1.
Tanggal pengkajian
Tanggal operasi
a.
Identitas
Nama pasien
Jenis kelamin
Usia
Tempat tanggal lahir
Status perkawinan
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat rumah
: Tn.N
: Laki laki
: 39Tahun
: Bogor 19-09-1976
: Kawin
: Islam
: Jawa
: SMA
: Swasta
: Jl.Bhakti VII no 25 RT003/008 desa Gaga Kecamatan
Larangan
Diagnose medic
: Spondilitis TB
2. Keluhan utama
Os mengatakan kakinya tidak bisa digerakkan.
3. Riwayat penyakit Dahulu
Keluarga mengatakan os setaun yang lalu pernah tidak sadarkan diri dan keluarga membawanya
ke rumah sehat terpadu. Dan dokter di rumah sakit rumah sehat terpadu dompet duafa di
didiagnosa meningitis Tb.Lalu os dilakukan perawatan di ruangan hcu.Setelah os sadar, Os
mengatakan kedua kakinya tidak bisa digerakkan Lalu so dikonsulkan ke dokter spesialis tulang,
dari dokter spesialis tulang os di diagnose spondilitis tb, setelah os dirawat di RST DD selama
kurang lebih 2 bulan os diperbolehkan pulang oleh dokter penanggung jawab dengan
menunggung acc alat yang akan dipasang saat di operasi.Setelah menunggu satu taun acc alat
akhirnya akan dilakukan operasi.
4. Keadaan psikologis
Klien tampak cemas dan selalu berdoa. Klien mengatakan rasa cemas jika terjadi sesuatu hal
yang tidak diinginkan. Klien berharap operasinya akan berjalan lancar dan cepat. Klien juga
berharap cepat sembuh dan dapat beraktifitas dengan normal lagi.
5.
6
7.
Informed concent
Informed concent ditanda tangani oleh keluarga klien pada tanggal 6 oktober 2015:
Nama
: Tn. B
Umur
: 70th
Alamat
: Kp leuwi kopo Rt 2/2 Ds babakan kecamatan dramaga kabupaten bogor
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hubungan
: Ayah
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan hematologi
HB
: 14,2 gr%
Leukosit
: 9500 mm3
Eritrosit
: 4,7 jt/mm3
Trombosit
: 308 mm3
Hematokrit
:41
Ureum
:37
Creatine
:2,0
BT
:2 emnit
CT
:8 menit
Rontgen
: Bagian anterior korpus vt 12 memipih,dengan angulasi ke posterior dan
discus intervetebralis yang lebih menyempit dan sklerotik. Tampak penyempitan foramen
intervertebralis VT 11-12
Kesan: fraktur kompresi bagian anterior corpora VT 12, Curiga spondilitis dd trauma
Penyempitan foramen intervertebralis VT 11-12
9.
Pemeriksaan
Kesadaran: compos mentis, Wajah klien nampak tegang
TD:120/70mmhg
S:36,7*c
-Kepala
N:98x/menit
RR:20x/menit
:Inspeksi:tidak tampak ada luka atau benjolan
:Palpasi :tidak teraba benjolan atau luka
-Mata
:Mulut tampak bersih tidak tampak luka dan sariawan,gigi tidak ada yang
:Tidak teraba ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid,ukuran
leher pendek.
