Anda di halaman 1dari 4

PENGOPTIMALAN PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER DAN ANALISIS SENSITIVITAS


(Studi Kasus Pada UD Barokah Abadi Beton, Ngawi)
Agus Alamsyah, Agus Widodo
Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Email:Alamzyah.Ajuz@,gmail.com
Abstrak. Perencanaan produksi sangat penting dalam menentukan keuntungan yang maksimal pada perusahaan. Terdapat 3
produk berbeda yang diproduksi oleh UD Barokah Abadi Beton, Ngawi. Perusahaan menggunakan metode perkiraan untuk
memaksimalkan laba yang dihasilkan. Penggunaan program linier dan analisis sensitivitas dapat mengubah pola produksi
dalam menghasilkan produksi lisplang, tiang bundar, dan tiang kotak. Metode Simpleks digunakan untuk mengoptimalkan
perencanaan produksi sebelum menggunakan analisis sensitivitas. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang signifikan
oleh perencanaan produksi yang diusulkan. Para manajemen dan pengambil keputusan dapat memaksimalkan laba perusahaan
dalam kuantitas produksi, dan untuk menyiapkan tujuan masa depan prospek perusahaan.

Kata kunci: Perencanaan Produksi, Program Linier, Metode simpleks dan Analisis Sensitivitas.
1. PENDAHULUAN
Perencanaan produksi sangat penting dalam menentukan keuntungan yang maksimal pada
perusahaan. Perencanaan produksi berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Keputusan-keputusan di dalam perusahaan yang mengandung resiko besar, tentunya perlu didukung
oleh perhitungan-perhitungan yang matang agar resiko kerugian dapat dihindari. Tentu saja pada
keadaan tersebut pertimbangan-pertimbangan naluriah saja tidak cukup, sehingga diperlukan peralatanperalatan, teknik-teknik atau metode-metode kuantitatif yang lebih lengkap untuk membantu
memecahkannya.
Permasalahan-permasalahan di perusahaan tersebut dapat dimodelkan menjadi model program
linier. Setelah ditemukan penyelesaian yang optimal dari suatu masalah program linier, perlu untuk
menelaah lebih jauh kemungkinan-kemungkinan yang terjadi akibat dari perubahan koefisien- koefisien
di dalam model, pada saat tabel optimal telah diselesaikan. Cara yang biasa digunakan untuk
menghindari hal tersebut adalah dengan memanfaatkan analisis sensitivitas.
Analisis sensitivitas pada dasarnya menggunakan kaidah-kaidah primal-dual metode simpleks
semaksimal mungkin. Karena analisa dilakukan setelah dicapainya pencapaian optimal, maka analisa ini
sering juga disebut Post-Optimality Analysis. Jadi, tujuan analisis sensitivitas ini adalah mengurangi dan
menghindari penghitungan ulang, jika terjadi perubahan koefisien model program linier pada saat
penyelesaian optimal telah di capai.
2. METODOLOGI
Masalah pemrograman linier dengan "n" variabel keputusan dan "m" kendala dapat dimodelkan
secara matematis sebagai (Yamit, 2003),
Z = c1X1 + c2X2 + c3X3 + ... + cnXn
dan
x1 + x2 + x3 + ... + xn x1 + x2 + x3
+ ... + xn
x1 +
x2 +
x3 + ... +
xn
Program linier yang diperoleh dapat di optimalkan dengan menggunakan metode simpleks.
Analisis sensitivitas dari model memberikan informasi penting tentang proses manufaktur (Khan dkk.,
2011). Program linier umumnya dapat sedikit di modifikasi untuk memudahkan analisis sensitivitas
dalam persentase pencampuran. Namun Program linier umumnya tidak memungkinkan langsung
digunakan analisis sensitivitas untuk memodifikasi persentase pencampuran. Program linier yang telah

