NIM : 7133141024
Kelas : A Reg 2013 Pendidikan Ekonomi
sesuai dengan bunyi Undaang-Undang No. 20 tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
dengan prinsip diservikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan
peserta didik. Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang
kurikulum di daerah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum
menjadi unit-unit pelajaran.
2. Karakteristik KTSP
Kurikulum terdiri atas 4 desain, yakni desain kurikulum disiplin ilmu atau yang
dikenal dengan kurikulum subjek akademis, kurikulum pengembangan individu
yang sering kita kenal dengan kurikulum humanistik, kurikulum berorientasi pada
pada kehidupan masyarakat atau yang kita kenal dengan rekontruksi sosial serta
kurikulum teknologis. Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum
diatas, maka KTSP memiliki unsur tersebut yang sekaligus merupakan
karakteristik KTSP itu sendiri, yakni :
kebutuhan,
dan
kepentingan
peserta
didik
dan
lingkungannya.
KTSP merupakan kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari adanya
standar kompetensi, kompetensi dasar yang kemudian dijabarkan pada
indikator hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan
penilaian.
C. Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan.
1. Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
Sebagai kurikulum operasional, KTSP menuntut keterlibatan masyarakat
secara penuh, sebab tanggung jawab pengembangan kurikulum tidak lagi
berada di pemerintah, akan tetapi disekolah, sedangkan sekolah akan
berkembang manakala ada keterlibatan masyarakat.
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai. Melalui KTSP diharapkan setiap
sekolah atau satuan pendidikan akan berlomba dalam menyusun program
kurikulum sekaligus berlomba dalam mengimplementasikannya.
D. Dasar Penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok, yakni
landasan empiris dan landasan formal. Landasan empiris diantaranya adalah
pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari
sudut proses maupun hasil belajar. Kedua, budaya dengan potensi dan kebutuhan
yang berbeda. Ketiga, selama ini peran sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum bersifat pasif.
dan
terpadu,
Pengembangan
kurikulum
memerhatikan
dengan
kebutuhan
kehidupan,
Pengembangan
kurikulum
6. Belajar
sepanjang
hayat,
Kurikulum
diarahkan
kepada
proses
Agama
Kesetaraan gender
F. Komponen KTSP
Sebagai sebuah pedoman KTSP terdiri atas empat komponen, yakni (1)
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan (2) struktur progam dan muatan
KTSP (3) kalender pendidikan (4) silabus dan rencana pembelajaran;
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan.
Dalam peraturan
pendidikan
dasar
adalah
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pendidikan
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan,
b.
c.
d.
e.
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keungulan daerah yang materiya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Subtansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
C.
Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
2. Mekanisme Penyusunan
Tim penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK, terdiri atas guru,
konselor, dan kepala sekolag sebagai ketua merangkap anggota. Didalam kegiatan
ini penyusun melibatkan komite sekolah dan narasumber dan pihak lain yang
terkait.
Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah
Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah sekolah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui
oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab dalam bidang
pendidikan untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA.
Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Komponen-komponen pada bab pendahuluan adalah latar belakang,
tujuan, tujuan dan prinsip pengembangan KTSP.
a. Latar belakang
Pada latar belakang perlu dikemukakan alasan-alasan alasan-alasan perlu
disusunnya KTSP untuk sekolah. Pada latar belakang perlu dirumuska dua alasan,
yakni alasan rasional dan dasar hukum penyusunan KTSP. Alasan rasional berisi
untuk menjawab ke-mengapa-an perlunya KTSP misalnya dipandang dari sudut
visi dan misi sekolah, kekhasan sekolah yang bersangkutan serta harapan-harapan
dalam pengimplementasian KTSP adalah proses pembelajaran.
