Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH KKPMT

TUGAS INDIVIDU
FISIOLOGI KEHAMILAN

Oleh
MUHAMMAD BRIAN IVAN HARIS
G41141046
GOLONGAN C
SEMESTER V

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

DAFTAR ISI

ORGAN YANG BERPERAN TERKAIT FUNGSINYA FISIOLOGI KEHAMILAN 1


PROSES KEHAMILAN SECARA FISIOLOGI

1.

Sel telur (ovum)

2.

Sel mani (spermatozoa)

3.

Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)

4.

Nidasi

5.

Plasentasi

TRIMESTER PERTAMA

TRIMESTER KEDUA

TRIMESTER KETIGA

12

DAFTAR PUSTAKA

13

ORGAN YANG BERPERAN TERKAIT FUNGSINYA


FISIOLOGI KEHAMILAN

Kehamilan dimulai dengan fertilisasi dari sebuah ovum oleh spermatozoon


sebagai pengiriman ovum ke uterus menuju tuba falopi. Ini adalah permulaan
kehidupad dari konsepsi yaitu hasil dari hubungan sexsual (biasa didefinisikan sebagai
copulasi atau koritus). definisi yang digunakan untuk mendeskripsikan kehamilan
adalah gravid atau gravida, sebagai sebuah gravid uterus; gestasi , sebagai waktu
periode dari perkembangan fetus; dan suffixnya

-gravida dan cyesis. Seorang

perempuan yang tidak pernah hamil dinamakan nulligravida, ketika wanita itu hamil
untuk pertamakalinya dinamakan unigravida atau primigravida. Seorang wanita yang
telah hamil 2 atau lebih dinamakan sebagai multigravida.
Waktu periode sangatlah penting ketika menggunakan terminology kehamilan.
Sebuah kehamilan normal diperkirakan 38-40 minggu, atau 9 bulan. Waktu periode ini
dibagi menjadi trimrster; diperkirakan rentangnya 3 bulan per segmen. Secara spesifik
, trimester pertama adalah 0-12 bulan, trimester kedua 13-28 bulan, dan trimester ketiga
29-40 bulan. Banyakj kode ICD 10 yang membutuhkan informasi tambahan sebagai
menspesifikkan trimester dari kehamilan pasien. Perkiraan hari lahir(Estimated Date Of
Delivery) dari bayi dapat dihitung menggunakan formula Naegeli, yang menggunakan
hari pertama dari seorang wanita mengalami hari terakhit periode menstruasi, dikurangi
3 bulan dan ditambah 7. Catatan metode ini berdasarkan pada 38 minggu (266 hari). 40
minggu(280) hari adalah standar periode untuk kehamilan.
Zygot atau yang disebut terlur terfertilisasi, membawa genome(informasi
kromosom yang lengkap) terbagi dan berpindah menuju ke tuba faoli hingga ke uterus.
Pada beberapa hari pertama setelah fertilisasi, ketika zigot telah menjadi bola keras dari
sel oleh beberapa pembagian, ini dinamakan morula, dinamakan morula karena ini
sangat mirip dengan cirri cirri dari bagasa latin untuk mulberry. Sebagai perkembangan
yang berlanjut, morula akan berpindah ke tuba falopi hingga ke uterus, dan menjadi
tertanam di dinding uterin. Pada tahap ini , dapat diidentifikasi sebagai blastocyst. Pada
implantasi ,hormon gonadotropin adalah secret dari blastocyst. Hormon HCG
menstimulasi Corpus luteum pada ovarium untuk melanjutkan produksi progesterone
dan estrogen. Secresi lanjutan dari progesterone memperbaiki lapidan endometrium
untuk memelihara perkembangan zygote, ketika estrogen bekerja untuk meningkatkan
ukuran dari lapisan uterus dan jumlah pembuluh darah yang dimiliki.
Blastocyst memiliki cangkang tembus pandang yang disebut tropoblast, dan
segmen dalam yang disebut inti sel. Tropoblas menjadi membrane yang mengelilingi
dan melindungi fetus, ketika massa dalam menjadi sebuah embrio dan kemudian
menjadi fetus.
2

