Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

Oleh:
SITI MAIMUNAH LESTARI
105046201729

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH


PROGRAM STUDI MUAMALAH ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 / 2010

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh geler Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2010

Siti Maimunah Lestari

PENGESAHAN PANITIA UJIAN


Skripsi yang berjudul Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah
pada PT. Asuransi Takaful Umum, telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2
September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)
pada Program Studi Muamalat

Jakarta, 2 September 2010


Dekan,

Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM


NIP. 150 210 422

Panitia Ujian Munaqasyah


Ketua

: Euis Amalia, M.Ag


NIP. 150 289 264

(......................................)

Sekretaris

: Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag


NIP. 150 318 308

(......................................)

Pembimbing : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas


NIP. 195 609 061 982 031 004

(......................................)

Penguji I

: Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ


NIP.

(......................................)

Penguji II

: Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A


NIP. 196 912 161 996 031 001

(......................................)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.

vi

DAFTAR ISI...

viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................

B. Identifikasi Masalah...........................................................................

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................

E. Review Studi Terdahulu....................................................................

F. Metode Penelitian..............................................................................

13

G. Teknik Penulisan...

16

H. Sistematika Penulisan

16

BAB II LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR


SYARIAH
A. Klaim
1. Pengertian Klaim.

18

2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim....................

20

3. Model Klaim Asuransi Kerugian.................................................

24

B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah


1. Pengertian Asuransi Syariah....

26

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah....

27

viii

3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor......

32

4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor

33

C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian


1. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian Syariah

36

2. Model Bagi Hasil PT. Asuransi Takaful Umum..

37

(Wakalah Bil Ujrah Takaful Model)


BAB III KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA
PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM
A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor

39

B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor

41

C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor


1. Risiko yang dijamin.....................................................................

48

2. Risiko yang dikecualikan ....................................

50

BAB IV ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA


PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM
A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan
Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum...................................

60

B. Proses Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi


Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum................

69

C. Perhitungan Pembayaran Klaim Asuransi


Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum............

ix

74

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..

77

B. Saran

78

DAFTAR PUSTAKA...

80

LAMPIRAN..

82

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan

kendaraan

bermotor

di

Indonesia

menunjukan

pertumbuhan yang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan industri otomotif.


Laju pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi tampaknya jauh lebih menonjol
dan mendominasi dibandingkan dengan kendaraan bermotor niaga ataupun
kendaraan umum lainnya. Ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia akan
kendaraan bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan sarana angkutan saja,
namun telah berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk tujuan
prestise maupun sebagai media seseorang guna mengekspresikan status
sosialnya. Sehingga tak pelak lagi kendaraan bermotor nyaris telah
mensejajarkan dirinya dengan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup manusia
lainnya, seperti sandang, papan, dan pendidikan.
Seiring dengan beragam dan banyaknya kendaraan bermotor yang beredar
telah menimbulkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus
dihadapi oleh manusia juga semakin kompleks. Risiko yang mungkin terjadi
pada kendaraan bermotor seperti kecelakaan dan kehilangan kendaraan bermotor
akibat berbagai sebab.
Berhubung risiko itu hampir selalu melekat dalam kehidupan manusia,
maka kita harus mengelolanya dengan sebaik-baiknya melalui suatu cara atau

teknik-teknik tertentu agar dampak yang ditimbulkannya tidak berpengaruh


terhadap tujuan atau kegiatan manusia. Tindakan-tindakan atau usaha-usaha
untuk mengatasi risiko itu dikenal dengan nama Manajemen Risiko (Risk
Management).
Satu hal penting yang patut disadari, bahwa dibalik risiko-risiko itu
terdapat mekanisme yang canggih, yang jika digunakan sebagaimana mestinya
dapat sangat meringankan kesulitan keuangan yang ditimbulkannya. Mekanisme
dimaksud antara lain adalah Asuransi, yang dipandang sebagai mekanisme yang
benar-benar sangat penting peranannya dalam kehidupan modern ini. Jadi
asuransi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai risiko yang
mungkin timbul, baik pada diri seseorang maupun terhadap harta benda yang
dimiliki. 1 Walaupun pola asuransi syariah sama dengan pola asuransi yang
dikembangkan oleh dunia Barat (asuransi konvensional) yang mengandung unsur
saling menanggung secara berkelompok memiliki persamaaan namun konsep dan
sistem operasionalnya berbeda dengan asuransi syariah yang mempunyai konsep
saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau membantu dan saling
melindungi penderitaan satu sama lain, serta mempunyai prinsip yang terhindar
dari beberapa unsur yaitu gharar (ketidakpastian), maisir (untung-untungan), dan
riba (bunga). 2

Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute
(Jakarta : JII, 2009), h.2.
2
Fitriani, Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.Asuransi TRI
PAKARTA cabang Syariah, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 3

Dari segi hukum positif, hingga saat ini Asuransi Syariah masih
mendasarkan legalitas pada UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,
dan baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada saat
surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499/LK/2000
tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan
perusahaan reasuransi dengan sistem syariah. 3 Walaupun keberadaan asuransi
syariah masih sangat lemah namun perkembangan asuransi syariah cukup pesat.
Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berlandaskan syariah
diawali dengan mulai beroperasinya PT. Syarikat Takaful Indonesia, yang
menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijakan Departemen
Keuangan saja. Karena tidak satupun undang-undang yang mengatur asuransi
syariah beroperasi. PT. Syarikat Takaful Indonesia mempunyai dua anak
perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Kerugian (general) yang resmi
beroperasi sejak tahun 1995 dan PT. Takaful Keluarga (life) yang resmi
beroperasi sejak tahun 1994. Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada
konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan seperti perlindungan,
menjadikan semua peserta sebuah keluarga besar yang saling menanggung satu
sama lain.
Selain PT. Syarikat Takaful Indonesia yang sejak awal dibangun sudah
menjadi asuransi syariah, saat ini sudah banyak asuransi konvensional yang

Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia
(Jakarta : Prenada Media Group, 2007) h. 142.

membuka divisi syariah seperti : MAA Life Insurance, Asuransi Tri Pakarta
Syariah, Asuransi Bumi Putera Syariah dan lain-lain.4
Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah.
Untuk itu, industri asuransi diharapkan meningkatkan transfaransi menyusul
adanya UU No.8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan
Dirjen Lembaga Keuangan No. 6098/2002 yang mengharuskan perusahaanperusahaan asuransi mencantumkan solvabilitas perusahaan asuransi tersebut.
Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari
perusahaan asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam
memberikan informasi yang sebenar-benarnya sebelum menjadi pemegang polis.
Biasanya permasalahan dalam klaim pada umumnya terjadi karena kurang
mengertinya pihak tertanggung di dalam proses dan prosedur penanganan klaim,
hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan pendapat bahwa pihak
perusahaan

asuransi

terlihat

memperlambat

dan

mempersulit

terhadap

penyelesaian klaim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula


yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi.
Melihat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik membahas
masalah ini lebih dalam, dalam bentuk skripsi dengan judul: Analisis Klaim
Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004)
Cet-1, h. 55.

B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya perusahaan Asuransi khususnya Asuransi Umum (kerugian).
2. Banyaknya produk asuransi umum (kerugian) pada PT. Asuransi Takaful
Umum.
3. Kurangnya pemahaman Tertanggung terhadap prosedur pengajuan klaim.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan

identifikasi

diatas

dan

untuk

mencegah

terjadinya

pembahasan yang melebar serta agar menjadi terarah dan efektif. Selain itu juga
untuk menghemat biaya, tenaga, waktu, dan pemikiran, maka pada pembahasan
skripsi ini penulis membatasi hanya akan membahas masalah analisis klaim
asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Dari
pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah adalah sebagai berikut
1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.
Asuransi Takaful Umum?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful
Umum?
3. Bagaimana perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi
Takaful Umum?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penulisan skripsi
ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan

bermotor

pada PT. Asuransi Takaful Umum.


2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan klaim asuransi

kendaraan

bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.


3. Untuk mengetahui perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada

PT.

Asuransi Takaful Umum.


Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:
1. Dalam bidang akademis, bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan
wawasan terhadap Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi
kendaraan bermotor, menambah dan memperkaya bahan kajian pustaka, dan
sebagai pemenuhan bahan referensi bagi penelitian-peneliti selanjutnya.
2. Sebagai kontribusi pemikiran bagi Asuransi Syariah di Indonesia khususnya
PT. Asuransi Takaful Umum.
3. Bagi penulis, dari hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan pengetahuan
lebih tentang Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi kendaraan
bermotor dan segala hal yang berkaitan dengan analisis klaim, sehingga hasil
penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang akan
bermanfaat dalam kehidupan penulis.

E. Review Studi Terdahulu


Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau
pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan
plagiasi terhadap karya tertentu, maka perlu dilakukan review terhadap kajian
yang pernah ada.
Tema yang penulis angkat pada skripsi ini adalah Analisis Klaim
Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Berikut ini
penulis memaparkan beberapa penelitian yang membahas tema yang sama,
antara lain
1. Fitriani, Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor (studi
kasus pada PT Asuransi Tri Pakarta Cabang Syariah). Skripsi Fakultas
Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang
diangkat dalam skripsi ini yaitu tentang Penyelesaian Klaim yang terjadi
antara PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah dengan pemegang Polis. Metode yang
digunakan adalah kualitatif dan cara yang digunakan untuk mengolah data
adalah deskriptif analisis, untuk memperoleh data penulis mengumpulkan data
dengan cara riset perpustakaan dan penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi
ini adalah :
a. Prosedur pelaksanaan penutupan asuransi kendaraan bermotor pada
Asuransi Tri Pakarta cukup sederhana yaitu dengan mengajukan surat
permohonan pertanggungan yang dilengkapi dengan data-data yang

diperlukan. Diterima atau ditolaknya permohonan asuransi tertanggung


tergantung pada umur kendaraan dan pengguna kendaraan.
b. Proses prosedur pengajuan klaim adalah proses mencari fakta bukan
proses pengambilan keputusan atau kebenaran. Pemrosesan klaim
biasanya dimulai saat seseorang pemohon klaim memberitahukan kepada
perusahaan asuransi perihal klaim yang dimaksud dengan melengkapi
berkas-berkas klaim pihak perusahaan asuransi. Setelah menerima surat
pengajuan klaim dan tertanggung bagian klam menerima untuk
mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis dan
diri tertanggung .
c. Prosedur penyelesaian klaim yang diterapkan asuransi Tri Pakarta ini
sesuai dengan etika-etika Islam. Transparan dan jujur dalam memberikan
keterangan kepada nasabah yang ingin mengajukan klaim serta adil dalam
penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak
kezhaliman.
Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek
penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum, dan skripsi ini
membahas tentang proses pengambilan keputusan klaim (diterima atau
ditolak) dan perhitungan klaimnya.
2. Dian Saniati, Mekanisme Pembayaran Klaim Asuransi Pendidikan (studi
kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga). Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum,
Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini

yaitu tentang Mekanisme Pembayaran Klaim Takaful Dana Pendidikan


(Fulnadi) di PT. Asuransi Takaful Keluarga. Metode yang digunakan adalah
metode Kualitatif, penulis memperoleh data dengan cara penelitian lapangan,
melakukan wawancara dan dokumen-dokumen serta data-data yang terkait
dengan penelitian. Pengolahan datanya menggunakan deskriptif analisis.
Temuan dari skripsi ini adalah :
a.