Alasan yang berhubungan dengan dasar hukum adalah berbagai ketentuan
yang tercantum dalam perundang-undangan seperti Undang-Undang No 20 tahun
2003, Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 dan lain sebagainya.
b. Tujuan pengembangan dan fungsi KTSP
Tujuan pengembangan KTSP perlu dirumuskan untuk menjawab apa
kegunaan dan fungsi KTSP untuk setiap orang yang terlibat dalam proses
pendidikan khususnya untuk guru.
c. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP disesuaikan dengan aturan dan
kebijakan yang telah ditentukan.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
10
Misi sekolah
Menciptakan dan menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar dengan penuh
tanggung jawab
11
local
dan
local
dan
muatan
12
2.
3.
4.
5.
Setiap sekolah dapat melaksanakan lebih dari satu jenis setiap semester
sesuai dengan minat siswa dan karekteristik sekolah.
13
1.
Pengaturan beban belajar berisi tentang jumlah beban belajar per mata
pelajaran, per minggu, per semester dan pertahun pelajaran yang dilaksanakan
disekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam stuktur kurikulum.
2.
Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan kebutuhan,
tetapi jumlah beban belajar pertahun secara keseluruhan tetap.
E. Ketuntasan Belajar
Pengembangan ketuntasan belajar mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
14
15
Pada dokumen dua dalam KTSP berisi tentang Silabus dan Rencana Pelaksana
Pembelajaran (RPP).
1 Pengembangan Silabus
a. pengertian
Silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau
kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa
serta bagaimana cara mempelajarinya, dan bagaimana cara untuk mengetahui
pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. Dengan demikian silabus,
dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran.
b. Manfaat Silabus
silabus sebagai racangan program memiliki beberapa manfaat penting bagi
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam sebuah silabus
terdapat hal-hal penting seperti standar kopetensi dan kompetensi dasar pokokpokok materi ternasuk pengalaman belajar dan alat penilaian yang dapat dijadikan
acuan beserta alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan
demikian, untuk guru silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun
perencanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses
pembelajaran.
Ilmiah
2.
Relavan
3.
Sistematis
4.
Konsisten
5.
Memadai
6.
7.
Fleksibel
16
8.
Menyeluruh
d. Unit Waktu
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan ditingkat
satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus
memerhatiakan
alokasi
waktu
yang
dosediakan
persemester, pertahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran
dengan alokasi waktu yang tersedia pada stuktur kurikulum.
e. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri, tau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG) dan dinas pendidikan.
1.
Tujuan pembelajaran
Dengan memberikan yujuan pembelajaran kepada siswa guru dapat
memproyeksikan apa yang yharuas di capai oleh siswa setelah selesai proses
kegiatan pembelajaran.
2.
Materi pelajaran
Materi pembelajaran harus di gali dari berbagai sumber belajar sesuai
dengan kompetensi yang harus di capai. Dalam KTSP materi pembelajaran yang
harus di kuasai siswa bisa berbeda antar daerah karena karekteristik setiap daerah
tidak sama.
3.
4.
5.
Evaluasi
Dalam evaluasi guru tidak hanya menggunakan tes namun juga non tes,
wawancara, tugas dan lainnya. Evaluasi di lakukan setiap hari untuk melihat
perkembangan siswa.
18
KELEBIHAN KTSP
1.
Mendorong
terwujudnya
otonomi
sekolah
dalam
pendekatan
kompetensi
yang
menekankan
pada
19
pendidikan
mengembangkan
diberikan
silabus
keleluasaan
mata
untuk
pelajaran
menyususn
sehingga
dan
dapat
20
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.Pengembangan dokumen KTSP merupakan suatu hal yang juga wajib
ada pada kurikulum sebagai suatu program atau rencana pembelajaran. Karena
dalam pengembangan kurikulum terdapat proses implementasi. Kurikulum
sebagai proses implementasi adalah realitas dari pelaksanaan kurikulum
operasional dilapangan, yang tiada lain adalah proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh siswa baik di dalam maupun diluar kelas. Seperti yang telah
dikemukakan kurikulum sebagai dokumen tidak akan bermakna tanpa
implementasi dalam bentuk pembelajaran, sebaliknya pembelajaran tidak akan
efektif tanpa dokumen kurikulum.
21
DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana.
22