Kembar adalah hasil dari modifikasi dari proses ini. Pada kasus yang
identik(monozygotic) kembar, salah satu zygote terbagi untuk berkembang menjadi 2
gen yang identik dari kopian kromosom. Ketika dua ovum dikeluarkan dan terfertilisasi
dengan dua sperma yang berbeda, fraternal(dizygotic) twins berkembang dengan dua
set dari kromosom yang berbeda, sehingga membuat mereka tidak identik, tapi hanya
sebagai saudara se kandung. Sementara zigot normal memiliki satu set membran untuk
mendukung melalui kehamilan, kejadian kembar mungkin memiliki konfigurasi yang
berbeda dari kantung tergantung kapan telur mereka dibuahi membelah. Jika telur
membelah 3-4 hari setelah dibuahi, si kembar monozigot akan mengembangkan dalam
dua set kantung (dikorion / diamniotik). Jika divisi terjadi 3-8 hari setelah pembuahan,
si kembar akan berbagi kantung luar yang sama (monokorion) tetapi masing-masing
akan di kantung dalam sendiri (diamniotik). Jika perpecahan terjadi 8-13 hari setelah
pembuahan, mereka berbagi kantung luar dan dalam yang sama (monokorion /
monoamniotic). Akhirnya, jika perpecahan appens setelah 13 hari, si kembar berbagi
kantung luar dan dalam yang sama (monokorion / monoamniotic), namun divisi ini
tidak lengkap dan hasil pada kembar siam.
Waktu juga merupakan komponen dalam penamaan tahapan janin yang sedang
berkembang. Selama 3 minggu pertama, telur dibuahi berkembang disebut zigot. Dari
minggu 3-8, itu disebut embrio. Untuk sisa kehamilan, diberi label janin.
Menghubungkan periode waktu kehamilan dengan periode waktu dari janin yang
berkembang, orang dapat melihat bahwa perkembangan dari zigot ke janin terjadi pada
trimester pertama. Pada akhir trimester pertama, janin beratnya sekitar 1 ons dan
panjang 3 inci dan selaput janin yang mendukung kehamilan yang berkembang. Selama
trimester kedua, gerakan janin dapat dirasakan ( "mempercepat"), organ reproduksi
dapat dilihat, dan janin mulai buang air kecil. Pada saat ini, janin adalah sekitar 11 ons
dan 6 inci panjang. Trimester ketiga adalah periode waktu dari kenaikan berat badan
yang cepat ketika janin memiliki kesempatan terbaik untuk bertahan hidup kelahiran
prematur. Pada akhir trimester ini, janin memiliki berat sekitar 7 1 2 pon dan 18 inci
panjang. Pada saat ini, kehamilan dianggap di jangka. ICD-10 mengklasifikasikan
kehamilan akhir kehamilan pasca jangka (40-42 minggu lengkap) dan kehamilan
berkepanjangan (lebih dari 42 minggu).
Pada saat yang sama bahwa embrio berkembang, membran ekstraembrionik
terbentuk untuk mempertahankan kehamilan. Dua ini, amnion dan korion, membentuk
kantung dalam dan luar yang mengandung embrio (Gambar. 7-4). Kantung luar, korion,
merupakan bagian dari plasenta, struktur yang sangat vaskular yang bertindak sebagai
3

komunikasi fisik antara ibu dan embrio. Vili korionik adalah proyeksi kecil yang
membentang dari kantung luar untuk menyediakan jumlah maksimum kontak dengan
pasokan darah ibu. Kantung batin, amnion dan cairan ketuban yang, berfungsi untuk
melindungi embrio, melindungi perubahan suhu itagainst, dan memungkinkan untuk
bergerak. Di sisi luar, kantung ketuban terhubung ke kuning telur, allantois, dan ke
plasenta dengan cara tali pusat. Yolk sac, melekat pada embrio berkembang,
menyediakan sumber nutrisi untuk tahap awal pengembangan. allantois adalah struktur
anembryonic yang membantu dalam pembuangan sampah dan pertukaran gas. Ini
kemudian berkembang menjadi plasenta dan tali pusat, yang berbagi sama kabel
functions.The pusar adalah jaringan yang menghubungkan embrio dengan plasenta (dan
karenanya kepada ibu). Ketika bayi dilahirkan, tali pusat dipotong, dan bayi kemudian
tergantung pada / body nya sendiri untuk semua proses fisiologis. Sisanya "bekas luka"
adalah umbilikus atau pusar.
Dokumentasi mengenai diagnosis kehamilan dapat menyebutkan tanda-tanda
kehamilan. Ini dibagi menjadi tiga jenis: dugaan (gejala subjektif indikasi kehamilan,
tetapi mungkin muncul dalam diagnosis lain juga), (tanda-tanda obyektif yang diakui
oleh pemeriksa yang mungkin atau mungkin tidak menunjukkan kehamilan)
kemungkinan, dan (tanda-tanda obyektif positif diakui oleh pemeriksa yang hadir hanya
pada kehamilan).
Istilah yang menggambarkan pengiriman dan melahirkan yang berbeda dari
kehamilan. Nifas adalah istilah untuk tindakan melahirkan. Istilah terkait yang
antepartum (sebelum melahirkan), intrapartum (saat melahirkan) dan postpartum
(setelah melahirkan). paritas seorang ibu adalah jumlah kali bahwa dia telah
menyampaikan seorang anak. Istilah nulipara, unipara / primipara, dan multipara adalah
sama dengan yang digunakan untuk kehamilan. Mereka masing-masing berarti: tidak
ada pengiriman, satu pengiriman, dan dua atau lebih pengiriman. ICD-10 membedakan
antara primipara dan primipara muda sebagai wanita yang EDD adalah sebelum ulang
tahunnya ke-16. Sebuah primipara tua adalah salah satu yang EDD adalah setelah ulang
tahun ke-35 nya. ICD-10 juga menetapkan bahwa kode digunakan untuk
menggambarkan besar multiparitas, seorang wanita yang telah disampaikan lima atau
lebih anak-anak. Periode waktu 6 minggu setelah persalinan disebut masa nifas, yang
berasal dari bahasa Latin untuk andbearing anak. Ini adalah periode ketika sistem
reproduksi ibu kembali ke negara pregravid nya.