12
9

di optimumkan menggunakan bantuan metode simpleks dapat sedikit dimodifikasi untuk dilakukan
analisis sensitivitas secara langsung (Kinc, 2008).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Laporan biaya produksi selama bulan April UD Barokah Abadi Beton tersusun dalam
perhitungan berikut ini.
Data yang diperoleh
6.453.000
Total Biaya Bahan Baku (S1)
8.379.0
Total Biaya Tenaga Kerja (S2)
6.027.5
Total BPTL
(S3)
00
Total Biaya Produksi(S1)+(S2)+(S3)
20.859.500
Perhitungan
biaya
produksi
lisplang (X]_) selama bulan April UD Barokah Abadi Beton tersusun dalam perhitungan berikut ini.
Biaya Produksi Lisplang ( )
Total Biaya Bahan Baku
2.375.000
Total Biaya Tenaga Kerja
3.750.000
Total BPTL
1.170.000
Total Biaya Produksi Lisplang Total
7.295.0
60 unit
Unit Produksi yang dihasilkan Biaya
121.583
Produksi per unit
Perhitungan biaya produksi tiang bundar (x2) selama bulan
April UD Barokah Abadi Beton tersusun dalam perhitungan berikut ini.
1.609.000
Total Biaya Bahan Baku
1.729.000
Total Biaya Tenaga Kerja
Total Biaya Produksi Tiang Bundar ( )
BPTL
1.377.500 4.715.500 1.330 unit 3.545
Total Biaya Produksi Tiang Bundar
Perhitungan biaya produksi tiang kotak (x 3 ) selama
Total Unit Produksi yang dihasilkan
bulan April UD Barokah Abadi Beton tersusun dalam
Biaya Produksi per unit
perhitungan berikut ini.
Biaya Produksi Tiang Kotak ( )
2.469.000
Total Biaya Bahan Baku
2.900.000
Total Biaya Tenaga Keija
3.480.000
Total BPTL
8.849.0
1.160 unit
Total Biaya Produksi Tiang Kotak
7.628
Total Unit Produksi yang dihasilkan
Untuk membantu mengetahui laba tiap-tiap produk,
Biaya Produksi per unit
dapat menggunakan bantuan Tabel 1 Tabel nilai jual relatif
dibawah ini.
Tabel 1. Tabel nilai jual relatif
Jenis
Produk
Lisplang
Tiang
Tiang Kotak
Total

Uni
t
(b)
60
1.3
1.1

Harga Jual
Per Unit
Rp (d)
190.000
8.000
20.000

Nilai Jual
(Rp)
(e)=(b)x(d)
11.400.000
10.640.000
23.200.000
45.240.000

Nilai Jual
Relatif
(f)=(e):
(e) 25,20%
23,52%
51,28%
100,00%

Berikut ini disajikan tabel perhitungan nilai jual relatif.


Fungsi Tujuan
Z = (Harga jual per unit x t - Biaya Produksi per unit x^ x t + (Harga jual per unit x2 - Biaya Produksi per
unit x2) x2 + (Harga jual per unit x3 - Biaya Produksi per unit x3) x3 Z = (190.000-121.583) x x + (8.0003.545) x2+ (20.000-7.628) x3 Z = 68.417 x x + 4.455 x2 + 12.372 x3

13
0

Fungsi kendala
Untuk mencari fungsi kendala yang pertama dilakukuan penyusunan data sebagai berikut :
Total biaya bahan baku lisplang Total biaya bahan baku t. bundar
S 1 = --------------------------------------- + ----------------------------------------- +
Total lisplang yang dihasilkan
Total t. bundar yang dihasilkan
Total biaya bahan baku t. kotak
Total t. kotak yang dihasilkan
2.375.000

1.609.000

2.469.000

X1
X2
60
^
1.330
*
1.160
+
+
51 = 39.583X + 1.210X + 2.128
Karena total biaya bahan baku Rp. 6.453.000, ini artinya biaya bahan baku tidak dapat lebih dari
Rp. 6 .453.000, maka fungsi kendala berubah menjadi:
39.583X + 1.210X + 2.128X 6.453.000
Untuk fungsi kendala yang berikutnya dapat disusun seperti penyusunan yang pertama, sehingga
diperoleh
52 = 62.500X.J_ + 1.300X + 2.500
Karena total tenaga kerja Rp. 8.379.000, ini artinya biaya tenaga kerja tidak dapat lebih dari Rp.
8.379.000, maka fungsi kendala berubah menjadi:
62.500X + 1.300X + 2.500X3 8.379.000
1

