Anda di halaman 1dari 8

Resume

TEORI AKUNTANSI
MEASUREMENT THEORY
&
MEASUREMENT APPLICATION

OLEH :

ISRAFIL MUNAWARAH (123160066)

Magister AkuntansiUniversitasTrisakti

2016

MEASUREMENT THEORY
A. IMPORTANCE OF MEASUREMENT (Pengertian dan Pentingnya pengukuran)
Pengukuran suatu objek digunakan untuk mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat
menjadi acuan untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut.
B. SCALE (Jenis-jenis skala pengukuran)
1. Skala Nominal Dalam Akuntansi :Skala nominal digunakan untuk klasifikasi aset dan
liability ke dalam beberapa kelompok.
2. Skala Ordinal Dalam Akuntansi :Skala ordinal digunakan untuk memeringkat proyek
investasi atau profitabilitas perusahaan- perusahaan. Contoh: Peringkat Investasi
3. Skala Interval Dalam Akuntansi :Skala interval digunakan dalam standar cost
accounting.Contoh : Penentuan prosedur biaya standard, antara lain : Biaya tenaga kerja,
biaya bahan baku, biaya overhead pabrik
4. Skala Rasio Dalam Akuntansi :Skala rasio untuk mengukur atribut keuangan seperti
profit, aset, & liabilitas.
C. PENGGUNAAN SKALA PENGUKURAN
Invariance scale :
Dalam akuntansi, perbedaan sistem pengukuran dapat menyebabkan pengambilan keputusan
yang berbeda pula.
D. TYPES OF MEASUREMENT (Jenis Pengukuran)

Fundamental measurement (Datanya sudah ada). : Pengukuran fundamental


merupakan pengukuran dimana angka-angka dapat diterapkan pada benda dengan mengacu pada
hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun. Seperti panjang, hambatan
listrik, nomor, dan volume merupakan hal-hal yang dapat diukur. Sebuah skala rasio bisa
diformulasikan pada tiap-tiap benda sebagai hukum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran
yang berbeda (jumlah) pada benda-benda yang sudah ada.

Derived measurement (Dihitung terlebih dahulu) : pengukuran yang bergantung dari


pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya adalah pengukuran kepadatan, yang
bergantung pada pengukuran massa dan volume. Operasi pengukuran yang dilakukan bergantung
pada hubungan yang sudah diketahui dengan sifat-sifat mendasar lainnya.

Fiat measurement (Pengukuran menggunakan konsep yang sudah ada) : Pengukuran


seperti ini mencakup pengukuran yang didasarkan pada definisi yang berubah-ubah (contoh
pengukuran laba pada akuntansi). Pada akuntansi, berbagai dewan standar akuntansi menentukan
skala akuntansi dengan keputusan resmi (fiat), bukan dengan referensi berdasarkan teori
pengukuran yang telah dikonfirmasi.

Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak tahu bagaimana cara untuk mengukur
konsep keuntungan secara langsung. Kita mengasumsikan variabel pendapatan, laba,
beban, dan kerugian dihubungkan dengan konsep keuntungan dan kemudian digunakan
untuk mengukur keuntungan secara tidak langsung.
E. Keandalan Dan Keakuratan
Reliabilitas (Keandalan)
Konsistensi pengukuran : Meskipun dilakukan oleh berbagai orang, pengukuran akan
memberikan hasil yang konsisten.
Keakuratan :Penyajian nilai yang sebenarnya dari suatu obyek yang diukur.
F. Sumber Kesalahan
o Operasi pengukuran tidak dinyatakan secara akurat
o Alat pengukur tidak tepat hasilnya
o Instrumen
o Lingkungan
o Atribut tidak jelas
o Adanya resiko dam ketidakpastian
G. Pengukuran Dalam Akuntansi
Dua pengukuran fundamental dalam akuntansi (Keduanya merupakan derived measure):
a. Modal (capital)
b. Laba (profit)
Konsep modal dan laba berubah dari waktu ke waktu
- IFRS: Lebih menekankan pada konsep fair value.
- Pergeseran dari konsep alokasi ke konsep valuasi (penilaian) dan relevansi
H. Masalah Pengukuran Dalam Auditing
Adanya berbagai metode valuasi aset dapat menimbulkan masalah bagi auditor.
Kemungkinan ada berbagai alternatif nilai aset yang valid untuk diterima. Auditor dapat
menghadapi tekanan dari manajer untuk menerima metode valuasi perusahaan atau perusahaan
akan mencari auditor lainnya
I. Masalah Pengukuran Untuk Auditor
Fokus pengukuran laba telah bergeser dari pendapatan dan beban yang cocok untuk menilai
perubahan nilai wajar aktiva bersih. Auditor harus menentukan apakah manajemen telah
membuat valuasi yang tepat dan wajar.

