Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Team
Work tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca.

Mataram, 01 April 2014

Penyusun

8 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Kompak dan Solid Dalam suatu
organisasi apapun, akan selalu diharapkan terciptanya tim kerja dengan
kerjasama yang kompak nan solid. Tak hanya efektif, kerjasama tim yang
kompak dan solid juga akan menciptakan suatu pertumbuhan positif di dalam
organisasi. Kalau dalam organisasi bisnis, tim kerja yang kompak dan solid akan
mampu mendorong perusahaan untuk mengimbangi atau bahkan mengalahkan
para pesaingnya, baik dari segi penjualan, investasi, inovasi produk, dan
sebagainya. Isu mengenai kerjasama tim yang buruk, tidak kompak dan tidak
solid memang selalu menjadi momok bagi para manajer, atasan, dan para owner
bisnis.
Seperti yang anda ketahui juga, tidak akan ada satupun dampak positif yang
dapat dirasakan dengan adanya kerjasama tim yang buruk. Boro-boro dampak
positif, malah dampak negative yang ada.
Ada banyak penyebab kenapa suatu tim kerja yang telah anda bangun tidak
memiliki kerjasama yang baik, dan yang paling sering terjadi adalah karena

adanya konflik di dalam tim itu sendiri, tidak ada rasa saling menghormati, tidak
ada kepercayaan, dan masih banyak lagi.
Sebagai seorang atasan, manajer, atau owner perusahaan, anda tentu saja
sangat menginginkan tim anda bekerjasama dengan kompak dan solid. Tapi, apa
dayalah jika kenyataannya malah berkebalikan. Namun begitu, bukan berarti
anda tidak dapat memperbaikinya. Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan
untuk membangun kerjasama tim seperti yang anda harapkan. Nah, cara apa
sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.
Tujuan Yang Jelas
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah dengan menentukan tujuan secara
spesifik, untuk apa tim tersebut dibentuk? Atau misalnya pada divisi penjualan,
berapa target penjualannya? Siapa yang ditargetkan? Hal ini sangat berguna
bagi tim kerja untuk mengetahui di titik mana mereka harus mencapai target?
Dengan begitu mereka secara jelas dapat mengkomunikasikan strategi-strategi
yang akan dilakukan antar anggotanya.
Jika di dalam suatu tim tidak terdapat tujuan yang jelas, bagaimana mereka akan
menjalankan tugasnya, bagaimana mereka akan mengkomunikasikan strategistrateginya. Bisa jadi mereka akan menggunakan keegoisannya untuk
menjalankan tugasnya karena tidak memiliki tujuan yang jelas. Tujuan bagaikan
pedoman, jadi jangan biarkan tim anda buta akan pedoman yang jelas.
Pelatihan dan Perintah Yang Jelas
Pelatihan dapat mengharmoniskan hubungan antar karyawan, alhasil dapat pula
membangun kerjasama tim yang kompak dan solid. Khususnya bagi karyawan
junior, transfer ilmu dari para karyawan senior dapat membuat mereka merasa
diperhatikan dan lebih mengenal tentang tanggung jawab yang mereka pikul.
Dalam pelatihan, harus ada pelatihan yang intens sehingga akan tercipta pula
komunikasi yang baik. Karyawan junior dan senior akan sama-sama saling
mengenal lebih dekat, dan ini sangatlah baik.
Selain itu, ketika ada karyawan junior atau karyawan baru, maka berilah mereka
perintah yang jelas agar mereka cepat beradaptasi pada lingkungan kerja.
Misalkan, perintahkan kepada mereka apa yang harus dilakukan, apa yang harus
dicapai, apa tanggungjawabnya, dan sebagainya. Bisa anda bayangkan
sendirikan jika dalam suatu tim ada salah satu anggota yang tidak mengerti
akan tanggungjawabnya, tentu akan menghambat kinerja tim tersebut.
Kondisi Kerja Yang Stabil
Kondisi kerja juga turut menjadi faktor yang dapat memperkuat kerjasama tim.
Tidak jarang karyawan akan merasa nyaman jika lingkungan kerjanya stabil dan
kondusif. Misalkan, jika perusahaan anda adalah leader di industry tersebut, bisa
jadi karyawan akan merasa bangga dengan kondisi yang terjadi. Hal ini akan
meningkatkan motivasi mereka untuk tetap mempertahankan kebanggaannya
itu, apalagi jika mereka ikut berkontribusi dalam menjadikan perusahaan sebagai

leader di industry yang dimasukinya.


