Anda di halaman 1dari 5

36

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA 25-60 TAHUN


1

Lina Listiana, 2Tri Yeni Purbosari


Bagian Kimia analitik, Laboratorium RS Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo
E_mail: Lina@gmail.com

Abstrak
Kolesterol adalah zat yang sangat diperlukan tubuh dalam batas-batas tertentu untuk
kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Kolesterol tersebut dalam tubuh berada dalam
keseimbangan yang dinamis antara yang disintesis dan yang dimetabolisasikan.
Kandungan kolesterol dalam darah dibawa oleh lipoprotein yang sebagian besar berupa
LDL yaitu sekitar dua pertiga bagian sedangkan sisanya berada dalam ikatan HDL dan
sedikit dalam VLDL dan kilomikron. Pada usia semakin tua, kolesterol total lebih tinggi
kadarnya sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah, hal ini berarti peningkatan
kolesterol total ditentukan oleh meningkatnya kolesterol LDL. Dalam waktu yang lama
kemungkinan besar arteri mengkerut secara bertahap, namun efek dari kerusakan hanya
menjadi jelas di usia pertengahan sampai tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara usia dengan kadar kolesterol total dalam darah. Penelitian
berikut ini bersifat korelasional satu arah. Sampel yang digunakan yaitu pasien yang
memeriksakan kadar kolesterolnya pada usia 25-60 tahun sebanyak 30 orang yang
diambil secara random dari populasi sebanyak 89. Penelitian ini dilakukan pada bulan
April Juli 2006 di Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. Data dalam
penelitian adalah data sekunder. Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan
program SPSS 10 didapatkan P < 0,05 dan r = + 0,614 serta persamaan regresi yang ada
yaitu Y = 106,053 + 3,315 X, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara usia dengan kadar kolesterol total seseorang.
Kata Kunci : Usia, kadar kolesterol darah.

PENDAHULUAN
Kolesterol seringkali dilihat
sebagai sesuatu yang sangat menakutkan
terkait tingginya kadar kolesterol dalam
darah dan meningkatnya resiko penyakit
jantung. Namun demikian, penting
untuk
memperkenalkan
bahwa
kolesterol juga mempunyai peran yang
berguna (dan amat vital) untuk
mempertahankan kesehatan fungsi tubuh
kita. Gangguan metabolisme akibat
kelebihan kolesterol bisa menyebabkan
gangguan pada sistem transportasi darah
baik secara langsung maupun tidak
langsung (Poltekkes, 1989).
Menurut WP. Castelli Framing
Hearth Study, sebuah proyek penelitian
epidemiologi
Amerika,
Kolesterol
merupakan unsur terpenting yang sangat
mendasar pada proses pengapuran
pembuluh
darah
koroner
dan

kemungkinan
dihinggapi
penyakit
jantung koroner ternyata akan menurun
secara proporsional 2% untuk setiap
penurunan kolesterol 1% dari kadar
semula. Casteli ingin agar masalah
kolesterol ini diperhatikan setiap orang
karena sifat dari kolesterol ini dapat
menempel pada permukaan sebelah
dalam dinding pembuluh koroner, yang
mirip karat yang kian menebal dalam
alur pipa besi yang sudah lama
terbengkalai. Proses ini dikenal sebagai
aterosklerosis.(Baraas,F, 1999).
Klinik
Cooper
pernah
melakukan penelitian mengenai kadar
elemen-elemen lipid pada 2000 orang
sehat di Dallas, terutama dalam
hubungannya dengan jenjang usia.
Ternyata , pada usia semakin tua ,
kolesterol total lebih tinggi kadarnya
sedangkan kolesterol HDL relatif tidak

37

berubah. Kemudian penelitian ini


dilanjutkan pada 589 orang wanita,
menunjukkan kecenderungan yang sama
pula. Ini berarti peningkatan kolesterol
total ditentukann oleh meningkatnya
kolesterol LDL. Makin tua seseorang
aktifitas reseptor LDL mungkin makin
berkurang. (Baraas,F, 1999)
Kolesterol
harus
dikontrol
secara rutin, terutama apabila seseorang
mulai menginjak dewasa, karena proses
ateroklerosis sesungguhnya sudah mulai
terjadi secara diam-diam sejak usia
masih muda. Apabila kolesterol normal
pemeriksaan
selanjutnya
cukup
dilakukan setahun sekali. Tapi apabila
kolesterol cukup tinggi, pemeriksaan
harus dilakukan setiap tiga bulan sekali
untuk mengevaluasi semua upaya
pengendalian yang dilakukan selama ini.
Bila perlu pemeriksaan diulang setiap
bulan, apabila kadar kolesterol sangat
tinggi (Anderson, 1990).
Elemen-elemen lemak yang
perlu diperiksa secara rutin ialah
kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL
dan rasio kolesterol total / HDL.
Pemeriksaan
Laboratorium
untuk
elemen-elemen itu sebaiknya dilakukan
setelah berpuasa minimal 12 jam supaya
hasilnya lebih akurat dan tidak
dipengaruhi oleh makanan yang baru
dimakan. Kadar trigliserida dalam darah
akan segera meningkat sehabis makan
sedangkan kolesterol total tidak begitu
berubah (Arnesen, 1989). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara usia dengan kadar
kolesterol total, yang dilakukan di

rumah sakit Bhayangkara


Kabupaten Sidoarjo.

