Anda di halaman 1dari 4

Rekom

Analisis kel
embagaan difokuskan pada pelaku yang
tercakup dalam
Program
M
KRPL, aturan main, dan pola interaksi dalam program M
KRPL.
Pelaku yang dimaksud adalah semua pelaku yang mendukung Program M
KRPL, mencakup individu, kelompok, maupun lembaga. Bahasan lebih
di
fokuskan pada posisi dan peran tiap pelaku dalam mendukung Program
M
KRPL. Pembahasan tentang aturan main mencakup bagaimana aturan
main yang ada dikonstruksi oleh pelaku, dan apakah aturan amin yang
diterapkan mampu mewadahi kepentingan dan kebutuhan pela
ku secara
iv
proporsional. Juga dibahas tentang penerapan
reward
dan
punishment
yang disepakati, serta kepercayaan (
trust
) yang tumbuh di antara para
pelaku.
16.
Pengkajian pola kemitraan yang eksis dan
yang mungkin dikembangkan
di
lokasi kajian antara kelompo
k mitra baik secara langsung dengan
perusahaan mitra maupun melalui mitra kerja perlu dilakukan secara
seksama guna menemukan praktek pola kemitraan yang dapat dijadikan
basis pilot project pengembangan kemitraan
di kawasan M
KRPL
antara
petani peserta pro
gram M
-

KRPL dengan p
erusahaan
mitra.
Pola kemitraan
yang dimaksud adalah keterkaitan kemitraan usaha antara perusahaan
mitra, kelompok mitra, mitra kerja, dan pemerintah, serta kelembagaan
pendukung yang ada pada
lokasi kawasan M
Model krpl

KRPL/KRPL secar
a
umum memiliki prospek
yang baik jika dikelola dan disempurnakan dengan baik dan benar. Paling
ix
tidak t
erdapat dua model pengembangan MKRPL ke depan yaitu : (1) Pola
yang secara integratif melibatkan beberapa kelembagaan, seperti
Kelembagaan Gapoktan berper
an dalam memasok sarana produksi (bibit,
pupuk, dan obat
obatan) dan pemasaran hasil ecara bersama dan
Kelembagaan PKK dan kelompok dasa wisma yang mengelola MKRPL,
serta kelembagaan pemerintah baik pusat, daerah, maupun desa yang
berfungsi dalam mediasi
dan fasilitatif; dan (2) Pola kelembagaan secara
terpadu yang dari hulu hingga hilir di kelola kelembagaan PKK bersama
kelompok
kelompok dasa wisma.
40.

Kendala

Kendala dan perma


s
alahan pokok dalam i
mplementasi dan
r
eplikasi
Program M

KRPL meliputi :
(1)
Serangan ham
a dan penyakit terutama jika
ditujukan untuk menghasilkan sayuran organik; (2)
Kelembagaan
pengelolaan KBD masih lemah, terutama dukungan modal operasional
;
(3)
Kekurangan tenaga kerja untuk perawatan tanaman di pekarangan
pada musim kerja di sawah/ tegala
n/ kebun, atau pekerjaan utama lain
;
(4) Kapasitas SDM petani dan kelompok tani/kelompok wanita tani; (5)
Adanya ancaman kejenuhan warga untuk memaksimalkan pemanfaatan
lahan pekarangan untuk sumber bahan pangan
; (6) T
ingkat mortalitas
tinggi
dalam betern
ak unggas (itik, ayam kampung, ayam arab); dan
Serangan hama tikus terhadap tanaman bibit/persemaian di KBD
.
41.
Keberlanjutan Program KRPL ditentukan beberapa faktor yaitu : (a)
Bagaimana menetapkan prioritas area lokasi (tidak harus ada disemua
tempat); (b
) Bagaimana menentukan kelompok sasaran; (c) Bagaimana
menentukan komoditas unggulan yang bersifat lokalita; (d) Bagaimana
membangun KBI, KBD, KBRT dan kelembagaan pengelola yang baik; (e)
Bagaimana membangun sistem koordinasi yang efektif antar stakeholde
rs
yang ada di masing
masing wilayah pengembangan.
42.
Upaya p
emerintah
di
tingkat pusat melakukan rencana mengintegrasikan
KRPL/KRPL Plus
Plus dengan program
P2KP

adalah langkah tepat


agar
dapat saling memperkuat dan menghasilkan sinergi antar program
di
suat
u kawasan
.
Diharapkan di tingkat daerah dan lapangan
pengintegrasian program dapat berjalan dengan baik.
IMPLIKASI KEBIJAKAN

Anda mungkin juga menyukai