Oleh:
SITI MAIMUNAH LESTARI
105046201729
LEMBAR PERNYATAAN
(......................................)
Sekretaris
(......................................)
(......................................)
Penguji I
(......................................)
Penguji II
(......................................)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
vi
DAFTAR ISI...
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
B. Identifikasi Masalah...........................................................................
F. Metode Penelitian..............................................................................
13
G. Teknik Penulisan...
16
H. Sistematika Penulisan
16
18
20
24
26
27
viii
32
33
36
37
39
41
48
50
60
69
ix
74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..
77
B. Saran
78
DAFTAR PUSTAKA...
80
LAMPIRAN..
82
BAB I
PENDAHULUAN
kendaraan
bermotor
di
Indonesia
menunjukan
Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute
(Jakarta : JII, 2009), h.2.
2
Fitriani, Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.Asuransi TRI
PAKARTA cabang Syariah, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 3
Dari segi hukum positif, hingga saat ini Asuransi Syariah masih
mendasarkan legalitas pada UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,
dan baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada saat
surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499/LK/2000
tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan
perusahaan reasuransi dengan sistem syariah. 3 Walaupun keberadaan asuransi
syariah masih sangat lemah namun perkembangan asuransi syariah cukup pesat.
Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berlandaskan syariah
diawali dengan mulai beroperasinya PT. Syarikat Takaful Indonesia, yang
menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijakan Departemen
Keuangan saja. Karena tidak satupun undang-undang yang mengatur asuransi
syariah beroperasi. PT. Syarikat Takaful Indonesia mempunyai dua anak
perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Kerugian (general) yang resmi
beroperasi sejak tahun 1995 dan PT. Takaful Keluarga (life) yang resmi
beroperasi sejak tahun 1994. Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada
konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan seperti perlindungan,
menjadikan semua peserta sebuah keluarga besar yang saling menanggung satu
sama lain.
Selain PT. Syarikat Takaful Indonesia yang sejak awal dibangun sudah
menjadi asuransi syariah, saat ini sudah banyak asuransi konvensional yang
Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia
(Jakarta : Prenada Media Group, 2007) h. 142.
membuka divisi syariah seperti : MAA Life Insurance, Asuransi Tri Pakarta
Syariah, Asuransi Bumi Putera Syariah dan lain-lain.4
Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah.
Untuk itu, industri asuransi diharapkan meningkatkan transfaransi menyusul
adanya UU No.8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan
Dirjen Lembaga Keuangan No. 6098/2002 yang mengharuskan perusahaanperusahaan asuransi mencantumkan solvabilitas perusahaan asuransi tersebut.
Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari
perusahaan asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam
memberikan informasi yang sebenar-benarnya sebelum menjadi pemegang polis.
Biasanya permasalahan dalam klaim pada umumnya terjadi karena kurang
mengertinya pihak tertanggung di dalam proses dan prosedur penanganan klaim,
hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan pendapat bahwa pihak
perusahaan
asuransi
terlihat
memperlambat
dan
mempersulit
terhadap
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004)
Cet-1, h. 55.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya perusahaan Asuransi khususnya Asuransi Umum (kerugian).
2. Banyaknya produk asuransi umum (kerugian) pada PT. Asuransi Takaful
Umum.
3. Kurangnya pemahaman Tertanggung terhadap prosedur pengajuan klaim.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi
diatas
dan
untuk
mencegah
terjadinya
pembahasan yang melebar serta agar menjadi terarah dan efektif. Selain itu juga
untuk menghemat biaya, tenaga, waktu, dan pemikiran, maka pada pembahasan
skripsi ini penulis membatasi hanya akan membahas masalah analisis klaim
asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Dari
pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah adalah sebagai berikut
1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.
Asuransi Takaful Umum?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful
Umum?
3. Bagaimana perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi
Takaful Umum?
bermotor
kendaraan
PT.
b.
10
11
Kurniawan,
Analisis
Tingkat
Kepuasan
Nasabah
Terhadap
12
13
14
15
bulan di bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum dalam ikatan magang
terhitung dari bulan Desember 2009 Januari 2010. Penulis berhadapan
langsung terhadap pihak-pihak yang terkait dalam bidang klaim dan asuransi
kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum dalam hal ini Manager
dan staf bagian klaim produk asuransi kendaraan bermotor. Selain itu penulis
juga meminta data-data tentang klaim dan dokumen berupa brosur-brosur
produk asuransi kendaraan bermotor dan buku panduan Pedoman dan Prosedur
Penyelesaian Klaim PT. Asuransi Takaful Umum kepada staf klaim yang
sudah ditunjuk untuk membantu penulis yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian
klaim serta wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka kepada pihak
yang dianggap berkompeten yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian klaim dan
Ibu Hadijah Moh. Toha selaku Customer Service yang menjelaskan tentang
produk asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Takaful Umum, wawancara
dilakukan diruang klaim, diruang rapat yang terletak di lantai 3 (tiga) PT.
Asuransi Takaful Umum dan diruang Customer Service yang terletak di lantai
dasar PT. Asuransi Takaful Jiwa. Selama proses wawancara penulis mencatat
setiap pernyataan narasumber yang berhubungan tentang pembahasan dalam
skripsi ini. Data yang diperoleh dari buku referensi tentang klaim asuransi
kendaraan beserta produknya, brosur-brosur perusahaan, proses pengamatan
selama 2 (dua) bulan dan hasil wawancara kemudian dikumpulkan,
dikategorikan sesuai dengan pembahasan per bab. Setelah data diolah
kemudian diambil suatu kesimpulan secara umum. Kesimpulan akhir
16
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
review studi terdahulu, metode penelitian, teknik penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN
TEORI
KLAIM
ASURANSI
KENDARAAN
BERMOTOR SYARIAH
Bab ini membahas tentang pengertian klaim, prinsip dasar asuransi
dalam penyelesaian klaim, pengertian asuransi syariah, landasan
hukum asuransi syariah, pengertian asuransi kendaraan bermotor,
risiko yang ditanggung dan berakhirnya asuransi kendaraan bermotor.
17
BAB III
KLAIM
ASURANSI
KENDARAAN
BERMOTOR
PADA
BAB V
PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH
A. Klaim
1. Pengertian Klaim
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan atas
suatu fakta bahwa seorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas
sesuatu 1 . Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan
atas sesuatu yang dianggap menjadi hak 2 . Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia Kontenporer, klaim adalah tuntutan pengakuan bahwa seseorang
berhak memiliki atas sesuatu 3
Dalam kamus Ekonomi Islam klaim adalah 4 tuntutan keuangan pada
lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi
seseorang atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi
secara teratur dan dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk
membayar klaim yang ada.
1
Wjs Purwodarminta, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
2
Badudu dan Zain, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
3
Peter Salim dan Yenny Salim, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip
dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/
4
Christhoper Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994),
h.331
18
19
A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002), Cet-2,h.55
Dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari
http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html
7
Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004),, h. 259
8
Syakir Sula, h. 259-260.
6
20
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.(Q.S.al-Anfaal:27)
Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute,
(Jakarta: JII, 2009), h.39.
21
22
ganti
rugi
adalah
suatu
pembayaran
ganti
rugi
11
23
12
24
itu, maka tertanggung akan menerima ganti rugi yang melebihi dari
kerugian yang dideritanya. Untuk mencegah hal itu, menurut Pasal 284
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ditegaskan bahwa:
Seorang Penanggung yang telah membayar kerugian sesuatu
barang yang dipertanggungkan, menggantikan si Tertanggung dalam
segala hak yang diperolehnya terhadap orang-orang ketiga
berhubung dengan penerbitan kerugian tersebut, dan si Tertanggung
itu adalah bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat
merugikan hak si Penanggung terhadap orang-orang ketiga itu.
