Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI


KOTA MOJOKKERTO TAHUN 2016

A.

LATAR BELAKANG
Pembangunan adalah suatu proses multidimensial yang mencakup berbagai

perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi


nasional. Pembangunan juga berkaitan erat dengan percepatan pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan
(Todaro, 2006). Pembangunan tidak hanya dilihat dari indikator pertumbuhan
ekonomi, tetapi juga dilihat dari perubahan aspek-aspek pendukung pembangunan
lainnya seperti ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran terbuka. Sejalan
dengan desentralisasi, beberapa urusan dalam pembangunan difokuskan di daerah.
Dalam pembangunan ekonomi daerah, Pemerintah Daerah dan masyarakat
mengelola sumberdaya dengan menjalin pola-pola kemitraan antara Pemerintah
Daerah dan pihak swasta guna penciptaan lapangan kerja, serta merangsang
pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan ekonomi daerah, ditentukan
oleh strategi kebijakan-kebijakan

pembangunan dalam

setiap sektor yang

berlandaskan pada upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari
laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan jumlah produksi
neto barang/jasa yang terdiri dari 17 sektor. Struktur ekonomi wilayah tercermin dari
besarnya kontribusi PDRB masing-masing sektor ekonomi terhadap PDRB. Dengan
mengetahui struktur ekonomi wilayah, maka upaya pembangunan ekonomi dapat
diarahkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayah. Struktur
ekonomi juga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan upaya perbaikan struktur,
maupun penciptaan struktur ekonomi wilayah yang ideal dalam jangka waktu
panjang.
Jawa Timur sebagai peringkat kedua sebagai provinsi dengan kontribusi
PDRB terbesar terhadap PDB Nasional setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur dalam lima tahun terakhir selalu diatas pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini memperlihatkan peran Provinsi Jawa Timur sebagai perekonomian daerah
begitu penting bagi pembangunan nasional. Berdasarkan Revisi RTRWP Jawa
Timur yang berlaku tahun 2006-2020, perwilayahan Jawa Timur dibagi ke dalam
sembilan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Satuan Wilayah Pengembangan
(SWP) adalah tinjauan wilayah yang berlaku untuk setiap satu satuan mekanisme

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

pengembangan. Satu SWP dapat mencakup bagian dari satu daerah, atau
mencakupi bagian-bagian dari beberapa daerah, ataupun keseluruhan bagian dari
sejumlah daerah (Adisasmita, 2009). Salah satu SWP yang memiliki wilayah yang
cukup luas adalah SWP Mega Urban Surabaya yang terdiri dari Kota Surabaya,
Kota Pasuruan, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kab. Mojokerto, Kab.
Gresik, Kab, Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Tuban, Kab. Bojonegoro, dan Kab.
Bangkalan. Pembangunan SWP ditopang oleh pembangunan setiap kota/kabupaten
yang menjadi bagian dari wilayah tersebut
Salah satu kota yang berkontribusi dalam SWP Mega Urban, yaitu Kota
Mojokerto. Wilayah Kota Mojokerto terletak ditengah-tengah wilayah Kabupaten
Mojokerto. Kota Mojokerto terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Prajurit Kulon dan
Magersari. Kota Mojokerto menjadi daerah dengan luas wilayah terkecil di Jawa
Timur, yaitu 16,46 km2 atau 0,03 persen dari seluruh luas Jawa Timur. Sebaliknya
kepadatan Kota Mojokerto menempati peringkat ketiga terpadat setelah Kota
Surabaya dan Kota Malang. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tahun 2014
sebesar 5,76 persen. Hal ini menurun dibandingkan tahun 2012 dan 2013 sebesar
6,09 persen dan 6,19 persen. Tiga sektor utama yang berkontribusi pada PDRB
adalah Perdagangan; Informasi dan Komunikasi; kemudian diikuti oleh Jasa
Kontruksi. PDRB Kota Mojokerto dalam beberapa tahun terkahir masih menempati
peringkat dua terbawah dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur. Kepadatan
penduduk yang cukup tinggi mengindikasikan Kota Mojokerto menjadi kota tujuan
utama arus urbanisasi. Dengan demikian, sumber daya manusia yang begitu besar
harus dapat dimanfaatkan dalam pembangunan daerah terutama dalam sektorsektor potensial yang dapat dikembangkan. Sektor yang memiliki keunggulan
memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan dan diharapkan dapat
mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang sebagai multiplayer effect (Tarigan,
2005).
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang diatas, maka diperlukan
analisis terkait masalah potensi ekonomi Kota Mojokerto serta sektor potensial yang
mendukungnya. Selain itu, Pemerintah Daerah sebagai perencana wilayah dan
pemangku kebijakan diharapkan dapat menyusun strategi pengembangan sektorsektor ekonomi potensial tersebut. Sehingga, dengan terindentifikasinya sektor
ekonomi potensial, diharapkan permasalahan dan strategi kebijakan dapat
mendukung

pelaksanaan

pembangunan

dan

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat Kota Mojokerto.