Pada produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful


Keluarga tidak menetapkan waktu khusus bagi nasabah untuk
mengajukan klaim asuransi pendidikannya dan tidak mengacu pada saat
anak masuk sekolah saja. Jadi kapanpun nasabah memerlukan dana untuk
pendidikan anaknya dapat mengajukan klaim. Pihak perusahaan akan
membayarkan klaim yang telah diajukan oleh nasabah jika pengajuannya
telah sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.

b.

Faktor penentu dalam proses keputusan klaim di PT. Asuransi Takaful


Keluarga adalah sebagai berikut :
1) Kelengkapan dokumen yang diperlukan
2) Kebenarannya (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan
Jika data-data tersebut sudah lengkap dan benar menurut hukum maka
bagian klaim akan menyetujui pengajuan klaim tersebut, tetapi klaim
akan ditolak seluruhnya bila ditemukan data klaim tidak lengkap dan
klaim tidak wajar/tidak benar.

10

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek


penelitiannya yaitu PT. Asuransi Tskaful Umum dan penelitiannya
tentang asuransi kendaraan bermotor (kerugian). Skripsi ini menjelaskan
tentang prosedur pengajuan klaim, pengambilan keputusan apakah klaim
diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.
3. Sri Panih, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Proses Penutupan dan
Penyelesaian Klaim Asuransi Kebakaran (studi kasus PT. Asuransi Tri Pakarta
Syariah). Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah,
2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu proses penutupan
asuransi (pembukaan polis baru) asuransi kebakaran, proses penyelesaian
klaim asuransi kebakaran pada PT. Tri Pakarta Syariah dan tinjauan hukum
Islam terhadap proses penutupan (pembukaan polis baru) dan penyelesaian
klaim asuransi kebakaran. Metode yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif
yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang
yang terlibat dalam objek, sumber utama penelitian kualitatif adalah objek
lapangan dalam hal ini yaitu divisi klaim dan underwriting, untuk memperoleh
data penulis mengumpulkan data dengan cara riset perpustakaan dan
penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi ini adalah :
a. Dalam melakukan penutupan polis baru, nasagah yang meminta untuk
dibuatkan surat permintaan penutupan asuransi (SPPA) oleh bagian
marketing perusahaan. Setelah itu SPPA yang diterima segera diproses
oleh bagian underwriting pada perusahaan PT. Tri Pakarta Syariah sangat

11

berperan penting dalam perusahaan, tugas underwriting selain mengecek


data yang sudah masuk, underwriting juga bertugas menerbitkan polis
yang benar-benar telah diterima dan disetujui oleh perusahaan.
b. Dalam proses terjadinya kebakaran, pihak tertanggung harus segera
memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak perusahaan dalam jangka
waktu 7 hari untuk segera diproses dan tertanggung juda harus
menunjukan bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang kuat agar dapat
terjadi klaim. Pada proses penyelesaian klaim asuransi kebakaran, pihak
perusahaan benar-benar teliti dalam pembuatan klaim yang ditangani
pihak perusahaan harus mengadakan penelitian polis , penelitian lapangan
(survey) klaim. Sampai kepada pembuatan kerugian sementara.
Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek
penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum. Skripsi ini menjelaskan
tentang analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas
tentang prosedur pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan
apakah klaim diterima atau ditolak. Serta perhitungan klaim asuransi
kendaraan bermotor.
4. Meyika

Kurniawan,

Analisis

Tingkat

Kepuasan

Nasabah

Terhadap

Pembayaran Klaim (studi kasus Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta).


Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2007.
Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu, apakah ada korelasi yang
signifikan antara persepsi kinerja perusahaan dengan harapan nasabah terhadap

12

a. Terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi kinerja perusahaan


dengan tingkat kepuasan nasabah terhadap pembayaran kliam koefisien
korelasi sebesar 0,558 dan tingkat signifikan sebesar 1%.
b. Karena hasil yang diperoleh bertanda plus, maka hal ini mengundang arti
bahwa antara kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta dengan
kepuasan nasabah terdapat korelasi yang searah (korelasi positif) serta
hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah termasuk dalam kategori
sedang adalah antara 0,40-0,599. sehingga semakin tinggi kinerja Asuransi
BRIngin Life Syariah Jakarta maka semakin tinggi pula kepuasan nasabah
akan terpenuhi.
c. Kinerja Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta dimata nasabah adalah
sangat baik, bahkan mereka merasakan kepuasan yang tinggi terhadap
kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta.

13

d. Secara keseluruhan berdasarkan skor rata-rata kinerja Asuransi BRIngin


Life Syariah Jakarta dan kepuasan nasabah terhadap pembayaran klaim
terdapat 0,5 kepuasan nasabah yang masih harus dipenuhi oleh kinerja
Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta itu artinya kinerja Asuransi
BRIngin Life Syariah jakarta harus lebih ditingkatkan lagi agar harapan
nasabah sebesar 0,5 tersebut dapat terpenuhi demi kepuasan nasabah.
Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek
penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum dan metode yang
digunakan yaitu deskriptif analisis. Skripsi ini menjelaskan tentang analisis
klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas tentang prosedur
pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan apakah klaim
diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.
F. Metode Penelitian
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu
suatu teknik analisis data dimana penulis mengembangkan data-data yang
diperoleh dari hasil Wawancara dan Observasi, setelah itu dilakukan kajian
secara mendalam terhadap fakta yang ada melalui beberapa penguraian,
kemudian menganalisis dengan berpedoman pada sumber tertulis yang
didapatkan dari data kepustakaan. Untuk mendapatkan data yang akurat penulis
mengumpulkannya dengan cara :

14

1. Riset/Penelitian Kepustakaan (Library Research)


Yaitu suatu teknik yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang
komprehensif tentang konsep-konsep yang akan dikaji dalam hal ini tentang
analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Penulis mengkaji data yang
diperoleh dari berbagai buku dengan sumber primer sebagai berikut :
a. Buku Pedoman dan Prosedur Penyelesaian Klaim yang dikeluarkan PT.
Asuransi Takaful Umum untuk bagian klaim dan brosur-brosur perusahaan
tentang produk asuransi kendaraan bermotor.
b. Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem
Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)
c. Soni Dwi Harsono, Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi yang dikeluarkan
oleh Jakarta Insurance Institute (JII) Yayasan Pengembangan Ilmu
Asuransi
Dan buku-buku pengarang lainnya yang berhubungan dengan klaim asuransi
kendaraan bermotor. Bahan referensi lainnya adalah brosur-brosur perusahaan
yaitu PT. Asuransi Takaful Umum untuk produk asuransi kendaraan bermotor,
dan bahan bacaan lain yang relevan dengan pembahasan skripsi ini
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan penelitian
langsung dengan melihat dan mengamati secara langsung rutinitas sehari-hari
bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum khususnya dalam menangani klaim
asuransi kendaraan bermotor. Penulis melakukan pengamatan selama 2 (dua)

15

bulan di bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum dalam ikatan magang
terhitung dari bulan Desember 2009 Januari 2010. Penulis berhadapan
langsung terhadap pihak-pihak yang terkait dalam bidang klaim dan asuransi
kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum dalam hal ini Manager
dan staf bagian klaim produk asuransi kendaraan bermotor. Selain itu penulis
juga meminta data-data tentang klaim dan dokumen berupa brosur-brosur
produk asuransi kendaraan bermotor dan buku panduan Pedoman dan Prosedur
Penyelesaian Klaim PT. Asuransi Takaful Umum kepada staf klaim yang
sudah ditunjuk untuk membantu penulis yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian
klaim serta wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka kepada pihak
yang dianggap berkompeten yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian klaim dan
Ibu Hadijah Moh. Toha selaku Customer Service yang menjelaskan tentang
produk asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Takaful Umum, wawancara
dilakukan diruang klaim, diruang rapat yang terletak di lantai 3 (tiga) PT.
Asuransi Takaful Umum dan diruang Customer Service yang terletak di lantai
dasar PT. Asuransi Takaful Jiwa. Selama proses wawancara penulis mencatat
setiap pernyataan narasumber yang berhubungan tentang pembahasan dalam
skripsi ini. Data yang diperoleh dari buku referensi tentang klaim asuransi
kendaraan beserta produknya, brosur-brosur perusahaan, proses pengamatan
selama 2 (dua) bulan dan hasil wawancara kemudian dikumpulkan,
dikategorikan sesuai dengan pembahasan per bab. Setelah data diolah
kemudian diambil suatu kesimpulan secara umum. Kesimpulan akhir

16

tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean,


penyimpanan dan metode pencarian ulang yang digunakan ketelitian penulis.
G. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan skripsi ini merujuk pada Buku Pedoman
Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007.
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka menyusun skripsi ini, penulis membagi dalam beberapa
bab yang tersusun secara sistematis dengan tujuan agar dapat memberikan
kemudahan dalam memperoleh gambaran mengenai penulisan skripsi ini yang
tersusun dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut.
BAB 1

PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
review studi terdahulu, metode penelitian, teknik penulisan, dan
sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN

TEORI

KLAIM

ASURANSI

KENDARAAN

BERMOTOR SYARIAH
Bab ini membahas tentang pengertian klaim, prinsip dasar asuransi
dalam penyelesaian klaim, pengertian asuransi syariah, landasan
hukum asuransi syariah, pengertian asuransi kendaraan bermotor,
risiko yang ditanggung dan berakhirnya asuransi kendaraan bermotor.

17

BAB III

KLAIM

ASURANSI

KENDARAAN

BERMOTOR

PADA

PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM


Bab ini membahas tentang produk asuransi kendaraan bermotor,
manfaat asuransi kendaraan bermotor, dan risiko dalam asuransi
kendaraan yang terdiri dari risiko yang dijamin dan risiko yang
dikecualikan.
BAB IV

ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH


PADA PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM
Bab ini membahas tentang prosedur pengajuan klaim asuransi
kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum, proses
pengambilan keputusan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.
Asuransi Takaful Umum, dan perhitungan klaim asuransi kendaraan
bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

BAB V

PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran.