Berbeda jika kondisi kerja mereka tidak stabil, misalkan ada ancaman PHK masal,
perusahaan kalah dengan para pesaing, terancam bangkrut, kena masalah
hukum, dan sebagainya. Jangankan meningkatkan kerjasama tim, semangat pun
mereka akan minim sekali.
Budaya Saling Menghormati dan Saling Percaya
Adanya rasa saling menghormati dan percaya akan menciptakan hubungan yang
harmonis di dalam tim, dan akhirnya juga akan membentuk kerjasama tim yang
solid. Sekecil apapun rasa hormat dan percaya, pasti akan berdampak pada
keharmonisan, jadi jangan ragu untuk memulainya. Ada banyak yang bisa anda
lakukan untuk menciptakan hal ini. Contoh, untuk menciptakan rasa hormat anda
dapat memberikan apresiasi berupa hadiah atau pengakuan jika karyawan anda
melakukan hal yang hebat, atau bisa juga dengan tetap menghargai usahanya
jika mengalami ketidakberhasilan.
Begitu pula dengan rasa saling percaya, dengan kompetensi karyawan yang
anda miliki maka anda seharusnya tak ragu-ragu lagi menugasi karyawan untuk
mengerjakan tanggungjawab, mendelegasikan, dan mengutus si karyawan. Di
awal rekrutmen, seharusnya anda sudah memilih karyawan terbaik sesuai
kebutuhan anda. Dengan begitu, antar anggota tim pun akan saling
mempercayai dengan kompetensi masing-masing anggota.
Selalu Terbuka Terhadap Ide Ide Yang Baru
Ada kalanya anggota tim memiliki pemikiran-pemikiran atau ide yang menurut
mereka yang terbaik untuk dilakukan. Ketika seorang karyawan mengungkapkan
idenya kepada anda, di sini anda harus terbuka kepadanya. Dengarkanlah ide
mereka, jika ide tersebut memang positif untu dicoba, kenapa tidak? Tapi, jika
menurut anda ide tersebut kurang begitu baik, juga tak perlu dipaksakan untuk
dicoba. Berilah penjelasan sejelas-jelasnya kepada karyawan tersebut, di sini
malah akan tercipta komunikasi yang baik pula.
Ini berlaku untuk semua karyawan, jangan membeda-bedakan antar karyawan
sendiri, artinya berilah kebebasan untuk semua karyawan dalam memberikan ide
mereka, gagasan, terobosan, dan strategi-strategi, serta inovasi baru. Kalau
perlu, ajaklah semua karyawan anda untuk memberikan masukan dan ide-ide
mereka, pastikan kepada mereka untuk tidak takut dalam menyampaikannya.
Perusahaan Harus Mendukung
Untuk menciptakan kerjasama tim yang kuat, anda tidak bisa hanya
mengandalkan anggota tim saja. Namun, anda sebagai atasan yang mewakili
perusahaan atau yang memiliki perusahaan, haruslah dengan segenap tenaga
mendukung terciptanya kerjasama tim yang baik. anda bisa melakukan hal ini
dengan membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong terciptanya kerjasama
tim. Misalnya, anda sudah tahu bahwa salah satu faktor yang bisa menciptakan
kerjasama tim yang kompak adalah dengan memberikan kebebasan dalam
menyampaikan ide, maka di sini anda harus mencoba mengimplikasikan hal itu,

bukannya malah menutupnya.


Intinya, anda harus memfasilitasi apa yang bisa membantu untuk membentuk
kerjasama tim. Janganlah hanya mengharapkan namun anda tidak
memfasilitasinya, kan lucu kalau begitu? Misalnya lagi, agar rapat tim bisa
berjalan dengan baik, maka harus ada tempat yang nyaman dan kondisi yang
baik. dengan begitu sewajarnya perusahaan haruslah menyediakan dan
mengusahakan fasilitas tersebut, iya kan?
Buat Kegiatan Di Luar Pekerjaan
Nah, ini mungkin yang akan menjadi hiburan bagi semua pihak. Kegiatan di luar
pekerjaan, artinya suatu kegiatan yang lepas dari beratnya beban bekerja,
tingginya tekanan pekerjaan, dan stresnya pekerjaan. Ada banyak cara untuk
melakukan hal ini, seperti wisata bersama, makan malam bersama, mengadakan
pesta, dan lain-lain. Hal ini baik untuk dilakukan setidaknya 2 atau 3 kali dalam
setahun, atau bisa juga setelah proyek-proyek tertentu sudah terselesaikan.
Jadilah Pemimpin Yang Bijaksana
Sosok pemimpin bagi seorang bawahan tentu sangatlah penting. Bisa jadi, baik
buruknya seorang karyawan merupakan cerminan dari gaya memimpin seorang
atasan. Bos, atasan, atau pemimpin itu bagaikan seorang pembimbing dan
sutradara, juga berwenang mengambil, merumuskan, mengeluarkan, dan
membuat keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur.
Apa yang dicanangkan oleh pemimpin, maka pemimpin pulalah yang harus
memberikan contoh kepada para karyawan. Misalkan, pemimpin membuat
peraturan tapi malah melanggarnya, merumuskan strategi tapi malah tidak
menjalankan strategi. Bukankah aneh kalau begitu? Bisa-bisa malah jadi
berantakan kerjasama tim tersebut. So, jadilah pemimpin yang bijaksana!
Oke, itulah ulasan tentang 8 cara membangun kerjasama tim yang solid dan
kompak. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu anda dalam
menciptakan kerjasama tim yang baik seperti yang anda harapkan selama ini.
Thanks.
http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/12/cara-membangun-kerjasama-tim-yangkompak-solid-kuat.html
Kerjasama tim yang baik sangat dibutuhkan dalam pencapaian target kerja.
Pelamar yang tampak bisa bekerja dalam tim terkadang lebih diincar perekrut
daripada mereka yang sekadar pintar. Mampu bekerjasama ini penting karena
dengan tim yang kompak akan lebih lancar ketika memecahkan persoalan dan
menggali ide-ide yang inovatif.
Di sisi lain, membangun tim yang solid bukan pekerjaan mudah. Tak jarang
sebuah divisi baru menemukan kekompakan mereka setelah beberapa tahun
bekerja bersama. Bagi Anda yang ingin meningkatkan kerjasama tim kantor,
profesor J Richard Hackman dari Universitas Harvard memiliki beberapa

kuncinya. Inilah lima caranya seperti dikutip dari BBC:


1. Kondisi Kerja yang Stabil
Saat perusahaan sedang bermasalah atau status kerja tidak jelas, tak jarang
kerja tim menjadi sedikit berantakan. Hal itu bisa dikarenakan para anggotanya
tengah merasa tertekan. Untuk itu kondisi kerja yang stabil juga dibutuhkan.
Dengan begitu, para karyawan bisa lebih tenang dalam menyelesaikan tugas
harian dan target kerja bisa cepat tercapai.
2. Perintah yang Jelas
Bagi divisi yang kedatangan anak baru, berikanlah pada mereka perintah dengan
jelas. Kemudian sampaikan juga hal-hal yang seharusnya mereka capai. Hal ini
dilakukan agar anak baru cepat mengerti dan beradaptasi dengan job desk baru
sehingga tim cepat solid. Selain itu, disarankan pula agar para manajer memberi
gambaran tentang kekuatan tim lainnya sehingga antar tim bisa saling
bekerjasama untuk membantu satu sama lain.
3. Pelatihan dari Atasan
Selain informasi yang jelas, para anak baru disarankan agar mendapat coaching
atau pelatihan dari para manajer atau senior. Karena bimbingan tersebut akan
menjadi bekal bagi mereka untuk semakin mengerti dan mengenal pekerjaan
baru. 'Mentransfer ilmu' juga bisa semakin mempererat hubungan antara
karyawan baru dan karyawan lama.
4. Organisasi Tim yang Terstruktur
Perusahaan dengan struktur organisasi yang jelas juga membuat kerja tim jadi
lebih solid. Karena dengan begitu, para karyawan akan fokus pada
pengembangan dan penyelesaian job desk masing-masing. Jika ada beberapa
karyawan yang kerjanya merangkap bisa jadi suatu waktu akan timbul
permasalahan.
5. Perusahaan yang Mendukung
Untuk menciptakan kerjasama tim yang solid, tak bisa hanya mengandalkan para
anggotanya saja yang mengusahakan. Pihak perusahaan juga harus ikut andil.
Perusahaan bisa membangun kekompakan para karyawan melalui kebijakan
yang mereka keluarkan. Misalnya dengan memberi liburan atau outing bersama
satu sampai dua kali setahun.
http://wolipop.detik.com/read/2014/09/10/090421/2686000/1133/5-caramembangun-kekompakan-tim-kerja

1. Pengertian Kerjasama TIM


Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen.
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang orang dalam sebuah tim memiliki
interaksi regular. Ketiga, orang orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

Cara Membangun Teamwork atau


Kerjasama antar Bagian yang Kuat
Dalam mengembangkan suatu usaha atau bisnis dan juga perusahaan maka jelas ada salah
satu hal yang sangat dibutuhkan demi berjalannya semua program, pekerjaan sehingga usaha
bisa berjalan dengan baik yaitu teamwork.
Teamwork adalah asset yang mana tidak bisa begitu saja diabaikan kehadirannya karena
melalui segelintir orang dalam sebuah tim yang solid suatu perusahaan atau badan usaha akan
dapat berjalan di koridor nya dan menghasilkan hal-hal yang luar biasa.
Nah, untuk itu Anda perlu tahu bagaimana cara membangun sebuah teamwork agar menjadi
sebuah tim yang kuat dan solid? Bukan rahasia lagi jika sampai ada kesalahan dalam
pemilihan team kerja maka yang terjadi adalah kehancuran sebuah usaha yang sudah dirintis
dengan susah payah sejak awal.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan dan perhitungkan dalam membangun teamwork
yang kuat adalah proses pemilihan siapa saja yang akan masuk menjadi anggota di dalamnya.
Untuk tim inti Anda tentu tidak bisa hanya memasukkan sembarang orang tanpa melihat latar
belakang kemampuannya karena seseorang masuk ke dalam team kerja berarti kewajibannya
adalah untuk bekerja dengan baik bukan hanya sebagai pengisi daftar nama saja.
Tugas pertama Anda adalah untuk memilih dan menyeleksi anggota tim yang berkualitas dan
memiliki semangat kerja tinggi terutama dalam hal target. Ini mungkin membutuhkan waktu
yang tidak singkat karena biasanya ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seseorang
untuk dapat lolos seleksi.
Lalu, setelah Anda akhirnya berhasil mendapatkan siapa saja yang akan menjadi anggota
dalam sebuah teamwork tersebut Anda harus mengadakan meeting pertama yang isinya
adalah menyatukan tujuan, visi dan misi juga pandangan akan tujuan akhir mengenai team
tersebut.
Pastikan setiap orang memiliki cara pandang dan arah pikir yang sama sehingga tidak terjadi
bentrok akibat keegoisan di saat berjalannya proses nantinya.

GRATIS - 7 materi pelatihan yang WOW dan 5 ebook


yang LUAR BIASA tentang Ilmu Bisnis dan
Pengembangan Diri. Download Gratis Sekarang.
Tekankan kepada semua anggota teamwork Anda bahwa semua nya memiliki tanggung
jawab, kewajiban dan tujuan yang sama besarnya sehingga tidak satupun menjadi orang tidak
berguna di dalam team tersebut.
Berikan juga motivasi mengenai semangat untuk berjalan dan tumbuh besar bersama dalam
teamwork yang sudah terbentuk itu sehingga akan antara satu anggota dan yang lainnya akan
menjadi peduli dan peka terhadap tujuan awal yang sudah direncanakan dengan matang.