Porong

METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
bersifat
korelasional satu arah, yaitu untuk
memperoleh
gambaran
tentang
hubungan kadar kolesterol dengan usia
di Rumah Sakit Bhayangkara Porong
Kabupaten Sidoarjo. Sumber data adalah
data sekunder. Sebagai populasi adalah
pasien yang memeriksakan kadar
kolesterol total di Laboratorium Patologi
Klinik Rumah Sakit Bhayangkara
Porong Kabupaten Sidoarjo pada usia 25
tahun sampai 60 tahun dengan jumlah
populasi 89. Data diambil dari Bulan
Mei sampai Juli 2006.
Sedangkan
sampelnya
adalah pasien. yang
memeriksakan kadar kolesterolnya pada
bulan Mei sampai Juli dengan usia 25
tahun sampai 60 tahun yang diambil
secara random (acak) yaitu 30 orang.
Lokasi pangambilan sampel dan
pemeriksaannya dilakukan di Rumah
Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten
Sidoarjo. Variabel bebas penelitian ini
adalah usia dan variabel terikat kadar
kolesterol dalam darah. Data hasil
penelitian berupa data sekunder yaitu
kadar kolesterol total dalam darah dan
data usia dengan cara melakukan
observasi terhadap daftar rekamedik dari
Rumah Sakit Bhayangkara Porong
Kabupaten Sidoarjo.
Uji regresi
digunakan untuk mengetahui hubungan
kadar
kolesterol
total
dengan
pertambahan usia.

38

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian 30 sampel yang diperoleh dari data sekunder pada pasien yang
memeriksakan kadar kolesterolnya di Rumah Sakit Bhayangkara Sidoarjo didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Kadar Kolesterol Total dengan Usia 25-60 tahun pada pasien di Rumah
Sakit Bhayangkara
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2006
NO

Kode Sampel

1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
16
P
17
Q
18
R
19
S
20
T
21
U
22
V
23
W
24
X
25
Y
26
Z
27
AB
28
DC
29
EF
30
GH
(Jumlah)
x (Rata-rata)
Sd
P=0.00

Usia (X)

Kadar Kolesterol
(mg/dl) (Y)

28
30
40
38
40
29
30
26
32
39
50
29
60
40
41
46
53
42
53
25
36
26
45
52
47
42
28
29
30
33
1.139
37,97
9,61

166
187
263
371
263
200
194
173
206
252
300
202
235
227
217
339
208
241
293
185
208
200
284
261
296
208
152
175
217
234
6.957
231,90
51,92

Total

Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia
dengan kadar kolesterol total seseorang.

39

PEMBAHASAN
Hasil penelitian terhadap 30
sampel, didapatkan hasil rata-rata kadar
kolesterol total adalah sebesar 231,90
mg/dl dan hasil rata-rata umur adalah
37,97. Dari hasil penelitian dengan uji
regresi korelasi didapatkan hasil bahwa
ada hubungan antara kadar kolesterol
total dengan usia yang significant-nya
(P=0.00).
Hal ini hal ini sesuai dengan
pendapat Faisal baraas (1993) bahwa
pada usia yang semakin tua, kolesterol
total lebih tinggi kadarnya. Hal ini
menunjukkan
bahwa
usia
dapat
mempengaruhi kadar kolesterol total
seseorang. Pada usia yang semakin tua
kadar kolesterol totalnya relatif lebih
tinggi dari pada kadar kolesterol total
pada usia muda, hal ini dikarenakan
makin tua seseorang aktifitas reseptor
LDL mungkin makin berkurang. Sel
reseptor
ini
berfungsi
sebagai
hemostasis
pengatur
peredaran
kolesterol dalam darah dan banyak
terdapat dalam hati,kelenjar gonad dan
kelenjar adrenal. Apabila sel reseptor ini
terganggu maka kolesterol akan
meningkat dalam sirkulasi darah
(Heslet,L, 1997)
Selain itu pada usia lanjut sering
ditemukan
kelainan
penyempitan
pembuluh darah jantung, hal ini erat
hubungannya
dengan
perubahanperubahan yang terjadi pada dinding
dalam pembuluh darah, misalnya arteri
yang kemungkinan besar mengkerut
secara bertahap dalam waktu yang lama,
namun efek dari kerusakan ini terlihat
jelas dari usia pertengahan (25-40 tahun)
sampai tua (40-60 tahun) Kerusakan
pembuluh arteri ini dikarenakan adanya
pengendapan lemak didalam pembuluh
darah, ada yang terjadinya cepat tapi
juga ada yang terjadinya lambat
sehingga baru tampak pada usia lanjut
(Povey, 2000). Jumlah lemak yang ada
pada usia tua cenderang lebih banyak
daripada usia muda. Jumlah lemak pada
pria dewasa muda umumnya berkisar
antara 15-20% dari berat badan total dan

