Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARSITEKTUR TROPIS

TUGAS KECIL KE 2

Dibuat oleh :
Nama : Eleasah Leon
NPM : 2014420059
Tugas Kecil ke 2 : Solar Radiation Control
Tgl. Penugasan : 14 September 2016

Solar Radiation Control


Pengendalian Radiasi Matahari (Solar Radiation Control) merupakan salah satu langkah utama
yang harus dilakukan dalam langkah untuk menghindari panas. Pengaturan 3 elemen utama yang
harus dilakukan, yaitu:

Suhu udara : Mengatur suhu udara di dalam bangunan, seperti suhu pada pagi hari tidak
terlaludingin dan pada malam hari tidak terlalu panas.
RH / kelembaban udara : Mengatur kelembaban udara di dalam bangunan, seperti saat
pagi dan malam haritidak terlalu lembab dan pada saat siang hari tidak terlalu kering.
Kecepatan angin : Mengatur kecepatan angin yang masuk ke dalam bangunan dengan
ventilasi alami.
Proses pengaturan sinar radiasi matahari dapat dicapai dengan memperhatikan 3 hal, yaitu:
1. Orientation dan aperture geometry
2. Shading devices
3. Property of opague dan transparent surface
1. Orientation dan aperture geometry (orientasi dan bukaan jendela)
Orientasi dan bukaan jendela merupakan aspek yang
selalu berkaitan erat dalam usaha mengendalikan radiasi
matahari yang masuk bangunan. Setiap bangunan memiliki
kebutuhan akan sinar matahari untuk menghangatkan
ruangan dimana membutuhkan bukaan dari arah datangnya
sinar matahari. Sebaliknya bangunan dengan tingkat
kebutuhan radiasi panas yang rendah membutuhkan bukaan
dan arah orientasi yang menghindari bertatapan langsung
dengan sinar matahari. Contohnya yaitu orientasi bangunan
Timur-Barat yang berakibat sisi bangunan yang terbesar
mengadap arah Timur dan Barat. Hal ini mengakibatkan
kedua sisi tersebut mendapat radiasi matahari pagi dan sore yang berpotensi memanaskan ruangruang di dalamnya dan menimbulkan ketidaknyamanan termal.
Pengguna bangunan dapat terganggu dan
membutuhkan aksesoris tambahan pada bangunan seperti
pembayang matahari dan pengkondisian udara buatan agar
dapat menggunakan ruangan tersebut dengan baik.
Sebaliknya dengan bangunan yang berorientasi UtaraSelatan, bangunan tidak akan mendapat radiasi matahari
sebesar sisi Timur dan Barat, sehingga ruang-ruang yang
menghadap Utara dan Selatan lebih nyaman untuk
digunakan karena tidak membutuhkan pembayang
matahari dan pengkondisi udara buatan.
Contohnya adalah saat mengatur bentuk dan arah orientasi bangunan dari radiasi
langsung matahari. Selain itu, posisi lokal dari equator perlu diperhatikan. Misalnya pada daerah
dingin, radiasi matahari sangat diperlukan banyak pada waktu musim dingin. Berbeda dengan
tempat pada iklim tropis, dimana perambatan panas kedalam ruangan harus memperhatikan

kenaikan suhu udara di dalam ruangan. Fungsi lain dari adanya


bukaan jendela yaitu untuk lebih merespons arah angin datang agar
proses penghawaan di dalam bangunan akan berjalan lebih baik dan
mengurangi panas yang tersimpan di dalam bangunan. Pada daerah
tropis, dianjurkan dalam mebuat orientasi bangunan, sumbu panjang
bangunan sejajar dengan sumbu timur dan barat dan bersudut 5
dari sumbu timur barat. Hal tersebut dimaksudkan agar bukaan
menghadap utara dan selatan, sehingga bangunan berorientasi UtaraSelatan. Penetrasi sinar matahari langsung dapat diminimalkan
karena sisi terpendek yang berhadapan dengan matahari berada pada
sisi timur dan barat
2. Shading devices (Elemen Pembayangan)
Penggunaan elemen pembayang merupakah langkah lanjutan setelah mengendalikan orientasi
dan bukaan jendela. Orientasi dan bukaan jendela menjadi hal yang sangat wajib dikarenakan
kebutuhan perancangan, sehingga elemen pembayanganmenjadi hal yang sangat penting dalam
proses pengendalian radiasi matahari. Elemen pembayangan sifatnya fleksibel, karena dapat
dirancang sesuai dengan posisi dan arah kedatangan radiasi matahari, sehingga bukaan dapat
terlindung dari radiasi sinar langsung. Elemen pembayangan dibagi menjadi 2 aspek, yaitu :

Elemen pembayangan permanen ( fixed shading elements)


Elemen pembayangan jenis ini bersifat permanen, yang terbagi menjadi 2 elemen yang
dilihat berdasarkan posisi, yaitu posisi eksternal dan posisi internal. Posisi eksternal
meliputi bentuk overhang, vertical fins, kombinasi horizontal dan vertical (egg-crate
type). Sedangkan posisi internal meliputi bentuk light-shelves dan louvre di atas jendela.