BAB II
LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH

A. Klaim
1. Pengertian Klaim
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan atas
suatu fakta bahwa seorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas
sesuatu 1 . Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan
atas sesuatu yang dianggap menjadi hak 2 . Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia Kontenporer, klaim adalah tuntutan pengakuan bahwa seseorang
berhak memiliki atas sesuatu 3
Dalam kamus Ekonomi Islam klaim adalah 4 tuntutan keuangan pada
lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi
seseorang atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi
secara teratur dan dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk
membayar klaim yang ada.
1

Wjs Purwodarminta, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
2
Badudu dan Zain, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
3
Peter Salim dan Yenny Salim, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip
dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
4
Christhoper Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994),
h.331

18

19

Dalam kamus asuransi, klaim berarti permohonan atau tuntutan


pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai
dengan pasal-pasal dari sebuah polis. 5 Klaim juga berarti aplikasi oleh peserta
untuk memperoleh Pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan
perjanjian. 6
Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan
atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan perjanjian. Sedangkan klaim
adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan
perjanjian tersebut. 7
Tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi memperlambat pembayaran
klaim kepada tertanggung karena klaim adalah suatu proses yang telah
diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi dan yang lebih penting
lagi bahwa klaim adalah hak setiap peserta yang dananya diambil dari tabarru
semua peserta. Allah berfirman dalam surah al-Anfaal ayat 27, 8

A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002), Cet-2,h.55
Dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html
7
Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004),, h. 259
8
Syakir Sula, h. 259-260.
6

20

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.(Q.S.al-Anfaal:27)

2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim 9


Dalam kegiatan asuransi dilandasai pada empat prinsip pokok yang
dapat diasuransikan (insurance interest), prinsip itikad baik (utmost good
faith), prinsip indemnitas (indemnity), dan prinsip subrogasi (subrogation).
a.

Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest)


Kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest) adalah
hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan,
antara tertanggung dengan objek pertanggungan yang diasuransikan, dan
diakui secara hukum.
Menurut Pasal 250 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD), disebutkan bahwa:
Apabila
seorang
yang
telah
mengadakan
suatu
pertanggungan, pada saat diadakannya pertanggungan itu tidak
mempunyai suatu kepentingan terhadap barang yuang
dipertanggungkan itu, maka si penanggung tidaklah diwajibkan
memberikan ganti rugi.
Selanjutnya Pasal 268 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) menyebutkan:

Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute,
(Jakarta: JII, 2009), h.39.

21

Suatu pertanggungan dapat mengenai segala kepentingan


yang dapat dinilaikan dengan uang, dapat diancam oleh suatu
bahaya, dan tidak dikecualikan oleh undang-undang.
Menurut ketentuan Pasal 250 dan Pasal 268 KUHD di atas,
kepentingan merupakan syarat mutlak dalam asuransi. Jika hal itu tidak
dipenuhi, maka penanggung tidak diwajibkan memberikan ganti rugi
kepada tertanggung.
b. Prinsip itikad baik (utmost good faith) 10
Itikad baik (utmost good faith) adalah suatu tindakan untuk
megungkapkan secara akurat dan lengkap tentang semua fakta-fakta
penting mengenai sesuatu objek pertanggungan yang (akan) diasuransikan,
baik diminta maupun tidak diminta.
Fakta-fakta penting (material fact) dimaksud adalah suatu fakta
yang dapat mempengaruhi kehati-hatian penanggung dalam memutuskan
apakah akan menanggung risiko yang hendak diasuransikan oleh
tertanggung dengan syarat-syarat tertentu, atau akan menanggung risiko itu
dengan syarat-syarat yang berbeda, atau sama sekali tidak akan
menanggung risiko itu. Contoh fakta penting yang perlu diungkapkan
antara lain: (1) risiko yang lebih besar dari sewajarnya; (2) moral hazard
tertanggung; (3) alasan (calon) tertanggung membeli polis asuransi; dan (4)
penolakan asuransi terdahulu untuk memperpanjang polis (calon)
tertanggung.
10

Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h.40.

22

Disamping itu juga fakta-fakta yang tidak perlu diungkapkan


(calon) tertanggung, antara lain fakta-fakta: (1) yang cenderung
mengurangi tingkat risiko yang akan diasuransikan, (2) yang tidak ada
hubungannya dengan risiko yang akan diasuransikan, (3) yang sudah
diketahui oleh penaggung, (4) yang sudah menjadi rahasia umum, dan (5)
tentang kondisi polis.
Menurut Pasal 251 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD), menyebutkan bahwa:
Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap
tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung,
betapapun itikad baik ada padanya, yang demikian sifatnya, sehingga,
seandainya si penanggung telah mengetahui keadaan yang
sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup
dengan
syarat-syarat
yang
sama,
mengakibatkan
batal
pertanggungan.
c.

Prinsip ganti rugi (indemnity) 11


Prinsip

ganti

rugi

adalah

suatu

pembayaran

ganti

rugi

(kompensasi) untuk mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah


terjadinya kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadinya
kerugian. Aspek-aspek yang melekat pada prinsip ini adalah:
1) Memberikan ganti rugi yang seimbang sesuai kerugian yang diderita;
2) Tidak bermaksud agar tertanggung memperoleh keuntungan dengan
adanya kerugian itu;

11

Sonni Dwi Harsono, h.41.

23

3) Menempatkan tertanggung pada posisi keuangan sesaat sebelum


terjadinya musibah.
Agar ada keseimbangan antara ganti rugi yang diberikan oleh
penanggung dengan kerugian yang diderita oleh tertanggung, maka harus
diketahui berapa jumlah objek pertanggungan yang diasuransikan. Ini
berarti bahwa prinsip ganti rugi hanya berlaku bagi asuransi kerugian yang
kepentingannya dapat dinilai dengan uang.
Jadi berdasarkan prinsip ini tertanggung tidak akan (tidak boleh)
menjadi lebih baik keadaannya sesudah terjadi musibah dibandingkan
dengan sesaat sebelum mendapat musibah. Dengan kata lain, prinsip
insurable interest diadakan untuk mempertahankan prinsip ganti rugi. Hal
ini mengingat kedua prinsip itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
mencegah asuransi menjadi tindakan untung-untungan atau perjudian.
Berasuransi tidak untuk mencari keuntungan, namun untuk memperkecil
kerugian yang mungkin timbul karena suatu bencana.
d.

Prinsip subrogasi (subrogation) 12


Dalam asuransi, ada kemungkinan terjadi kerugian yang
disebabkan oleh pihak ketiga. Dalam keadaan biasa, pihak ketiga tersebut
harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan. Jika tertanggung
yang telah menerima ganti rugi dari penanggung, dan tertanggung
diperkenankan menuntut kepada pihak lain yang menyebabkan kerugian

12

Sonni Dwi Harsono, h.42.

24

itu, maka tertanggung akan menerima ganti rugi yang melebihi dari
kerugian yang dideritanya. Untuk mencegah hal itu, menurut Pasal 284
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ditegaskan bahwa:
Seorang Penanggung yang telah membayar kerugian sesuatu
barang yang dipertanggungkan, menggantikan si Tertanggung dalam
segala hak yang diperolehnya terhadap orang-orang ketiga
berhubung dengan penerbitan kerugian tersebut, dan si Tertanggung
itu adalah bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat
merugikan hak si Penanggung terhadap orang-orang ketiga itu.
Dengan demikian, prinsip subrogasi adalah hak penanggung yang
telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, untuk
bertindak atas nama tertanggung guna menuntut pihak ketiga yang secara
hukum bertanggung jawab atas terjadinya kerugian itu. 13
3. Model Klaim Asuransi Kerugian Syariah
Profit (laba) pada asuransi syariah untuk asuransi kerugian, yang
diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi,
bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan sebagaimana mekanisme yang
ada di asuransi konvensional dimana keuntungan menjadi milik perusahaan
yang nantinya dibagikan kepada pemegang saham atau dikembalikan lagi
kepada perusahaan sebagai penyertaan modal. Tetapi pada asuransi syariah
dilakukan bagi hasil (al-mudharabah) antara perusahaan dengan peserta
sebagaimana yang telah diperjanjiakan atau menjadi akad di awal ketika baru
masuk asuransi syariah.
13

Sonni Dwi Harsono, h. 39-43

25

Dalam asuransi kerugian syariah dalam hal ini PT. Asuransi Takaful
Umum, Jika terjadi klaim dalam masa pertangungan maka Tertanggung tidak
mendapatkan bagi hasil saat masa pertanggungan berakhir, tetapi jika sampai
masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim, Tertanggung mendapatkan
bagi hasil baik pertanggungan diperpanjang maupun tidak diperpanjang.
Tabel 2.1
Model Klaim PT. Asuransi Takaful Umum

KLAIM

Tidak Klaim

Tidak
Perpanjang Polis

Terjadi Klaim

Perpanjang Polis

Memperoleh
Bagi Hasil
Sedangkan

dalam

Tidak Memperoleh
Bagi Hasil
asuransi

konvensional,

jika

dalam

masa

pertanggungan terjadi klaim maka Tertanggung tidak mendapatkan bonus saat


masa pertanggungan berakhir. Jika sampai masa pertanggungan berakhir tidak
terjadi klaim dan masa pertanggungan tidak diperpanjang Tertanggung juga

26

tidak mendapatkan bonus. Bonus diberikan untuk Tertanggung yang jika


sampai masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim dan masa
pertanggungan diperpanjang yang pada asuransi konvensional dikenal dengan
istilah No Claim Bonus.
Tabel 2.2
Model Klaim Asuransi Konvensional
KLAIM

Tidak

Terjadi

Tidak
Perpanjang Polis

Perpanjang Polis

Dana Hangus

Memperoleh Bonus

Tidak Memperoleh Bonus

B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah


1. Pengertian Asuransi Syariah
Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-tamin, penanggung disebut
muammin, sedangkan tertanggung disebut muamman lahu atau mustamin.
Men-tamin-kan sesuatu artinya adalah seseorang membayar/menyerahkan
uang cicilan untuk agar ia tahu ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang

27

sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap


hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau
mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya. 14
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam
fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang
asuransi. Menurutnya, Asuransi Syariah (Tamin, Takaful, Tadhamun) adalah
usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah. 15
2. Landasan Hukum Asuransi Syariah
Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling
bekerja sama atau bantu membantu dan saling melindungi penderitaan satu
sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena
prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat
keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan
bencana mereka.
Landasan hukum yang digunakan dalam praktik asuransi syariah yaitu
al-Quran, sunnah Nabi, ijma, dan ihtishan.

14

Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, h. 28.
Syakir Sula, h. 30.

