PTK
(Penelitian Tindakan Kelas)
Diajukan Untuk Pengusulan Kenaikan Pangkat
Disusun Oleh :
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Program Studi
Unit Kerja
materai tempel
Rp. 6.000,00
1. Identitas Penulis
Nama
NIP
NUPTK
Gol/Ruang
Jabatan
Unit Kerja
2. Lokasi Penelitian
3. Lama Penelitian
4. Biaya Penelitian
5. Pengamat
: PRIBADI
: ..........................................
1. Drs. DEDY GUNAWAN
: XII IPS 4
: 39 Siswa
6. Kelas Penelitian
7. Jumlah Siswa Kelas Penitian
Kepala Perpustakaan
Mengetahui, Mengesahkan
Kepala Sekolah
SMA NEGERI 1 PAMANUKAN
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui / Mengesahkan
Pamanukan, Tgl 12 Oktober 2013
1. Identitas Penulis
Nama
NIP
NUPTK
Gol/Ruang
Jabatan
Unit Kerja
2. Pengamat :
1. Drs. DEDY GUNAWAN
Kepala Perpustakaan
Kepala Sekolah
SMA NEGERI 1 PAMANUKAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji
memberikan
dan
syukur
nikmat
ke
dan
hadirat
karuniaNya
Allah
serta
dan
judul
UPAYA
MENINGKATKAN
PRESTASI
BELAJAR
PENERAPAN
MODEL
RESITASI
(PEMBERIAN
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Kajian Teori.....................................................................................................................................8
Kerangka Berpikir.........................................................................................................................21
Hipotesis Tindakan........................................................................................................................23
Design Penelitian...........................................................................................................................24
Tempat, Waktu Penelitian..............................................................................................................25
Subject Dan Object Penelitian.......................................................................................................25
Definisi Operasional......................................................................................................................25
Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................................27
Instrumen Penelitian......................................................................................................................28
Prosedur Penelitian........................................................................................................................28
Teknik Analisis Data Deskriptif Kuantitatif..................................................................................30
Indikator Keberhasilan Tindakan...................................................................................................31
BAB V.............................................................................................................................51
PENUTUP......................................................................................................................51
A.
B.
Simpulan........................................................................................................................................51
Saran..............................................................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................53
DAFTAR TABEL
Tabel 1)
Tabel 2)
Tabel 3)
Tabel 4)
Tabel 5)
Pembagian Kelompok...............................................................................41
Tabel 6)
Tabel 7)
Tabel 8)
Tabel 9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1)
Gambar 2)
Skema Pembelajaran.............................................................................24
Gambar 3)
Gambar 4)
Gambar 5)
Gambar 6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1)
RPP......................................................................................................55
Lampiran 2)
Lampiran 3)
Lampiran 4)
Lampiran 5)
Lampiran 6)
Lampiran 7)
Jadwal Penelitian...............................................................................93
Lampiran 8)
Ijin Penelitian.....................................................................................94
Lampiran 9)
Dokumentasi Foto..............................................................................95
BAB 1. PENDAHULUAN
dengaan yang lain. Untuk itu model pembelajaran yang dipilih guru sebaiknya model
yang dapat menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam belajar khususnya
pelajaran ekonomi. Oleh sebab itu pelajaran ekonomi hendaknya diusahakan
menjadi pelajaran yang menarik dan menyenangkan. Untuk menarik perhatian
siswa dalam model pembelajaran melalui metode resitasi, metode kerja kelompok
dan digunakan alat peraga yang sangat membantu siswa pada pemahaman materi ajar
ekonomi. Dengan penggunaan alat peraga, siswa akan lebih mudah mengingat materi
yang lebih disampaikan guru.
Kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran akan menghambat proses
pembelajaran dan rendahnya hasil belajar. Belum tentu sumber kesalahan terletak pada
diri siswa. Kemampuan guru menyampaikan materi ajar yang kurang memadai dapat
menyebabkan
situasi
kelas
menjadi
kurang
menarik
dan cenderung
membosankan siswa. Suara guru yang kurang keras, sikap guru yang kurang tegas,
metode pembelajaran yang kurang tepat, atau posisi guru saat mengajar banyak duduk
dapat membawa suasana yang tidak menarik perhatian. Selain itu cara guru
berhubungan dengan siswa juga sangat menentukan. Guru yang suka marah, mengejek,
jarcaonmg msietntyouums,eratau kurang adil dapat membuat siswa menjadi takut dan
tidak senang yang dapat bermuara pada menurunnya perhatian. Kegiatan pembelajaran
dalam sistem pendidikan sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak
dilaksanakan, karena dengan proses pembelajaran manusia dapat mengembangkan
semua potensi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu tercapainya tingkat
kedewasaan peserta didik. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. (UU Sisdiknas, 2003:3) Menurut pandangan umum sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang dapat mengubah tingkah laku peserta didik atau
siswa menjadi lebih baik dan terarah. Pendidikan tidak boleh dilepaskan dengan proses
pembelajaran. Sementara itu proses pembelajaran merupakan suatu proses yang
sistematis, yang setiap komponennya sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta
didik. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Penguasaan dari mata pelajaran Ekonomi
(akuntansi) bagi siswa SMA dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor guru
yaitu yang berkaitan dengan metode mengajar. Betapa pun kesiapan peserta didik
11
pertemuan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Dengan adanya tugas
setiap pertemuan menyebabkan siswa lebih termotivasi mulai dari awal
pembelajaran dan mandiri, disamping itu siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Dengan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran maka hasil
pembelajaran akan dapat dicapai secara optimal. Tugas Belajar/ Resitasi tidak sama
dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dapat dilakukan di rumah,
di sekolah, di perpustakaan dan di tempat lainnya. Dengan metode ini akan merangsang
siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Tugas yang dapat
diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas sangat banyak
macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai; seperti tugas meneliti, tugas
menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di
laboratorium, dan lain-lain. Agar pelaksanaan metode ini berjalan sesuai yang
diharapkan, maka keterlibatan guru dalam membimbing dan mengarahkan sangat
diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai direncanakan.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL DAN BUKU BESAR DENGAN
PENERAPAN MODEL RESITASI (PEMBERIAN TUGAS) PADA SISWA XII IPS 3
DI SMA N 1 PAMANUKAN
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diterapkan guru belum dapat meningkatkan minat dan
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi?
2. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap mata pelajaran
akuntansi karena mereka menganggap mata pelajaran akuntansi selama ini dirasa
kurang menarik, sehingga mereka mudah bosan dan sering berbicara sendiri ketika
guru sedang mengajar?
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi, siswa
cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang
kesulitan yang mereka hadapi?
4. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang
maksimal, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran akuntansi
rendah?
C. Batasan Masalah
13
Agar masalah yang teridentifikasi dapat terarah dan dikaji secara mendalam,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi
masalah pada peningkatan kualitas pembelajaran dengan penerapan metode Resitasi
pada mata pelajaran akuntansi. Beberapa hal yang terkait dengan peningkatan kualitas
pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
1. Kualitas pembelajaran adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi
beberapa indikator, antara lain: (1) keaktifan siswa selama apersepsi, (2) keaktifan
siswa dalam kelompok saat mengikuti pembelajaran, (3) kemandirian dalam
mengerjakan soal, (4) ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 75).
2. Mata pelajaran akuntansi yang dijadikan sebagai objek penelitian dikhususkan pada
pokok bahasan Jurnal dan Buku Besar.
3. Ketuntasan belajar siswa dalam penelitian ini adalah sekurang kurangnya 80%
siswa memenuhi standart Kriteria Ketuntasan Minimal 75 di SMA N 1 Pamanukan.
D. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan
manfaat secara praktis dan secara teoritis, yaitu :
1.
Manfaat teoritis
a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia
pendidikan,
khususnya
mengenai
penerapan
metode
pembelajaran Resitasi terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa.