PROSES KEHAMILAN SECARA FISIOLOGI


Kehamilan akan terjadi apabila terjadi konsepsi antara sel telur dengan
sperma. Pelepasan sel telur (ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke
14 pada siklus menstruasi nornal 28 hari disebut dengan masa ovulasi. Siklus
menstruasi bervariasi pada setiap wanita.
Bila pada masa subur terjadi hubungan seks, maka sperma akan ditampung di
liang senggama bagian dalam. Setiap mililiter sperma mengandung sekitar 35 40 juta
spermatozoa, sehingga setiap hubungan seks terdapat sekitar 110 120 juta
spermatozoa. Spermatozoa akan berjalan mendekati sel telur yang dilepaskan oleh
ovarium.
Setelah masuknya kepala spermatozoa kedalam ovum dengan meninggalkan
ekornya maka terjadilah pertemuan antara sel telur dengan sperma Peristiwa ini disebut
pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ) Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada
mukosa rahim untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira kira enam sampai
tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus
ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi
dan plasenta. (Rustam Mochtar, 1998 : 17)

1.

Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge.
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) :
a)

Oogonia

b) Oosit pertama (primary oocyte)


c)

Primary ovarian follicle

d) Liquar folliculi
e)

Pematangan pertama ovum

f)

Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum

(Rustam Mochtar, 1998 : 17-18)

2.

Sel mani (spermatozoa)


Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong

agak gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
Panjang ekor kira kira sepuluh kali bagian kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel sel primitif tubulas testis.
Setelah bayi laki laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami
perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel sel
interstial leyding. Sel sel spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan
terjadilah spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis)
a)

Spermatogonium (membelah dua)

b) Spermatosit pertama (membelah dua)


c)

Spermatosit kedua (membelah dua)

d) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi


e)

Spermatozoa (sperma)

(Rustam Mochtar, 1998 : 18)

3.

Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)


Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di

tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas
dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur)
sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung
kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke
bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi
disinilah ovum dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi
zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh
penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari
wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi
perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga
hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim
oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
dalam kavum uteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)
6

4.

Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan
dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan

endometrium

ini

banyak

mengandung sel sel desidua yaitu sel sel besar yang mengandung banyak
glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Itulah sebabnya kadang kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan
atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah
diferensiasi sel sel blastula.
Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan
yolk sac sedangkan sel sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk
ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional plate) diantara
amnion dan yolk sac.
Sel sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio)
akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionik
membrane) yang kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan
yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar) Villi koriales
yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan disebut
korion

krondosum sedangkan

yang

berhubungan

dengan

desidua

kapsularis

kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave. Dalam
peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon hormon chorionic gonadotropin
(HCG). (Rustam Mochtar, 1998 : 19-21)

5.

Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh

hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa
rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
a)

Desidua basalis

Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasentater bentuk.
b) Desidua kapsularis
7

Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan

bersatu dengan

desidua vera kosena obliterasi .


c)

Desidua vera (parietalis)

Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya. (Rustam Mochtar, 1998 : 21)

TRIMESTER PERTAMA
1. Minggu pertama: disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa
germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan atau fertilisasi ovum oleh
sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula-blastula. Menjelang
akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.
2. Minggu kedua: terjadi deferensiasi masa seluler embrio menjadi dua lapis 9stadium
bilaminer). Kedua lapisan itu adalah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan
hipoblas (akan menjadi endoderm). Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur
primitif atau alur sedehana (ptimitive streak).
3. Minggu ketiga: terjadi pembentukan tiga lapis atau lempeng yaitu ektoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah
primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer).
Dari perkembangan ptimitive streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan
menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial. Struktur ini kemudian
berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya akan menjadi tabung
saraf (neural tube)
4. Minggu keempat: pada akhir minggu ke-3 atau ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas
badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Sampai minggu ke-8
samapi ke-12 (akhir trimester pertama) pertumbuhan dan deferensiasi somit terjadi
begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-35 somit, disertai
dengan perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya. Beberapa sistem organ
melanjutkan pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12 (trimester
pertama).