Dengan demikian, prinsip subrogasi adalah hak penanggung yang
telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, untuk
bertindak atas nama tertanggung guna menuntut pihak ketiga yang secara
hukum bertanggung jawab atas terjadinya kerugian itu. 13
3. Model Klaim Asuransi Kerugian Syariah
Profit (laba) pada asuransi syariah untuk asuransi kerugian, yang
diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi,
bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan sebagaimana mekanisme yang
ada di asuransi konvensional dimana keuntungan menjadi milik perusahaan
yang nantinya dibagikan kepada pemegang saham atau dikembalikan lagi
kepada perusahaan sebagai penyertaan modal. Tetapi pada asuransi syariah
dilakukan bagi hasil (al-mudharabah) antara perusahaan dengan peserta
sebagaimana yang telah diperjanjiakan atau menjadi akad di awal ketika baru
masuk asuransi syariah.
13
25
Dalam asuransi kerugian syariah dalam hal ini PT. Asuransi Takaful
Umum, Jika terjadi klaim dalam masa pertangungan maka Tertanggung tidak
mendapatkan bagi hasil saat masa pertanggungan berakhir, tetapi jika sampai
masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim, Tertanggung mendapatkan
bagi hasil baik pertanggungan diperpanjang maupun tidak diperpanjang.
Tabel 2.1
Model Klaim PT. Asuransi Takaful Umum
KLAIM
Tidak Klaim
Tidak
Perpanjang Polis
Terjadi Klaim
Perpanjang Polis
Memperoleh
Bagi Hasil
Sedangkan
dalam
Tidak Memperoleh
Bagi Hasil
asuransi
konvensional,
jika
dalam
masa
26
Tidak
Terjadi
Tidak
Perpanjang Polis
Perpanjang Polis
Dana Hangus
Memperoleh Bonus
27
14
Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, h. 28.
Syakir Sula, h. 30.
15
28
Artinya:
.....Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya (QS. Al-Maidah [5]: 2).
Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama
manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan
anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar
digunakan sebagai dana sosial (tabarru). Dana sosial ini terbentuk rekening
tabarru pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu
anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah (peril). 17
16
Widyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005) h. 189-
190.
17
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 105-106, bisa dilihat juga pada
Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60, No.2517, h.668
29
Artinya:
Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi
berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang
Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan
percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar."
(Q.S. Yusuf: 17)
Artinya:
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya
(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan
saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" (Q.S. Yusuf: 64)
Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yaitu:
)(
:
)(
( ) .
Artinya:
30
( )
Artinya:
18
31
( )
Artinya:
Demi Zat dan diriku ada kekuasaan-Nya (demi Allah) tidak akan
masuk surga orang yang tidak merasa aman dari tetangganya karena
gangguannya 20
Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yang lain
yaitu hadits tentang praktik aqilah yang menjadi tradisi masyarakat Arab.
:
)(
)(
( )
Artinya:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: Berselisih dua
orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut
melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian
wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari
wanita yang mninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada
Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari
pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak
laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita
tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya
(kerabat dari orang tua laki-laki).(HR. Bukhari). 21
19
Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan Hartanya,
No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001, h.890
20
Imam Ahmad, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078.
21
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 114. bisa dilihat juga pada Imam
Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab Diyat, No.45, h.34.
32
Ijma juga menjadi landasan hukum bagi asuransi syariah, para sahabat
telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal ini (aqilah). Terbukti dengan
tidak adanya penentangan oleh sahabat lain terhadap apa-apa yang dilakukan
oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka
bersepakat mengenai persoalan ini.
Istihsan dalam pandangan ahli ushul adalah memandang sesuatu itu
baik. Kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan suku Arab kuno terletak pada
kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam. 22
3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor
Menurut Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kendaraan bermotor adalah
kendaraan yang digerakkan oleh motor letup/mekanik lainnya, tetapi tidak
termasuk yang berjalan di atas rel. 23 Sedangkan menurut Paham Asuransi,
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor/mekanik
lainnya tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel, dengan kata lain
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah
seperti mobil sedan, bus, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan
sebagainya. 24
22
23
90.
24
33
Pembatalan Polis
Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu
menghentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan
alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara
tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak yang menghendaki
penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang
diketahuinya.
