Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Ayu Riskia Amalia

Kelas

: X AKUNTANSI 2

Mata Pelajaran

: ETIKA PROFESI

Tangki Kimia Meledak di Tanggerang , 2 Orang kritis


Kronologi :
Satu tangki kimia meeldak di PT. Alux Indah Pratama, di Tanggerang , Perusahaan
yang memproduksi alumunium. Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, sekitar pukul
15:40 WIB Akibatnya 2 orang karyawan kritis akibat terkena luberan tangki kimia
yang bocor tersebut. Penyebab tangki tersebut meledak di karenakan tangki kimia
sudah tak dapat menampung cairan, yang secara tiba-tiba tutup cetakan alumunium
tersebut jebol sehingga alumunium yang sedang dimasak meluber dan mengenai
dua orang karyawan tersebut. Dua orang karyawan yang menjadi korban tersebut
adalah Sumarno ( 35) dan Sardi (39). Sumarno mengalami luka di bagian tangan
kanan dan kirinya serta tubuh bagian dada terkena percikan alumunium panas,
sedangkan Sandi menderita luka serius pada tangan kanan dan bahu kiri serta mata
kiri terkena percikan alumunium panas. Kedua korban pun di larikan ke RS. Arya
Medika Jatake dan RS. Usada Insani Cipondoh untuk diberi pertolongan pertama.

Analisa:
Penyebab :
tangki kimia sudah tak dapat menampung cairan, yang secara tiba-tiba tutup
cetakan alumunium tersebut jebol sehingga alumunium yang sedang dimasak
meluber

Cara Pengendalian:
Mengembangkan prosedur kerja
Prosedur bertujuan sebagai alat pengatur dan pengawas terhadap bentuk

pengendalian bahaya dan risiko yang kita pilih, agar penerapan pengendalian
bahaya potensial dapat berjalan efektif. Supervisor bertugas mengawasi
pelaksanaan kegiatan pekerja. Dalam kasus ini tidak ada pengawasan dari
supervisor, dan hanya dari sesama pekerja. Pekerja bertanggung jawab untuk
melaksanakan pembersihan sesuai prosedur yang ada.
Komunikasi
Pekerja harus diberi informasi mengenai penggunaan alat pengendali bahaya
dan juga alasan penggunaannya.
Menyediakan pelatihan
Pelatihan terutama bagi para pekerja hendaknya dilakukan secara
berkesinambungan, sehingga dalam menghadapi suatu permasalahan yang
berhubungan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya dapat ditangani
dengan baik oleh pekerja itu sendiri.
Pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan lembar isian atau
formulir yang harus diisi oleh pekerja dan nantinya digunakan untuk
pemantauan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap peralatan dan alat pengendali bahaya merupakan hal
penting yang harus dilakukan. Prosedur kerja harus mencantumkan
persyaratan pemeliharaan untuk memastikan keefektifan penggunaan alat
kendali tersebut.

Berhubungan Dengan 5M
Manusia

: Karyawan

Mesin

: tutup cetakan alumunium

Manajemen

: Kritis

Material

: Cairan Alumunium panas

Medan

: Jalan Palem Manis Raya, RT 02/03 Kelurahan


Gandasari,
Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. pukul 15.40 WIB,
Sabtu

Bagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang


Berputar
Kronologi :
Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian
jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum
mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga
melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu
mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo
sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat
kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk
pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00. Akibatnya tidak ada
yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan
korban meninggal dunia.
Analisa :
TAHAPAN PENYEBAB
a. Penyebab Umum
Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang
sedang berputar.
b. Penyebab Terperinci
Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan
dalam memilih penggunaan pakaian kerja.
c. Penyebab Pokok
Kebijakan pabrik Perusahaan Kurang memberikan pelatihan dan perhatian
kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil
suatu tindakan yang beresiko tinggi. Kurangnya komunikasi yang baik antar
pegawai, kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat
bekerja.
STRATEGI PENGENDALIAN
Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan
kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.
Selama melakukan proses pekerjaan yang berbahaya, seperti pembersihan
mesin, penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin
harus berhenti beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin,

maka mesin harus dikuci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus
memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas.
Operator mesin ataupun alat produksi lainnya, sebaiknya diberi peringatan
setiap sesudah dan sebelum mengoperasikan apakah ada petugas yang masih
disana ataupun tidak. Sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga dan
tanggap dengan tanggung jawabnya.
Seluruh petugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja harus bertanggung
jawab menjalankan rencana penganggulangan kecelakaan, rencana
penanganan darurat, serta melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian.
Komunikasi antar pegawai harus selalu terjaga dengan baik agar saling
memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang
kecelakaan terjadi.

Berhubungan dengan 5M :
Manusia

: Karyawan

Mesin

: Mesin Puli Dinamo

Manajemen

: Meninggal ditempat

Material

: Jilbab

Medan

: Cilacap, Jawa Tengah


Sekitar pukul 07.40 WIB

Tertimpa Paku Bumi di Proyek Kali Ciliwung, Kaki

Seorang Pekerja Putus

Kronologi :

Kecelakaan ini terjadi di Proyek kali Ciliwung, Bukit Duri RT


10/12, Tebet, Jaksel, pada pukul 10.00 WIB. Penyebab
kecelakaan ini terjadi saat paku bumi yang akan dipasang
terlepas dari crane, kemudian paku bumi tersebut menimpa
korban yang sedang berada di bawah, sehingga
mengakibatkan salah satu pekerja mengalami luka dengan
kondisi kaki kanan putus. Pada saat kejadian, korban
langsung dibawa ke RS. Premier jatinegara, Jaktim< untuk
mendapatkan perawatan

Penyebab :
Kelalain petugas saat paku bumi yang akan dipasang
terlepas dari crane.

Cara pengendalian:
1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat
Kerja :
o Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.
o Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.
2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
o Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
o Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga
kerja.
o Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan dengan
peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
o Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
o Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di tempat
kerja.
o Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada
tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai