persalinan pervaginam;
Potensi menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi,ekskresi dan barang-barang tampak kotor
oleh cairan tubuh
pembersihan instrumen;
penanganan limbah;
Tidak ada potensi terpapar darah atau cairan tubuh, atau lingkungan yang terkontaminasi
mengangkut pasien;
menggunakan telepon,
antiseptik juga berisi emolien seperti gliserin, glisol propel in, atau sorbitol yang melindungi dan
melembutkan kulit.
Teknik untuk menggosok tangan dengan antiseptik dijelaskan di bawah ini.
Langkah 1 : Tuangkan handrub berbasisalkohol untukdapat mencakup seluruh permuka
an tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh).
Langkah 2 : Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan, khususnya
diantara jari-jari jemari dan di bawah kuku hingga kering
Agar efektif, gunakan secukupnya larutan handrub sesuai petunjuk pabrik (sekitar satu sendok
teh, 3-SccJ.
Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organik, sehingga jika tangan sangat
kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus mencuci tangan dengan sabun dan
airterlebih dahulu. Selain itu, untuk mengurangipenumpukan emolien pada tangan setelah
pemakaian handrub antiseptik berulang, tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun dan air
setiap kali setelah 5-10 aplikasi handrub. Terakhir, handrub yang hanya berisi alkohol sebagai
bahan aktifnya, memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan handrub yang berisi
campuran alkohol dan antiseptik seperti khlorheksidin.
Teknik Membersihkan Tangan dengan Sabun dan Air harus dilakukan seperti di bawah ini:
1. : Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih..
2. : Tuangkan 3 5 cc sabun cair utk menyabuni seluruh permukaan tangan.
2000). Kuku panjang, baik yang alami maupun buatan, lebih mudah melubangi sarung tangan
(Olsen et al. 1993). Oleh karena itu, kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm
melebihi ujung jari.
Kuku Buatan
Kuku buatan (pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang akrilik) yang dipakai oleh petugas
kesehatan dapat berperan dalam infeksi nosokomial (Hedderwick et al. 2000). Selain itu, telah
terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan sebagai reservoar untuk bakteri Gram negatif,
pemakaiannya oleh petugas kesehatan harus dilarang.
Cat Kuku
Penggunaan cat kuku saat bertugas tidak diperkenankan.
Perhiasan
Penggunaan perhiasan saat bertugas tidak diperkenankan.
2. Alat Pelindung Diri (APD) : Sarung tangan
Masker, Kaca mata pelindung, Pelindung wajah, Gaun
Pakai bila mungkin terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan
terkontaminasi, mukus membran dan kulit yang tidak utuh, kulit utuh yang potensial
terkontaminasi (kategori I B)
Pakai sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan
(kategori I B)
Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien langsung (kategori I B)
Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk membersihkan lingkungan (kategori I
B)
Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh benda dan permukaan yang
tidak terkontaminasi ,atau sebelum beralih ke pasien lain (kategori I B)
Pakai bila mungkin terkontaminasi darah, cairan
tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan terkontaminasi, mukus membran dan kulit yang tidak utuh,
kulit utuh yang potensial terkontaminasi (kategori I B)
Pakai sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan
(kategori I B)
Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien langsung (kategori I B)
Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk membersihkan lingkungan (kategori I
B)
Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh benda dan permukaan yang
tidak terkontaminasi, sebelum beralih ke pasien lain (kategori I B)
Jangan memakai sarung tangan 1 pasang untuk
pasien yang berbeda (kategori I B)
Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area bersih
(kategori I B)
Cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan
Pakailah untuk melindungi konjungtiva, mukus membran mata, hidung, mulut selama
melaksanakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang berisiko terjadi cipratan/semprotan
dari darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi (kategori I B)
Pilih sesuai tindakan yang akan dikerjakan
Masker bedah dapat dipakai secara umum untuk petugas RS untuk mencegah transmisi melalui
partikel besar dari droplet saat kontak erat ( Pakailah selama tindakan yang menimbulkan
aerosol walaupun pada pasien tidak diduga infeksi (kategori I B)
Kenakan gaun ( bersih, tidak steril ) untuk
melindungi kulit, mencegah baju menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama prosedur/merawat
pasien yang memungkinkan terjadinya percikan/ semprotan cairan tubuh pasien yang
memungkinkan terjadinya percikan/semprotan cairan tubuh pasien (kategori I B)
Pilihlah yang sesuai antara bahan gaun dan
tindakan yang akan dikerjakan dan perkiraan jumlah cairan yang mungkin akan dihadapi. Bila
gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron tahan cairan mengantisipasi semprotan/cipratan cairan
infeksius(10).
Lepaskan gaun segera dan cucilah tangan untuk mencegah transmisi mikroba ke pasien lain
ataupun
ke lingkungan (kategori I B)
Kenakan saat merawat pasien infeksi yang secara epidemiologik penting, lepaskan saat akan
keluar ruang pasien (kategori I B)
Jangan memakai gaun pakai ulang walaupun untuk
pasien yang sama (kategori II)
Bukan indikasi pemakaian rutin masuk ke ruang risiko tinggi seperti ICU, NICU (kategori I B)