-Tht
:tidak tamapak ada serumen di kuping, tidak tampak ada polip,tidak tampak
ada candidiasis
-Jantung I:tidak tampak terdapat luka,ictus cordis terlihat kuat angkat
p:tidak teraba ada luka, ictus cordi teraba di sic ke 4,teraba kuat angkat
p:suara redup
A:suara jantung S1 S2
-paru
Analisa Data
Ds: Klien mengatakan rasa cemas jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Klien berharap
operasinya akan berjalan lancar dan cepat
Do: Klien tampak cemas dan tegang
diagnose keperawatan
Cemas berhubungan dengan krisis situasional
NOC: kontrol kecemasan dan coping,
setelah diberi penjelasan selama 5 menit diharapkan klien mampu mengatasi cemas dg:
Indikator:
Ps mampu:
Mengungkapkan cara mengatasi cemas
Mampu menggunakan coping
Klien tidak tampak tegang dan ketakutan
NIC: Penurunan kecemasan
Aktifitas:
1. Bina Hub. Saling percaya
2. Beri penjelasan Prosedur tindakan
3. Hargai pengetahuan pasien tentang penyakitnya
4. Bantu pasien untuk mengefektifkan sumber support
No
1
Diagnose
keperawatan
Gangguan
pertukaran gas b/d
efek anesthesia,
ketidakseimbanga
Tujuan
Kriteria hasil
Pertukaran gas seimbang
setelah dilakukan akep selama
5 menit dengan criteria hasil
Intervensi
I.
AIRWAY MANAGEMENT
Buka jalan nafas, guanakan teknik
n perfusi ventilasi
Definisi :
Kelebihan atau
kekurangan dalam
oksigenasi dan
atau pengeluaran
karbondioksida di
dalam membran
kapiler alveoli
(pucat, kehitaman),
memaksimalkan ventilasi
Pasang intubasi
Pasang mayo bila perlu
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
Lakukan suction pada mayo dan ett.
Monitor respirasi dan status O2
Lakukan bagging
RESPIRATORY MONITORING
Monitor rata rata, kedalaman, irama
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi dan
oksigenasi yang adekuat
Memelihara kebersihan paru
paru dan bebas dari tanda tanda
distress pernafasan
II.
Mendemonstrasikan nafas
spontan dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan,
mudah)
dan intercostals
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul,
hiperventilasi,Apneu
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi
Risiko cidera
berhubungan
dengan penurunan
kesadaran
pasien
Memasang tali pengaman kaki dan tangan
Menyediakan meja operasi yang nyaman
Defisit volume
cairan b/d
kehilangan cairan
secara aktif,
kurangnya intake
cairan
Resiko infesi,
dengan faktor
resiko: Prosedur
invasif:
pembedahan,
infus, DC
dan bersih
Memastikan arde tertempel dengan rekat
Penggunaan pengganjal kassa untuk
intubasi
Monitor vital sign
Lakukan balance cairan
Lakukan terapi cairan IV
Pasang iv line(bila perlu memakai 2 line
dan no abocath 18
Pasang cvp jika ada indikasi
Awasi perdarahan
Pantau urin output
Pantau status hidasi
Kolaborasi dokter jika tanda cairan
Implementasi
No
1
Waktu
Pukul
17.30
Intervensi
Respon
memberikan terapi
Dexamethason5mg
mikro
Pukul
17.31
pukul
17.32
Memberikan terapi
S:
O:obat tiopol 200mg dan safol 100mg
masuk via iv,pernapasan apneu,reflek bulu
mata(-)reflek
pupil(-)Spo2:99%,N:89x/menit,Sianosis(-)
,mukosa bibir berwarna merah muda
.Pukul
17.32
Memasang mayo
Memposisikan pasien,
Melakukan bagging
S:
O:Dada mengembang,Spo2
99%,N:80x/menit,sianosis(-),posisi jaws
thrush maneuver,sianosis(-),bagging
18x/menit,tekanan baging
15hpa,pernafasan apneu
A:Masalah teratasi sebagian
-Gangguan pertukan gas
P:lanjutkan intervensi
-posisi jaw trhust
-lakukan baging
-monitor respiratori dan status O2
5
. Pukul
17.34
S:
O:obat atracurium 25mg masuk iv, lalu
dibaging 22x/menit selama 3 menit
A: Masalah teratasi sebagian
-Gangguan pertukan gas
P:lanjutkan intervensi
-posisi jaw trhust
-lakukan baging
