Bentuk lain persamaan Henry

YA

YA

H* =

= H* . XA

fraksi mol
fraksi mol

XA
YA = Fraksi mol

(konsentrasi solute A dalam fase gas dalam keadaan

setimbang).

H* = Konstanta Henry (satuannya berbeda dengan H)

XA = Fraksi mol di fase cair.

Bentuk lain

= H** . XA

PA

PA

H** satuan

**
tekanan H =
atm
fraksi mol
fraksi mol

= H . CA

Y A . P = H . C . XA
YA =

YA

H .C
) X
A
P

= H* . XA

Tanda * bisa diganti dengan **

PA

= H . CA

PA

= H . C . XA

PA

= H** . XA

Satuan konstanta Henry

H*

H .C
)
P

H**

= H.C

Tergantung dari bagaimana persamaan Henry dinyatakan.

Contoh :

Konstanta Henry SO2 dalam system udara air pada suhu 300C dan tekanan 1atm,
H = 16 atm per fraksi mol. Hitung harga konstanta Henry jika dinyatakan dalam
L.atm/mol.
Penyelesaian

PA

= H . CA

PA

= H** . XA

PA

1 atm = 16

= H . C . XA

atm
fraksi mol

H
C

H dalam fraksi mol per fraksi mol

C air

H .C
P

BM
mol
cm3

1
18

H
C

atm . L

YA
XA

PA = H . C A

Contoh :

1000

fraksi mol
fraksi
mol

1000

H =

1 gr cm
18 gr mol

16
1000
18

16

2. Dalam
16 x 18

. C

H
P.C

mol

cm3
L

1000
18

mol/L

atm
mol L

Beaker gelas yang berisi air murni diletakkan diruangan tertutup suhu 25 0C. Jika udara
didalam ruangan dianggap berisi udara kering ( 79% N 2 : 21% O2 ). Dan tekanan diudara
1 atm. Hitung konsentrasi oksigen dalam air setelah waktu cukup lama (setelah
setimbang).
Penyelesaian

T = 250C

Udara ( 79% N2 : 21% O2 )

P = 1 atm

Konstanta Henry, O2 dalam air = H = 0,7813 atm.m3/mol

PA

= H . CA

YO2 P

= H.C

(0,21) (1atm)

= (0,7813 atm.m3/mol) . XO2 . C

XO2 . C

= 0,2688 mol/m3
= 0,2688 x 10-3 mol/L

28

2012

Driving force massa : ketidaksetimbangan konsentrasi

Peristiwa Transfer Massa :
1. TM dalam fasa
Fasa gas
Fasa cair
2. TM antar fasa
Antar fasa (cair ke gas)
....
.

....
.. .
. . .
. . .
Antar fasa (gas ke cair)
Antar fasa ( cair ke cair)

Untuk mendiskripsikan peristiwa transfer massa tersebut dapat digunakan 2 model

pendekatan :
1) Model umum proses laju ( rate process)
Fluks =
NA

k . ( konsentrasi)

= k.

C
A

2) Model difusi Fick

Fluks = - D

JA

= -D

CA
Z

= koefisien difusi / difusivitas.

(konsentrasi)

Fluks massa = massa yang ditransfer per satuan waktu per satuan luas.
Fluks mol

= mol yang ditransfer per satuan wktu per satuan luas.

Suatu peristiwa transfer massa dapat dianalisa menggunakan salah satu dari kedua model
tersebut.
Pendekatan dengan model difusi Fick : untuk 1 fase
Pendekatan dengan model rate process : untuk 2 fase (antar)
Pemilihan tersebut tidak selalu bias dilakukan secara konsisten karna sebenarnya antara
keduanya saling berkaitan.
Teori Lap. Film
Definisi Koefisien Transfer Massa

Udara

=0

Lap. Film &

cair

Z = 0 (konsentrasi jenuh)
Pada kasus diatas, jika dilihat secara mikroskopis diatas permukaan cairan terdapat
molekul uap air dan molekul uap air di atas cairan tersebut membentuk gradient
konsentrasi.
Zz+
JA

z
Neraca massa elemen volum
Laju
massa
molekul A
masuk
elemen

volum

Laju
massa
molekul
A keluar
elemen
volum

:
Laju akum
massa
molekul A
dalam
elemen

volum

CA

CA

z=

z=0

lap. Film gas

S (JA|z jA |Z+ z ) = 0
Dibagi dengan elemen volume ,

S (J Az j AZ + z)
z

lim

DZ 0

d
dz

(jA)

=0

= 0

Dikombinasikan dengan persamaan hukum Fick :

d
dz

(D

CA . D 2
dz 2

CA . D 2
dz 2

dCA
) =0
dz

=0

D tidak mungkin 0

= 0

BC :
BC1 , pada z = 0

CA

= CAO

CAO = a . o + b

BC2 , pada z =

= CAO

CA

= CA

CA

= a.

C A CAO

+ CAO

substitusi a dan b :
CA = az + b

C A CAO

CA =

z + CAO
z

CA = ( C A CAO

+ CAO

Profil konsentrasinya :
CAO
CA

CAS
z=

z=0

persamaan Fick :

JA = -D
CA
Z
Jika pers. CA dimasukkan ke pers. Fick :

[ (CA CAO )
JA

= -D

JA

= -D

JA

Z
+CAO]

Z
1
[( CACAO ) ]

( CACAO )

: Fluks mol air pada permukaan cairan.

Ditinjau dari kedua fase

z=

CA

Udara

CAi
NA

Lap.
film

z=0

NA = K ( CAi CA)

air
Dtinjau dari fase gas nya
JA

( CACAO )
CAi

Jadi

= CAO

: k =