B.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan rekomendasi kebijakan

terkait sektor potensial di Kota Mojokerto. Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengidentifikasi sektor ekonomi potensial dan sebarannya di Kota Mojokerto.
KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

2. Memahami permasalahan yang terjadi pada sektor ekonomi potensial di Kota


Mojokerto.
3. Merumuskan strategi dan action plann yang diperlukan oleh masing-masing
sektor potensial dalam menghadapi persaingan usaha.

C.

KELUARAN (OUT PUT)


Keluaran (Out put) dari pekerjaan penyusunan Data Potensi Ekonomi adalah

Dokumen Data Potensi Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2016.


D.

LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan penyusunan Data Potensi Ekonomi ini adalah wilayah Kota

Mojokerto.
E. SUMBER DANA DAN NILAI PEKERJAAN
Pekerjaan jasa konsultan penyusunan Data Potensi Ekonomi Kota Mojokerto
Tahun 2016 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota

Mojokerto

Tahun

Anggaran

2016

dengan

nilai

pekerjaan

sebesar

Rp. 105.000.000,- (Seratus Lima Juta Rupiah).

F.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Adapun ruang lingkup pekerjaan jasa konsultan dalam penyusunan Data

Potensi Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2016 adalah sebagai berikut:


1. Identifikasi kondisi eksisting dan sebaran sektor potensial di Kota Mojokerto.
2. Identifikasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah
Kota Mojokerto dalam penanganan sektor potensial.
3. Identifikasi permasalahan yang terjadi pada sektor ekonomi potensial di Kota
Mojokerto.
4. Merumuskan strategi dan kebijakan serta action plann pada sektor ekonomi
potensial di Kota Mojokerto.

G.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Pekerjaan Penyusunan Data Potensi Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2016

dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain:


1.

Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan antara lain persiapan
administrasi atau teknis, proses penetapan pelaksana pekerjaan, dan
beberapa persiapan lainnya oleh pemberi pekerjaan. Sedangkan bagi pihak
pelaksana pekerjaan, kegiatan persiapan yang dilakukan meliputi persiapan
administrasi atau teknis untuk melakukan kegiatan survei dan menentukan
metode yang digunakan, menentukan jadwal kajian, menentukan jenis dan

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

bentuk data atau informasi yang diperlukan sesuai materi kajian yang
dilakukan.
2.

Tahap Penyusunan Proposal


Dalam

tahapan

penyusunan

proposal

penelitian,

terdapat

beberapa

sistematika yang perlu diperhatikan. Sistematika tersebut meliputi:


a. Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat.
b. Bab II Tinjauan Pustaka, yang berisi landasan-landasan teori sebagai
pendukung kajian.
c. Bab III Metode Penelitian, yang berisi lokasi dan objek penelitian, jenis
penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data.
3.

Tahap Pengumpulan Data


Tahapan dalam proses pengumpulan data dilakukan melalui dua macam
cara, yaitu melalui metode survei primer dan survei sekunder. Metode survei
primer, dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)


Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer terstruktur melalui
daftar pertanyaan mengenai sektor dan komoditas potensial di Kota
Mojokerto. Adapun pihak yang akan menjadi responden adalah para expert,
yang meliputi Bappeko Mojokerto, Camat Magersari, Camat Prajurit Kulon,
dan SKPD terkait yang mengampu sektor potensial di Kota Mojokerto.
b. Wawancara Mendalam (InDepth Interview)
Wawancara dilakukan untuk medetailkan pertanyaan dari kuisioner yang
disebarkan. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi selengkap mungkin.
Wawancara juga dilakukan para expert, seperti halnya informan pada yang
mengisi kuisioner.
Sedangkan dalam metode survei sekunder, dilakukan dengan teknik
pengumpulan

data

melalui

dokumentasi,

yang

dimaksudkan

untuk

mengumpulkan data sekunder, yang berasal dari hasil kajian terdahulu yang
bersubstansi sejenis, dan beberapa sumber data lainnya.