-Monitor respiratori dan status O2
Pukul
17.37
melakukan intubasi
S:
O:terpasang ett no 7 kedalaman
18cm,suara paru kanan kiri sama
vesikuler,pengembangan paru kanan kiri
seimbang,spo2
99%,Sianosis(-),n:84x/menit,dan ett
terfiksasi dengan plester 3m,pernafasan
apneu,
A: Masalah teratasi sebagian
-Gangguan pertukan gas
P:lanjutkan intervensi
-posisi jaw trhust
-lakukan baging
-Monitor respiratori dan status O2
Pukul
17.38
menyambungkan ke mesin
ventilator
S:
O:pengembangan paru seimbang,spo2
99%,rr:12x/menit,tidal volum
450ml,Rasio inspirasi:ekspirasi 1;2, osigen
2lpm N2o:3lpm,gas isofluren
2%..,Tekanan inspirasi puncak 20cmH20
A:Masalah teratasi sebagian
-Gamgguan pertukaran gas
P:lanjutkan intervensi
Monitor rata rata, kedalaman, irama
dan usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan
Monitor suara nafas
Monitor pola nafas
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronki jalan
napas utama
Auskultasi suara paru setelah tindakan
untuk mengetahui hasilnya
Pukul
17.38
S:
O:dc terpasang memakai no16, urin keluar
berwarna kuning pekat kurang lebih
100cc,ngt terpasang memakai no18, keluar
cairan lambung nerwarna kuning
kehijauan kurang lebih 10cc,mata tertutup
dengan kapas
A:Masalah teratasi sebagian
-Resiko cidera
-Gangguan pertukaran gas
P:lanjutka intervensi
-Pasang penutup muka
9
Pukul
17.40
memposisikan os tengkurap
S:
O:os posisi tengkurap, terdapat ganjal
diperut dan paha,posisi kepala miring
terdapat bantal donat mata tidak ada yang
tertekan, paru mengembang
maksimal,spo2:99%,td:123/73mmhg,
sianosis(-),tangan terlipat menggunakan
papan lengan,selang ngt keluar cairan,ett
tidak berubah,kedalaman 18cm.
A:masalah teratasi sebagian
- Resiko Cidera
- Gangguan pertukaran gas
P:lanjutkan intervensi
1. Gangguan pertukaran gas
Pasang mayo
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Lakukan suction pada mayo dan ett.
Monitor respirasi dan status O2
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan,
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada
jalan napas utama
Auskultasi suara paru setelah tindakan
untuk mengetahui hasilnya
2.Resiko cidera
untuk pasien
pasang tali tangan tali kaki
cukup
Memindahkan barang-barang yang
dapat membahayakan
10
Pukul
17.50
S:
O:tali pengaman di kedua tangan kaki dan
di atas lutea terpasang
A:Masalah teratasi sebagian
-Resiko cidera
P:Lanjutkan intervensi
- Menyediakan meja operasi yang
nyaman dan bersih
-Tali tangan dan kaki
11
Pukul
17.52
melakukan desinfektan
S:
O:disinfektan dilakukan di daerah
punggung menggunakan bethadin
A:masalah teratasi sebagian
-Resiko infeksi
P:Lanjutkan intervensi
-lakukan 5 moment cuci tangan
-pemahaman tentang daerah steril dan on
12
pukul
17.57
melakukan penyuntikan
pehakain
S:
O:pehakain disuntikkan ke daerah operasi
menggunakan spuit 10cc masuk via sc
13
pukul
18.00
melakukan sayatan di
punggung
S:
O:terdapat luka sayatan di thoracal 11-12
dan lumbal 1
14
Pukul
18.05
15
pukul
18.05
S:
O:cairan infuse rl 133tpm lancar,
A:masalah teratasi sebagian
-Resiko kekurangan cairan
P:lanjutkan intervensi
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan cairan
Berikan cairan IV
S:
O:td:137/87mmhg,n:89x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, tekanan inspirasi
puncak 22cmh20, spo2
99%,rr:12x/menit,tidal volum 450ml,Rasio
inspirasi:ekspirasi 1;2, osigen 2lpm
16
Pukul
18.10
mengecek ttv
17
Pukul
18.15
mengecek ttv
18
Pukul
18.20
mengecek ttv
19
Pukul
18.25
20
Pukul
mengecek ttv
18.30
21
Pukul
18.35
O:td:127/85mmhg,n:96x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:Pengembangan paru simetris,suara
