Anda di halaman 1dari 5

Siska Aprilia Okataviani

140810301016
Manajemen Strategi - B

Bab 7
Tujuan dan Strategi Jangka Panjang
Tujuan Jangka Panjang
Dalam sebuah perusahaan, umumnya memaksimalkan laba jangka pendek jarang
menjadi pendekatan yang baik untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan
perusahaan. Sehingga Perusahaan lebih memilih untuk mendistribusikan sejumlah kecil laba
saat ini, tetapi menanamkan kembali sebagian besar dari laba tersebut untuk meningkatkan
kemungkinan perolehan laba dalam jangka panjang. Dan untuk mencapai kemakmuran
jangka panjang, para manajer perencana strategis biasanya menetapkan tujuan jangka panjang
dalam tujuh bidang, antara lain :
1. Profitabilitas, dimana kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam
jangka panjang bergantung pada perolehan tingkat laba yang memadai.
2. Produktivitas, tujuannya yang umum digunakan adalah jumlah barang yang
diproduksi atau umlah jasa yang diberikan per unit input. Namun, tujuan
produktivitas kadang kala dinyatakan dalam bentuk penurunan biaya yang
diinginkan.
3. Posisi kompetitif, jika menetapkan tuuan dalam hal posisi kompetitif, sering kali
digunakan penjualan total atau pangsa pasar sebagai ukuran posisi kompetitifnya.
4. Pengembangan karyawan, dengan dikembangkannya kualitas karyawan diyakini
bahwa dapat mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi,
sehingga menyajikan peluang untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi
perputaran karyawan.
5. Hubungan dengan karyawan, manajer strategis perusahaan yakin bahwa
produktivitas berhubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian
manajer terhadap kesejahteraan karyawan. Sehingga, perusahaan menetapkan
tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan karyawan yang mencakup program

keselamatan kerja, perwakilan pekerja dalam komite manajemen, dan rencana


kompensasi berbasis saham.
6. Kepemimpinan teknologi, untuk dapat menjadi pemimpin pasar, sebuah
perusahaan perlu tujuan yang berkaitan dengan teknologi. Dimana, teknologi
merupakan pioneer terjadinya perdagangan secara online yang mendekatkan
perusahaan dengan pelanggannya.
7. Tanggung jawab kepada masyarakat, perusahaan harus memahami tanggung
jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara umum.
Kualitas Tujuan Jangka Panjang
Kualitas tujuan jangka panjang dapat diukur dengan lima kriteria berikut, antara lain :
1. Fleksibel, artinya tujuan yang ditetapkan oleh manajer strategis harus dapat
disesuaikan terhadap perubahan perubahan seiring berjalannya waktu.
2. Terukur, tujuan jangka panjang harus merupakan tujuan yang terukur, artinya
harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, dan dipastikan bahwa tujuan
dapat dicapai.
3. Memotivasi, bentuk tujuan jangka panjang harus dapat memberi motivasi bagi
setiap pihak internal perusahaan. Bentuk tujuan yang memotivasi adalah tujuan
yang menantang namun masih dalam jangkauan kemampuan perusahaan.
4. Sesuai, tujuan jangka panjang harus disusun dan disesuaikan dengan sasaran luas
dari suatu perusahaan, yang dinyatakan dalam pernyataan misi.
5. Dapat dipahami, agar tujuan jangka panjang dapat tercapai isi dan susunan tujuan
jangka panjang dibentuk dengan jelas supaya dapat dipahami oleh manajer
disetiap tingkatan.
Kartu Skor Berimbang
Merupakan kelompok ukuran yang berkaitan langsung dengan strategi suatu
perusahaan. Balance Scorecard atau kartu skor berimbang umumnya dibentuk untuk menilai
kinerja perusahaan dan sebagai evaluasi. Dalam hubungannya dengan tujuan jangka panjang
perusahaan, kartu skor berimbang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan tujuan jangka
panjang dan juga sebagai evaluasi apakah perusahaan dapat mencapai tujuan jangka
panjangnya.
Strategi Umum

Strategi umum merupakan gagasan inti mengenai bagaimana suatu perusahaan dapat
bersaing di pasar dengan baik. Untuk dapat bersaing dengan di pasar, sebuah perusahaan
perlu mencari keunggulan kompetitif berdasarkan salah satu dari tiga strategi umum :
1. Menerapkan kepemimpinan berbiaya rendah
Pemimpin dengan biaya rendah umumnya mengandalkan suatu kapabilitas yang
cukup unik untuk mencapai dan mempertahankan posisi biaya rendahnya. Perusahaan yang
unggul dalam produksi berbiaya rendah mampu menggunakan keunggulan biayanya untuk
menawarkan harga yang lebih rendah atau untuk menikmati margin laba yang lebih tinggi.
2. Memasarkan produk dengan diferensiasi
Strategi semacam ini mengandalkan dirancang untuk menarik pelanggan memiliki
sensitivitas khusus untuk suatu atribut produk. Dengan menekankan pada atribut tersebut
lebih dari kualitas-kualitas produk yang lain, perusahaan berupaya membangun loyalitas
pelanggan yang umumnya

diterjemahkan menjadi kemampuan perusahaan untuk

mengenakan harga premium atas produk-produknya.


3. Fokus
Strategi yang fokus, baik yang didasarkan pada biaya rendah maupun diferensiasi
berupaya untuk memenuhi kebutuhan dari segmen pasar tertentu. Segmen yang kemungkinan
besar dipilih adalah segmen yang diabaikan oleh daya tari pemasaran pada pasar-pasar yang
mudah diakses, untuk konsumen tertentu, atau untuk konsumen dengan penggunaan yang
umum akan produk tersebut.
Disiplin Nilai
Strategi harus berpusat pada penciptaan nilai pelanggan yang superior melalui satu
dari tiga disiplin nilai, antara lain :
1. Keunggulan Operasional
Merupakan pendekatan strategis khusus terhadap produksi dan pengiriman produk
atau jasa. Apabila perusahaan memilih strategi ini, artinya perusahaan sedang berupaya
menjadi pemimpin di industrinya dalam hal harga dan kenyamanan dengan cara
memfokuskan diri pada operasi yang ramping dan efisien.

2. Kedekatan dengan Pelanggan


Perusahaan yang memilih strategi kedekatan dengan pelanggan memutuskan untuk
menekankan pada fleksibilitas dan tingkat respons.
3. Kepemimpinan Produk
Perusahaan yang menganut disiplin keunggulan produk berupaya menghasilkan aliran
produk dan jasa mutakhir yang tetap.
Strategi Utama
Merupakan induk rencana jangka panjang yang menyediakan arahan dasar bagi
tindakan utama dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Tujuan dari bagian ini ada dua,
yaitu : menjabarkan, menjelaskan, dan membahas 15 strategi utama yang harus
dipertimbangkan oleh manajer strategis dan menyajikan pendekatan pendekatan guna
memilih strategi utama yang optimal dari berbagai alternatif yang tersedia.
Adapun 15 strategi utama yang penting adalah,
1. Pertumbuhan terkonsentrasi,
2. Pengembangan pasar,
3. Pengembangan produk,
4. Inovasi,
5. Integrasi Horizontal,
6. Integrasi Vertikal,
7. Diversifikasi konsentris,
8. Diversifikasi konglomerasi,
9. Putar haluan,
10. Divestasi,
11. Likuidasi,
12. Kepailitan,
13. Ventura bersama,
14. Aliansi strategis,
15. Konsorsium, keiretsu, dan chaebol.
Pemilihan Tujuan Panjang dan Kelompok Strategi Utama
Pilihan-pilihan strategis merupakan pemilihan yang simultan atas tujuan jangka
panjang dan strategi utama. Dalam situasi pengambilan keputusan aktual, pilihan strategis
akan diperumit oleh peluang interaktif yang lebih beragam, tujuan perusahaan yang mungkin,
opsi strategi utama yang menjanjikan serta kriteria evaluasi.

Urutan Pemilihan Tujuan dan Strategi


Pemilihan tujuan jangka panjang dan strategi utama melibatkan keputusan yang lebih
bersifat simultan daripada berurutan. Meskipun benar, bahwa tujuan dibutuhkan untuk
mencegah agar arah dan kemajuan perusahaan tidak ditentukan oleh kekuatan acak, hal
tersebut juga benar bahwa tujuan hanya dapat dicapai jika strategi diterapkan.
Merancang Model Bisnis yang Menguntungkan
Proses menggabungkan tujuan jangka panjang dan strategi utama menghasilkan suatu
model bisnis yang merupakan pemahaman yang jelas mengenai bagaimana perusahaan akan
menghasilkan laba dan tindakan strategis yang harus dilaksanakannya untuk sukses dalam
jangka panjang.
Adapun beberapa jenis model bisnis yang menguntungkan antara lain :
1. Model bisnis pengembangan pelanggan solusi pelanggan.
2. Model laba piramida produk.
3. Model laba sistem multikomponen.
4. Model laba switchboard.
5. Model laba waktu.
6. Model laba blockbuster.
7. Model pengganda laba.
8. Model laba kewirausahaan.
9. Model bisnis spesialisasi.
10. Model bisnis dengan dasar mapan.
11. Model laba de facto standar.

Anda mungkin juga menyukai