Elemen yang dapat diatur (adjustable / retractable shading elements) merupakan elemen
pembayangan yang dapat diatur, terdiri dari 2 elemen berdasarkan posisinya, yaitu posisi
eksternal dan internal. Elemen eksternal yaitu tenda, awning, blinds, pergola. Sedangkan
yang termasuk elemen internal yaitu curtains, rollers, venetian blinds.

Elemenelemen
tersebut penggunaan operasionalnya sangat tergantung dari kebutuhan
dari ruangan tersebut. Kombinasi dari penggunaan elemen pembayangan
eksternal dan internal dapat memberikan pengendalian radiasi matahari
yang lebih efisien, karena elemen tersebut dapat diubah menurut musim
maupun harian. Elemen pembayangan yang sering digunakan yaitu
teritisan yang terletak diatap rumah. Panjang teritisan pada keempat sisi
rumah berbeda karena berhubungan pada bukaan dinding (jendela) tidak
sama pada keempat sisi. Teritisan berfungsi untuk pembayangan dan
bermanfaat untuk menghidari tampias jika musim hujan dan melindungi bukaan.
Pelindung lain dapat berupa pohon dan tirai untuk menghindari sinar matahari langsung.
Shading menjadi efektif apabila digunakan sesuai dengan posisi lokal dan equator.
Untuk wilayah yang berada di daerah equator atau khatulistiwa, lebih baik menggunakan
elemen pembayangan permanen, sedangkan untuk daerah yang jauh dari khatulistiwa
tidak diperlukan elemen pembayangan. Bangunan yang memiliki orientasi bukaan ke sisi
Barat-Timur membutuhkan tambahan elemen pembayangan berupa elemen
pembayanganyang dapat diatur, yaitu Louvres.

Faktor diluar bangunan yang dapat berfungsi sebagai elemen pembayangan adalah
vegetasi di sekitar bangunan. Vegetasi yang berada dekat dengan jendela
dapatmemberikan efek pembayangan dan mengakibatkan berkurangnya radiasi
langsungmatahari. Penempatan vegetasi yang baik biasanya berada pada sisi Barat atau
Timur,karena akan memanfaatkan panas untuk proses asimulasi sehingga akan
menambah kesejukan sekeliling bangunan.

3. Property of opaque dan transparent surface ( bahan yang tak tembus cahaya dan
transparan )
Bahan yang bersifat opaque dan permukaannya transparan mempunyai sifat yang
berbedadalam meneruskan radiasi langsung sinar matahari. Bahan yang bersifat
transparan contohnya adalah kaca. Cara yang dilakukan untuk mengendalikan radiasi
matahari dengan mengendalikan thermal property dari material kaca, sehingga penetrasi
radiasi matahari dapat diatur jumlahnya. Penetrasi radiasi matahari menuju bangunan
melalui jendela ditentukan oleh kualitas solar optical dari material kaca tersebut. Sifat
material transparan dapat dikendalikan melalui aspek reflectivity, solar transmittance, dan
absorbtance. Material transparan yang baik adalah material yang dapat melewatkan
cahaya tampak matahari namun mencegah masuknya panas dari radiasi matahari (inframerah), untuk itulah dilakukan manipulasi sifat dari suatu bahan material yang sampai
saat ini masih dikembangkan. Bahan yang bersifat opaque yang dapat dimanfaatkan
untuk mengendalikan radiasi matahari contohnya adalah dinding bata dan beton.
Penggunaanya seperti untuk dinding bangunan maupun sebagai langit-langit. Radiasi
matahari langsung masuk melalui atap, sehingga diperlukan pemasangan langit-langit,
sehingga panas yang masuk dari atap dapat dicegah.

Dinding bangunan sebaiknya menggunakan yang terdiri dari material yang dapat
menghambat terjadinya perambatan panas secara cepat, baik memiliki sifat resistif
maupun kapasitif. Penggunaan material tersebut dapat mengatur time lag atau
keterlambatan waktu panas yang masuk dari luar bangunan ke dalam bangunan.
Contohnya ialah apabila radiasi panas matahari mencapai puncaknya saat jam 12 siang
yaitu misalnya 34C, maka panas yang dirasakan di dalam bangunan mencapai maksimal
dapat diatur misalnya panas maksimal dalam bangunan mencapai suhu 28C pada jam 3
sore. Hal tersebut dapat meringankan beban dari pendingin, karena tidak perlu dipakai
terus-menerus dan lebih menghemat energi. Pemakaian beton, aspal, dan paving block di
sekeliling bangunan harus dihindari agar panas dari radiasi matahari tidak menyebar dan
masuk ke dalam bangunan.

Anda mungkin juga menyukai