15

28

Al-Quran tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan


tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi dengan
tidak munculnya istilah asuransi secara nyata dalam al-Quran. Walaupun
begitu al-Quran masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan
nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolongDiantara ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 2. 16

Artinya:
.....Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya (QS. Al-Maidah [5]: 2).
Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama
manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan
anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar
digunakan sebagai dana sosial (tabarru). Dana sosial ini terbentuk rekening
tabarru pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu
anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah (peril). 17

16

Widyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005) h. 189-

190.

17

AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 105-106, bisa dilihat juga pada
Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60, No.2517, h.668

29

Ayat lainnya yaitu, Q.S. Yusuf ayat 17 & 64.

Artinya:
Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi
berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang
Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan
percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar."
(Q.S. Yusuf: 17)

Artinya:
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya
(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan
saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" (Q.S. Yusuf: 64)
Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yaitu:


)(



:
)(


( ) .
Artinya:

30

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada


Rasulullah SAW. Tentang (untanya): Apa (unta) ini saya ikat saja atau
langsung saya bertawakal pada (Allah SWT)? Bersabda Rasulullah
SAW:Pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakallah kepada Allah
SWT (HR. At-Turmudzi)
Rasulullah SAW memberikan tuntunan pada manusia agar selalu
bersikap waspada terhadap kerugian atau musibah yang akan terjadi,
bukannya langsung menyerahkan segalanya (tawakkal) kepada Allah SAW.
Hadist di atas mengandung nilai implisit agar kita selalu menghindar dari
risiko yang membawa kerugian pada diri kita, baik itu berbentuk kerugian
materi ataupun kerugian yang berkaitan langsung dengan diri manusia (jiwa).
Praktik asuransi adalah bisnis yang bertumpu pada bagaimana cara
mengelola risiko itu dapat diminimalisasi pada tingkat yang sedikit (serendah)
mungkin. Risiko kerugian tersebut akan terasa ringan jika dan hanya jika
ditanggung bersama-sama oleh semua anggota (nasabah) asuransi. Sebaliknya
jika risiko kerugian tersebut hanya ditanggung oleh pemiliknya, maka akan
berakibat terasa berat bagi pemilik risiko tersebut. 18
Sunah Nabi yang menyiratkan tentang pentingnya proteksi terhadap
harta dan jiwa antara lain:

( )





Artinya:

18

AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 119

31

Sesungguhnya tetangga orang mukmin adalah orang yang orang lain


merasa aman hartanya dan dirinya 19

( )





Artinya:
Demi Zat dan diriku ada kekuasaan-Nya (demi Allah) tidak akan
masuk surga orang yang tidak merasa aman dari tetangganya karena
gangguannya 20
Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yang lain
yaitu hadits tentang praktik aqilah yang menjadi tradisi masyarakat Arab.



:
)(






)(
( )

Artinya:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: Berselisih dua
orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut
melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian
wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari
wanita yang mninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada
Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari
pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak
laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita
tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya
(kerabat dari orang tua laki-laki).(HR. Bukhari). 21
19

Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan Hartanya,
No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001, h.890
20
Imam Ahmad, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078.
21
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 114. bisa dilihat juga pada Imam
Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab Diyat, No.45, h.34.

32

Ijma juga menjadi landasan hukum bagi asuransi syariah, para sahabat
telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal ini (aqilah). Terbukti dengan
tidak adanya penentangan oleh sahabat lain terhadap apa-apa yang dilakukan
oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka
bersepakat mengenai persoalan ini.
Istihsan dalam pandangan ahli ushul adalah memandang sesuatu itu
baik. Kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan suku Arab kuno terletak pada
kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam. 22
3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor
Menurut Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kendaraan bermotor adalah
kendaraan yang digerakkan oleh motor letup/mekanik lainnya, tetapi tidak
termasuk yang berjalan di atas rel. 23 Sedangkan menurut Paham Asuransi,
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor/mekanik
lainnya tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel, dengan kata lain
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah
seperti mobil sedan, bus, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan
sebagainya. 24

22

AM. Hasan Ali, h. 122-124.


Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999) h.

23

90.

24

M. Wahyu Prihantoro, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya, h. 89

33

Menurut Pasal 1 angka 6 dan 7 Undang-Undang No.14 Tahun 1992


tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa:
Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri
dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
teknik yang berada pada kendaraan itu. 25
Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance) adalah suatu
pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan
bermotor atau pihak-pihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor
tersebut yang disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan
bermotor serta kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh
pemilik atau yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab
lainnya yang ditegaskan dalam polis. 26
4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor
Pertanggungan kendaraan bermotor dapat berakhir karena:
a.

Pembatalan Polis
Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu
menghentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan
alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara
tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak yang menghendaki
penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang
diketahuinya.

25

Sonni Dwi Harsono,PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h. 126


Sonni Dwi Harsono, h. 125

26

34

Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan


pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja terhitung mulai tanggal
pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang waktu setempat,
dimana objek pertanggungan berada.
Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi
yang sudah berjalan, yang diperhitungkan menurut skala premi
pertanggungan jangka pendek.
Sedangkan bila yang membatalkan penanggung, ia wajib
mengembalikan premi yang telah diterima untuk waktu pertanggungan
yang belum berjalan pro rata.
b. Peralihan Hak Milik
Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan
baik berdasarkan suatu persetujuan ataupun karena meninggal dunia,
maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa:
Perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak
sepuluh (!0) hari kalender mulai terjadinya pemindahan tangan
tersebut, kecuali penanggung menyetujui melanjutkan pertanggungan
tersebut.
c. Terjadi Kerugian Total/Total Loss
Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah
dilakukan

penggantian

kerugian

atas

dasar

kehilangan/kerusakan

seluruhnya (total loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa

35

pengembalian premi, walaupun jangka waktu pertanggungannya belum


habis (jangka panjang).

d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan


Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah
berakhir jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan. 27
C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian
Dalam praktik di beberapa perusahaan asuransi kerugian (syariah) di
Indonesia dan Malaysia misalnya Syarikat Takaful Malaysia, Tri Pakarta cabang
Syariah, Bringin Sejahtera cabang Syariah, Binagriah cabang Syariah, Jasindo
cabang Syariah, mekanisme pengelolaan dana adalah sebagai berikut.
Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi hasil)
antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut
kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun keinvestasi
syariah lainnya, lalu dikurangi biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasuransi,
komisi broker, dll). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil antara
mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta) sesuai dengan skim bagi hasil
yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60:40). Bagian yang 60 persen untuk
mudharib perusahaan tadi setelah dikurang biaya administrasi dan management
expenses, sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lain,
27

Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi (Jakarta: Salemba

Empat,1999) Cet. Ke-1, h.165.

36

yaitu 40 persen menjadi share of surplus for participant surplus bagi hasil untuk
partisipan. Skema mekanisme pengelolaan dana ini dapat dilihat pada tabel 2.1.

1. Wakalah Bil Ujrah Takaful Model


Wakalah adalah pemberian kuasa dari seseorang (muwakkil) kepada
penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama
muwakkil (pemberi kuasa). 28
Tabarru berasal dari kata tabarraa yatabarrau tabarruan artinya
sumbangan, hibah, dana kebajkan, atau derma. Tabarru merupakan
pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang

28

HM. Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008)
Cet. Ke-II, h. 133.

37

mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada


orang yang diberi. 29
Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru bermaksud
memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu
diantara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada diantaranya
yang mendapat musibah. 30
Di atas sudah dijelaskan dan digambarkan tentang mekanisme
pengelolaan dana Asuransi Kerugian (syariah) yang diterapkan oleh beberapa
Perusahaan Asuransi Syariah di Malaysian dan Indonesia. berikut ini
mekanisme pengelolaan dana PT. Asuransi Takaful Umum adalah sebagai
berikut

29

30

Syakir Sula, h.35.


Syakir Sula, h.36.

38

Keterangan :
a. Premi yang dibayarkan oleh Tertanggung (nasabah) kepada Penanggung
dibagi dalam dua kelompok empat puluh lima persen (45%) untuk Ujrah
dan lima puluh lima persen (55%) untuk Tabarru.
b. Seluruh dana tabarru yang terkumpul dari setiap peserta (total dana
tabarru nasabah) di investasikan.
c. Hasil investasi dari total dana tabarru ditambahkan total dana tabarru
sebelum di investasikan lalu dikurang beban asuransi (reasuransi, klaim,
dan pajak) dan sisa usahanya dibagi untuk perusahaan enam puluh persen
(60%) dan nasabah empat puluh persen (40%), pembagian ini sudah

39

disepakati sebelumnya oleh Tertanggung (nasabah) dan Penanggung


(perusahaan).
d. Dana perusahaan (60%) ditambah cadangan claim dan dana nasabah
(40%) disebut surplus tabarru.
e. Kemudian surplus tabarru ditambah ujrah akad wakalah (45%) menjadi
pendapatan preusan yang selanjutnya dikurang beban operasional dan
profit.

BAB III
KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor


Ada tiga produk asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful
Umum, yaitu :
1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar 1
Takaful kendaraan bermotor standar adalah program Takaful yang
mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah
kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum pihak ketiga.
Untuk jenis produk Takaful kendaraan bermotor standar dibagi
menjadi 4, yaitu : 2
a. Comprehensive adalah program Takaful yang hanya mengganti kerugian
atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, kehilangan,
dan akibat perbuatan jahat orang lain.
b. Comprehensive dengan perluasan adalah program Takaful yang
mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah
kecelakaan, pencurian, dengan perluasan tanggung jawab hukum pihak
1

Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar PT. Asuransi Takaful Umum
Hadijah Moh. Toha, Staf Bidang Customer Service di PT. Asuransi Takaful Umum,
Wawancara Pribadi, ruang Customer Service PT. Asuransi Takaful Keluarga, 10 Januari 2010, pukul
15.00 WIB.
2

39

40

ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan
sabotase). Bisa diperluas dengan kecelakaan diri dan penumpang.
c. Total Loss Only (TLO) adalah program Takaful yang hanya mengganti
kerugian

atas

kendaraan

bermotor

yang

disebabkan

musibah

pencurian/kehilangan dan kerusakan total akibat kecelakaan (kerusakan di


atas 75%).
d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan adalah program Takaful yang
mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah
pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat kecelakaan dengan perluasan
akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir,
badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase), dan
tanggung jawab hukum pihak ketiga, tentunya dengan tambahan premi
(kerusakan di atas 75%).
2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan 3
Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan adalah
program Takaful yang mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang
disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung jawab pihak ke 3
penumpang dan pengemudi, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme,

Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful

Umum

41

dan sabotase), tanggung jawab hukum pihak ketiga, penggantian mobil baru,
biaya perbaikan darurat, biaya derek, biaya ambulance, biaya penggantian
transportasi, layanan bengkel, dan layanan perpanjangan STNK.
3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) 4
Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) adalah produk takaful
untuk sepeda motor atas risiko kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan
asuransi jiwa. Setiap peserta Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)
mendapatkan Kartu Takaful ANSOR sebagai tanda kepesertaan.
B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor
1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar 5
a. Comprehensive
Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Standar Comprehensive adalah penggantian atau perbaikan
terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan
musibah kecelakaan, kehilangan, dan akibat perbuatan jahat orang lain.
Seberapapun seringnya terjadi

klaim akan tetap di cover oleh PT.

Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang


berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan atau
kerusakan akibat musibah kecelakaan dan perbuatan jahat orang lain di
atas 75%, maka kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum

Brosur Produk Takaful Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum
Brosur Produk Takaful ABROR Standar PT. Asuransi Takaful Umum

42

terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa


uang sedangkan kendaraan yang mengalami kerugian menjadi milik
perusahaan dengan begitu pertanggunganpun berakhir.
b. Comprehensive dengan perluasan
Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Standar Comprehensive dengan perluasan adalah penggantian
atau

perbaikan

terhadap

kerusakan

kendaraan

bermotor

yang

diasuransikan disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung


jawab hukum pihak ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi,
tsunami, letusan gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan,
huru-hara, terorisme, dan sabotase).
Seberapapun seringnya terjadi klaim akan tetap di cover oleh PT.
Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang
berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan/pencurian
atau kerusakan akibat musibah kecelakaan, tanggungjawab hukum pihak
ketiga dan akibat bencana alam di atas 75%, maka kerugian akan diganti
sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko
sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang
mengalami

kerugian

menjadi

pertanggunganpun berakhir.

milik

perusahaan

dengan

begitu

43

c. Total Loss Only (TLO)


Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau
perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan
disebabkan musibah pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat
kecelakaan diatas 75%. Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan
kendaraan

bermotor

yang

diasuransikan

disebabkan

musibah

pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat kecelakaan diatas 75%


dan kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya
kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang
sedangkan

kendaraan

yang

mengalami

kerugian

menjadi

milik

perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.


d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan
Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau
perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan
disebabkan musibah pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat
kecelakaan, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi,
banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase),
dan tanggung jawab hukum pihak ketiga, dengan tingkat kerusakan diatas
75%.

44

Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan


bermotor yang diasuransikan disebabkan musibah pencurian/kehilangan,
tanggung jawab hukum pihak ketiga, akibat bencana alam, dan kerusakan
total akibat kecelakaan diatas 75% dan kerugian akan diganti sesuai harga
kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan
penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang mengalami
kerugian menjadi milik perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.
Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah
sebagai berikut:
a. Karena kecelakaan biasa atau kecurian:
- Partial Loss/Constructive Total Loss = minimum Rp. 200.000,- Partial Loss/Constructive Total Loss untuk kendaraan disewakan tanpa
pengemudi = minimum Rp. 300.000,- Total Loss karena kecurian = min 5% of claim
- Partial Loss/Constructive Total Loss untuk jenis Truck/Pick Up
sebesar Rp. 1.000.000,b. Karena Gempa Bumi, Tsunami, dan Letusan Gunung Berapi, Banjir dan
Badai = 10% of claim minimum Rp. 200.000,c. Karena Terorisme dan Sabotase serta Pemogokan, Kerusuhan, dan Huruhara :
- Total Loss = 5% of Pertanggungan
- Partial loss = Rp. 200.000,-

45

Syarat Khusus ABROR Standar


1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas
2. Usia mobil 0-18 tahun untuk TLO
Usia mobil 0-7 tahun untuk Comprehensive
3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon, Truck, Pick Up, Minibus
dan jenis kendaraan Bus lainnya.
4. Penggunaan untuk angkutan umum hanya diperkenankan discover
dengan TLO
2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan 6
Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Paket Jaminan adalah sebagai berikut:
No
1
2

Manfaat Takaful Abror


(paket jaminan)
Bagi hasil (SPL Pengembalian
Tabarru)
Jaminan atas gempa bumi, tsunami, dan
letusan gunung berapi

Keterangan
Ada
Maks. Sebesar harga
kendaraan

(risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

Jaminan atas banjir dan badai

Kerugian total = 5% of pertanggungan

Maks. Sebesar harga


kendaraan
Maks. Sebesar harga
kendaraan

- Kerugian partial Rp. 200.000,Jaminan atas pemogokan, kerusuhan, dan


huru-hara

Maks. Sebesar harga


kendaraan

(risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

Jaminan atas terorisme dan sabotase


-

6
7
8
9

Kerugian total = 5% of pertanggungan

- Kerugian partial Rp. 200.000,Tanggung jawab hukum pihak ke 3


Jaminan Kecelakaan diri pengemudi
Jaminan Kecelakaan diri penumpang
(maksimun 7 orang)
Manfaat penggantian mobil baru
(New Car Benefit)

Maks. Rp.25.000.000,Maks. Rp.15.000.000,Maks. Rp.5.000.000,Per penumpang


Untuk usia kendaraan
0-6 bulan sejak keluar

Brosur Produk Takaful Asuransi Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi
Takaful Umum

46

10

dari dealer resmi


kendaraan
Maks.Rp.500.000,-

Biaya perbaikan darurat (termasuk derek,


service, dan spare part)
11 Biaya derek akibat kecelakaan
Maks.Rp.1.000.000,12 Biaya ambulance
Maks.Rp.1.000.000,13 Biaya penggantian transportasi (dimulai dari Rp.200.000,- per hari,
hari ke 11 sejak mobil dibengkel yang
dibayarkan setelah
disepakati), maksimum selama 10 hari masa
mobil selesai
penggantian
diperbaiki dibengkel
14 Layanan bengkel
Bengkel rekanan/resmi
15 Layanan perpanjang STNK
Khusus Jabodetabek
16 Layanan online 24 jam
Khusus Jabodetabek
Syarat Khusus ABROR Paket Jaminan
1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas
2. Usia mobil 0-7 tahun
3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon dan Minibus
Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan bermotor
yang diasuransikan disebabkan musibah-musibah diatas, jika kerugian
melebihi jumlah maksimal klaim yang diberikan oleh Penanggung/PT.
Takaful Umum, maka kelebihannya menjadi tanggungan dari Tertanggung
sedangkan untuk kerugian dengan tingkat maksimal sesuai harga kendaraan,
akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang
risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang
mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, pertanggunganpun berakhir.

47

3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) 7


Manfaat yang diperoleh dari Takaful Asuransi Sepeda Motor Plus
(ANSOR) adalah sebagai berikut:
Manfaat Takaful Ansor
Kerugian total (TLO) atas sepeda
motor (kecurian atau kecelakaan)
Santunan meninggal dunia karena
kecelakaan
Santunan meninggal dunia bukan
karena kecelakaan

Keterangan
Sesuai harga pasar sepeda motor
Rp. 10.000.000,Rp. 5.000.000,-

Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerugian total atas sepeda motor
yang diasuransikan disebabkan musibah kecurian atau kecelakaan, akan
diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko
sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang
mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, dan pertanggunganpun
berakhir.
Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah
sebagai berikut:

Karena Kecurian 10% dari Klaim

Perbaikan karena Kecelakaan: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum

48

C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor 8


1. Risiko yang dijamin
Karena kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor, Penanggung
memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap:
a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang
disebabkan oleh:
1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat
dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab
lainnya dari kendaran bermotor yang bersangkutan;
2) Perbuatan jahat orang lain;
3) Pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti
dengan kekerasan kepada orang dan/atau kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan dengan tujuan mempermudah pencurian kendaraan
bermotor

atau

alat

perlengkapan

kendaraan

bermotor

yang

dipertanggungkan dalam polis ini;


4) Kebakaran, termasuk kebakaran benda atau kendaraan lain yang
berdekatan atau tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan, atau karena air dan/atau alat-alat lain yang
dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran; demikian
juga karena dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan bermotor
8

Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia, TAKAFUL Indonesia, yang diperoleh dari PT.
Asuransi Takaful Umum

49

yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya


pencegahan menjalarkan kebakaran itu;
5) Sambaran petir.
b. Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut
dalam poin 1 s/d 5 di atas dan sebab-sebab lainnya selama penyeberangan
resmi lainnya yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.
c. Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan
kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan.
d. Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung untuk penjagaan atau
pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau
mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam polis, setinggitingginya sebesar setengah persen (0,5%) dari jumlah pertanggungan, tanpa
diperhitungkan dengan risiko sendiri.
Karena Tanggung Gugat (Tanggung Jawab Hukum Tertanggung
terhadap Pihak Ketiga). Penanggung memberikan penggantian kepada
Tertanggung atas:
a. Tanggung gugat Tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita oleh
pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor
yang dipertanggungkan, baik yang diselesaikan dengan musyawarah
maupun pengadilan, kedua-duanya yang mendapat persetujuan terlebih

50

dahulu dari Penanggung, setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum


dalam ikhtisar pertanggungan yang meliputi:
1) Kerusakan harta benda;
2) Cedera badan atau kematian
b. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli, yang bekaitan dengan
Tanggung gugat Tertanggung yang telah terlebih dahulu disetujui oleh
Penanggung secara tertulis.
2. Risiko yang dikecualikan
Risiko yang dikecualikan secara umum berdasarkan Polis Standar
Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI)
a.

Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau


kerugian keuangan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak
dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
tersebut karena suatu kecelakaan atau sebab lain.

b.

Kerusakan atau kehilangan peralatan tambahan yang tisak disebutkan


dalam ikhtisar Polis sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab lain.

c.

Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan


baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.

d.

Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan


sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh Tertanggung, suami
atau isteri atau anak Tertanggung, orang yang disuruh Tertanggung,

51

bekerja pada Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seijin


Tertanggung, atau orang yang tinggal bersama Tertanggung.
e.

Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan


disebabkan karena :
1) Kendaraan bermotor tersebut dipergunakan untuk menarik atau
mendorong kendaraan lain, untuk turut serta dalam perlombaan
kecakapan atau perlombaan kecepatan, untuk memberi pelajaran
mengemudi, menarik suatu trailer, untuk karnaval atau pawai atau
untuk melakukan tindakan kejahatan, atau untuk sesuatu maksud lain
dari yang ditetapkan di dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSKBI).
2) Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa, revolusi, penggunaan
kekuatan militer atau pengambilan kekuasaan atau perbuatan
seseorang yang tidak bertindak atas nama atau sehubungan dengan
suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan.
3) Kendaraan bermotor tersebut dengan sepengetahuan Tertanggung,
dijalankan dalam keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis atau dalam perbaikan.
4) Kendaraan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada
saat terjadinya kecelakaan tidak memiliki surat izin mengemudi
(SIM) yang sah atau oleh seseorang yang berada di bawah pengaruh
minuman keras atau sesuatu bahan lain yang memabukkan.

