Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA LINGKUNGAN

MODUL 7
SULFAT (METODE SPEKTROFOTOMETER)
KELOMPOK IIAkbar Prastika N. 1106054675
Mitria Widianingtias 1106005130Wina Asterina 1106015314Waktu Praktikum : 13
November 2012Asisten Praktikum : Fieneshia SevitaTanggal Disetujui :Nilai :Paraf :
LABORATORIUM TEKNIK PENYEHATAN DANLINGKUNGANDEPARTEMEN
TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2012

1.
Tujuan
Menentukan kadar sulfat (SO
4
) dalam air dan air limbah secaraturbidimetri pada kisaran 1mg/L sampai dengan 40 mg/L
pada panjanggelombang 420 nm
2.
Dasar Teori2.1.
Pengertian
Sulfat adalah suatu ion dari sulfur yang telah berikatan denganoksigen. Satu atom S berikatan
dengan 2 atom O, dalam ikatan tersebutmasih kekurangan 2 elektron lagi sehingga
dilambangkan SO4-2. Sulfatdidalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau
dari aktivitasmanusia, misalnya dari limbah industri dan limbah laboratorium. Secarailmiah
sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S,misalnya gips
(CaSO4.2H2O) dan kalsium sufat anhidrat ( CaaSO4).Selain itu dapat juga berasal dari
oksidasi senyawa organik yangmengandung sulfat adalah antara lain industri kertas,tekstil
dan industrilogam.
2.2.
Metode pengukuran
Dalam menentukan konsentrasi sulfat, terdapat lima metode yangsaat ini dianggap sebagai
standar. Ion chromatography dan kapilaritas ionelektroforesis adalah prosedur terbaik dalam
pengukuran sulfat, karenadapat mengukur hingga 0,1 mg/L. Tiga prosedur lainnya
bergantung padapembentukan barium sulfat dari penambahan kelebihan barium kloridadari
sampel.Perbedaan utama dari tiga prosedur adalah metode penentuankonsentrasi barium

sulfat yang terbentuk. Pada metode gravimetrik endapan yang terbentuk akan ditimbang.
Pada metode turbidimetripengukuran didasarkan pada interferensi yang disebabkan endapan pada jalur
cahaya. Pada metode methylthymol biru kelebihan barium kloridaditentukan secara
kolorimetri.
2.3.
Penyebab sulfat dalam air
Sulfat (SO
4
) terdapat secara alami di air tanah. Ketika air bergerak melalui formasi tbatuan dan tanah
yang mengandung mineral sulfat,sebagian dari sulfat tersebut akan terlarut dan masuk ke
dalam air tanah.Mineral yang mengandung sulfat termasuk magnesium sulfat, natriumsulfat,
dan kalsium sulfat. Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawasulfida oleh bakteri. Sulfida
tersebut adalah antara lain sulfida metalik dansenyawa organosulfur.
2.4.
Baku mutu
Parameter untuk kandungan sulfat dalam air yang ditetapkanpemerintah antara lain :a)
Dep. Kes. R.I. untuk SO
4
, konsentrasi standar maksimum yangmasih diperbolehkan dalam air adalah sebesar 200-400
mg/L.b)
P.P No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air,
konsentrasi sulfat yangdiperbolehkan adalah 400 mg/L.c)
Permenkes No. 907 Tahun 2002 tentang Syarat-Syarat danPengawasan Kualitas Air Minum,
konsentrasi sulfat yangdiperbolehkan adalah 250 mg/L.d)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor492/MenKes/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum
2.5.
Dampak keberadaan sulfat
Ion sulfat dapat tereduksi menjadi ion sulfida dalam kondisianaerob, yang dapat bereaksi
dengan ion hidrogen membentuk hidrogensulfida yang menyebabkan bau pada saluran
pembuangan limbah.Saat limbah domestik tertahan cukup lama dan temperatur udaracukup
tinggi, sulfat dapat menjadi masalah yang cukup serius karena

https://www.scribd.com/doc/114118775/Laporan-Praktikum-Sulfat

Anda mungkin juga menyukai