ACCOUNTING MEASUREMENT SYSTEMS (APPLICATION)


A. Tiga Sistem Pengukuran Utama Pendapatan dan Modal
Sistem pertama yang muncul adalah biaya historis (historical cost) khususnya pada tahun
1929 setelah kejadian runtuhnya Wall Street. Kemudian mulai pada tahun 1960 muncul beberapa
sistem alternatif yaitu biaya saat ini (current cost) dan harga jual saat ini (current selling price).
B. Akuntansi Biaya Historis (Historical Cost)
1. Tujuan Akuntansi : Tujuan dari biaya historis stewardship menekankan hubungan
konservatif kontraktual antara perusahaan dengan pihak yang menyediakan sumber
daya.
2. Capital and Profit (Modal dan Laba) : Dalam rangka penentuan laba menurut biaya
historis, entitas akuntansi harus terlebih dahulu menahan jumlah modal yang sama yang
dimiliki pada awal periode - di mana seluruh aset dan kewajiban dinilai berdasarkan
biaya pembelian historis.
3. Matching of Costs Theory (Pencocokan Teori Biaya) : Akuntan biaya historis terusmenerus melacak aliran biaya.
4. Conservatism (Konservatisme) : Komponen penting lainnya adalah penerapan dari
prosedur pencocokan yang konservatif. Beban harus dialokasikan secepat mungkin,
sedangkan pendapatan belum perlu diakui sampai ada kemungkinan yang tinggi bahwa
pendapatan akan diterima.
5. Arguments for Historical Cost Accounting (Argumen untuk Akuntansi Biaya
Historis) : Akuntansi biaya historis terserang oleh banyak pihak, terutama atas dasar
bahwa biaya historis tidak melaporkan realitas komersial atau tidak memberikan
penilaian yang terbaru dari kekayaan bersih. Pihak yang masih mempertahankan hal ini
telah menyajikan argumen berikut:
a. Biaya historis relevan dengan pengambilan keputusan ekonomi.
b. Biaya historis didasarkan pada transaksi yang sebenarnya, bukan sekedar
kemungkinan.
c. Dalam sejarahnya, laporan keuangan yang berlandaskan biaya historis telah dianggap
bermanfaat.
d. Merupakan konsep pemahaman terbaik dari laba di mana laba adalah selisih lebih
harga jual atas biaya historis.
6. Kritik Akuntansi Biaya Historis : Kritik untuk akuntansi biaya historis telah berulang
kali berargumen bahwa sistem gagal dalam mendasari fungsi menyediakan informasi
yang obyektif. Ada begitu banyak keputusan terkait dengan pencatatan, pengukuran dan
pelaporan informasi yang mana sistem biaya historis jauh dari obyektif dan terbuka untuk
manipulasi.

C. Akuntansi Biaya Untuk Saat Ini (CURRENT COST)


1. Objective of Current Cost Accounting (Tujuan Akuntansi Biaya Saat Ini) :
Akuntansi biaya saat ini adalah sebuah sistem akuntansi di mana aset dinilai berdasarkan
harga pasar saat pembelian dan laba ditentukan oleh alokasi berdasarkan biaya saat ini.
2. Concept of Business Profit and Financial Capital (Konsep Laba Usaha dan Ekuitas
Keuangan) : Edwards dan Bellmenawarkan konsep laba yang disebut "laba usaha" yang
terdiri dari (1) laba operasi saat ini dan (2) penghematan biaya realisasi. Keduanya
mencakup perubahan biaya yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi.
3. Holding Gain and Losses (Penahanan Keuntungan dan Kerugian) : Sebuah asumsi
yang mendasari laba usaha adalah bahwa pencampuran penahanan keuntungan/kerugian
dan keuntungan/kerugian dalam operasi terlihat membingungkan evaluasi terhadap
keputusan manajemen dan menghambat alokasi sumber daya dalam perekonomian.
D. Financial Capital VS Physical Capital (Ekuitas Keuangan VS Ekuitas Fisik) : Dalam
akuntansi berbasis current cost, ada dua pandangan mendasar dan dikatakan bersaing tentang
apa yang merupakan ekuitas awal dan ekuitas akhir - konsep keuangan dan konsep fisik
1. Pihak Pendukung Ekuitas Fisik : Asumsinya adalah bahwa perubahan dalam biaya saat
ini berkorelasi positif dengan perubahan nilai realisasi bersih dari aset.Namun, untuk aset
tidak lancar, arus kas individual tidak dapat diidentifikasi.
2. Argumen Pendukung dan Penentang Current Cost : Para pendukung dari akuntansi
untuk biaya historis berpendapat bahwa akuntansi biaya saat ini (current cost) melanggar
prinsip konservatisme bahwa laba hanya harus diakui pada saat aset non-moneter tersebut
dilepas.
3. Kritik yang Lebih Spesifik : Para pendukung teori akuntansi untuk biaya historis
menolak akuntansi current cost, terutama karena melanggar prinsip realisasi tradisional.
Masalah yang terkait adalah masalah subjektivitas dalam menentukan jumlah kenaikan
biaya.Jika tidak ada pasar barang bekas terpercaya, maka dasar untuk menentukan
current cost untuk aset tetap yang digunakan oleh perusahaan harus menjadi aset baru
yang diharapkan untuk menggantikan yang lama.
E. Exit Price Accounting (Akuntansi untuk Exit Price)
1. Income and Capital (Ekuitas dan Laba)
Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar
untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan. Hal ini memiliki dua
penyimpangan utama dari akuntansi biaya historis konvensional:
a. Nilai dari aset non-moneter disesuaikan dalam mengukur perubahan harga jual pasar
yang spesifik untuk aset tersebut dan termasuk dalam laba sebagai keuntungan yang