52

5) Memasuki, atau melewati jalan tertutup, terlarang atau tidak


diperuntukkan untuk kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
dengan Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI).
6) Barang-barang yang sedang dibuat, ditumpuk, dibongkar atau
diangkut dengan kendaraan bermotor tersebut.
7) Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radioaktif, reaksi inti atom
bagaimana juga terjadinya, apakah yang terjadi di dalam maupun di
luar kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
f.

Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan


baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh :
1) Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, banjir, genangan
air atau gejala geologi atau meteorology lainnya.
2) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan
yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang
maupun tidak) perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil
(huru-hara) yang dianggap merupakan bagian atau menjurus pada
pemberontakan

umum,

pemberontakan

militer,

pengacauan,

terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan


militer atau pengambilalihan kekuasaan atau erbuatan seseorang yang
bertindak atasnama sehubungan dengan suatu organisasi dengan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan
pemerintahan yang syah de jure atau e facto.

53

3) Kerusuhan, pemogokan, atau gangguan ketertiban umum lain atau


semacamnya.
g.

Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor


yang dipertanggungkan karena aus, sifat kekurangan sendiri pada bagian
itu atau pada mesinnya disebabkan oleh salah mempergunakannya.

h.

Kerugian yang dialami oleh pihak ketiga yang secara langsung atau tidak
langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
berupa :
1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan Tertanggung,
diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.
2) Kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan-bangunan yang
terdapat di bawah, di atas, atau di samping jalan sebagai akibat dari
getaran, berat kendaraan bermotor, atau muatannya.

i.

Cedera badan atau kematian terhadap :


1) Penumpang di dalam kendaraan bermotor yang dipertanggungkan;
2) Tertanggung, suami, atau istri, dan anak Tertanggung bila
Tertanggung adalah perorangan;
3) Pemegang saham atau pengurus bila Tertanggung merupakan C.V.
(Commanditaire Vennootschap) atau Fa. (Firma);
4) Pengurus bila Tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan
terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya;

54

5) Orang yang bekerja pada Tertanggung dengan menerima imbalan


jasa;
6) Orang yang tinggal bersama Tertanggung;
7) Hewan milik atau dalam pengawasan Tertanggung, diangkut, dimuat,
dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
Risiko yang dikecualikan khusus TLO untuk Produk Takaful Asuransi
Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,
kerusakan, biaya atas sepeda motor yang disebabkan oleh : 9
a.

Sepeda motor yang digunakan :


1) menarik atau mendorong kendaraan atau benda lain, memberikan
pelajaran mengemudi
2) turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran hobi kecakapan
atau kecepatan, karnaval, pawai, kampanye, unjuk rasa
3) melakukan tindak kejahatan
4) penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam polis

b. Penggelapan, penipuan, hipnotis, dan sejenisnya


c. Perbuatan jahat yang dilakukan oleh :
1) peserta sendiri
2) suami atau istri, anak, orang tua, saudara sekandung peserta
3) orang yang disuruh peserta, bekerja pada peserta, orang yang
sepengetahuan atau seijin peserta
9

Brosur Takaful ANSOR

55

4) orang yang tinggal bersama peserta


5) pengurus, pemegang saham, komisaris atau pegawai, jika peserta
merupakan badan hukum
d. Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan
pabrikan
Pertanggunngan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya
sepeda motor yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat
dari, ditimbulkan oleh :
-

Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara,


pembangkitan

rakyat,

pengambilan

alih

kekuasaan,

revolusi,

pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan


permusuhan, makar, terorisme, sabotase, penjarahan.
-

Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan
es, banjir, genangan air, tanah longsor atau gejala geologi atau
meteorologi lainnya.

Reaksi nuklir, radio aktif, dan sejenisnya.


Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya

sepeda motor jika :


1) disebabkan oleh tindakan sengaja peserta dan atau pengemudi.
2) pada saat terjadinya kerugian, kerusakan, sepeda motor dikemudikan oleh
seseorang yang tidak memiliki surat ijin mengemudi (SIM) sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

56

3) dikemudikan oleh seseorang yang berada dibawah pengaruh minuman


keras, obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan.
4) dikemudikan secara paksa walaupun secara teknik kondisi sepeda motor
dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.
5) memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan,
untuk sepeda motor atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, dan atau kerusakan atas :
1) perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan dalam polis.
2) bagian atau material sepeda motor yang aus karena pemakaian, sifat
kekurangan material sendiri atau salah dalam menggunaknanya.
3) surat tanda nomor kendaraan (STNK) buku pemilik kendaraan bermotor
(BPKB) dan atau surat-surat lain sepeda motor.
Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, upah,
berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya yang diderita Peserta.
Risiko yang dikecualikan khusus Meninggal Dunia untuk Produk Takaful
Asuransi Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin
meninggal dunia disebabkan salah satu hal dibawah ini :
1) bunuh diri, atau
2) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh ahli waris Peserta atau
oleh/dengan bantuan pihak lain yang berkepentingan dengan polis ini,
atau

57

3) perbuatan melawan hukum atau dihukum mati oleh pengadilan yang


berwenang, atau
4) meninggal dunia yang disebabkan secara sengaja oleh perbuatan sendiri
untuk melukai atau menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan alkohol atau
obat terlarang, atau dibawah pengaruh atau diakibatkan oleh alkohol,
narkoba atau zat adiktif lainnya, atau
5) kejadian luar biasa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah, atau
seperti bencana alam dan atau wabah penyakit (epidemi), atau
6) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Peserta atau terlibatnya
Peserta dalam setiap perkelahian kecuali dalam mempertahankan diri,
kerusuhan, pemberontakan, peperangan atau kegiatan lainnya yang
serupa, atau
7) terinveksi virus Human Immuno-deficiency Virus (HIV ) atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS), atau
8) abortus, kecuali dengan alasan kesehatan, atau
9) melahirkan atau kehamilan, atau
10) penyakit hubungan seksual seperti Gonorrhea/Syphilis atau lainnya serta
segala akibatnya, atau
11) perang atau segala tindakan peperangan baik yang dinyatakan atau tidak,
partisipasi aktif dalam demonstrasi/huru-hara/kerusuhan/pengacauan atau
kekacauan/perbuatan

teror/pemberontakan

atau

keributan

58

sipil/kudeta/kegaduhan sipil atau keadaan yang dapat disamakan dengan


itu, atau
12) radiasi atau kontraminasi yang bersidat masal, atau
13) akibat kecelakaan sebagai penumpang pesawat udara yang tidak
diselenggarakan oleh perusahaan penerbangan komersial yang tergabung
adalam Internastinal Air Transport Association (IATA) dan tidak
beroperasi seara ketat sesuai jadwal, atau
14) peserta meninggal dunia dalam Masa Tunggu (Waiting Period).

BAB IV
ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA PT.ASURANSI
TAKAFUL UMUM

A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.


Asuransi Takaful Umum
Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum) hampir
sama pada asuransi syariah maupun konvensional. Adapun yang membedakan
dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan kejujuran dalam menilai
suatu klaim. 1
Dalam hal terjadi kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan

atau

terjadi

kerugian

akibat

kecelakaan

pada

diri

pengemudi/penumpangnya atau sampai berakibat meninggalnya Tertanggung


akibat kecelakaan/bukan kecelakaan (sesuai manfaat yang diterima dari setiap
produk), maka Tertanggung berkewajiban : 2
1. Penerimaan Laporan dari Tertanggung
a.

Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar dan Paket Jaminan


Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada
Penanggung dalam waktu 3 x 24 jam (hari kerja). Pelaporan dapat secara

M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004), h.261.
2
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar dan Produk Asuransi Kendaraan
Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum.

59

60

lisan, via telepon atau via surat ditujukan pada bagian klaim PT. Asuransi
Takaful Umum terdekat.
b.

Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)


Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada PT.
Asuransi Takaful Umum paling lambat 5 (lima) hari kalender sejak
tanggal

kejadian (kecurian atau kecelakaan atau meninggal dunia).

Pelaporan klaim harus secara tertulis. 3


Untuk produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan dalam kondisi
darurat dan kejadian di luar jam kerja, dapat menghubungi Bengkel Rekanan
terdekat. Untuk Takaful ABROR Paket Jaminan dapat juga menghubungi
bengkel resmi yang bukan rekanan Takaful, tetapi penggantian perbaikan
kendaraannya dengan reimbursement. 4
Setelah mendapat laporan klaim dari nasabah langsung atau customer
service dalam formulir laporan klaim sementara dengan mengisi: 5
1. Nama pelapor dan kontak person,
2. No. Polis asuransi,
3. Objek klaim,
4. Tanggal kejadian,
5. Lokasi kejadian,
3

Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor PT. Asuransi Takaful Umum
Brosur Produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum
5
Fikri, Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi, ruang rapat
PT. Asuransi Takaful Umum lantai 3, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.
4

61

6. Penyebab kejadian,
7. Perincian kerugian,
8. Estimasi kerugian,
9. Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada TJH (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke3
Dokumen pendukung klaim yang harus dipenuhi adalah :
1. Kerugian yang menyangkut pihak ketiga: 6
a. Jika kendaraan pihak lain diduga bersalah, diupayakan ada surat tuntutan
Tertanggung pada pihak yang bersalah,
b. Jika kendaraan Tertanggung yang bersalah, harus ada surat tuntutan dari
pihak lain yang dirugikan kepada Tertanggung dan proses selanjutnya
mengikuti prosedur klaim kendaraan bermotor umumnya,
c. Kerugian pihak ketiga yang menyangkut harta benda atau manusia, maka
dokumen pendukung yang harus dipenuhi adalah :
1) untuk kerugian harta benda meliputi, surat tuntutan kerugian, surat,
tanda damai, estimasi kerugian, surat keterangan tidak diasuransikan,
bila harta benda adalah kendaraan bermotor (memenuhi prinsip knock
for knock agreement).
Knock for knock agreement adalah Common practice dari DAI
untuk sesama perusahaan asuransi kerugian yang mengeluarkan polis

TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, 2008, h.7.