nafas vesikuler,RR:12x/menit,Spo2:99%
td:127/85mmhg,s:36,7*C, spo2 99%
kesimetrisan
Monitor suara
nafas,
mengecek ttv
22
Pukul
18.40
23
Pukul
18.45
Mengganti cairan
24
Pukul
18.50
S:
O:td:130/75mmhg,n:86x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:cairan infuse rl 133tpm lancar,
A:masalah teratasi sebagian
-Resiko kekurangan cairan
P:lanjutkan intervensi
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan cairan
Berikan cairan IV
monitor urin
S:
O:Urin 200cc,warna kuning jernih,
A:masalah teratasi sebagian
-Resiko kekurangan cairan
P:lanjutkan intervensi
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor masukan cairan
Berikan cairan IV
monitor urin
25
Pukul
18.55
mengecek ttv
26
Pukul
19.00
mengecek ttv
27
Pukul
19.05
mengecek ttv
28
Pukul
19.10
29
Pukul
19.15
mengecek ttv
30
Pukul
19.20
mengecek ttv
31
Pukul
19.25
mengecek ttv
32
Pukul
19.30
mengecek ttv
33
Pukul
19.35
mengawasi perdarahan
34
Pukul
19.40
mengecek ttv
35
Pukul
19.45
mengecek ttv
36
Pukul
19.50
mengecek ttv
37
Pukul
19.55
mengecek ttv
38
Pukul
mengecek ttv
S:
O:td:105/65mmhg,n:83x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:td:102/69mmhg,n:82x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:td:103/67mmhg,n:82x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:terapi atracurium 12,5 masuk via iv
S:
O:td:113/77mmhg,n:86x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:104/57mmhg,n:88x/menit,
rr:12x/menit,s:36,2*C, spo2 99%
S:
O:td:105/67mmhg,n:86x/menit,
rr:12x/menit,s:36,2*C, spo2 99%
S:
O:td:105/57mmhg,n:89x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:Perdarahan di botol suction
100cc,berwarna merah segar,
S:
O:td:120/87mmhg,n:89x/menit,
rr:12x/menit,s:36,4*C, spo2 99%
S:
O:td:120/77mmhg,n:99x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:102/79mmhg,n:89x/menit,
rr:12x/menit,s:36,7*C, spo2 99%
S:
O:td:98/59mmhg,n:79x/menit,
rr:12x/menit,s:36,2*C, spo2 99%
S:
20.00
39
Pukul
20.05
mengecek ttv
40
Pukul
20.10
mengecek ttv
41
Pukul
20.15
mengecek ttv
42
Pukul
20.20
mengecek ttv
43
Pukul
20.25
44
Pukul
20.30
mengecek ttv
45
Pukul
20.35
mengawasi perdarahan
46
Pukul
20.40
mengecek ttv
47
Pukul
20.45
mengecek ttv
O:td:120/84mmhg,n:92x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:101/67mmhg,n:85x/menit,
rr:12x/menit,s:36,5*C, spo2 99%
S:
O:td:100/59mmhg,n:88x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:103/77mmhg,n:89x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:103/70mmhg,n:93x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:Infus fimahes 133tpm lancer
A:masalah teratasi sebagian
-Resiko kekurangan cairan
P:lanjutkan intervensi
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan cairan
Berikan cairan IV
monitor urin
S:
O:td:100/77mmhg,n:93x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:Perdarahan di botol suction
400cc,berwarna merah segar,
S:
O:td:100/77mmhg,n:93x/menit,
rr:12x/menit,s:36,6*C, spo2 99%
S:
O:td:100/77mmhg,n:93x/menit,
48
Pukul
20.50
Pukul
20.55
Membuang urin
50
Pukul
21.00
mengecek ttv
51
Pukul
21.05
mengecek ttv
52
Pukul
21.10
mengecek ttv
53
Pukul
21.15
mengecek ttv
54
Pukul
21.20
mengecek ttv
55
Pukul
21.25
mengecek ttv
56
Pukul
21.30
Menimbang kassa
57
Pukul
21.35
mengecek ttv
49
mengecek ttv
Ruangan recoveri
Pasien datang ke ruangan recoveri jam
Data Subyektif:Os mengatakan masih mengantuk
Data Obyektif:Os mengatakan mengantuk, kesadaran somnolent,tekanan darah: , RR: ,N: Spo2: ,S:
*C, terdapat luka di bagian punggung,Panjang luka kurang lebih 15cm,Luka tertutup
kassa,Terdapat drain ngt memakai no 16, keluar darah merah,
Diagnose keperawatan
Post Operasi
1.
