Anda di halaman 1dari 5

Pielonefritis akut

Definisi
Infeksi saluran kemih menurut anatominya dapat diabagi menjadi dua kategori: ifeksi
saluran kemih bagian bawah (ureteritis dan sistitis) dan infeksi saluran kemih bagian atas (akut
pielonefritis dan prostatitis). Infeksi pada urethra dan kantong kemih sering meliputi infeksi
superfisial atau mucosal, sedangkan pada prostatitis dan pielonefritis infeksi lebih menandakan
invasi jaringan.
Pielonefritis akut adalah reaksi inflamasi yang merupakan akibat infeksi bakteri pada
pielum parenkim ginjal, tubulus, pelvis ginjal dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua
ginjal. Pielonefritis dapat pula didefinisikan sebagai peradangan pada ginjal dan pelvis renis
yang dimulai pada jaringan interstisial dan dengan cepat meluas megenai tubulus, glomerulus
serta pembuluh darah, dan keadaan inin dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.

Epidemiologi
Infeksi saluran kemih, sering terjadi pada manusia tanpa memandang usia. Wanita lebih
rentan terkena infeksi ini dari pada pria karena saluran urethra wanita lebih pendek daripada pria.
Terhitung 6-7 juta kunjungan rumah sakit karena penyakit ini pertahunnya dengan kunjungan
terbanyak adalah wanita (perawatan). ISK pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali disertai
faktor predisposisi (pencetus).
Pada orang dewasa, pielonefritis akut kira-kira dilaporkan di Amerika dengan kunjungan
rumah sakit 250.000 dan 200.000 pasien rawat inap. Pada tahun 2007, 12 sampai 13 kasus per
10.000 wanita di Seattle dilaporkan menderita pielonefritis, sementara insidensi pada pria adalah
2 sampai 3 kasus per 10.000 pria menderita pielonefritis. Pada penelitian lainnya pada tahun
2005 dilaporkan insidensi pieloefritis di Amerika adalah 28 kasus per 10.000 wanita dengan usia
18-49 tahun.

Etiologi dan faktor risiko

Pada umumnya mikroorganisme yang sering menyebabkan pielonefritis ini berasal dari
saluran kemih bagian bawah yang naik ke ginjal melalui ureter. Mikroorganisme ini sebagian
besar adalah Eschericia coli yang merupakan mikroorganisme yang paling sering menginfeksi
pada ISK. Pada pielonefritis, E.coli dengan pili P dan serogrup O merupakan penyebab lebih dari
90% kasus pielonefritis. Selain E.coli, mikroorganisme lain dapat menyebabkan pielonefritis
adalah proteus, klebsiella spp, dan kokkus gram positif yaitu : Streptococcus faecalis dan
Enterococcus.
Penularan secara hematogen dan disebabkan oleh kuman stafilokokkus, namun penularan
dengan cara ini sangat jarang terjadi. Spesies Proteus, klebsiella, Enterobacter dan Pseudomonas
dapat menyebabkan infeksi rekuren, terutama pada pasien yang menjalani manipulasi daluran
kemih atau mengidap anomaly saluran kemih bagian bawah atau kongenital
Faktor risiko seseorang dapat dengan mudah terkena pielonefritis adalah keadaankeadaan sebagai berikut :
1. Obstruksi saluran kemih.
Obstruksi saluran kemih baik kongenital maupun didapat dapat menjadi salah satu faktor
risiko pielonefritis. Contoh dari obstruksi saluran kemih tersebut misalnya nefrolitiasis
atau penyakit prostat.
2. Jenis kelamin
Urethra wanita lebih pendek daripada pria dan letaknya pun berdekatan dengan anus.
Sehingga mikroorganisme dari saluran GI dapat menginfeksi dengan mudah saluran
kemih pada wanita dibandingkan pada pria.
3. Usia
Setelah tahun pertama kehidupan (saat anomaly kongenital pada anak pria mulai muncul)
dan sampai usia 40 tahun,infeksi lebih sering terjadi pada wanita. Dengan bertambahnya
usia, insiden pada pria meningkat karena terjadi hipertrofi pada prostat dan mungkin
diakibatkan oleh seringnya dilakukan instrumentasi
4. Kehamilan
Empat sampai enam persen wanita hamil mengalami bakteriuria sesaat selama
kehamilan, dan 20% sampai 40% diantaranya mengalami infeksi saluran kemih
simtomatik apabila infeksi sebelumnya tidak diobati
5. Refluks vesikoureter
Refluks ini memungkinkan bakteri dari kandung kemih untuk menginvasi bagian ureter
ataupun ginjal.