20-25% pada wanita. Biasanya jumlah


lemak
dalam
tubuh
cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia.
Dikalangan pria jumlah lemak kira-kira
12% dari berat badan total pada waktu
usia sekolah, lalu kian meningkat
dengan bertambahnya usia. Pada usia 40
tahun, jumlah lemak sudah berkisar 22%
dan di usia 50 tahun rata-rata 24%. Pada
wanita di usia sekolah jumlah lemak
rata-rata 27%, lalu meningkat menjadi
32% pada usia 40 tahun dan 34% pada
usia 50 tahun (Baraas,F, 1993) Pada usia
semakin tua aktifitas fisik cenderung
berkurang atau kurangnya olahraga,
padahal untuk dapat mempertahankan
kadar kolesterol normal pada wanita
sedikitnya dibutuhkan 1500-1700 kalori
lemak yang dibakar sehari, sementara
pada pria dibutuhkan sampai 2000-2500
kalori lemak yang dibakar sehari.
Dengan aktifitas fisik dan olahraga yang
kurang dapat memungkinkan pada usia
tua kolesterol yang ada tidak dapat
mengalami proses metabolisme dan
pembakaran yang sempurna, dalam hal
ini kolesterol yang ada makin
menumpuk dalam pembuluh darah
(Baraas,F,1993). Kebiasan yang lain
misalnya merokok disertai minum kopi,
kebiasan ini sangat sering terjadi pada
pria yang semakin tua walaupun hal ini
dimulai semenjak muda namun efek dari
semua itu baru tampak di usia yang
semakin
senja.
Rokok
dapat
merendahkan kadar kolesterol HDL
sekitar 4,5-6% akibatnya
kadar
kolesterol LDL semakin tinggi dan hal
ini memberikan pengaruh pada kadar
kolesterol total yang relatif semakin
tinggi pula (Povey,2000). Pada wanita
yang memasuki masa menopouse, kadar
kolesterol dalam darah cenderung
meningkat hal ini dikarenakan hormon
estrogen sudah tidak terbentuk. Hormon
estrogen ini diduga mempunyai efek
protektif terhadap aterosklerosis yaitu
dapat mengikat kolesterol dalam darah
(Lohman, 1980).

40

Diet yang tidak terkendali juga


merupakan faktor pendukung yang lain,
hal ini karena pada usia yang semakin
tua makanan yang mereka konsumsi
kurang
dijaga
sehingga
sangat
memungkinkan kolesterol yang ada
dalam makanan memiliki kadar yang
sangat tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN


Terdapat hubungan antara usia
dan kadar kolesterol total dalam darah
pada
pasien
di
Rumah
Sakit
Bhayangkara Porong. Dari 30 sampel
didapatkan hasil rata-rata dengan umur
37,91 tahun mempunyai rata-rata kadar
kolesterol total 231,90 mg/dl.
Bagi usia 25-60 tahun untuk
memeriksakan kadar kolesterol totalnya
dalam darah karena pada usia tersebut
sangat
rentan
terhadap
proses
aterosklerosis, serta menghindari faktorfaktor
yang
dapat
memicu
aterosklerosis serta membiasakan diri
berolahraga yang teratur.

KEPUSTAKAAN

Anderson KM, 1987. Cholesterol and


Mortality, Jakarta: Jama
Andi Hakim, 1997. Pengetahuan Gizi
Mutakhir dan Vitamin, Edisi
pertama, Jakarta: PT Gramedia
Arnesen E, 1990. Coffe and Serum
Cholesterol, Jakarta: BMJ
Baron DN, 1990. Kapita Selekta
Patologi Klinik, Edisi 4, Jakarta:
EGC
Brown MS, 1996. Receptor Mediated
Pathway
for
Cholesterol
Homeostatis,
Jakarta:
PT
Gramedia
Castelli WP,1985. Epidemiology Of
Coronary
Heart
Disease,
Jakarta: Medika
Faisal Baraas, 1985. Penyakit Jantung
Koroner, Gangguan pada Aspek
Hemodinamik, Jakarta: Medika
Faisal Baraas, 1993. Upaya Menuju
Jantung
Sehat
Tentang
Kolesterol,
Jakarta:
Data
Jantung Indonesia
Koestadi, 1989. Kimia Klinik Teori Dan
Praktek
Darah,
Surabaya:
Bhakti Husada
Lars Heslet,1997. Kolesterol Yang Perlu
Anda Ketahui, Jakarta: Kesaint
Blanc

Anda mungkin juga menyukai