TRIMESTER KEDUA
Minggu

ke-12

sampai

ke-28:

karakteristik

utama

perkembangan

intrauterine trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan mulai
berfungsinya berbagai sistem organ.
1.

Sistem sirkulasi: janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung dan
aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, DJJ dapat ditemukan sejak minggu
ke-12. dengan stetoskop laennec DJJ baru dapat terdengar setelah kehamilan 20
minggu. Ada beberapa struktur anatomik yang terdapat pada masa janin kemudian
tertutup atau mengalami regresi sesudah lahir sampai dewasa, yaitu; foramen
ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria dan vena umbilikalis, dan duktus venosus
Arantii. Sel darah janin terutama mengandung HbF (hemoglobin fetal), yang
memiliki daya ikat oksigen jauh lebih tinggi dibandingkan HbA (Hb manusia
dewasa) pada suhu dan pH yang sama. HbA sendiri baru baru diproduksi pada
akhir masa fetal, dan pada saat lahir, jumlahnya mencapai hanya 30% dari
seluruh Hb yang terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin,
berangsur-angsur produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat
lagi dalam tubuh individu.

2.

Sistem respirasi: janin mulai menunjukkan gerak pernafasan sejak usia 18


minggu. Pekembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia
24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah
dan

konsistensinya

sangat

minimal

dan

baru

adekuat

untuk survival

ekstrauterin pada akhir trimester ketiga. Aliran keluar-masu yang terjadi pada
pernafasan janin intrauterin bukanlah aliran udara, tetapi aliran cairan amnion.
Seluruh struktur saluran nafas janin sampai alveolus terendam dalam cairan
amnion tersebut.
3.

Sistem gastrointestinal: Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan


sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28
minggu. Cairan empedu mulai diproduksi sejak skhir trimester pertama, diikuti
dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Mekonium, isi yang terutama
pada saluran oencernaan janin, tampak mulai usia 16 minggu. Mekonium
berasal dari: 1) sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi
dan rontok, 2) cairan atau enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai
dari saliva sampai enzim-enzim pencernaan, 3) cairan amnion yang diminum
oleh janin, yang kadang-kadang mengandung juga lanugo (rambut-rambut halus
9

dari kulit janin yang rontok) dan sel-sel dari kulit janin atau membran amnion
yang rontok. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari berasal dari sirkulasi
meternal-fetal, melalui plasenta dan tali pusat.
4.

Sistem saraf dan neuromuskular: ini merupakan sistem yang palinga awal
mulai

menunjukkan aktivitasnya,

yaitu

sejak

usia 8-12 minggu (akhir

trimester pertama), berupa kontraksi oto yang timbul jika terjadi stimulasi
lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak,
dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu sisi diikuti
juga fleksi

sisilainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan (spontaneus

movement). Namun ukuran janin pada 1.

Bulan

ketiga:

wajah

terbentuk

makin sempurna, letak organ wajah sesuai tempatnya. Alat kelamin luar
berkembang. Lengkung usus yang terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup
dalam rongga abdomen. Mulai terdeteksi gerakan otot atau refleks gerak
sederhana, tetapi belum sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir ke-12,
jenis kelamin fetus umumnya sudah diidentifikasi melelui pemeriksaan
ultrasonografi.
2.

Bulan keempat-kelima: tubuh janin memanjang dengan cepat, pertambahan berat


mencapai 500 g. Tumbuh rambut-rambut halus (lanugo), rambut kepala, alis,
dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat dirasakan oleh ibu.

3.

Bulan

keeanm-tujuh:

berat

badan

bertambah

banyak,

sampai

dengan

separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput karena
belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan
kardiovaskular

danpernafasan

belum

berfungsi

sempurna

saraf
dan

pusat,
diantara

ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin pada periode ini
tidak akan dapat bertahan hidup. akhir trimester pertama ini masih kecil, sehingga
gerakan-gerakan janin belum dapat dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14
minggu (awal trimester kedua), gerakan-gerakan janin baru mulai dapat dirasakan
ibunya. Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dengan tingkat aktivitas
janin (misalnya, saat ibu marah atau gembira, gerak janin lebih sering atau kuat,
sebaliknya waktu ibu sedih atau depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit
atau lemah). Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu
yangjuga ditransfer ke janin melelui sirkulasi plasenta.
5.