25
26
34
penggantian
kerugian
atas
dasar
kehilangan/kerusakan
seluruhnya (total loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa
35
36
yaitu 40 persen menjadi share of surplus for participant surplus bagi hasil untuk
partisipan. Skema mekanisme pengelolaan dana ini dapat dilihat pada tabel 2.1.
28
HM. Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008)
Cet. Ke-II, h. 133.
37
29
30
38
Keterangan :
a. Premi yang dibayarkan oleh Tertanggung (nasabah) kepada Penanggung
dibagi dalam dua kelompok empat puluh lima persen (45%) untuk Ujrah
dan lima puluh lima persen (55%) untuk Tabarru.
b. Seluruh dana tabarru yang terkumpul dari setiap peserta (total dana
tabarru nasabah) di investasikan.
c. Hasil investasi dari total dana tabarru ditambahkan total dana tabarru
sebelum di investasikan lalu dikurang beban asuransi (reasuransi, klaim,
dan pajak) dan sisa usahanya dibagi untuk perusahaan enam puluh persen
(60%) dan nasabah empat puluh persen (40%), pembagian ini sudah
39
BAB III
KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM
Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar PT. Asuransi Takaful Umum
Hadijah Moh. Toha, Staf Bidang Customer Service di PT. Asuransi Takaful Umum,
Wawancara Pribadi, ruang Customer Service PT. Asuransi Takaful Keluarga, 10 Januari 2010, pukul
15.00 WIB.
2
39
40
ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan
sabotase). Bisa diperluas dengan kecelakaan diri dan penumpang.
c. Total Loss Only (TLO) adalah program Takaful yang hanya mengganti
kerugian
atas
kendaraan
bermotor
yang
disebabkan
musibah
Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful
Umum
41
dan sabotase), tanggung jawab hukum pihak ketiga, penggantian mobil baru,
biaya perbaikan darurat, biaya derek, biaya ambulance, biaya penggantian
transportasi, layanan bengkel, dan layanan perpanjangan STNK.
3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) 4
Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) adalah produk takaful
untuk sepeda motor atas risiko kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan
asuransi jiwa. Setiap peserta Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)
mendapatkan Kartu Takaful ANSOR sebagai tanda kepesertaan.
B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor
1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar 5
a. Comprehensive
Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor
(ABROR) Standar Comprehensive adalah penggantian atau perbaikan
terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan
musibah kecelakaan, kehilangan, dan akibat perbuatan jahat orang lain.
Seberapapun seringnya terjadi
Brosur Produk Takaful Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum
Brosur Produk Takaful ABROR Standar PT. Asuransi Takaful Umum
42
perbaikan
terhadap
kerusakan
kendaraan
bermotor
yang
kerugian
menjadi
pertanggunganpun berakhir.
milik
perusahaan
dengan
begitu
43
bermotor
yang
diasuransikan
disebabkan
musibah
kendaraan
yang
mengalami
kerugian
menjadi
milik
44
45
Keterangan
Ada
Maks. Sebesar harga
kendaraan
6
7
8
9
Brosur Produk Takaful Asuransi Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi
Takaful Umum
46
10
47
Keterangan
Sesuai harga pasar sepeda motor
Rp. 10.000.000,Rp. 5.000.000,-
Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerugian total atas sepeda motor
yang diasuransikan disebabkan musibah kecurian atau kecelakaan, akan
diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko
sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang
mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, dan pertanggunganpun
berakhir.
Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah
sebagai berikut:
Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum
48
atau
alat
perlengkapan
kendaraan
bermotor
yang
Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia, TAKAFUL Indonesia, yang diperoleh dari PT.
Asuransi Takaful Umum
49
50
b.
c.
d.
51
52
umum,
pemberontakan
militer,
pengacauan,
53
h.
Kerugian yang dialami oleh pihak ketiga yang secara langsung atau tidak
langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
berupa :
1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan Tertanggung,
diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.
2) Kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan-bangunan yang
terdapat di bawah, di atas, atau di samping jalan sebagai akibat dari
getaran, berat kendaraan bermotor, atau muatannya.
i.
54
55
rakyat,
pengambilan
alih
kekuasaan,
revolusi,
Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan
es, banjir, genangan air, tanah longsor atau gejala geologi atau
meteorologi lainnya.
56
57
teror/pemberontakan
atau
keributan
58
BAB IV
ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA PT.ASURANSI
TAKAFUL UMUM
atau
terjadi
kerugian
akibat
kecelakaan
pada
diri
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004), h.261.
2
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar dan Produk Asuransi Kendaraan
Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum.
59
60
lisan, via telepon atau via surat ditujukan pada bagian klaim PT. Asuransi
Takaful Umum terdekat.
b.
Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor PT. Asuransi Takaful Umum
Brosur Produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum
5
Fikri, Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi, ruang rapat
PT. Asuransi Takaful Umum lantai 3, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.
4
61
6. Penyebab kejadian,
7. Perincian kerugian,
8. Estimasi kerugian,
9. Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada TJH (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke3
Dokumen pendukung klaim yang harus dipenuhi adalah :
1. Kerugian yang menyangkut pihak ketiga: 6
a. Jika kendaraan pihak lain diduga bersalah, diupayakan ada surat tuntutan
Tertanggung pada pihak yang bersalah,
b. Jika kendaraan Tertanggung yang bersalah, harus ada surat tuntutan dari
pihak lain yang dirugikan kepada Tertanggung dan proses selanjutnya
mengikuti prosedur klaim kendaraan bermotor umumnya,
c. Kerugian pihak ketiga yang menyangkut harta benda atau manusia, maka
dokumen pendukung yang harus dipenuhi adalah :
1) untuk kerugian harta benda meliputi, surat tuntutan kerugian, surat,
tanda damai, estimasi kerugian, surat keterangan tidak diasuransikan,
bila harta benda adalah kendaraan bermotor (memenuhi prinsip knock
for knock agreement).
Knock for knock agreement adalah Common practice dari DAI
untuk sesama perusahaan asuransi kerugian yang mengeluarkan polis
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, 2008, h.7.
62
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, h.16.
8
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian
Klaim, h.7.
63
64
f. Asli Surat Laporan Polisi setempat, untuk klaim pencurian atau perbuatan
jahat,
g. Asli surat keterangan dari Kepolisian mengenai sebab kecelakaan,
h. Dokumen/keterangan lain bila dianggap perlu oleh PT. Asuransi Takaful
Umum.
2. Meninggal Dunia
a. Aplikasi Pengajuan Klaim (formulir aplikasi disediakan oleh PT. Asuransi
Takaful Umum),
b. Kartu Takaful ANSOR (asli),
c. Asli bukti pelunasan biaya kePesertaan (kontribusi),
d. Fotocopy identitas diri Peserta (KTP),
e. Fotocopy identitas diri (KTP) yang mengajukan klaim,
f. Asli (atau legalisir) surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh
Pamong Praja setempat (minimal setingkat Kelurahan),
g. Surat keterangan dokter bila meninggal dalam perawatan dokter/Rumah
Sakit,
h. Surat keterangan dari KBRI setempat, apabila meninggal di luar negeri,
i. Surat keterangan ahli waris (minimal diketahui oleh aparat Pamong Praja
setingkat Lurah),
j. Daftar pertanyaan (formulir daftar pertanyaan disediakan oleh PT.
Asuransi Takaful Umum dan harus diisi/dijawab oleh ahli waris),
65
10
Fikri, Selaku Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi,
wawancara dilakukan di ruang rapat PT. Asuransi Takaful Umum lantai.3, 25 Januari 2010, pukul
13.00 WIB.
11
Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.
66
67
12
13
68
14
69
15
70
16
TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Pengajuan
Klaim, 2008, h.15.