b. Penelitian
ini diharapkan dapat
menjadi
bahan
pertimbangan dan pengembangan bagi penelitian-penelitian di
masa yang akan datang pada bidang permasalahan yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Mendapat kemudahan dalam belajar dan memahami
materi akuntansi dengan metode pembelajaran Resitasi, sehingga
berdampak pada capaian prestasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
14
15
A Kajian Teori
1
Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan. Sedangkan di dalam
kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua pendidikan merupakan proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam arti sederhana pendidikan
sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah
pendidikan diartikan sebagai bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan
sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan
rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Marimba mengatakan bahwa :
Pendidikan dapat juga diartikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh si pendidik (guru) terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
(murid) menuju terbentuknya kepribadian yang utama
Sedangkan menurut Poerbakawatja dan Harahap menyatakan bahwa :
16
Hakikat Belajar
17
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses ini merupakan
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar interaksi
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.7 Arti belajar
ialah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Ini berarti tujuan
suatu kegiatan belajar ialah mencapai perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
aspek pengetahuan, keterampilan, maupun aspek sikap. Menurut Lyle E. Bourne, JR.,
Bruce R. Ekstrand belajar adalah
learning as a relatively permanent change in behaviour traceable to
experience and practice (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan).9 Sedangkan menurut Morgan dalam
buku yang berjudul Introduction to Psychology (1978) mengemukakan bahwa
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.10 . Menurut Stronck
dan Yussen (1994) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen
karena adanya pengalaman.11 . Menurut Hilgard dan Brower mendefinisikan
belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan
pengalaman.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat diungkapkan
bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman
dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen
atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Selain itu
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari beberapa definisi di atas maka kita akan dapatkan hal-hal pokok terkait
dengan masalah belajar, yaitu :
b. Belajar itu membawa perubahan
c. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru
d. Perubahan itu terjadi karena usaha.
Selain itu dari definisi-definisi di atas dapat dikemukakan adanya beberapa
elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu sebagai berikut:
18
Metode Resitasi
1
adalah cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus
kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu di luar jam pelajaran. Pelaksanaannya bisa
dirumah, diperpustakaan, dilaboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan.
Menurud Sudirman. N, (1991:141). Pengertian metode penugasan/ resitasi
adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar
Sedangkan Slameto (1990:115) mengemukakan :Metode resitasi terstruktur
adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk dikerjakan dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus
dipertanggungjawabkan kepada guru.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode resitasi terstruktur adalah
pemberian tugas kepada siswa di luar jadwal sekolah atau diluar jadwal pelajaran
yang pada akhirnya dipertanggungjawabkan kepada guru yang bersangkutan.
Metode resitasi terstruktur merupakan salah satu pilihan metode mengajar
seorang guru, dimana guru memberikan sejumlah item tes kepada siswanya untuk
dikerjakan di luar jam pelajaran. Pemberian item tes ini biasanya dilakukan pada
setiap kegiatan belajar mengajar di kelas, pada akhir setiap pertemuan atau akhir
pertemuan di kelas.
Pemberian tugas ini merupakan salah satu alternatif untuk lebih
menyempurnakan penyampaian tujuan pembelajaran khusus. Hal ini disebabkan
oleh padatnya materi pelajaran yang harus disampaikan sementara waktu belajar
sangat terbatas di dalam kelas. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah
dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita
waktu siswa utnuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Rostiyah
(1991:32) menyatakan bahwa untuk mengatasi keadaan seperti diatas, guru perlu
memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran. Sumiati Side (1984:46) menyatakan
bahwa pemberian tugas-tugas berupa PR mempunyai pengaruh yang positif
terhadap peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia.
Salah satu strategi belajar Bahasa Indonesia yang baik adalah memperbesar
frekuensi pengulangan materi/ dengan memperbanyak latihan soal-soal sehingga
menjadi suatu keterampilan yang dapat melatih diri mendayagunakan pikiran.
20
e. Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan
belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
(Sudirman Dkk, 1991 : 142 ).
Metode resitasi terstruktur mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam
proses belajar mengajar. Adapun kelebihan metode resitasi terstruktur adalah anak
menjadi terbiasa mengisi waktu luangnya, memupuk rasa tanggung jawab, melatih
anak berfikir kritis, tekun, giat dan rajin. Sedangkan kelemahan metode resitasi
terstruktur antara lain : tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan
dengan jalan meniru, karena perbedaan individual anak tugas diberikan secara
umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedang yang lain merasa
mudah menyelesaikan tugas itu dan apabila tugas sering diberikan maka
ketenangan mental pada siswa terpengaruh (Imanjah Alipandie, 1984:92)
4) Kekurangan dari Metode Resitasi
Kekuarangan dari metode penugasan/resitasi:
1) Siswa sulit dikontrol, apa benar mengerjakan tugas ataukan orang lain
2) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu
siswa.
