3. Lingkungan
Sistem transportasi harus menggunakan tanah secara efektif dan efisien sehingga tanah
yang digunakan lebih sedikit dan tidak berdampak besar terhadap integritas ekosistem.
Sistem transportasi harus menggunakan sumber-sumber lain yang terbarukan atau sistem
yang tak habis-habisnya. Sumber terbarukan ini bisa didapat dengan mendaur ulang bahan
yang telah digunakan dalam kendaraan umum atau infrastruktur.
Menghasilkan sedikit sedikit emisi.
C. Indikator Sustainable Transportation
Sustainable transportation indicator merupakan sebuah perlengkapan yang digunakan
untuk menganalisa pengaruh dari objek transportasi terhadap lingkungan serta untuk
memeriksa berbagai kemungkinan dan kondisi yang akan terjadi dari penerapan konsep
sustainable transportation. Berbagai ahli transportasi telah mencoba membuat daftar
perlengkapan dari indikator tersebut sehingga daftar tersebut semakin bervariasi dan
bermacam-macam. Indikator ini diperlukan dalam penerapan suatu sistem trasnportasi
agar sustainable. Sistem transportasi tersebut harus memperhatikan berbagai indicator
yang ada agar bisa bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Selain itu, indikator
digunakan untuk mengukur seberapa berhasilkah penerapan sustainable transportation
yang ada di suatu wilayah.
Menurut beela (2007:3) indicator dari sustainable transportasi adalah
1. Keamanan perjalanan bagi pengemudi dan penumpang
2. Penggunaan energi oleh moda transportasi
3. Emisi CO2 oleh moda transportasi
4. Pengaruh transportasi terhadap lingkungan sekitar
5. Kesenangan dan kenyaman menggunakan moda transportasi
6. Emisi dari bahan beracun dan bahan kimia berbahaya, polusi udara dikarenakan moda
transportasi
7. Guna lahan bagi moda trasnportasi seperti lahan parker
8. Gangguan terhadap wilayah alami oleh moda transportasi atau infrastruktur lainnya.
9. Polusi suara oleh moda trasnportasi.
Disamping indikator tersebut, terdapat pendapat lain mengenai indicator sustainable
transportation yang berbeda. Menurut heanue (1997) pada the national science and
thecnology council transportation R&D committee menyatakan bahwa indikator dari
sustainable transportation adalah sebagai berikut:
a. Tembusan pasar dalam bahan bakar minyak tanah
b. Emisi transportasi dalam efek rumah kaca
c. Kualitas air, jumlah spesies berbahaya, perlindungan minyak dan seterusnya
d. Ukuran tanah dalam merevitalisasi wilayah perkotaan dan memperoleh kembali tanah
lapang atau bagian tanah kosong.
e. Perjalan melakukan dan menempuh perjalanan
f. Kepercayaan pengguna sepeda
g. Akses untuk mendapatkan pekerjaan dan pelayanan untuk transportasi merugikan atau
tidak.
h. Populasi dalam wilayah yang mencapai standart kualitas atmosfir nasional.
Beberapa daftar indicator tersebut hanya dilihat berdasarkan aspek perjalanan dan
trasnportasinya. Namun untuk indikator yang lebih mengarah kepada individu pengguna
transportasinya kurang dijelaskan sehingga pendapat ini kurang optimal untuk indikator
sustainable transportation pada masa sekarang. Litman (2003) menyebutkan beberapa
indicator yang lebih jelas dan rinci daripada indicator yang dijelaskan oleh ahli
sebelumnya, yaitu
a. Conventional transport indicators
Kualitas indikator transportasi harus berdasarkan kondisi lalu-lintas kendaraan, seperti
roadway level-of-service
parking convenience and price
crash rates per vehicle mile
Jika semua indikator tersebut lebih ditingkatkan atau semakin tinggi maka semakin baik
kualitas dari transportasi dan semakin mendekati kearah sustainable transportation .
b. Simple sustainability indicators
Untuk melengkapi analisis sustainable transport dan untuk mengevaluasi system
transportasi menggunakan beberapa data yang ada, seperti:
Pemakaian bahan bakar fosil dan emisi
Emisi kendaraan/polusi
Jarak permil kendaraan motor perkapita
Mode split
Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan luka-luka dan kematian
Penggunaan lahan untuk transportasi
Kondisi estetis jalan raya
Data-data tersebut merupakan faktor penting dalam keberhasilan sustainable
transportation. Untuk pemakaian bahan bakar fosil, emisi kendaraan, jarak permil,
kecelakaan lalu lintas, penggunaan lahan seharusnya harus di kurangi dengan berbagai
cara yang berorientasi kepada masyarakat, lingkungan dan ekonomi. Upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut bisa diatasi dengan berbgaia cara, salah satunya yaitu
alternative bahan bakar kendaraan yang non-fosil. Sedangkan untuk mode split dan
kondisi jalan raya harus terus ditingkatkan agar transportasi lebih berjalan dengan baik.
c. Comprehensive sustainable transportation indicators
Indicator ini lebih kompleks dan meliputi tiga pilar transportasi, yaitu ekonomi, sosial dan
lingkungan. Indikator tersebut seperti
Ekonomi
Waktu perjalanan rata-rata
Aksesibiltas ke tempat komersial.
Implementasi kebijakan dan perencanaan pelatihan
Moda split: perjalanan dengan, jalan kaki, bersepeda,dan kendaraan umum.
Bagian pengeluaran rumah tangga untuk transportasi pribadi sebesar 20% harus lebih
rendah
Biaya untuk pengeluaran fasilitas jalan, pelayanan kendaraan dan fasilitas parkir
Kecepatan dan kemampuan angkutan
Hubungan antara institusi yang menangani transportasi dengan para investasi.
Sosial
Keamanan
Tingkat keamanan
Kesehatan:berjalan teratur dan bersepeda
Aktivitas transportasi dapat meningkatkan kualitas masyarakat lokal
Kualitas aksesibilitas pelayanan transportasi non-motorised
Kulitas fasilitas transport dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat cacat
Tingkat pengaruh transportasi tergantung kepada modeling dan perencanaan transportasi
Keterlibatan masyarakat dalam penentuan keputusan perencanaan transportasi
Lingkungan
Konsumsi bahan bakar fosil perkapita dan emisi dari CO2 dan emisi dari perubahan
iklim lainnya.
Emisi udara percapita
Polusi air
Pengaruh tata guna lahan
Perlindungan habitat
Efisiensi sumber daya
Semua indicator tersebut lebih rinci daripada indicator yang diungkapkan oleh para ahli
sebelumnya. Litman (2003) membedakan indicator ke tiga bagian penting dan membahas
secara rinci setiap bagian. Semua indicator tersebut bisa mengevaluasi konsep sustainable
transportasi. Indicator yang membawa dampak buruk seperti emisi kendaraan maka harus
dikurangi. Sedangkan indicator yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat maka
harus ditingkatkan seperti fasilitas umum.