6. Pemasangan peralatan kedokteran


Pemasangan peralatan kedokteran terutama pada instrument yang menetap dapat
meningkatakan risiko terkena pielonefrtitis.
7. Stasis urine
Stasis urin merupakan faktor risiko terjadinya ISK, karena urin yang stasis pada saluran
kemih dapat menjadi tempat pertumbuhan bagi bakteri penyebab ISK.
8. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal menjadi salah satu faktor risiko terjadinya pielonefritis, dari lesi ginjal
yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan akhirnya menyebabkan obstruksi
pada ginjal.
9. Penyakit metabolic
Diabetes, gout dan batu urine dapat menjadi salah satu faktor risiko dari pielonefritis.
Pada diabetes mellitus, pielonefritis sering disebabkan oleh disfungsi neurogenic kandung
kemih pada pasien, kerentanan umum terhadap infeksi dan seringnya dilakukan
instrumentasi
10. Imunosupresi atau imunodefisiensi.
Penyakit infeksi sangat berhubungan dengan system imun, oleh karena itu, oleh karena
itu suatu kedaan imunosupresi atau imunodefisiensi dapat menyebabkan mikroorgansime
mengingeksi dengan mudah.

Manifestasi klinik
Pasien dengan pielonefritis akut mungkin dapat menunjukkan gejala-gejala seperti nyeri
di sudut costo vertebra dengan onset yang mendadak disertai tanda sistemik infeksi, seperti
menggigil, demam, dan malaise, mual, muntah. Kelainan kemih dapat terjadi, dan biasanya
berupa piyuria dan bakteriuria. Selain itu yang sering muncul adalah gejala yang berhubungan
dengan infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti dysuria, infeksi atau urgency. Gejala lain
seperti nyeri panggul dan perut, suara usus yang melemah seperti ileus paralitik dan hematuria
dapat terjadi pada pielonefritis.
Pada anak, manifestasi klinisnya mungkin tidak spesifik, manifestasi klinik tersebut
termasuk demam, tidak nafsu makan,muntah dan cepat marah.

Pathogenesis
Terdapat dua rute yang dapat ditempuh bakteri untuk mencapai ginjal. Melalui aliran
darah (hematogen) dan dari saluran kemih bawah (asendens), namun penyebaran hematogen
lebih jarang dijumpai. Pielonefritis akut ini dapat timbul akibat menyamainya bakteri sewaktu
septicemia atau endokarditis infektif di ginjal.
Infeksi asendens dari saluran kemih bawah merupakan jalur tersering dan terpenting
dalam bakteri untuk mencapai dan menginfeksi ginjal. Langkah pertama patogensis infeksi
asendens tampaknya adalah perlekatan bakteri ke permukaan mukosa, diikuti oleh kolonisasi
uretra distal, dari sini bakteri akan mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal.
Dengan pertumbuhan ekspansif koloni dan bergerak melawan arus urine. Meskipun ginjal
menerima 20% sampai 50% curah jantung, bakteri jarang yang mencapai ginjal melalui aliran
darah.
Pielonefritis akut sering merupakan akibat dari refluks ureterovesikal, dimana katub
ureterovesikal tidak mampu menyebabkan urine mengalir balik (refluks) ke dalam ureter. Pada
obstruksi saluran kemih, dapat menyebabkan pengosongan yang tidak lengkap dan peningkatan
volume urine sisa. Apabila terdapat stasis, bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih akan
berkembang biak tanpa gangguan, tanpa mengalami pembilasan, atau dihancurkan oleh dinding
saluran kemih. Dari urine pada kandung kemih yang tercemar, bakteri dapat naik dengan mudah
disepanjang ureter untuk menginfeksi pelvis dan parenkim ginjal, sehingga ini yang
menyebabkan pielonefritis akut. Namun meskipun obstruksi saluran kemih merupakan faktor
predisposisi pada pathogenesis infeksi asendens, ketidakmampuan orifisium vesikoureter yang
memungkin bakteri naik melalui ureter menuju pelvis.
Insersi normal ureter melalui kandung kemih merupakan suatu katup yang kompeten satu
arah yang mampuh mencegah aliran urin retrogad terutama saat tekanan intravesika meningkat.
Orifisium vesikoureter yang tidak mampu memungkinkan refluks kandung kemih ke dalam
ureter (refluks veskioureter) atau VUR. VUR merupakan kelainan di dapat pada pasien dengan
kandung kemih yang kendur akibat cedera medulla spinalis. Efek VUR serupa dengan efek suatu
obstruksi yaitu setelah berkemih akan terdapat sisa urine dalam saluran kemih yang
memudahkan pertumbuhan bakteri. Selain itu VUR juga menjadi mekanisme yang mendorong

urine dari kandung kemih yang terinfeksi ke atas menuju pelvis ginjal lalu ke parenkim ginjal
melalui duktus yang terbuka di ujung papilla (refluks intrarenal).

Diagnosis banding
Urolithiasis
Batu saluran kemih dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya
gejala berupa obstruksi aliran kemih dan infeksi. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan pada
penderita batu ginjal antara lain :
-

Tidak ada gejala atau tanda


Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral
Hematuria makroskopik atau mikroskopik
Pielonefritis dan atau sistitis
Pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing
Nyeri tekan kostovertebral
Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
Gangguan faal ginjal.

Cystitis

Anda mungkin juga menyukai