3) Sering memberikan tugas yang monoton, sehingga membosankan
Dalam memberikan tugas yang baik, guru hendaklah memperhatikan dan
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Materi tugas yang diberikan atau pekerjaan yang perlu diselesaikan
oleh siswa harus jelas.
b.
Tujuan tugas yang diberikan akan lebih baik apabila dijeaskan kepada
siswa
c.
Apabila tugas kelompok , seyogyanya ada ketua dan anggota
kelompok sesuai dengan kebuituhan agar ada yang bertanggung jawab
d.
Tempat dan lama waktu penyelesaian tugas hendaknya jelas.
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai- nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai karakter dapat terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
23
karma, budaya, dan adat istiadat (Asmani,2014: 35). Menurut Marzuki (2014)
pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah
kepada siswa. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal
yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif), mampu
merasakan (domain afektif), dan biasa melakukan (domain perilaku). Jadi
pendidikan karakter erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus-menerus
dipraktikkan atau dilakukan.
Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah
pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa sendiri dan bertujuan
untuk membina kepribadian generasi muda. Penyelenggaraan pendidikan karakter di
sekolah harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar manusia. Selanjutnya
dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih tinggi sesuai kebutuhan, kondisi, dan
lingkungan sekolah itu sendiri.
Tujuan pendidikan karakter berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter
tahun 2010 adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan pembaruan tata kehidupan
bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan jangka panjang pendidikan
karakter adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls
natural sosial yang diterimanya sehingga pada akhirnya akan mempertajam visi hidup
melalui proses pembentukan diri secara terus-menerus.
Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu dan hasil pendidikan
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter peserta didik secara utuh,
terpadu, serta seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Sudarmadi (2011)
menekankan agar guru berusaha menerapkan model-model pembelajaran yang dapat
mengembangkan karakter siswa termasuk dalam pembelajaran EKONOMI. Sementara
itu, Ikhwanuddin (2014) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pengintegrasian
nilai-nilai karakter dalam pembelajaran mampu memberikan sumbangan positif dalam
pembentukan karakter dan berdampak pada peningkatan prestasi akademik secara lebih
merata. Melalui pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi
serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
6
utama memerlukan perincian lebih lanjut yang menjelaskan nama debitur dan
jumlah tagihannya sebagai buku besar pembantu. Jadi buku besar utama terdiri
atas akun-akun tertentu yang masih memerlukan perincian dan perincian itu terdapat
dalam buku besar pembantu atau dapat dikatakan akun-akun yang ada dalam buku
besar utama merupakan ringkasan dari jumlah saldo buku besar pembantu,
sedangkan perinciannya terdapat dalam buku besar pembantu itu sendiri.
Dengan demikian pengertian buku besar Utama adalah kumpulan perkiraanperkiraan untuk mencatat perubahan-perubahan transaksi pada akun-akun utama.
Sedangkan buku besar pembantu merupakan rincian dari akun-akun tertentu pada
buku besar utama
5) Fungsi Buku Besar
Buku besar utama berfungsi untuk mengendalikan buku besar pembantu,
maksudnya jumlah saldo dari akun tertentu dalam buku besar harus sama dengan
jumlah saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku pembantu. Selain itu buku
besar berfungsi sebagai :
a.
untuk mengikhtisarkan akibat-akibat transaksi dan kejadian secara
lengkap atas perubahan harga utang dan modal perusahaan,
b.
dasar penyusunan laporan keuangan,
c.
tempat pencatatan kedua setelah jurnal dan tempat pencatatan terakhir
setelah ditutup pada akhir periode.
6) Bentuk buku besar
Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan bisa dibedakan ke dalam:
a. Bentuk Scontro
Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut
2 kolom, contohnya seperti berikut:
25
b. Bentuk Staffel
Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku
besar 4 kolom dikenalnya bentuk saldo rangkap, karena terdiri dari saldo debet dan
kredit.
c. Bentuk T
Bentuk T adalah buku besar berbentuk seperti huruf T dengan sisi kiri untuk
pemindahbukuan sebelah Debet sedangkan sisi kanan untuk Kredit.
26
7) Pengertian Posting
Setelah pencatatan ke dalam jurnal selesai, maka tahap selanjutnya memindahkan
catatan yang terdapat dalam jurnal ke Buku Besar atau disebut Posting.