71
72
3. Penolakan Klaim 17
Langkah-langkah yang dilakukan oleh bagian klaim pada kasus klaim
yang ditolak adalah sebagai berikut :
a. Menerima berkas pengajuan klaim baik dari Tertanggung langsung,
Costomer Service maupun dari Kantor Cabang. Data yang diterima
dimasukkan ke dalam sistem Claim Administrasi Center (CAC).
a. Melakukan pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti
pembayaran premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim
b. Manager klaim mengambil putusan penolakan klaim bila terjadi
ketidaksesuaian saat verifikasi.
c. Bila Tertanggung keberatan atas penolakan tersebut dan mengajukan ExGratia tetapi setelah dianalisis Tertanggung tidak berpengaruh terhadap
pendapatan perusahaan, maka Ex-Gratia Ditolak.
d. Ubah status klaim menjadi Tolak.
e. Cetak surat penolakan, kirim surat penolakan kepada Tertanggung, proses
selasai.
Bagian klaim akan memberikan keputusan kepada Tertanggung yang
mengajukan klaim. Klaim diproses sesuai prosedur yang telah desebutkan
diatas, jenis keputusan tergantung pada temuan. Klaim ditolak sepenuhnya
jika tidak wajar, tidak benar atau salah. Klaim ditangguhkan penyelesaiannya
17
73
bila ada hal-hal yang diselesaikan oleh kedua belah pihak melalui berbagai
cara, bisa dengan musyawarah, Klaim Ex-Gratia, bantuan pihak pertama
(melalui pengadilan).
C. Perhitungan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi
Takaful Umum
Tuan Budi mengasuransikan Kendaraannya kepada PT. Asuransi Takaful
Umum dengan kriteria sebagai berikut :
Polis
: 1.301.09.201.000001
Periode
Jenis Jaminan
No. Polisi
: B 8922 XC
Nomor Rangka
No. Mesin
Silinder
: 2000cc
: 8 Unit
Kegunaan
: Pribadi
Tahun Pembuatan
: 2006
Resiko Sendiri
: Rp.200.000,-
Pada tanggal 24 Oktober 2009, mobil Pak Budi ditabrak oleh mobil Pak
Ahmad. Sehingga mobil Pak Budi mengalami kerusakan pada bagian:
74
Bumper Depan
Spakboard Depan LH
Pintu Depan LH
Spakboard Depan RH
Pintu Depan RH
Keesokan harinya, yaitu pada tanggal, 25 Oktober 2009, Pak Budi datang
langsung ke PT.Takaful Umum untuk mengajukan klaim. Setelah itu Pak Budi
mengisi Form Klaim dan memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
untuk pengajuan klaim, seperti:
Copy SIM,
Copy STNK,
Copy Polis.
Setelah laporan diterima, bagian klaim melakukan pemeriksaan bukti
penutupan berupa polis, endorsment, bukti pembayaran premi, dan verifikasi
klaim. Jika persyaratannya sudah lengkap maka bagian klaim melakukan survey.
Setelah di survey, selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah
terkumpul, apabila sesuai maka dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk
bengkel yang disetujui pejabat klaim. Dalam kasus ini bengkel yang ditunjuk
adalah Bengkel Fajar Timur. Pihak bengkel Fajar Timur segera memeriksa
kerusakan dan menyerahkan estimasi kepada bagian klaim dengan perincian:
Estimasi Mobil Pak Budi:
75
NO.
JUMLAH
HARGA
SATUAN
PERINCIAN
PERBAIKAN DAN
PENGECETAN
Bumper Depan
Rp. 250.000,
Spakboard Depan LH
Pintu Depan LH
Spakboard Depan RH
Pintu Depan RH
JUMLAH
Rp. 250.000,-
Rp. 1.850.000,-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Asuransi kendaraan bermotor syariah adalah suatu pertanggungan yang
memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihakpihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor tersebut yang
disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan bermotor serta
kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh pemilik atau
yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab lainnya yang
ditegaskan dalam polis berdasarkan akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.
2. Prosedur pengajuan klaim pada PT. Asuransi Takaful Umum dimulai saat
seseorang Tertanggung yang mengalami musibah memberitahukan kepada
Penanggung (Perusahaan Asuransi) perihal klaim yang dimaksud, dengan
melengkapi persyaratan klaim yang telah ditentukan oleh Penanggung sesuai
dengan produk yang diambil. Setelah menerima surat pengajuan klaim dari
Tertanggung maupun Customer Service, bagian klaim memeriksa untuk
mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis
Tertanggung. Disetujui atau tidaknya pengajuan klaim Tertanggung
tergantung pada kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan Penanggung.
76
77
3. Faktor penentu dalam proses keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful
Umum adalah :
a. Kelengkapan dokumen yang diperlukan
b. Kebenaran (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan
4. Untuk perhitungan klaim dilakukan dengan cara menghitung jumlah
kerugian/kerusakan pada kendaraan yang terkena musibah, perhitungannya
pun dilakukan oleh pihak klaim dan bengkel, sedangkan Tertanggung hanya
menunggu sampai kendaraannya selesai diperbaiki.
B. Saran-saran
1. Undang-undang khusus mengenai Asuransi Syariah harus segera ditetapkan
berdasarkan Syariat Islam agar dengan undang-undang tersebut Asuransi
Syariah mempunyai dasar yang kuat dalam menjalankan usahanya, tidak
hanya sebatas merujuk pada Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan dan Undang-undang No. 2 Tahun 1992.
2. Pengenalan terhadap Asuransi khususnya Asuransi Syariah harusnya
diberikan sejak di bangku sekolah. Para guru dibekalkan pengetahuan tentang
Asuransi Syariah atau para praktisi asuransi mengadakan kunjungan terhadap
sekolah untuk mensosialisasikan Asuransi Syariah seperti diadakannya dialog
dan workshop tentang asuransi syariah.
3. Pihak Fakultas agar lebih sering mengadakan kunjungan terhadap perusahaan
asuransi syariah agar mahasiswa/mahasiswi dapat melihat langsung kegiatan
yang ada dilapangan dan membandingkan dengan teori yang telah dipelajari
78
dalam kelas serta mengadakan survey kelapangan, apakah praktek yang ada
dilapangan sudah sesuai dengan konsep yang melandasi Asuransi Syariah.
4. Perusahaan Asuransi khusunya PT. Takaful Umum, diperlukan sosialisasi
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan mengingat asuransi konvensional
lebih dahulu beroperasi maka diperlukan sosialisasi untuk mengenal lebih
jauh tentang asuransi syariah.
5. Sebaiknya seleksi risiko yang dilakukan sejak awal perjanjian antara
Tertanggung dengan Penanggung harus dilakukan dengan ketat. Hal ini
dimaksudkan agar terhindar dari kecurigaan dikemudian hari selain itu akad
yang dilakukan dalam perjanjian antara tertanggung dengan penanggung
harus benar-benar mengandung unsur insurable interest dimana tertanggung
benar-benar mempunyai suatu itikad baik akan kendaraannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahnya. Karya TNI Angkatan Darat, Jakarta: Sari Agung, 1999,
Cet. Ke-13.
Ahmad, Imam, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078.
Ali, A. Hasyim, Dkk, Kamus Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, 2002, Cet-2.
Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, suatu tinjauan Analisis
Historis, Toeritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004, Cet. Ke-1.
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar PT. Asuransi Takaful Umum.
Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful
Umum.
Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful
Umum.
Christhopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta: Erlangga,
1994, Edisi ke-2.
Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di
Indonesia. Jakarta :Prenada Media Group, 2007, Cet. Ke-4.
Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta:
Salemba Empat,1999, Cet. Ke-1.
Dumairi, HM. Nor, dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf, Jawa Timur: Pustaka Sidogiri,
2008, Cetakan ke-2.
Fitriani. Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada
PT.Asuransi TRI PAKARTA Cabang Syariah, Skripsi Mahasiswi konsentrasi
Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta : 2006.
Harsono, Sonni Dwi.PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance
Institute, Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Asuransi, 2005.
Ibnu Majah, Sunan, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan
Hartanya, No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001.
79
80