62

asuransi kendaraan bermotor untuk diwajibkan saling memikul atas


kerugian masing-masing pesertanya, dengan ketentuan sebagai
berikut 7 :
a) jaminan asuransi atas kendaraan kedua belah pihak adalah All
Risk/gabungan,
b) periode asuransi atas kedua kendaraan masih berlaku,
c) perusahaan asuransi dari pihak yang bersalah, hanya diwajibkan
membayar risiko sendiri (OR) pihak yang dirugikan, sementara
perbaikan kendaraan ditanggung oleh masing-masing perusahaan
asuransi,
d) kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi sesuai dengan
persyaratan yang ada.
2) untuk kerugian yang menyangkut cidera atau jiwa manusia meliputi,
surat tuntutan kerugian dari korban atau ahli waris, surat tanda damai,
bukti biaya-biaya pengobatan, diupayakan saksi pihak Independent
yang dapat mengungkapkan secara tertulis terjadinya peristiwa
dimaksud. 8

TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, h.16.
8
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, h.7.

63

2. Klaim kehilangan karena pencurian


a. Partial Loss, selain dokumen-dokumen standar juga harus disertakan
Laporan Polisi
b. Total Loss, dokumen yang dipenuhi adalah :
1) Surat keterangan atau tanda lapor dari kepolisian setempat,
2) Surat kehilangan kendaraan bermotor dari Kaditserse setempat,
3) Surat pemblokiran STNK dari Kaditlantas setempat,
4) Kronologis kejadian yang dibuat Peserta/Pemakai objek klaim
terakhir,
5) Menandatangani Surat Subrogasi bermaterai cukup,
6) Menandatangani Surat Pernyataan (Letter of Discharge) bermaterai
cukup khusus untuk klaim diatas Rp. 50,000,000.00.
Dokumen pendukung klaim khusus untuk produk Takaful Asuransi
Sepeda Motor (ANSOR) ADALAH : 9
1. TLO Sepeda Motor
a. Aplikasi Pengajuan Klaim (formulir aplikasi disediakan oleh PT. Asuransi
Takaful Umum),
b. Kartu Takaful ANSOR (asli),
c. Asli bukti pelunasan biaya ke Pesertaan (kontribusi),
d. Fotocopy identitas diri Peserta (KTP),
e. Fotocopy SIM, Asli STNK, dan BPKB,
9

Brosur Takaful ANSOR PT. Asuransi Takaful Umum

64

f. Asli Surat Laporan Polisi setempat, untuk klaim pencurian atau perbuatan
jahat,
g. Asli surat keterangan dari Kepolisian mengenai sebab kecelakaan,
h. Dokumen/keterangan lain bila dianggap perlu oleh PT. Asuransi Takaful
Umum.
2. Meninggal Dunia
a. Aplikasi Pengajuan Klaim (formulir aplikasi disediakan oleh PT. Asuransi
Takaful Umum),
b. Kartu Takaful ANSOR (asli),
c. Asli bukti pelunasan biaya kePesertaan (kontribusi),
d. Fotocopy identitas diri Peserta (KTP),
e. Fotocopy identitas diri (KTP) yang mengajukan klaim,
f. Asli (atau legalisir) surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh
Pamong Praja setempat (minimal setingkat Kelurahan),
g. Surat keterangan dokter bila meninggal dalam perawatan dokter/Rumah
Sakit,
h. Surat keterangan dari KBRI setempat, apabila meninggal di luar negeri,
i. Surat keterangan ahli waris (minimal diketahui oleh aparat Pamong Praja
setingkat Lurah),
j. Daftar pertanyaan (formulir daftar pertanyaan disediakan oleh PT.
Asuransi Takaful Umum dan harus diisi/dijawab oleh ahli waris),

65

k. Dokumen/keterangan lain bila dianggap perlu oleh PT. Asuransi Takaful


Umum.
2. Penelitian Polis 10
Setelah menerima penberitahuan tentang adanya kerugian dari
Tertanggung, maka Penanggung dalam hal ini staf klaim melakukan
pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti pembayaran
premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim dengan memperhatikan:
1) Apakah objek klaim dijamin dalam polis,
2) Apakah klaim yang terjadi berada dalam periode polis,
3) Apakah penyebab kerugian merupakan risiko yang dijamin,
4) Apakah premi telah dilunasi.
Apabila data tidak sesuai dengan verifikasi maka perusahaan
mengambil putusan penolakan. Bila Tertanggung keberatan atas penolakan
tersebut, Tertanggung dapat dimungkinkan mengajukan pertimbangan (ExGratia) secara tertulis kepada bagian klaim yaitu dengan meminta persetujuan
dari manajemen (Direksi).
3. Penelitian Lapangan (survey) Klaim 11
Bila data sudah sesuai dengan verifikasi, maka kendaraan wajib di
survey dan melengkapi hasil survey berupa:

10

Fikri, Selaku Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi,
wawancara dilakukan di ruang rapat PT. Asuransi Takaful Umum lantai.3, 25 Januari 2010, pukul
13.00 WIB.
11
Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

66

1) Estimasi kerugian dari bengkel,


2) Foto kerusakan yang dilakukan oleh bagian klaim,
3) Kelengkapan data dari nasabah berupa: copy polis, SIM, STNK, esekesek nomor mesin dan rangka kendaraan,
4) Surat keterangan atau tanda lapor dari kepolisian,
5) Surat kehilangan kendaraan dari Kaditserse setempat,
6) Kronoligis kejadian yang dibuat oleh peserta dalam form interview,
7) BPKB asli, STNK asli, konci kontak,
8) Kuitansi bermaterai yang telah ditandatangani Tertanggung sebanyak 2
(dua) lembar,
9) Menandatangani Surat Subrogasi bermaterai,
10) Menandatangani Surat Pernyataan (Letter of Dischange) bermaterai
khusus untuk klaim di atas Rp.50.000.000,-.
Dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenis klaim
yang diajukan. Untuk point 4 s/d 10, bila terjadi kehilangan karena
pencurian.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah terkumpul,
apabila sesuai maka dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk bengkel yang
disetujui pejabat klaim.

67

4. Pembuatan Laporan Survey 12


Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang dibuat
bengkel. Apabila estimasi biaya perbaikan mencapai 75% dari harga
pertanggungan atau lebih (contructive total loss), maka ganti rugi akan
dibayarkan sesuai dengan harga pasar kendaraan pada saat itu, setinggitingginya sebesar harga pertanggungan dan kendaraan yang rusak menjadi
milik Penanggung.
5. Penyelesaian Pembayaran Klaim 13
Staf klaim melakukan Registrasi Printing ke dalam sistem klaim.
Untuk klaim yang melibatkan Reasuransi/Retakaful, maka saat membuat
Registrasi Printing juga harus membuatkan PLA dan DLA untuk ditagihkan
ke perusahaan Reasuransi/Retakaful.
Staf klaim menerima kuitansi dan Surat Pernyataan Puas Tertanggung,
apabila kendaraan sudah diperbaiki oleh bengkel. Setelah itu, staf klaim
membuat Registrasi Pembayaran (PV) untuk diserahkan ke bagian keuangan
untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan kuitansi. Jika perbaikannya
melalui bengkel rekanan, maka pembayaran diberikan kepada bengkel
tersebut, tetapi jika perbaikan dilakukan oleh bengkel resmi yang diajukan
oleh Tertanggung dengan cara Reimbursement maka pembayaran diberikan
kepada Tertanggung.

12

Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.


Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

13

68

B. Proses Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada


PT. Asuransi Takaful Umum
1. Persetujuan Klaim 14
Dalam proses pengambilan keputusan bagian Klaim Kendaraan
Bermotor melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menerima berkas pengajuan klaim baik dari Tertanggung langsung,
Costomer Service maupun dari Kantor Cabang. Data yang diterima
dimasukkan ke dalam sistem Claim Administrasi Center (CAC).
b. Melakukan pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti
pembayaran premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim.
c. Jika verifikasi klaim terpenuhi atau sesuai, maka dilakukan survey pada
kendaraan yang terjadi kerugian. Bagian mana saja yang mengalami
kerusakan agar bisa diketahui berapa kerugian yang diderita (estimasi
kerugian).
d. Data yang telah terkumpul, apabila sesuai, maka dibuatkan Surat Perintah
Kerja (SPK) untuk bengkel yang disetujui pejabat klaim.
e. Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang dibuat
bengkel.
f. Staf klaim melakukan Registrasi Printing ke dalam sistem klaim. Untuk
klaim yang melibatkan Reasuransi/Retakaful, maka saat membuat

14

Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari 2010, pukul 10.00 WIB.

69

Registrasi Printing juga harus membuatkan PLA dan DLA untuk


ditagihkan ke perusahaan Reasuransi/Retakaful.
g. Staf klaim menerima kuitansi dan Surat Pernyataan Puas Tertanggung,
apabila kendaraan sudah diperbaiki oleh bengkel.
h. Staf klaim membuat Registrasi Pembayaran/Payment Voucher (PV) untuk
diserahkan ke bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai
dengan kuitansi.
i. Klaim disetujui, pembayaran diberikan kepada bengkel, jika kerusakan
kendaraan diperbaiki oleh bengkel yang disetujui pejabat klaim.
Pembayaran diberikan kepada nasabah, jika kerusakan kendaraan
diperbaiki oleh bengkel resmi yang diminta oleh nasabah, karena
pembayarannya melalui Reimbursement.
2. Klaim Ditunda 15
Klaim ditunda, terjadi karena tidak terpenuhinya persyaratan pada saat
verifikasi klaim yang meliputi :
a. Apakah objek klaim dijamin dalam polis,
b. Apakah klaim yang terjadi berada dalam periode polis,
c. Apakah penyebab kerugian merupakan risiko yang dijamin,
d. Apakah premi telah dilunasi.

15

Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari 2010, pukul 10.00 WIB.

70

Sebenarnya, jika salah satu point di atas tidak terpenuhi, maka


perusahaan mengambil putusan penolakan. Bila Tertanggung keberatan atas
penolakan tersebut, Tertanggung dapat dimungkinkan mengajukan Klaim ExGratia secara tertulis kepada bagian klaim yaitu dengan meminta persetujuan
dari manajemen (Direksi).
Klaim Ex-Gratia 16

yaitu klaim ditolak karena secara teknis

Unclaimable, namun dengan pertimbangan-pertimbangan bisnis, klaim yang


ditolak tersebut dapat diselesaikan dengan pertimbangan-pertimbangan
khusus. Klaim yang ditolak tersebut dapat diselesaikan dengan persetujuan
Direksi :
Faktor-faktor yang melandasi penyelesaian klaim secara Ex-Gratia
antara lain :
a. Tertanggung merupakan relasi yang potensial,
b. Moral yang baik,
c. Membayar premi lancar, tidak pernah outstanding melebihi ketentuan,
d. Loss Ratio atau Loss Experience relatif kecil,
e. Prospek kedepan yang dapat diberikan Tertanggung kepada asuransi,
f. Permohonan diajukan langsung oleh Tertanggung.

16

TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Pengajuan
Klaim, 2008, h.15.