Sitem saraf sensorik khusus atau indera: mata yang terdiri dari lengkung bakal
lensa (lens placode) dan bakal bola mata atau mangkuk optik (optic cup) pada
awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral
10

wajah. Saraf penglihatan atau nervus optikus merupakan derivar ektoderm,


memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik
(otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap.
Telinga luar memperoleh inervasi sensorik dari nervus facialis, telinga dalam
(organ pendengaran dan keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat
ektoderm nervus vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktoris
(olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah
wajah, memperoleh inervsi sensorik dari nervus olfaktorius. Lidah berasal
dari lengkung faring endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari
cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus
hipoglosus dan nervus laryngeus superior.
6.

Sistem urinarius: glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak usia 8 minggu. Pada
kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu.
Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam vesica urinaria
dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan
cairan amnion. Produksi urune kira-kira 0,05-0,10 cc/menit. Ginjal belum
sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vaskularisasi
juga relatif masih sedikit.

7.

Sistem endokrin: kortikotropin dan tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin


sejak 10 minggu, mulai berfungsi untuk merangsang perkembangan kelenjar
suprarenal dan kelenjar tiroid. Setelah kelenjar-kelenjar itu berkembang, produksi
dan sekresi hormon-hormonnya juga milau berlangsung. Hormon maternal
maupun plasenta juga didistribusikan dalan jumlah besar ke dalam sirkulasi janin,
dan aktivitasnya juga mempengaruhi pertumbuhan janin, lebih daripada
hormon yang diproduksi janin itu sendiri. Kelenjar-kelenjar reproduksi pria
(testis) juga menghasilkan testosteron dan androstenedion, namun pada wanita
(ovarium) tidak ditemukan sekresi estrogen dan progesteron, kemungkinan karena
belum terjadi pematangan teka dan gralukosa folikel lebih lanjut.Perubahan
setiap bulan:

11

TRIMESTERKETIGA
Minggu

ke-28 sampai

dengan

minggu

ke

38-42 Karakteristik utama

perkembangan intrauterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ


khusus

detail

dan

penyempurnaan

fungsi

berbagai

sistem

organ.

Satu

karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah perlambatan pertumbuhan kepala


relatif terhadap perumbuhan badan.
Pada awal bulan ke-3, ukuran kepala merupakan separuh ukuran kepalabokong (crown-rump length / CRL), tetapi sejak awal bulan ke-5, ukuran kepala relatif
berkurang menjadi sepertiga dari CRL, sampai pada

saat

lahir

ukuran

kepala

hanya seperempat dari CRL. Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan
ekstremitas, bersama dengan penurunan pertumbuhan kepala.
Perubahan setiap bulan
1. Bulan ketujuh-kedelapan: endapan lemak subkutis meningkat, sehingga janin
memperoleh bentuk membulat atau menggemuk. Produksi kelenjar lemak kulit juga
menghasilkan lapisan vernix caseosa yang melapisi kulit janin. Sejak usia 28
minggu lengkap, telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasasn
dan kardiovaskular, meskipun masih sangat minimal. Janin yang lahir pada masa ini
dapat bertahan hidup, namun diperlukan tunjungan hidup berupa perawatan intensif
yang sangat baik untuk mencapai hasil optimal.
2. Bulan kesembilan: pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala menjadi lingkar
terbesar daripadaseluruh bagian tubuh. Pada bayi laki-laki, testis mulai turun ke
tempatnya di dalam skrotum.
3. Saat lahir: terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin. Di antaranya, paru
yang semula kolaps karena belum terisi udara, sejak lahir menjadi mengembang
karena terisi udara pernafasan. Berbagai struktur dalam sistem kardiovaskular
menutup. Sejak tali pusat diputuskan, sirkulasi feto-maternal melalui plasenta dan
pembuluh darah umbilikus terputus, dan bayi terpisah dari sirkulasi ibunya.

12

DAFTAR PUSTAKA
Trisetiyaningsih, Y S.Kep., Ns. Ejaculatory duct. di akses pada 29 November 2016.
http://www.scrib.com/
Shiland, Besty. J. 2012. MEDICAL TERMINOLOGY AND ANATOMY FOR ICD-10
CODING. Elsevier Mosby Inc. St. Louis, Missouri.

13

Anda mungkin juga menyukai