2.
3.
Diagnose keperawatan
Tujuan
Intervensi
Risiko cidera
Kriteria hasil
Cidera tidak terjadi
berhubungan dengan
setelah dilakukan
asuhan
penurunan kesadaran
Rasional
1. Sebagai indicator
untuk menetapkan
Sediakan
keperawatan
lingkungan
selama 15 menit
yang aman
intervensi
2. Bisa
untuk pasien
Memasang tali
menghangatkan
DO:Os terpasang
meja operasi
yang dingin
tali pengaman
yang nyaman
merupakan tanda
meja operasi
dan bersih
Memasang
hipotermi
dengan criteria
hasil
DS:
bersih dan
suhu tubuh
pengaman
Menyediakan 3. Sianosis dan akral
nyaman,arde
arde di tempat
menempel dengan
yang tidak
rekat, smua
perhiasan dicopot
terdapat bulu
Memastikan
arde tertempel
dengan rekat
Melepaskan semua
peralatan logam yang
2.
Nyeri
Agar badan
nyeri,
menjadi segar,
Setelah diberi
melancarkan
penjelasan selama
peredaran darah
5 menit
dan meningkatkan
diharapkan
kesehatan.
2.
Untuk
kenyamanan
melindungi klien
pasien meningkat
Indikator:
meningkatkan rasa
Menggunakan
nyaman.
3.
tingkat nyeri
keluarga dapat
Klien
termotivasi untuk
menyatakan nyeri
menjaga personal
hygiene
4. Agar klien dan
berkurang
Klien mampu
keluarga dapat
istirahan/tidur
termotivasi untuk
menjaga personal
hygiene.
5. Agar klien
merasa tersanjung
dan lebih
kooperatif dalam
3.
Kaji
kebersihan
tanda-tanda
1.
Sebagai indicator
Resiko terjadinya
Tujuan : Tidak 1.
infeksi berhubungan
akan terjadi
dengan,luka insisi
infeksi
Dengan kriteria :
pertahanan tubuh
organisme
mungkin ada.
inflamasi
2.
untuk penetapan
operatif (tidak
tumbuhnya rambut
lagi panas,
akan mencapai ke
kemerahan).
dasar rambut,
sehingga benarbenar bersih dapat
terhindar dari
pertumbuhan mikro
organism.
3.
Obat pencahar
4.
Anjurkan
mandi
sempurna
klien
4.
Implementasi Keperawatan
No
.
Diagnose keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1.
Hipotermi berhubungan 1.
dengan terpapar
:tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
S
: 36C
A: masalah hipotermi
belum teratasi
3.
P: intervensi dilanjutkan
S : klien mengatakan
mengerti
O : klien tampak mengerti
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3. Nyeri akut
Definisi :
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri
Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor yang berhubungan :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)
NOC :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Daftar pustaka
1.Doenges, Marylinn E. (2000), Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
2.Henderson, M.A. (1992), Ilmu Bedah Perawat, Yayasan Mesentha Medica, Jakarta.
3.Schwartz, Seymour, (2000), Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC. Jakarta.
4.Smeltzer, Suzanne C, (2001), Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Volume 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta