terdiri dari berbagai obligasi dengan kelas yang
berbeda), namun seluruhnya dijamin oleh subprime mortgage. Sehingga, jika terjadi gagal
bayar, seluruh tranches memiliki risiko yang sama.
Pada awalnya, Michael Burry dicemooh semua orang akan ide kehancuran pasar yang
ia prediksi, sehingga tawaran CDS diterima dengan mudah oleh berbagai bank dengan nilai
melebihi 1 miliar dolar Amerika. Cerita terkait aksinya didengar oleh Jared Vennet yang
kemudian menyarankan menyarankan agar semua perusahaan pengelola saham tidak
berinvestasi bidang bidang properti yang sedang bergandeng mesra dengan bidang
perbankan.
Diceritakan bahwa harga rumah di Amerika terus naik, namun pendapatan cenderung
tetap. Fenomena ini menyebabkan banyak orang menjual rumah mereka untuk mencari
keuntungan ataupun menyewakan rumah mereka yang sebenarnya dibiayai oleh Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR). Sebagai akibatnya banyak rumah-rumah yang menjadi kosong
dan banyak di antara rumah-rumah tersebut yang merupakan rumah-rumah dengan kredit

macet. Jadi, bukannya menerima keuntungan bunga atas pembayaran kredit, bank menerima
kembali rumah-rumah sitaan yang jumlahnya semakin banyak.
Peristiwa gagal bayar ini masal ini yang kemudian memicu krisis keuangan di
Amerika, dan prediksi Michael Burry benar dan menguntungkan bagi dirinya. Pada saat
tanda-tanda krisis sudah jelas Ia menjual CDS yang dimilikinya begitu pula Ben Rickett
dengan keuntungan sangat banyak. Pada saat pasar di Amerika hancur hal ini juga berdampak
pada negara-negara di Eropa.

Anda mungkin juga menyukai