Ciptakan suasana kekeluargaan namun tetap professional dan serius dalam bekerja sehingga
ada rasa percaya dan rasa kebersamaan yang terbentuk dengan baik.
Jika ada perbedaan sedikit dalam setiap individu maka ini adalah hal yang lumrah karena
menyatukan banyak orang untuk menjadi satu pikiran bukanlah suatu hal yang mudah.
Cara selanjutnya adalah pastikan bahwa Anda memiliki target untuk progress yang akan
dikerjakan oleh setiap individu dalam team work tersebut.
Ini bisa terlihat dalam setiap tahapan evaluasi yang harus diadakan misalnya setiap satu bulan
atau 2 minggu sekali sehingga semua anggota tidak merasa lepas tanggung jawab terhadap
pekerjaannya masing-masing. Dengan adanya evaluasi yang teratur dan berkala maka Anda
akan bisa melihat siapa saja anggota yang memang serius dalam bekerja dan memajukan
perusahaan tersebut dan siapa saja yang tidak.
Ini juga bisa menjadi sebuah tahapan penilaian bagi setiap anggota yang pastinya akan
menjadi sebuah nilai yang penting nantinya. Disaat kejenuhan sudah mulai datang tidak ada
salahnya Anda dan semua anggota team work untuk pergi rekreasi bersama menyegarkan
kembali pikiran yang sempat penat karena rutinitas pekerjaan setiap harinya.
http://rajapresentasi.com/2015/02/cara-membangun-teamwork-atau-kerjasamaantar-bagian-yang-kuat/

Kerja sama tim (teamwork) adalah suatu kemampuan dari sekelompok individu untuk dapat
bekerja sama menuju ke visi yang sama. Suatu kemampuan untuk mengarahkan keberhasilan
setiap individu menuju pada tujuan-tujuan organisasi. Kerja sama tim merupakan elemen
penting yang dibutuhkan bila kita ingin mencapai suatu hasil yang tidak dapat dicapai oleh
orang lain.
Tidak peduli apakah Anda seorang bos, karyawan, atau profesional sekalipun; bila Anda
mengetahui cara untuk membuat suatu kerja sama dengan pihak lain, Anda akan mampu
mendapatkan hasil yang luar biasa. Keahlian dalam me-manage kerja sama ini jelas sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis. Untuk dapat membangun sebuah tim, diperlukan lebih dari
sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat.
Bila Anda mempunyai kesempatan untuk memilih sendiri tim Anda, analisislah kekuatan dan
kelemahan mereka untuk memastikan Anda mendapatkan kombinasi keahlian mereka yang
terbaik. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang handal dan hati-hatilah untuk tidak
memilih duplikat (clone) dari diri Anda sendiri. Keanekaragaman itu bagus bila masingmasing individu mempunyai kemauan untuk bekerja sama.
Banyak tantangan dan masalah yang bakal muncul bila Anda sedang membangun sebuah tim
yang orang-orangnya tidak mempunyai minat untuk bekerja sama satu dengan lainnya. Ujian
sebenarnya dari keahlian leadership Anda adalah untuk menciptakan suatu lingkungan atau
suasana, di mana setiap individu bersedia untuk bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
Kembangkan team work yang efektif dan Anda akan memberikan inspirasi tentang
produktivitas, kualitas, dan loyalitas.

Bagilah visi Anda, dan tips-tips berikut mungkin bisa membantu Anda dalam membangun
dan mendukung kerja sama tim yang lebih baik
Fokus pada Tujuan Secara Keseluruhan
Jelaskan rencana jangka panjang perusahaan dan lakukan follow-up secara teratur. Orangorang seringkali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutin lainnya sehingga
kehilangan gambaran akan tujuan utama secara keseluruhan. Pada waktu anggota lainnya
sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah, orang lain dapat mendedikasikan lebih
banyak waktunya untuk me-review proses untuk mengeliminasi masalah-masalah yang
mungkin muncul di masa depan.
Definisikan Peran Masing-masing dengan Jelas
Garisbawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran masing-masing individu dalam suatu
tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Bila kita mengerti tugas dan
tanggung jawab masing-masing individu dengan baik, maka akan sangat membantu dalam
pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan
fungsi mereka masing-masing. Mereka akan mampu untuk mengambil lebih banyak
tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan seseorang dari mereka
mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak mereka sadari sebelumnya.
Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu untuk memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta
tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dalam suatu tim dan adanya suatu kode etik
dan aturan tertentu, tim itu akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuantujuan tersebut. Pantauan atau pengawasan dari pihak-pihak ahli atau senior sangat
dibutuhkan untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi sifat-sifat negatif seperti
kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikanlah selalu
setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim mengerti benar-benar setiap tujuan
tersebut.
Bagikan Setiap Informasi yang Ada
Setiap informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Hal ini akan
sangat menurunkan produktivitas dan moral semua anggota tim, bila mereka menemukan
banyak gosip atau informasi-informasi yang tidak jelas berkeliaran di antara mereka.
Terutama dalam masa-masa sulit, atau masa-masa peralihan, bagikan dan sebarkanlah semua
informasi yang memang perlu untuk dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa
terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
Bangunlah Rasa Kepercayaan antar Anggota Tim

Jadilah orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri.
Bila Anda adalah seorang pemimpin, dan Anda telah berjanji untuk memberikan sesuatu
kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda adalah salah satu
anggota tim, dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada sesama anggota tim atau
pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota
tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada anak emas, orang istimewa, dan lain
sebagainya.
Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalu bersikap positif, dan penuh harap. Bila mereka melihat
Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan yang
terbaik dan berusaha untuk tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang
dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.
Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim untuk selalu dapat memberikan energi yang tinggi
dan semangat untuk terus bersatu. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan
suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah bila
suasana kerja sama selalu berada dalam keadaan tegang.
Delegasi
Biasakan untuk bisa menjelaskan apa yang harus dikerjakan dan mungkin bagaimana cara
mengerjakannya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi bila Anda dapat menjelaskan
masalah yang ada dan hasil seperti apa yang Anda inginkan, lalu biarkan tim Anda
mengembangkan caranya sendiri untuk menyelesaikan tugas Anda tersebut. Percayakan tugas
kepada setiap individu dalam tim secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
sesuai dengan waktu yang telah Anda tetapkan. Bila sudah ada jadwal untuk me-review
proyek Anda pada hari Selasa depan, maka jangan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah
kepercayaan kepada tim Anda untuk dapat memenuhi deadline-nya masing-masing.
Terakhir yang penting adalah terus menerus memberikan inspirasi kepada semua anggota tim
Anda. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah
kata kita dan bukan kata saya. Selamat bekerja sama dalam tim, dan sukses untuk Anda
semua! (Ivan Mulyadi dari berbagai sumber)
http://www.marketing.co.id/12-cara-mendukung-kerja-sama-tim/

1. Tahu tujuan dibentuk tim dan ekspektasi perusahaan terhadap kita sebagai anggota
tim
Pertama dan paling penting, tim harus punya tujuan yang sama dan jelas. Masing-masing
anggota tim harus benar-benar ngerti tentang tujuan tim dan punya komitmen penuh dengan

tujuan tersebut. Tujuan yang jelas diperlukan supaya masing-masing anggota tahu harus
ngapain untuk mencapai tujuan itu. Kalau perlu tulis tujuan itu di atas kertas supaya tiap
anggota selalu inget. Tujuan yang jelas juga dipakai buat menyamakan ekspektasi tim jadi
konflik antar anggota tim gara-gara beda ekspektasi dapat dihindari. Sehingga tim jadi lebih
efektif dan produktif. Misalnya, tim ini dibentuk sebagai kepanitiaan untuk
menyelenggarakan suatu acara. Dimana jelas, acara tersebut akan diselenggarakan dengan
tujuan apa, berapa banyak anggota tim yang dibutuhkan, dan masing-masing peranannya apa.
2. Tak kenal maka tak sayang
Ini ibarat pepatah lama yang ga akan pernah basi. Dimanapun kita berada dan bekerja,
hubungan kita dengan anggota tim lain sangat penting. Untuk mencapai kekompakan tim kita
harus saling kenal dengan satu sama lain dengan baik. Diawali dengan kenalan biasa untuk
kemudian sebisa mungkin akrab sehingga kekompakan bisa tercipta.

Sumber: http://evolvedemployer.com/wp-contenedemployer.jpg
3. Berkomunikasi dengan terbuka, jujur dan saling respek terhadap sesama anggota
tim
Artinya jika ada yang ingin disampaikan ke sesama anggota tim hendaknya disampaikan
secara terbuka, jujur, jangan lupa saling menghargai satu sama lain alias tidak kasar .
Komunikasi yang baik tentu saja komunikasi dengan berhadapan langsung, tetapi jika secara
kondisi tidak memungkinkan misalnya lokasi berjauhan hendaknya kita sampaikan lewat
telepon dahulu, baru kemudian diingatkan dalam bentuk tertulis (email). Dengan begini,
adanya kesalahan komunikasi dapat dikurangi.
4. Tunjuk ketua tim dan peran serta masing-masing anggota tim
Jangan lupa, tunjuk ketua/leader tim yang tugasnya sebagai penanggung jawab tim tersebut.
Hendaknya ketua/leader di dukung oleh seluruh anggota tim. Dalam konteks pekerjaan,
biasanya ketua/leader adalah pihak yang bertanggung jawab langsung kenapa tim ini
dibentuk. Misalnya sewaktu ane bikin kepanitiaan untuk acara Microsoft, tentu saja ane
adalah ketua/leader karena acara tersebut adalah program kerja ane. Jadi ane memiliki
kepentingan untuk menyukseskan acara tersebut.
Jangan lupa masing-masing anggota tim juga memiliki peranan masing-masing. Misalnya
dalam kepanitiaan acara, berarti akan ada anggota tim yang bertanggung jawab untuk :

pendanaan/sponsorship, acara, dan lain sebagainya. Untuk bagian-bagian tertentu yang perlu
lebih dari 1 (satu) orang anggota tim, tetap harus ditunjuk koordinator masing-masing bagian
sehingga koordinasi dapat berjalan dengan baik.
Ketika bekerja dalam tim, kita juga harus pinter-pinter buat ngambil inisiatif sesuai peran dan
tanggung jawab kita. Kita harus proaktif. Kadang ada orang yang malu ngomong usul karena
takut dibilang usulnya bodoh. Yang penting kita gak boleh takut ngasih usul atau gengsi buat
diskusi ke sesama anggota tim. Tim yang bagus adalah tim yang menampung semua usul
anggotanya, usul yang mungkin terdengar gak biasa bisa jadi penyelamat tim. Kalau ada yang
enggak beres, ya diomongin aja. Kontribusi kita dalam tim sangat berharga dan jadi penentu
keberhasilan tim kita nantinya.
5. Bikin kesepakatan dengan semua anggota tim mengenai aturan main tim.

Sumber: http://www.megahowto.com/wp-content/er-at-Work.jpg
Maksudnya menyepakati hal-hal yang memerlukan komitmen bersama. Antara lain,
bagaimana jika perlu mengambil keputusan jika tidak semua anggota tim hadir di meeting,
bagaimana bentuk pertemuan secara rutin yang perlu disepakati bersama, bagaimana jika ada
meeting dan anggota tim pada telat apakah perlu diberlakukan punishment dan lain
sebagainya. Kenapa hal ini penting ? supaya tim bisa bekerja secara efektif dan produktif.
Sebagai contoh, sering kali kita sepakat meeting mulai jam 10, alhasil para anggota tim sering
kali telat dengan alasan apapun. Bagaimana cara menyiasati hal seperti ini ? kalau menurut
ane, tergantung lingkungan bekerja. Sewaktu ane masih di Microsoft, kita memberlakukan
sistem denda buat anggota tim yang telat dateng meeting. Tapi di kantor ane yang sekarang
ane ga bisa pake cara keras begitu jadi yang ada kita memberikan contoh yang baik kalau ane
dateng selalu lebih cepet, dan minta bantuan sekretaris buat mengingatkan peserta meeting
supaya segera dateng ke tempat meeting.
6. Bikin pertemuan formal dan informal secara rutin
Pertemuan atau meeting yang sifatnya formal dan informal itu penting, tujuannya untuk
melakukan review apakah selama ini masing-masing anggota tim sudah bekerja dengan baik
atau belum. Selain itu melaui pertemuan formal dapat diketahui progress dari masing-masing
anggota tim dan ini yang paling penting, jika ada anggota tim yang kesulitan maka ketua dan
anggota tim lain bisa segera membantu mencari solusinya.
Pertemuan yang bersifat informal juga sebisa mungkin dilakukan, tujuannya untuk
mendekatkan diri terhadap anggota tim yang lain. Pertemuan informal biasanya lebih efektif

apalagi kalau agan misalnya lagi berusaha meyakinkan anggota tim lain supaya bisa
mendukung ide agan. Pertemuan informal ini bentuknya simple aja misalnya kumpul bareng
diluar jam kerja, misalnya makan siang bareng atau ngopi bareng. Hanya dalam pertemuan
yang bersifat informal biasanya anggota tim akan lebih terbuka. Dengan begitu, anggota tim
bisa lebih cepat belajar sifat masing-masing anggota di timnya dan alhasil tim bisa jadi lebih
kompak dan solid.
7. Bikin Minutes of Meeting (MoM) pada setiap pertemuan.
Untuk pertemuan formal, salah satu anggota tim harus membuat Minutes of Meeting (MoM)
yang berisi tentang hal-hal yang didiskusikan dan diputuskan dalam meeting. Selain itu MoM
juga mencatat mengenai pending action beserta person in charge dan target waktu
pelaksanaan masing-masing kegiatan. MoM sangat berguna sebagai reminder untuk suatu
tim. Selain itu, untuk pertemuan berikutnya, MoM meeting sebelumnya dapat dijadikan
sebagai acuan review hal-hal yang disepakati sebelumnya sekaligus memastikan progres
sudah sampai mana.
MoM dikirim secara tertulis (by email) ke semua anggota tim baik yang hadir pertemuan atau
pun tidak hadir setiap sehabis pertemuan. Biasanya sebelum MoM dikirimkan, yang menulis
MoM akan meminta ketua tim untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu. Tapi untuk yang
sudah biasa melakukan, MoM bisa langsung dikirimkan ke seluruh anggota tim. Jika ada hal
yang disepakati belum di tulis ke dalam MoM, anggota tim bisa langsung mengingatkan
secara tertulis sehingga semua anggota tim aware (tahu) terhadap poin tersebut.
8. Melakukan mediasi sesegera mungkin jika terjadi adu argumen atau konflik
Hal yang lumrah ketika bekerja dalam tim akan ada potensi terjadi adu argumen atau konflik.
Sebenarnya perbedaan pendapat menurut ane itu sehat karena artinya anggota tim memiliki
ide dan tidak segan untuk menyampaikan. Yang perlu dicermati adalah bagaimana ketua tim
bisa melakukan mediasi jika terjadi adu argumen atau bahkan konflik. Ketua tim dapat
memimpin jalannya diskusi dengan menanyakan pendapat dari masing-masing anggota tim
mengenai opsi-opsi yang ada. Dari diskusi yang terjadi, ketua tim bisa menuliskan secara
ringkas masing-masing kelebihan dan kelemahan opsi yang ada. Dari situ ketua tim dapat
memimpin jalannya proses pengambilan keputusan.
Prinsip ane sih ketika mengambil keputusan sebisa mungkin menggunakan musyawarah
untuk mufakat. Jangan lupa semua anggota tim ditanya pendapatnya. Jika terjadi deadlock
atau macet, ketua tim bisa inisiatif untuk rehat sejenak, namun jika waktu sudah mendesak
voting dapat dilakukan.
9. Beri pujian dan atau reward kepada anggota tim yang berprestasi
Jika kita sudah menyelesaikan kegiatan kita maka ketua tim dan juga anggota tim layak
memberikan pujian kepada anggota tim lain yang berprestasi. Prestasi dalam hal ini tidak
selalu harus mencapai sesuatu hal yang sangat besar tetapi bisa start dari yang simple.
Misalnya mampu bekerja sama dengan baik atau selalu on-time (tepat waktu) datang ke
meeting, menurut ane, merupakan hal yang patut untuk dicontoh. Ucapan terima kasih
kepada anggota tim di depan seluruh anggota tim lainnya akan memberikan semangat tidak
hanya untuk anggota tim tersebut tetapi juga kepada yang lain. Dengan harapan energi positif
tersebut dapat menyebar kepada seluruh anggota tim.

10. Jangan kebanyakan teori, just do it aja


Nah ini yang terakhir, gak usah kebanyakan mikir sewaktu kita bekerja dalam tim. Apakah
kita sebagai ketua/leader ataupun kita sebagai anggota tim. Yang penting kita punya niatan
baik terhadap sesama, mau untuk saling membantu dan fokus untuk mencapai tujuan bersama
merupakan modal utama dari kerja sama tim yang efektif.
http://mayaarvini.com/2015/05/10-tips-bekerja-sama-dalam-tim-secara-efektif/

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup
berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu
membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling memberi support dan bergotong
royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburan atau
kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih
terarah, dengan pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan
dengan kebersamaan hidup akan lebih berfaidah.
Penyelenggaraan teamwork dilakukan karena pada saat ini tekanan persaingan semakin
meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin bergantung
pada teamwork daripada bergantung pada individu-individu yang menonjol. Konsep tim
maknanya terletak pada ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang
yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan temwork.
Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku
dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap,
maupun cara kerja yang sama. Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus tidaknya
perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam
melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian.

1.2. Rumusan Masalah


Di makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah. Diantaranya adalah:
1) Apa definisi teamwork?
2) Apa saja jenis teamwork?

3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Bagaimana karakteristik teamwork?


Apakah manfaat dan fungsi teamwork?
Bagaimana tahap perkembangan teamwork?
Apa saja yang menjadi kekuatan dalam teamwork?
Seperti apakah ciri-ciri teamwork yang efektif?
Bagaimana cara membangun teamwork?
Bagaimana bekerja sama dalam teamwork?
Seperti apakah implikasinya pada manajerial?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas
mata kuliah Teori Organisasi Umum khususnya tentang pembahasan Bekerja Sama Dalam
Kelompok (Teamwork) dan Implikasi Pada Manajerial. Melalui makalah ini, penulis
mencoba untuk menjelaskan tentang team work dan bekerja sama dalam tim serta
implikasinya pada manajerial agar setiap orang memahami dan menambah wawasan
pengetahuan tentang teamwork.

1.4. Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini yaitu metode deskripsi analisi.
Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya
secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku dan website.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Teamwork
Pengertian team work adalah sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau
lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja
menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja
sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas

bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik
dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan
dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat
meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan.
Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja
dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan
orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja
sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk
mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork
diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.
Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha
individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki
pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja
perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.

2.2. Jenis Teamwork


Dalam teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1) Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur
organisasi formal.
2) Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa
orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3) Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari
tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4) Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal
untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5) Tim Mandiri

Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan
beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk
atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6) Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar
perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
Kemudian ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
a) Problem solving team
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya
memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan
berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan
tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang
beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
b) Self managed team
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan
kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja,
menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota
dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang
melakukan tugas yang sama.
c) Cross functional team
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya
pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Anggota
tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda
yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

2.3. Karakteristik Teamwork


Dalam teamwork terdapat beberapa karakteristik. Diantaranya:
A. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk
dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan
hal hal berikut ini :

1.

Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih
banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan
tidak banyak menuntut pemimpin.
Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini.

2.

Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta


komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi
dan merasakan keakraban kelompok.
Peran Anggota

B.

Dalam tim tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh
munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi
untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku perilaku
berikut :
a)

Memprakarsai ide

b)

Memberikan opini

c)

Mencari informasi

d)

Meringkas

e)

Memberi semangat
Orang orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan
emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka
memperlihatkan perilaku perilaku berikut :

a)

Mendorong

b)

Berpadu

c)

Mengurangi Ketegangan

d)

Mengikuti

e)

Berkompromi

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri ciri, yaitu :
Terdiri dari 2 orang atau lebih
Adanya interaksi yang terus menerus
Adanya pengembangan identitas kelompok
Adanya norma norma kelompok
Adanya diferensiasi peran
Peran yang saling tergantung
Produktivitas bertambah atau meningkat

2.4. Manfaat Dan Fungsi Teamwork

Manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu:


A.
1)
2)
3)
B.
1)
2)
3)
4)

Manfaat tim bagi individu


Pekerjaan lebih bervariasi
Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar
Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru
Manfaat tim bagi organisasi
Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil
Meningkatkan produktivitas tim kerja
Lebih fleksibel dalam operasional kerja
Meningkatkan rasa tanggungjawab

2.5. Tahap Perkembangan Teamwork


Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar dapat
berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan perancangan tim yang baik.
Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4
(empat) tahap perkembangan, yaitu:
a)

Forming (pembentukan), adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung
dalam suatu tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai,
pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Kelompok cenderung belum dapat memilih

pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
b) Storming (merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim.
Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok
tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai
terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah- masalah pribadi, semua bersikeras dengan
pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing
c)

orang tidak mau lagi menjadi pendengar.


Norming (pengaturan norma), adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang
ada dalam tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk
menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai
timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya

d)

kepada seluruh anggota tim.


Performing (melaksanakan), adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah
berhasil membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif
dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.

2.6. Kekuatan Teamwork


Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli

dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari
teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal
dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan.
Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas
segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1) Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan
2)
3)

kepentingan.
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
Filosofi teamwork: saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa

4)
5)
6)

yang saya tidak bisa.


Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi

minus jika tidak ada saling pengertian.


7) Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal
8)

sukses bersama.
Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera

9)

terealisasi.
Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama

bermuara kemana?
10) Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
11) Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan
kerjasama.
12) Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak
perlu waktu yang lama.
13) Ingatlah selalu bahwa: teamwork makes the dream work.

2.7. Ciri-Ciri Teamwork yang Efektif


Ciri-ciri teamwork yang efektif, diantaranya:
A. Tujuan yang sama.
Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang didayung akan
lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota tim yang mendayung ke arah

yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung sama sekali karena bingung ke arah
mana harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa tim memiliki tujuan dan semua anggota tim
Anda tahu benar tujuan yang hendak dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana
harus mendayung.
B. Antusiasme yang tinggi.

Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang tinggi.
Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan: anggota tim
tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan
keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga
bisa optimal.
C. Peran dan tanggung jawab yang jelas.

Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung. Sebaliknya,
jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan karena tidak ada yang
memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim
harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah
agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya
tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.
D. Komunikasi yang efektif.

Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim.
Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim tahu apa
yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung
kepada mereka dan berikan informasi yang mereka perlukan.
E. Resolusi Konflik.

Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini
tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola
dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek
yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru, ataupun perubahan yang
memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah tujuan.
F. Shared power.

Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri,
atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada
ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi,
tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin, menunjukkan
kekuasaannya di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-

masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya
tujuan bersama.
G. Keahlian.

Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang saling menunjang
akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut
dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat
diselesaikan.
H. Evaluasi.

Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika
mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang
dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa
membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki.

2.8. Cara Membangun Teamwork


Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari sekadar
mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama dari leadership sebenarnya
adalah menciptakan lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan
kolaboratif.
Dalam membangun kerja sama tim yang lebih baik, caranya adalah :
1.

Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur. Orangorang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya, sehingga
kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan.

2.

Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim.
Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan
tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim
secara kolaboratif.

3.

Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta
tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan
mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

4.

Bagikan Informasi

Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Produktivitas
dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas
berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua
informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk
terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5.

Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri.
Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada
anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut.

6.

Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka kesempatan
untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming. Pertimbangkan setiap
saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik
sampai kita sendiri membuktikannya.

7.

Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah.
Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya
sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.

8.

Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka
untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan melakukan
sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas supaya dapat
menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri.

9.

Tunjukan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka
melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan
memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada halhal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.

10. Have Fun


Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang tinggi
dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang
sesantai mungkin.
11. Delegasi

Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu
biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti apa hasil
yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk
menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan.
12. Berikan Penghargaan
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim tapi
tidak secara individual. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan kecemburuan di
antara anggota.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota
tim. Bila berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata 'kita'
dan bukan kata 'saya'.

2.9. Bekerja Sama Dalam Teamwork


Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi
satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan
tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Menjalani suatu track kehidupan pekerjaan, tak kan mudah kita bisa berpaling dari
suasana yang menuntut keharusan bekerja sama, atau bisa dikata, lebih dari sekedar bekerja
bersama-sama atau bahkan dikatakan bersama-sama bekerja dengan teman kerja (team work).
Ada saat kita berposisi sebagai staf, namun lambat atau cepat, bisa juga beralih posisi
sebagai manajer. Berikut adalah tips bekerja sama dalam team work sehingga mungkin bisa
sedikit membantu agar tercapai harmoni dan soliditas antar sesama anggota tim.
1.

Mengenal setiap personil tim.

2.

Temukan kesamaan untuk memperlancar komunikasi carilah kesamaan antara Anda dan
rekan sekerja.

3.

Hargai kesempatan orang lain bicara.

4.

Bersikap ramah.

5.

Tuliskan dan dokumentasikan.

6.

Terbuka dan jujur.

7.

Kendalikan emosi.

8.

Selalu tawarkan solusi.

2.10. Implikasi Pada Manajerial


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi
sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah
manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1)
2)

Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan
formulasi kebijakan
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada
pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan
juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan
apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun
secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Dalam pengambilan keputusan dibidang manajerial, seorang pemimpin harus
memperhatikan segala aspek yang melatarbelakangi sebuah permasalahan yang harus
diberikan jalan keluar. Ketrampilan seorang pemimpin dalam hal ini harus selalu diasah
karena permasalahan yang muncul akan semakin kompleks dan semakin membutuhkan
pertimbangan yang matang. Dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengambil keputusankeputusan penting, tetapi resiko dari keputusan yang telah diambilpun harus bisa diterima
oleh semua kalangan. Oleh karena itu penting untuk seorang pemimpin memperhatikan detail
dari semua aspek yang ada, sebisa mungkin sebuah keputusan harus diambil untuk kebaikan
dan keadilan semuanya.
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua
dimensi dalam kepemimpinan, yaitu concern for people dan concern for production.
Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan
atas dua aspek tersebut, yaitu:

1.

Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan
tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.

2.

Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu
artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana

3.

organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.


Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung
kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan
untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar

4.

dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.


Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan

5.

organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.


Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara
tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral
individu pada tingkat yang memuaskan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia usaha, penggunaan teamwork
seringkali merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Fungsi dari tim yaitu
dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan
anggota tim. Sedangkan manfaat bekerja dalam tim yaitu untuk pengambilan keputusan,
merundingkan, dan bernegosiasi. Tujuan bekerja dalam tim agar anggota memiliki visi dan
misi yang sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara efesiensi dan efektif.
Teamwork yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas
organisasi. Namun demikian untuk membentuk sebuah team yang solid dibutuhkan
komitmen tinggi dari manajemen.

Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus dilihat sebagai suatu sumber daya yang
harus dikembangkan dan dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan.
Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan teamwork harus dilakukan atas dasar
kesadaran penuh dari team tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai
suatu aktivitas sebuah teamwork, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat
melakukan intervensi.

3.2. Saran
Meskipun teamwork menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun
masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam
keorganisasian.
Teamwork tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara
kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah
tim menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cara kerja dalam tiap anggota tim
harus ditanggapi dengan positif.
http://fzhsafarina.blogspot.co.id/2013/10/bekerja-sama-dalam-kelompokteamwork_4208.html

Anda mungkin juga menyukai