S3 = 19.500X.J_ + 1.036X + 3.000


Karena total produsi Tidak Langsung Rp. 6.027.500, ini artinya biaya produsi Tidak Langsung
tidak dapat lebih dari Rp. 6.027.500 maka fungsi kendala berubah menjadi:
19.500X + 1.036X + 3.000X 6.027.500
Berdasarkan penyusunan data yang dibentuk program linear, sehingga diperoleh fungsi tujuan
dan fungsi kendala sebagai berikut:
Fungsi tujuan
Z = 68.417X + 4.455X + 12.372X
Fungsi kendala
39.583X + 1.210X + 2.128X 6.453.000
62.500X + 1.300X + 2.500X 8.379.000
19.500X + 1.036X + 3.000X 6.027.500
Pengoptimalan metode simpleks menggunakan bantuan tabel simpleks, langkah pertama yaitu
memasukan fungsi tujuan dan fungsi kendala kedalam tabel simpleks. Sehingga diperoleh Tabel 2. Tabel
2. Tabel simpleks
2

Variabe
l
basis
SI
S2
S3
Zj-Cj

6841
7

445
5

123
72

3958
36250

X2
121
0130

X3
212
8250

0
19500
68417

0103
6445

0300
- 0
12372

XI

0
S
I
1
0
0
0

Indeks
(NK)

S2 S3
0
1
0
0

0
0
1
0

64530
00
837900
6027500
00

Setelah menggunakan kaidah tabel simpleks diperoleh tabel simpleks yang optimum. Hasil
perhitungan dapat di lihat pada Tabel 3.

13
1

Tabel 3. Tabel simpleks yang telah optimum


V
B
X2
X1
X3
ZjCj

X
X1 2

X2
X1
X3
ZjCj

1
0
0
0

S1

X
X1 2
0
1
0
0

0
0,004
0 -4,1x1 0
5
1 -0,0012
0
1,27

S2

X3
1
0
0
0

0
0
1
0

S1
0,004
-4,1x
-0,0012
1,27

-0,0024
4,4x
0,0005
-0,974

S3

1331,44
59,99
1159,42
24380465,
64
Penggunaan analisis sensitivitas yang digunakan oleh (Khan dkk., 2011) dengan cara sedikit
memodifikasi tabel simpleks.
Menurunkan x1 = 0,99 I
Hasil analisis sensitivitas dapat di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tabel hasil analisis sensitivitas
V
B

0
1
0
0

X3

Indeks
(NK)

S2
-0,0024
4,4x
0,0005
-0,974

-0,0011
-8,1x 1
0-6
0,00075
4,03

S3
-0,0011
-8,1x 1
0 -6
0,00075
4,03

Indeks
(NK)
1479,76
57,26
1125,9
24439438,
78

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh dari model matematika.untuk
mengoptimalkan perencanaan produksi dengan menggunakan program linier dan analisis sensitivitas.
Cara perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Keuntungan yang diperoleh dari pengoptimal perencanaan produksi dengan menggunakan
program linier dan analisis sensitivitas sebesar Rp 24.407.214,00. Keuntungan UD Barokah
Abadi Beton, Ngawi selama ini sebesar Rp23.275.500,00. Jadi dengan memanfaatkan program
linier dan analisis sensitivitas keuntungan perusahaan dapat meningkat sebesar
Rp.1.131.714,00.
2. Jumlah barang yang harus diproduksi untuk lisplang 57 unit, tiang bundar 1479 unit dan tiang
kotak 1125 unit. Sehingga keuntungan maksimal yang dapat diperoleh sebesar Rp
24.407.214,00.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada bapak A. Widodo, selaku dosen pembimbing
atas segala bimbingan serta nasehat kepada penulis. Serta kepada I. Nurhadi P, dan S. Abusini, selaku
dosen penguji atas koreksi serta motivasinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Khan, I. A., Bajuri, N. H., dan Jadoon, I. A., (2011), Optimal Production Planning for Ici
Pakistan Using Linear Programming and Sensitivity Analysis. International Journal of Business
and Social Science, 23, hal. 206-212.
Kinc, U. A., (2008), A note on the linear programming sensitivity analysis in blending problems.
Applied Sciences, 2, hal. 241-248.
Yamit, Z., (2012), Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis ( Operation Research ) ,BPFE,
Yogyakarta.

13
2

Anda mungkin juga menyukai