Dengan
digunakannya
jurnal
umum
dan
jurnal
khusus
maka
kegiatan posting dilaksanakan sebagai berikut :
1. Data transaksi yang dicatat dalam jurnal umum diposting secara individu
pada waktu transaksi terjadi.
2. Data transaksi yang dicatat dalam jurnal khusus dibedakan pada data lajur
atau kolom khusus dan data lajur atau kolom serba-serbi. Data lajur atau
kolom serba-serbi diposting secara individual sesuai akun yang dicatat
dalam
kolom
serba-serbi.
Sedangkan
data
lajur
khusus,
diposting berdasarkan jumlah dari masing-masing akun yang memiliki
kolom tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada langkahlangkah posting dari jurnal ke buku besar.
3. Posting dari jurnak khusus dilakukan tiap akhir periode biasanya akhir bulan
yang bersangkutan.
27
4. Posting dari jurnal umum dilakukan setiap tanggal transaksi dari angka
jumlah untuk masing-masing akun.
8) Pemindahbukuan / posting dari jurnal umum ke buku besar.
Proses pemindahbukuan dari jurnal umum ke dalam buku besar utama sangat
tergantung formulir atau form buku besar yang digunakan, namun secara umum perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siapkan akun-akun buku besar yang diperlukan;
2. Catatkan atau pindahkan angka-angka yang ada pada jurnal umum ke akunakun yang bersangkutan pada buku besar;
3. Kolom Ref pada jurnal khusus di isi dengan tanda cek ( ), sedangkan kolom
Ref pada kolom serba-serbi di beri nomor kode perkiraan, berarti jumlah
tersebut sudah dicatat dalam buku pembantu;
4. Kolom Ref pada perkiraan buku besar diisi dari halaman jurnal umum.
Jelasnya perhatikanlah contoh posting dari jurnal umum dengan beberapa bentuk
buku besarnya. Berikut ini contoh posting dari jurnal umum ke buku besar bentuk T.
Proses pemindahbukuan dari jurnal khusus ke dalam buku besar utama sangat
tergantung formulir atau form buku besar yang digunakan, namun secara umum perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siapkan akun-akun buku besar yang diperlukan;
2. Jurnal khusus yang telah selesai dijumlahkan untuk tiap kolom akun-akun
masing-masing
3. Buat rekapitulasi jurnal khusus dengan mengumpulkan akun yang di debet
dan akun yang di kredit;
4. Catatkan atau pindahkan angka-angka yang ada pada akun rekapitulasi ke
akun-akun yang bersangkutan pada buku besar, tanggal posting biasanya
dibuat akhir periode atau akhir bulan yang bersangkutan.
5. Setelah di posting/dipindahkan di bawah kolom jurnal khusus di beri nomor
kode perkiraan buku besar, sedangkan di bawah kolom serba-serbi di beri
tanda cek ( ) yang berarti jumlah tersebut telah dibukukan;
6. Kolom Ref pada jurnal khusus di isi dengan tanda cek ( ), sedangkan kolom
Ref pada kolom serba-serbi di beri nomor kode perkiraan, berarti jumlah
tersebut sudah dicatat dalam buku pembantu;
7. Kolom Ref pada perkiraan buku besar diisi dari halaman jurnal khusus.
8. Daftar Saldo ( Neraca Saldo )
9) Pengertian Daftar Saldo
28
29
pembelajaran yang digunakan guru di dalam kelas, serta sarana dan prasarana yang
mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
Dari beberapa faktor di atas, model pembelajaran yang digunakan guru di dalam
kelas merupakan faktor yang banyak mendukung keberhasilan belajar sehingga prestasi
belajar siswa meningkat. Karena dengan penerapan model yang tepat dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, serta sesuai dengan karakteristik siswa dapat
membantu siswa dalam memahami tentang materi yang diajarkan oleh guru, sehingga
prestasi belajarnya meningkat. pembelajaran yang memerlukan tingkat pemahaman dan
pemecahan masalah seperti itu perlu digunakan model pembelajaran yang tepat agar
materi pembelajaran dapat menarik bagi siswa. Oleh karena itu apabila XII IPA
diterapkan dalam pembelajaran akan membantu tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa dapat menyimpulkan serta menganalisis
soal-soal secara berkelompok.
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Resitasi atau Pemberian
Tugas efektif diterapkan pada pembelajaran Ekonomi pada materi Jurnal dan Buku
Besar.
31
32