71

Prosedur pengajuan klaim secara Ex-Gratia dari Kantor Cabang :


a. Pihak Kantor Cabang harus membuat penolakan awal secara tertulis
kepada Tertanggung terlebih dahulu dengan menerangkan hal-hal yang
menjadi alasan penolakan. Hal ini akan menjadi pembelajaran bagi
Tertanggung yang mungkin belum mengetahui hal tersebut
b. Berdasarkan surat penolakan tersebut Tertanggung akan memberikan
tanggapan berupa persetujuan penolakan atau karena alasan tertentu
Tertanggung membuat surat permohonan agar klaim tersebut diproses
secara Ex-Gratia. Usulan tersebut harus berasal dari Tertanggung yang
menyadari bahwa klaim yang diajukan bukan klaim yang sesuai dengan
terms and conditions polis
c. Berdasarkan surat permohonan Tertanggung, Kantor Cabang membuat MI
(Memo Intern) ke Kantor Pusat dengan disertai dokumen-dokumen dan
rekomendasi tentang pentingnya Tertanggung tersebut, misal jumlah
produksi, besar target untuk kedepan, loss record yang baik, estimasi klaim,
dan lain-lain.
Jika faktor-faktor di atas terpenuhi maka ubah status Tolak menjadi
proses. Langkah selanjutnya sama dengan klaim disetujui.

72

3. Penolakan Klaim 17
Langkah-langkah yang dilakukan oleh bagian klaim pada kasus klaim
yang ditolak adalah sebagai berikut :
a. Menerima berkas pengajuan klaim baik dari Tertanggung langsung,
Costomer Service maupun dari Kantor Cabang. Data yang diterima
dimasukkan ke dalam sistem Claim Administrasi Center (CAC).
a. Melakukan pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti
pembayaran premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim
b. Manager klaim mengambil putusan penolakan klaim bila terjadi
ketidaksesuaian saat verifikasi.
c. Bila Tertanggung keberatan atas penolakan tersebut dan mengajukan ExGratia tetapi setelah dianalisis Tertanggung tidak berpengaruh terhadap
pendapatan perusahaan, maka Ex-Gratia Ditolak.
d. Ubah status klaim menjadi Tolak.
e. Cetak surat penolakan, kirim surat penolakan kepada Tertanggung, proses
selasai.
Bagian klaim akan memberikan keputusan kepada Tertanggung yang
mengajukan klaim. Klaim diproses sesuai prosedur yang telah desebutkan
diatas, jenis keputusan tergantung pada temuan. Klaim ditolak sepenuhnya
jika tidak wajar, tidak benar atau salah. Klaim ditangguhkan penyelesaiannya

17

Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari, pukul 10.00 WIB.

73

bila ada hal-hal yang diselesaikan oleh kedua belah pihak melalui berbagai
cara, bisa dengan musyawarah, Klaim Ex-Gratia, bantuan pihak pertama
(melalui pengadilan).
C. Perhitungan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi
Takaful Umum
Tuan Budi mengasuransikan Kendaraannya kepada PT. Asuransi Takaful
Umum dengan kriteria sebagai berikut :
Polis

: 1.301.09.201.000001

Periode

: 01-12-2008 s/d 01-12-2009

Jenis Jaminan

: All Risk Standar + TJH Rp.10.000.000,-

Keterangan Teknis Kendaraan Bermotor :


Merk/Type

: Toyota Kijang Innova E/Minibus

No. Polisi

: B 8922 XC

Nomor Rangka

No. Mesin

Silinder

: 2000cc

Jumlah Tempat Duduk

: 8 Unit

Kegunaan

: Pribadi

Tahun Pembuatan

: 2006

Resiko Sendiri

: Rp.200.000,-

Pada tanggal 24 Oktober 2009, mobil Pak Budi ditabrak oleh mobil Pak
Ahmad. Sehingga mobil Pak Budi mengalami kerusakan pada bagian:

74

Bumper Depan
Spakboard Depan LH
Pintu Depan LH
Spakboard Depan RH
Pintu Depan RH
Keesokan harinya, yaitu pada tanggal, 25 Oktober 2009, Pak Budi datang
langsung ke PT.Takaful Umum untuk mengajukan klaim. Setelah itu Pak Budi
mengisi Form Klaim dan memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
untuk pengajuan klaim, seperti:
Copy SIM,
Copy STNK,
Copy Polis.
Setelah laporan diterima, bagian klaim melakukan pemeriksaan bukti
penutupan berupa polis, endorsment, bukti pembayaran premi, dan verifikasi
klaim. Jika persyaratannya sudah lengkap maka bagian klaim melakukan survey.
Setelah di survey, selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah
terkumpul, apabila sesuai maka dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk
bengkel yang disetujui pejabat klaim. Dalam kasus ini bengkel yang ditunjuk
adalah Bengkel Fajar Timur. Pihak bengkel Fajar Timur segera memeriksa
kerusakan dan menyerahkan estimasi kepada bagian klaim dengan perincian:
Estimasi Mobil Pak Budi:

75

NO.

JUMLAH

HARGA
SATUAN

PERINCIAN
PERBAIKAN DAN
PENGECETAN
Bumper Depan

Rp. 250.000,

Spakboard Depan LH

Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

Pintu Depan LH

Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

Spakboard Depan RH

Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

Pintu Depan RH

Rp. 400.000,- Rp. 400.000,TOTAL

JUMLAH

Rp. 250.000,-

Rp. 1.850.000,-

Selanjutnya, Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang


dibuat bengkel. Total dari hasil penawaran dan dikurang (-) Jasa 10% (Diskon
MOU untuk Jasa) = Rp. 1.325.000,Total = Rp. 1.325.000 Rp.200.000 (Risiko Sendiri)
= Rp. 1.125.000,Setelah itu Bengkel Fajar menyerahkan kwitansi + Surat Keterangan Puas dari
Tertanggung (Tuan Budi) = Rp. 1.125.000,Lalu bagian klaim membuat Payment Voucher atau pembayaran ke bengkel Fajar
sebesar : Rp. 1.125.000,-

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Asuransi kendaraan bermotor syariah adalah suatu pertanggungan yang
memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihakpihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor tersebut yang
disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan bermotor serta
kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh pemilik atau
yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab lainnya yang
ditegaskan dalam polis berdasarkan akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.
2. Prosedur pengajuan klaim pada PT. Asuransi Takaful Umum dimulai saat
seseorang Tertanggung yang mengalami musibah memberitahukan kepada
Penanggung (Perusahaan Asuransi) perihal klaim yang dimaksud, dengan
melengkapi persyaratan klaim yang telah ditentukan oleh Penanggung sesuai
dengan produk yang diambil. Setelah menerima surat pengajuan klaim dari
Tertanggung maupun Customer Service, bagian klaim memeriksa untuk
mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis
Tertanggung. Disetujui atau tidaknya pengajuan klaim Tertanggung
tergantung pada kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan Penanggung.

76

77

3. Faktor penentu dalam proses keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful
Umum adalah :
a. Kelengkapan dokumen yang diperlukan
b. Kebenaran (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan
4. Untuk perhitungan klaim dilakukan dengan cara menghitung jumlah
kerugian/kerusakan pada kendaraan yang terkena musibah, perhitungannya
pun dilakukan oleh pihak klaim dan bengkel, sedangkan Tertanggung hanya
menunggu sampai kendaraannya selesai diperbaiki.
B. Saran-saran
1. Undang-undang khusus mengenai Asuransi Syariah harus segera ditetapkan
berdasarkan Syariat Islam agar dengan undang-undang tersebut Asuransi
Syariah mempunyai dasar yang kuat dalam menjalankan usahanya, tidak
hanya sebatas merujuk pada Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan dan Undang-undang No. 2 Tahun 1992.
2. Pengenalan terhadap Asuransi khususnya Asuransi Syariah harusnya
diberikan sejak di bangku sekolah. Para guru dibekalkan pengetahuan tentang
Asuransi Syariah atau para praktisi asuransi mengadakan kunjungan terhadap
sekolah untuk mensosialisasikan Asuransi Syariah seperti diadakannya dialog
dan workshop tentang asuransi syariah.
3. Pihak Fakultas agar lebih sering mengadakan kunjungan terhadap perusahaan
asuransi syariah agar mahasiswa/mahasiswi dapat melihat langsung kegiatan
yang ada dilapangan dan membandingkan dengan teori yang telah dipelajari

78

dalam kelas serta mengadakan survey kelapangan, apakah praktek yang ada
dilapangan sudah sesuai dengan konsep yang melandasi Asuransi Syariah.
4. Perusahaan Asuransi khusunya PT. Takaful Umum, diperlukan sosialisasi
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan mengingat asuransi konvensional
lebih dahulu beroperasi maka diperlukan sosialisasi untuk mengenal lebih
jauh tentang asuransi syariah.
5. Sebaiknya seleksi risiko yang dilakukan sejak awal perjanjian antara
Tertanggung dengan Penanggung harus dilakukan dengan ketat. Hal ini
dimaksudkan agar terhindar dari kecurigaan dikemudian hari selain itu akad
yang dilakukan dalam perjanjian antara tertanggung dengan penanggung
harus benar-benar mengandung unsur insurable interest dimana tertanggung
benar-benar mempunyai suatu itikad baik akan kendaraannya.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahnya. Karya TNI Angkatan Darat, Jakarta: Sari Agung, 1999,
Cet. Ke-13.
Ahmad, Imam, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078.
Ali, A. Hasyim, Dkk, Kamus Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, 2002, Cet-2.
Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, suatu tinjauan Analisis
Historis, Toeritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004, Cet. Ke-1.
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar PT. Asuransi Takaful Umum.
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful
Umum.
Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful
Umum.
Christhopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta: Erlangga,
1994, Edisi ke-2.
Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di
Indonesia. Jakarta :Prenada Media Group, 2007, Cet. Ke-4.
Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta:
Salemba Empat,1999, Cet. Ke-1.
Dumairi, HM. Nor, dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf, Jawa Timur: Pustaka Sidogiri,
2008, Cetakan ke-2.
Fitriani. Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada
PT.Asuransi TRI PAKARTA Cabang Syariah, Skripsi Mahasiswi konsentrasi
Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta : 2006.
Harsono, Sonni Dwi.PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance
Institute, Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Asuransi, 2005.
Ibnu Majah, Sunan, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan
Hartanya, No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001.

79

80

Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia PT. Asuransi Takaful Umum.


Prihantoro M. Wahyu. Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya.
Sula, Muhamad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem
Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet. Ke-1.
Suyatno, Thomas. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1999.
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur
Penyelesaian Klaim, 2008.
Widyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.
http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html
http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

Anda mungkin juga menyukai