Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH


Jl. W.R. Supratman Parit Culum I. Muara Sabak Barat

Telp: -

TANJAB TIMUR
SEHAT
2008

KEPUTUSAN DIREKTUR
RSU NURDIN HAMZAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
NOMOR /2015
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di RSU Nurdin
Hamzah, perlu dibentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Komite
PPI) Rumah Sakit yang berupaya menurunkan risiko infeksi di seluruh unit
pelayanan
b. Bahwa agar pencegahan dan pengendalian infeksi di RSU Nurdin Hamzah dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSU Nurdin Hamzah
sebagai landasan bagi penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di RSU Nurdin Hamzah;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Nurdin Hamzah;.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman manajerial
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2009
4. Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 / Menkes / SK / X/
2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/ Menkes/ tahun 2012 tentang Akreditasi
Rumah Sakit ;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU NURDIN HAMZAH TENTANG


KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RSU
NURDIN HAMZAH;

Kedua

: Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di RSU Nurdin


Hamzah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga

: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan upaya pencegahan dan


pengendalian infeksi di RSU Nurdin Hamzah dilaksanakan oleh Komite
PPI RSU Nurdin Hamzah.

Keempat

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Muara Sabak


Pada tanggal ....................... 2015
Direktur RSU Nurdin Hamzah

dr. H. Rinaldi
NIP. 19700429200212 1003

Lampiran
Keputusan
Direktur RSU Nurdin Hamzah
Nomor
:
Tanggal
:

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RSU NURDIN HAMZAH

Kebijakan Umum
1. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RSU Nurdin Hamzah dikendalikan
oleh Tim PPIRS yang bertanggung jawab langsung kepada Komite PPI.
2. Dalam sistem pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit melibatkan
Infection Prevention Control Nurse (IPCN), dan Infection Prevention Control Link
Nurse (IPCLN) berkoordinasi dengan anggota Komite lain.
3. Anggota Tim PPIRS memiliki sertifikasi pelatihan dasar dan lanjutan PPI dengan
kualifikasi dokter spesialis, dokter umum, S1 Keperawatan, Sarjana Kesehatan
Masyarakat (Epidemiologi) dan DIII Keperawatan/Kebidanan.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota PPI berpedoman pada uraian tugas,
SPO dan program kerja yang direncanakan.
5. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dengan IPCN purna waktu disesuaikan
kondisi rumah sakit ( 1 IPCN bertanggung jawab terhadap 75-100 TT).
6. Tim PPIRS melaksanakan kegiatan surveilans aktif setiap hari diprioritaskan
pelaksanaannya di unit pelayanan yang berisiko tinggi.
7. Tim PPIRS melaksanakan koordinasi melalui pertemuan berkala dengan dokter,
perawat, tehnik, petugas kebersihan dan komite PPI untuk membahas temuan dan
permasalahan selanjutnya Komite PPI membuat rekomendasi dan melaporkan ke
Direktur RSU Nurdin Hamzah dan Ketua Komite Medik. Hasil rekomendasi
pimpinan disosialisasikan ke unit pelayanan terkait oleh Komite PPI.
8. Tim PPIRS membuat laporan bulanan dan tahunan kejadian infeksi rumah sakit
disampaikan ke Ketua Komite PPI, selanjutnya disampaikan kepada Direktur RSU
Nurdin Hamzah, dan laporan triwulan disampaikan ke Dinas Kesehatan.

Kebijakan Khusus
1. Setiap petugas kesehatan wajib melaksanakan kebersihan tangan menggunakan
handsrub dan handswash pada lima saat (sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melaksanakan tindakan aseptik, sesudah kontak dengan pasien, setelah kontak
dengan cairan tubuh pasien, dan sesudah kontak dengan lingkungan di sekitar
pasien).
2. Tim PPIRS IPCN, dan IPCLN melaksanakan surveilans aktif setiap hari ke seluruh
unit pelayanan yang berisiko, untuk mencegah dan mengendalian kejadian Infeksi
Luka Operasi (ILO), Infeksi Aliran Darah Primer (IADP), Infeksi Saluran Kemih
(ISK), infekasi akibat pemasangan ventilator (VAP), dan infeksi akibat tirah baring
lama (pneumonia)
3. Tim PPIRS melaksanakan kegiatan audit fasilitas dan kebersihan tangan, limbah,
APD, dan audit lingkungan secara berkala dan terjadual.

4. Tersedianya fasilitas pencegahan dan pengendalian infeksi di setiap unit pelayanan.


5. Tim PPIRS melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan terus-menerus
terhadap SPO dan pelaksanaan kewaspadaan strandar yang dilaksanakan di unit
pelayanan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri,
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, sterilisasi, penanganan limbah,
pengendalian lingkungan, penanganan linen, penanganan peralatan pasien,
penempatan pasien di ruang perawatan, etika batuk dan lumbal pungsi.
6. Sosialisasi program PPI dilaksanakan ke seluruh staf rumah sakit dan bagian terkait
pelaksanaan kegiatan PPI.
7. Pengadaan bahan dan alat yang terkait PPI dikoordinasikan kepada Tim PPIRS
disesuaikan dengan hasil pemantauan dan kebutuhan unit pelayanan untuk
mengurangi risiko terjadinya infeksi.
8. Penggunaan antibiotik yang rasional diterapkan oleh Tim medis dalam memberikan
pengobatan dan perawatan dipantau dari hasil pemeriksaan mikrobiologi untuk
menghindari resistensi dan mengurangi risiko infeksi.
9. Pemeriharaan fisik dan sarana bangunan rumah sakit melibatkan Tim PPIRS untuk
memantau standarisasi yang tepat dan mengurangi kontaminasi yang berisiko
menimbulkan infeksi rumah sakit.
10. Kesehatan karyawan dilaksanakan di tiap-tiap unit pelayanan yang berisiko tinggi
terkontaminasi infeksi rumah sakit secara berkala bekerjasama dengan Tim K3RS
melalui penapisan penyakit menular, pemberian immunisasi, pembatasan kerja
karyawan terinfeksi penyakit menular, tatalaksana kecelakaan kerja tertusuk benda
tajam, profilaksis pasca pajanan (diagnostik dan pengobatan), serta investigasi KLB

Tambahan
1. Apabila terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di satu unit perawatan ditangani secara
terpadu melibatkan Komite PPI dan bagian terkait untuk ditangani secara cepat,
tepat, serta pelaporanannya terdokumentasi dengan baik.
2. Ketua Komite PPI melaporkan KLB ke Direktur RSU Nurdin Hamzah kemudian
rekomendasi dari pimpinan disosialisasikan ke bagian terkait.

Direktur RSU Nurdin Hamzah

dr. H. Rinaldi
NIP. 197004292002121 003

Anda mungkin juga menyukai