Pasar modal merupakan indikator perekonomian suatu negara. Sebelum kondisi
makroekonomi suatu negara mengalami kemajuan ataupun guncangan buruk maka indeks harga saham gabungan dari negara tersebut akan bergerak terlebih dahulu sesuai dengan keadaan yang akan terjadi. Pasar modal yang ada di seluruh dunia saling mempengaruhi satu sama lain. Umumnya pasar modal dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar akan mempengaruhi pasar yang mempunyai kapitalisasi pasar yang lebih kecil. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dan mengetahui pengaruh yang diberikan oleh New York Stock Exchange (DJIA), Tokyo Stock Exchange (N225) dan Hong Kong Stock Exchange (HSI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang dilakukan dengan program SPSS 20. Data yang digunakan adalah data bulanan dari 2007-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks DJIA dan HSI berpengaruh positif terhadap IHSG sedangkan Indeks N225 berpengaruh negatif terhadap IHSG. Selain itu dalam penelitian juga diketahui bahwa kondisi ekonomimakro suatu negara jelas sangat mempengaruhi indeks harga saham di suatu bursa 7
dan kebijakan moneter suatu negara mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelamatan keadaan ekonomi negara tersebut dari krisis yang terjadi.