belum direalisasi.
b. Secara umum, perubahan kemampuan daya beli dari uang dipertimbangkan dalam
mengukur ekuitas keuangan dan hasil dari operasi.
2. Objective of Accounting (Tujuan Akuntansi)
Ketika sebuah perusahaan membeli aset tidak lancar, hal ini mengubah kemampuannya
untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli dengan kas, maka penurunan terhadap saldo kas
menjadi merosot, akan bebas menempatkan kas untuk investasi lainnya. Jika aset tersebut
dibeli secara kredit, hal ini menurunkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit
lebih lanjut.Tetapi konsep perilaku adaptif melihat bahwa perusahaan selalu bersikap siap
untuk membuang aset jika tindakan ini adalah kepentingan yang terbaik.
3. Arguments for Exit Price Accounting (Argumen Pendukung untuk Akuntansi untuk
Exit Price)
Akuntansi exit price merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar
untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan.Akuntansi untuk exit
price berguna dalam hal, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.

Memberikan informasi yang berguna


Informasi yang relevan dan dapat dipercaya
Bersifat aditif
Alokasi
Berdasarkan kenyataan
Objektif
Pengukuran risiko
Arguments Against Exit Price Accounting (Argumen Penentang Akuntansi untuk
Exit Price)

Argumen yang bertentangan dengan exit price yang harus mengukur peristiwa masa lalu,
yang benar-benar terjadi, daripada yang mungkin terjadi jika perusahaan melakukan sesuatu
yang lain dari apa yang direncanakan.
F. Nilai Pakai (Value In Use) Vs Nilai Tukar (Value In Exchange)
Staubusmenunjukkan bahwa sejumlah faktor yang umum untuk setiap viewpoint :
a. Pengamatan harga pasar lebih relevan untuk pengambilan keputusan.
b. Keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran, yaitu penilaian tidak bergantung
pada alokasi subjektif.
c. Aditif (pengukuran) dari fenomena ekonomi adalah dibuat dalam satuan yang sama,
disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga.

G. A Global Perspective and International Financial Reporting Standards (Perspektif


Global Dan International Financial Reporting Standards)
Current Cost Accounting ini telah direkomendasikan untuk digunakan, pada tahap
tertentu yaitu selama tahun 1970-an dan 1980-an di Amerika Serikat, Inggris dan Australia
dan kemudian ditinggalkan.

1. International Accounting Standards and Current Costs (Standar akuntansi


internasional dan current cost)
Gambaran umum di atas menunjukkan bahwa sejumlah negara di masa lalu
mengimplementasikan suatu bentuk telah melakukan upaya untuk current cost accounting
tapi sistem itu tidak diterapkan secara luas.Pada tahun 2004, AASB menyetujui untuk
mengadopsi yang standar akuntansi internasional untuk semua entitas yang
mempersiapkan pelaporan untuk pemakaian umum laporan keuangan setelah 1 januari
2005.Standar IASB membuat lebih banyak yang menggunakan fair value daripada
GAAP.
2. How is Historical Cost Applied? (Bagaimana historical cost diterapkan?)
Mendasari penerimaan objektivitas biaya historis adalah asumsi dari transaksi
ketentuan pasar yang wajar dan panjang yang terlibat dalam baik pembeli dan penjual
untuk kepentingan mereka sendiri. Sebagai contoh, menurut paraghraph 7 dari AAS 2,
berarti biaya persediaan agregat:
-

Biaya pembelian
Biaya konversi, dan
Biaya lain;

3. A Mixed Measurenment System and International Standards (Sistem Pengukuran


Campuran Dan Standar Internasional)
Meskipun dalam standar pelaporan keuangan internasional penilaian pasar
dilakukan dengan pendekatan nilai wajar, pendekatan ini dilakukan tidak beraturan
karena pada dasarnya lembaga pengatur akuntansi tidak memiliki konsep
penilaian,capital maintenance, atau pengukuran pendapatan. Staubusberpendapat bahwa
mereka tidak benar-benar menerapkan teori decision-usefulness.

Anda mungkin juga menyukai