4.

Tahap Kompilasi dan Pengolahan Data

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

Tahap pengolahan data dan analisis menyajikan informasi mengenai hasil


analisis sesuai dengan tujuan kegiatan kajian. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan analisis deskriptif, tipologi klasses dan AHP.
5.

Tahap Penyusunan Laporan Akhir


Tahap penyusunan laporan akhir, merupakan tahapan akhir yang merupakan
penyempurnaan dari draf laporan antara kajian tentang Potensi Ekonomi
Kota Mojokerto Tahun 2016.

H.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan Data Potensi Ekonomi

Kota Mojokerto Tahun 2016 memerlukan waktu 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan
puluh) hari, yang terhitung sejak penandatanganan dokumen kontrak hingga
penyerapan laporan akhir kepada pihak pemberi kerja. Jadwal pelaksanaan
kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Penyusunan Data Potensi Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2016

No

TAHAPAN KEGIATAN

MARET
II III IV

Kegiatan Persiapan

II

Persiapan Administrasi
Persiapan Teknis
Penyusunan Proposal
Pengumpulan, Kompilasi dan Tabulasi Data

APRIL
II III IV

MEI
II III

JUNI
IV
I

Survey Pengumpulan
Data (Primer dan
Sekunder)
Kompilasi dan Tabulasi
Data
III

Penyusunan Laporan
Laporan Pendahuluan
Draft Laporan Akhir
Laporan Akhir

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

I.

TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan penyusunan Data Potensi

Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2016, diperlukan beberapa tenaga ahli dan tenaga
pendukung yang menguasai dibidangnya masing-maisng. Adapun kualifikasi tenaga
ahli yang diperlukan, meliputi:
a.

Ketua

Pelaksana

(Team

Leader),

Ahli

Perencanaan

Pembangunan, pendidikan minimal S2 sebanyak 1 orang;


b.

Tenaga Ahli Ekonomi Makro, sebanyak 1 (satu) orang,


pendidikan minimal S2;

c.

Tenaga Ahli Ekonomi Regional,

sebanyak 1 (satu) orang,

pendidikan minimal S2;


d.

Tenaga Ahli Perencanaan Pembangunan, sebanyak 1 (satu)


orang, pendidikan minimal S2;

e.

Tenaga adminisitrasi sebanyak 2 (dua) orang, pendidikan


minimal S1.

J.

PELAPORAN DAN PRODUK YANG DIHASILKAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, pihak konsultan akan memberikan laporan hasil
kajian sebagai berikut :
a.
b.
c.

K.

Laporan Pendahuluan ;
Draft Laporan Akhir ;
Laporan Akhir.
ASISTENSI

Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan (penyedia jasa) wajib untuk selalu


berhubungan dengan pengguna jasa. Penyedia jasa juga diharapkan untuk
melakukan asistensi kepada Tim Teknis untuk membahas pekerjaan yang telah
diselesaikan sekaligus menyampaikan permasalahan yang terkait guna memperoleh
persetujuan dan mengajukan program kerja selanjutnya. Sifat asistensi itu lebih
mengarah ke diskusi secara langsung.
L.
a.

LAIN - LAIN
Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh pengguna jasa untuk mengadakan
diskusi atau memberikan penjelasan/ paparan mengenai tahap atau hasil
kerjanya.

b.

Semua proposal yang diajukan oleh konsultan harus

didiskusikan dengan

Pengguna Anggaran.
c.

Hal-hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini, akan dijelaskan dalan acara penjelasan pekerjaan.

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

M. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, untuk menjadi pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain meliputi :
a.

Setelah dilakukan pengarahan penjelasan mengenai pekerjaan ini, konsultan


perlu memeriksa semua bahan masukan yang diterima serta mencari bahan
masukan lain yang diperlukan.

b.

Berdasarkan bahan-bahan

tersebut,

konsultan segera menyusun program

kerja sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.


c.

Konsultan segera membuat proposal dan biaya sesuai kerangka acuan kerja,
setelah dilakukan penjelasan pekerjaan.

d.

Kerangka Acuan Kerja ini sebagai pedoman pelaksanaan tugas dari Pekerjaan
ini.

Mojokerto,

Pebruari 2016

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


KEGIATAN PENYUSUNAN DATA POTENSI
EKONOMI

.
.
NIP.

KAK PENYUSUNAN DATA POTENSI EKONOMI

Halaman

Anda mungkin juga menyukai