Anda di halaman 1dari 4

Income Smoothing

Income Smoothing merupakan salah satu bagian dari earning management yang
dilakukan manajemen perusahaan dengan tujuan menunjukkan perkembangan income
yang naik secara bertahap (stabil dengan tren positif) dari tahun ke tahun. Bagi perusahaan,
laba yang stabil dan memiliki tren yang positif akan mengundang ketertarikan investor untuk
membeli saham perusahaan karena investor akan berpikiran bahwa kondisi tersebut akan
memungkinkan mereka untuk memperoleh dividen setiap tahunnya. Lain halnya jika
perusahaan mengalami fluktuasi laba yang cukup signifikan, selain kecilnya kemungkinan
untuk mendapatkan dividen secara berkelanjutan, kondisi ini juga akan menciptakan
pandangan bagi investor bahwa perusahaan memiliki resiko yang cukup tinggi dalam
aktivitas operasionalnya sehingga akan mengurangi ketertarikan dari investor. Oleh karena
itu, manajemen perusahaan terkadang melakukan income smoothing untuk menciptakan
perolehan laba yang stabil agar tren positif dari kinerja perusahaan dapat dijaga dalam
persaingan bisnis.
Income smoothing yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti evaluasi kinerja manajemen perusahaan. Apabila manajemen dapat
menghasilkan laba yang stabil dengan tren yang positif setiap tahunnya, tentunya kinerja
manajemen akan dinilai baik dan posisi manajemen tetap dipertahankan walaupun pada
kenyataannya perolehan laba setiap tahunnya belum tentu bisa stabil. Hal inilah yang
mendorong manajemen untuk melakukan income smoothing disaat perolehan laba tidak
menunjukkan kondisi yang stabil. Selain itu, pengurangan pajak yang harus dibayar juga
memicu pelaksanaan income smoothing. Laba yang tinggi akan meningkatkan nilai pajak
yang harus dibayar, oleh karenanya manajemen perusahaan melakukan income smoothing
dengan mengurangi laba melalui penundaan pengakuan pendapatan misalnya. Faktor
kestabilan nilai saham perusahaan di pasar bursa juga dapat mendorong dilakukannya income

smoothing karena nilai saham perusahaan dipengaruhi oleh laba yang didapatkan, apabila
laba yang didapatkan perusahaan mengalami fluktuasi, nilai saham akan terpengaruhi dan
mengalami fluktuasi. Kondisi ini tentu akan mengurangi minat investor untuk membeli
saham perusahaan.
Pada umumnya, income smoothing diterapkan dengan mengelola pendapatan dan biaya
dari aktivitas operasional perusahaan. Salah satu contoh pengelolaan pendapatan dengan cara
penjualan yang disertai dengan perjanjian pembelian kembali (repurchase agreement).
Repurchase Agreement adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh perusahaan untuk menjual
asetnya kepada pelanggan yang disertai dengan kewajiban atau hak untuk membeli kembali
aset tersebut pada tanggal setelah transaksi penjualan. Ketika manajemen perusahaan
menginginkan perolehan laba yang lebih tinggi daripada periode sebelumnya, manajemen
dapat melakukan repurchase agreement untuk menjual komoditinya sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan dan membelinya kembali pada periode selanjutnya. Sedangkan untuk
pengelolaan biaya dapat dillakukan dengan cara salah satu cara yaitu melakukan pembelian
dengan terms FOB shipping point, dimana biaya pengiriman barang ditanggung perusahaan
dan melakukan pemecahan faktur pembelian yang seharusnya bisa menjadi satu faktur
menjadi beberapa faktur pembelian dengan tanggal yang berbeda-beda sehingga
memungkinkan untuk mengakui biaya pada periode selanjutnya. Selain itu, pemecahan faktur
juga dapat menimbulkan peningkatan dalam biaya pengangkutan dan pengiriman barang
yang akan berdampak pada peningkatan biaya. Lebih ekstrim lagi, income smoothing dapat
dilakukan dengan cara-cara yang bisa dikatakan curang seperti pembuatan pesanan penjualan
dan pesanan pembelian fiktif yang tentunya akan menyalahi peraturan yang berlaku.
Pada dasarnya melakukan income smoothing merupakan hal yang legal sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah ditetapkan meskipun ada
pandangan bahwa pelaksanaan income smoothing merupakan sebuah bentuk manipulasi yang

dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak etis. Income smoothing akan menjadi ilegal jika
dilakukan dengan cara-cara yang curang seperti pembuatan pesanan penjualan dan pesanan
pembelian yang fiktif karena apa yang disajikan dalam laporan keuangan khususnya laporan
laba rugi tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Laporan keuangan akan menjadi tidak
relevan karena akan mengandung salah saji yang material dengan adanya pembelian maupun
penjualan yang fiktif. Selain itu, laporan keuangan juga tidak memenuhi unsur faithful
representation karena laporan keuangan menjadi tidak netral dan tidak bebas dari kesalahan.
Ketidaknetralan dapat kita lihat dalam kondisi bahwa laporan keuangan yang dibuat hanya
akan menguntungkan posisi manajemen, adanya akan income smoothing akan membuat
kinerja manajemen tampak lebih baik namun apa yang disajikan dalam laporan keuangan
merupakan suatu bentuk kegiatan yang fiktif. Sedangkan unsur tidak bebas dari kesalahan
dapat kita lihat dari kesengajaan manajemen melaporkan penjualan dan pembelian yang fiktif
dalam laporan keuangan. Tentunya hal ini akan dapat menyesatkan dan merugikan para
pengguna laporan keuangan.
Sejatinya, praktik income smoothing merupakan hal yang bisa dikatakan sah-sah saja
asal tidak bertentangan dengan prinsip akuntansi yang ada. Dasar pemikiran yang harus
digaris bawahi adalah income smoothing dilakukan untuk membuat pemilik perusahaan yakin
bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan keinginan pemilik. Meskipun demikian,
penerapan income smoothing perlu disertai dengan proses audit dari pihak-pihak eksternal
yang independen agar tidak ada kepentingan yang dirugikan khususnya kepentingan pemilik
dan para investor. Selain itu adanya audit dari pihak yang independen akan meyakinkan
pengguna laporan keuangan bahwa laporan tersebut dapat dipercaya dan dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan walupun praktik income smoothing telah diterapkan.

Referensi
Kieso, Donald, et al. Intermediate Accounting : IFRS Edition (2nd Edition). Wiley, 2015.
Hejazi, Rezvan; Ansari, Zinat; Sarikhani ,Mehdi; Ebrahimi, Fahime. The Impact of Earnings
Quality and Income Smoothing on the Performance of Companies Listed in Tehran Stock
Exchange.
Tucker, Jennifer W; Zarowin, Paul. Does Income Smoothing Improve
Earnings Informativeness?
http://www.imppaq.com/blog/entry/apa-itu-income-smoothing
http://karyatulisilmiah.com/perataan-laba-income-smoothing/

Anda mungkin juga menyukai