OK, Untuk nomor 1 interaksi obat yang berinteraksi dengan paracetamol adalah rifampisin

dan isoniazid, tetapi yang interaksinya signifikan adalah isoniazid sementara dengan
rifampisin minor isoniazid + PCT = isoniazid akan mempengaruhi enzim cyp2e1 yang
meningkatkan perubahan PCT menjadi metabolit yang beracun (hepatotoksik).
untuk >60 tahun pilihannya adalah diuretik tiazid atau CCB, lini kedua acei atau arb tapi pada
kasus ini pasien mengalami masalah ginjal, pemilihan antihipertensi untuk pasien dengan
gangguan ginjal sebaiknya yang sifatnya dapat menurunkan proteinuria, agen antihipertensi
yang mempengaruhi RAAS mempunyai efek yang baik terhadap penurunan proteinuria dan
bersifar nefroprotektif dan dipakai sebagai lini pertama antihipertensi pada gangguan ginjal
(ACEI, ARB) arb atau acei adalah
Untuk nomor 3 obat TBC yang dapat menyebabkan gagal KB adalah rifampisin, karena
efeknya yang menginduksi enzim di hati, sehingga meningkatkan metabolisme dari obat KB
sehingga efeknya menurun, hasilnya adalah gagal kb selain obat tbc obat jamur grisevulvin
juga menginduksi enzim di hati
Untuk nomor 4 pasien mengalami Hipertensi + diabetes = lini pertama adalah ACE atau ARB
karena dapat juga mengobati nefropati diabetic yang merupakan komplikasi pada DM
Tambahan untuk pasien HT dengan diabet jika pasien kulit hitam dengan CCB atau tiazid

Ada empat spesies plasmodium penyebab malaria

- Plasmodium vivax menyebabkan malaria vivax/tertiana,
- Plasmodium falciparum menyebabkan malaria falciparum/tropika,
- Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae/quartana dan
- Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.
malaria itu disbabkan infeksi protzoa genus plasmodium, paling sering 4 yang teman2
sebutkan tadi, sama ada satu lagi p. knowlesi yang adanya cuma di asia tenggara dan
menyebabkan malaria berat tapi jarang. Siklus hidup asexual sam sexual. yang pertama
aseksual terjadi di luar tubuh nyamuk (dalam tubuh manusia) dan seksual di luar tubuh
manusia (dalam tubuh nyamuk)... untuk fase aseksual= nyamuk anopeles (vektor malaria)
infektif ngisap darah manusia, sporozoit masuk ke dalam aliran darah menuju sel hati dan

membentk skizon hati... sebagaian sporozoit membentuk hipnozoit (dorman) dalam hati. pada
akhir siklus skizon akan pecah mengeluarkan merozoit yang masuk ke aliran darah. merozoit
menyerang eritrosit membentuk trofozoit, kemudia trofozoit-skizon-merozoit, merozoit baru
menyerang eritrosit, dan sebagaian membentuk gametosit (fase seksual). fase seksual dimulai
saat nyamuk menggigit manusia, gametosit masuk dalam lambung nyamuk melalui gigitan
dan terjadilah pembuahan disebut zigot. zigot - ookinet menembus dinding lambung menjadi
ookista. ookista yang pecah mengeluarkan sporozoit yang akan mencapat liur nyamuk dan
siklus dimulai lagi jika nyamuk menggigit manusia sehat. jadi benar kata eno pebedaanya
salah satunya dari masa inkubasinya,, selain masa inkubasi ada juga dilihat bentuk eritrosit
yang terinfeksi, bentuk stadium trofozoit. kalu dari siklus p. falciparum 36-48 jam, vivax 48
jam, ovale 50 jam dan malariae 72 jam, dari siklus itu bisa terlihat pola demamnya, soalnya
siklus itu menggambarkan periode pecahnya skizon matang, dimana skizon yang sudah
matang ini nantinya akan mengeluarkan antigen yang dapat merangsang demam.. makanya
siklus demam pada msing-msaing malaria berbeda. kalau dari bentuk eritrosit p. falciparum
ringform, vivax ameboid, atau ring , sedangkan malariae pita.
Untuk nomor 6, pasien pergi ke luar daerah lalu mengalami demam, saat diperiksa ternayata
+ plasmodium vivax, infeksi plasmodium vivax ini dikenal juga dengan nama malaria
tertian di Indonesia pengobatan malaria karena p. vivax adalah kombinasi klorokuin dan
primakuin, klorokuin digunakan untuk membasmi parasit aseksual dan seksual sedangkan
primakuin untuk membunuh hipnozoit di hati
Untuk nomor 7 pasien perempuan, + p. vivax atau seperti yang aku bilang tadi malaria
tertiana dari gejalanya jelas ya kalau pasien mengalami demam tiap 3 hari (48) jam karena
berhubungan dengan pemtangan skizon dari p. vivax yang memerlukan waktu 48 jam