Makro
Makro
HASIL DESKRIPSI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NAMA PRAKTIKAN
NIM
Reza Maulana Yudistira A
NO. PERAGA : X
NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
GEL
21100115140073
HARI/TANGGAL
JAM
ASISTEN
19.00
Vydia R Ariati
Ceraurus Aculeatus
Phylum
Ey
e
FRAGMEN
Dorsal
MOLD
CAST
Glabela
: Arthropoda
Atrhoropoda
Kelas
Trilobita
LAIN-LAIN
Ordo
Pachopida
Maket
Famili
Cheiruridae
Periferal
Ventral
Chepalo
n
Thorax
Genal
spine
Pygidiu
m
Pleural
lobe
Marginal
spine pengamatan pada fosil maket nomor peraga ini, diketahui fosil ini memilliki warna
Axial lobe
Berdasarkan
putih kekuningan, dimensi 22x13 cm, kenampakannya seluruh bagian-bagian tubuh organisme
ini terfosilkan sehingga dapat dikatakan jenis peraga fosil ini berupa bodi utuh.
Struktur bagian fosil ini yang teramati meliputi chepalon, thorax, pygidium. Pada chepalon
terdapat eye, genal spine, dan glabella. Pada thorax terdapat segmen-segmen yang berjumlah 10.
Pada pygidium terdapat marginal spine. Diamati juga bagian lobusnya yaitu bagian axial lobe
dan pleural lobe.
Taksonominya diperkirakan fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita, ordo pachopida, dan
DESKRIPSI
familinya cheiruridae.
Fosil ini diperkirakan terbentuk karena adanya organisme ini yang mati seluruh bagian tubuhnya
terhindar dari kehancuran setelah mati dan terkubur oleh material sedimen yang dapat menahan
dari pembusukan sehingga bodi utuh organisme ini terfosilkan.
Diperkirakan umur geologi kehidupan dari fosil ini merupakan umur ordovisian-pernian.
Cara Hidup organisme dilihat dari struktur tubuhnya yang terdapat marginal spine maka
organisme ini berupa organisme pelagic.
Lingkungan hidup berada pada laut dangkal
UMUR GEOLOGI
Ordovisian-Pernian
LINGKUNGAN HIDUP
Laut Dangkal
PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NAMA PRAKTIKAN
NIM
Reza Maulana Yudistira A
GEL
21100115140073
JAM
ASISTEN
19.30
Vydia R Ariati
FRAGMEN
MOLD
CAST
Glabe Dorsal
la
Eye
Marginal
spine
NO. PERAGA : Y
NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
HARI/TANGGAL
: Arthropoda
Olenellus
Phylum
Arthropoda
Kelas
Trilobita
LAIN-LAIN
Ordo
Redlichiida
Maket
Famili
Periferal
Ventral
Chepalo
n
Thorax
Pleural
lobe
Pleural
Pygidiuspine
m
Axial lobe
Berdasarkan pengamatan pada fosil maket nomor peraga ini, diketahui fosil ini memilliki warna
Telson
putih kekuningan, dimensi 29x22 cm, kenampakannya seluruh bagian-bagian tubuh organisme
ini terfosilkan sehingga dapat dikatakan jenis peraga fosil ini berupa bodi utuh.
Struktur bagian fosil ini yang teramati meliputi chepalon, thorax, pygidium. Pada chepalon
terdapat glabela, eye, dan marginal spine. Pada thorax terdapat segmen-segmen yang berjumlah
13, dan pleural spine. Sedangkan pada pygidiumnya terdapat telson. Diamati juga bagian
lobusnya yaitu axial lobe, dan pleural lobe.
Taksonominya diperkirakan fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita, ordo relichiida.
DESKRIPSI
Fosil ini diperkirakan terbentuk karena adanya organisme ini yang mati seluruh bagian tubuhnya
terhindar dari kehancuran setelah mati dan terkubur oleh material sedimen yang dapat menahan
dari pembusukan sehingga bodi utuh organisme ini terfosilkan.
Diperkirakan umur geologi kehidupan dari fosil ini merupakan umur cambrian awal.
Cara Hidup organisme dilihat dari struktur tubuhnya yang tidak terdapat marginal spine yaitu
berupa organisme benthonic vagile. Dengan adanya telson mencirikan cara hidupnya yang
predator.
dan diperkirakan berdasarkan pengamatan nama fosilnya olenellus.
UMUR GEOLOGI
Cambrian Awal
LINGKUNGAN HIDUP
Laut Dangkal
PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NAMA PRAKTIKAN
NIM
Reza Maulana Yudistira A
GEL
21100115140073
JAM
ASISTEN
20.00
Vydia R Ariati
FRAGMEN
MOLD
CAST
Glabela
Dorsal
Marginal
spine
HARI/TANGGAL
: Arthropoda
Cryptolithus tesellatus
Phylum
Arthropoda
Kelas
Trilobita
LAIN-LAIN
Ordo
Asaphida
Maket
Famili
Trinuclidae
Periferal
Ventral
eye
Chepalo
n
Thorax
Axial lobe
Pygidiu
Pleuralm
lobe
Berdasarkan pengamatan pada fosil maket nomor peraga ini, diketahui fosil ini memilliki warna
putih kekuningan, dimensi 17x11 cm, kenampakannya seluruh bagian-bagian tubuh organisme
ini terfosilkan sehingga dapat dikatakan jenis peraga fosil ini berupa bodi utuh.
Struktur bagian fosil ini yang teramati meliputi chepalon, thorax, pygidium. Pada chepalon
terdapat glabela, eye, dan genal spine. Pada thorax terdapat segmen-segmen yang berjumlah 10.
Diamati juga bagian lobusnya yaitu axial lobe, dan pleural lobe.
Taksonominya diperkirakan fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita, ordo asaphida, dan
famili trinuclidae.
DESKRIPSI
Fosil ini diperkirakan terbentuk karena adanya organisme ini yang mati seluruh bagian tubuhnya
terhindar dari kehancuran setelah mati dan terkubur oleh material sedimen yang dapat menahan
dari pembusukan sehingga bodi utuh organisme ini terfosilkan.
Diperkirakan umur geologi kehidupan dari fosil ini merupakan umur middle cambrian-upper
silur.
Cara Hidup organisme ini dilihat dari struktur tubuhnya yang tidak terdapat marginal spine maka
organisme ini berupa organisme benthonic vagile.
dan diperkirakan berdasarkan pengamatan nama fosilnya crytolithus tesellatus.
UMUR GEOLOGI
Cambrian
LINGKUNGAN HIDUP
Laut Dangkal
PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NAMA PRAKTIKAN
NIM
Reza Maulana Yudistira A
GEL
21100115140073
JAM
ASISTEN
20.10
Vydia R Ariati
FRAGMEN
MOLD
CAST
Glabela
Dorsal
Marginal
spine
HARI/TANGGAL
: Arthropoda
Cryptolithus tesellatus
Phylum
Arthropoda
Kelas
Trilobita
LAIN-LAIN
Ordo
Asaphida
Maket
Famili
Trinuclidae
Periferal
Ventral
eye
Chepalo
n
Thorax
Axial lobe
Pygidiu
Pleuralm
lobe
Berdasarkan pengamatan pada fosil maket nomor peraga ini, diketahui fosil ini memilliki warna
putih kekuningan, dimensi 17x11 cm, kenampakannya seluruh bagian-bagian tubuh organisme
ini terfosilkan sehingga dapat dikatakan jenis peraga fosil ini berupa bodi utuh.
Struktur bagian fosil ini yang teramati meliputi chepalon, thorax, pygidium. Pada chepalon
terdapat glabela, eye, dan genal spine. Pada thorax terdapat segmen-segmen yang berjumlah 10.
Diamati juga bagian lobusnya yaitu axial lobe, dan pleural lobe.
Taksonominya diperkirakan fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita, ordo asaphida, dan
famili trinuclidae.
DESKRIPSI
Fosil ini diperkirakan terbentuk karena adanya organisme ini yang mati seluruh bagian tubuhnya
terhindar dari kehancuran setelah mati dan terkubur oleh material sedimen yang dapat menahan
dari pembusukan sehingga bodi utuh organisme ini terfosilkan.
Diperkirakan umur geologi kehidupan dari fosil ini merupakan umur middle cambrian-upper
silur.
Cara Hidup organisme ini dilihat dari struktur tubuhnya yang tidak terdapat marginal spine maka
organisme ini berupa organisme benthonic vagile.
dan diperkirakan berdasarkan pengamatan nama fosilnya crytolithus tesellatus.
UMUR GEOLOGI
Cambrian
LINGKUNGAN HIDUP
Laut Dangkal
10
BAB III
PEMBAHASAN
Pada praktikum makropaleontologi acara Arthopoda yang di laksanakan pada tanggal 10
Oktober 2016 yang membahas tentang Phylum Arthopoda.Arthropoda memiliki arti hewan
yang tidak bertulang belakang yang mempunyai kaki yang berbuku-buku.Pada praktikum ini,
praktikan melakukan pengamatan sebanyak empat fosil peraga. Dalam pengamatan praktikan
mendeskripsikan secara megaskopis meliputi mendeskripsikan kenampakan fosilnya, struktur
bagian-bagian fosil, taksonomi, umur dan lingkungan hidupnya. Berikut ini merupakan
pembahasan fosil-fosil yang diamati:
2.1 Nomor Peraga X
Pada maket fosil peraga x, memilliki warna putih kekuningan, berdimensi 20x15x3
cm, jenis peraga termasuk pada jenis maket dikarenakan fosilnya dimaketkan atau dibuat
tiruannya.
Dalam maket fosil ini memiliki bagian-bagian fosil meliputi chepalon, thorax,
pygidium. Pada chepalon terdapat eye, genal spine, dan glabella. Pada thorax terdapat
segmen-segmen. Pada pygidium terdapat marginal spine. Diamati juga bagian lobusnya
yaitu bagian axial lobe dan pleural lobe. Chepalon adalah bagian kepala dari organisme
ini. Di bagian chepalon terdapat eye atau mata yang digunakan untuk melihat, genal
spine yang digunakan sebagai alat perlindungan diri dari predator, dan glabela yang
merupakan tonjolan pada bagian chepalon yang mana mulut dihubungkan oleh sebuah
kerongkongan kecil untuk perut yang terletak depan mulut, di bawah glabella tersebut.
Thorax adalah serangkaian segmen diartikulasikan yang terletak antara cephalon dan
pygidium. Pada thorax terdapat segmen-segmen organisme ini yang mencirikan umur
evolusi dari organisme ini, diketahui segmen yang ada pada fosil ini berjumlah 10. Pada
pygidium terdapat marginal spine yang digunakan sebagai alat gerak untuk berenang.
Keterdapatan eye atau mata mengindikasikan lingkungan hidupnya. Beberapa trilobita
buta tidak punya mata, mungkin tinggal terlalu dalam di laut cahaya jauh untuk
menjangkau mereka. Dengan demikian, mereka menjadi sekunder buta di cabang evolusi
trilobite. Trilobita ini memiliki mata yang mengindikasikan digunakan di tempat
berpenerangan baik, dan perairan yang dipenuhi predator.
11
bawah glabella tersebut. Thorax adalah serangkaian segmen diartikulasikan yang terletak
antara cephalon dan pygidium. Pada thorax terdapat segmen-segmen organisme ini yang
mencirikan umur evolusi dari organisme ini, diketahui segmen yang ada pada fosil ini
berjumlah 10. Selain itu terdapat juga pleural spine yang berguna sebagai alat gerak
merangkak pada organisme ini. Sedangkan pada bagian pygidiumnya terdapat telson,
yang mencirikan hewan ini bersifat predator. Keterdapatan eye atau mata
mengindikasikan lingkungan hidupnya. Beberapa trilobita buta tidak punya mata,
mungkin tinggal terlalu dalam di laut cahaya jauh untuk menjangkau mereka. Dengan
demikian, mereka menjadi sekunder buta di cabang evolusi trilobite. Trilobita ini
memiliki mata yang mengindikasikan digunakan di tempat berpenerangan baik, dan
perairan yang dipenuhi predator.
Taksonominya diperkirakan fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita. Ordo
redlichida. Organisme ini masuk dalam filum arthropoda karena organisme ini memiliki
bagian tubuh kaki yang berbuku-buku. Dikatakan kelasnya trilobita karena terdiri dari 3
lobus.
Fosil ini diperkirakan terbentuk karena adanya organisme ini yang mati seluruh
bagian tubuhnya terhindar dari kehancuran setelah mati dan terkubur oleh material
sedimen yang dapat menahan dari pembusukan sehingga bodi utuh organisme ini
terfosilkan.
Diperkirakan umur geologi kehidupan dari fosil ini merupakan umur cambrian
awal. Hal ini diidentifikasi berdasarkan struktur tubuhnya dan cara perkembangan hidup
organisme ini. Dengan adanya struktur genal spine yang beruuran kecil, diperkirakan
pada zaman organisme ini hidup tidak terdapat banyak predator. Hal tersebut karena
dipengaruhi oleh evolusi dari bagian tubuh organisme ini yang mana genal spine itu
sendiri berfungsi untuk melindungi diri dari predator.Cara Hidup organisme dilihat dari
struktur tubuhnya yang tidak terdapat marginal spine yaitu berupa organisme benthonic
vagile. Hal ini dikarenakan fungsi marginal spine itu sendiri adalah sebagai alat gerak
untuk berenang. Dengan adanya telson mencirikan cara hidup organisme ini yang
predator. Lingkungan hidupnya berada pada laut dangkal dikarenakan suhu yang tepat
dan juga sinar matahari dapat masuk dalam lingkungan pengendapan tersebut.
Maka dapat diinterprestasikan bahwa fosil ini berfilum arthropoda, kelas trilobita.
Ordo redlichidanama umur geologi Cambrian dan lingkungan hidup laut dangkal maka
penamaan fosilnya adalah olenellus.
13
karena dipengaruhi oleh evolusi dari bagian tubuh organisme ini yang mana genal spine
itu sendiri berfungsi untuk melindungi diri dari predator.
Cara Hidup organisme ini dilihat dari struktur tubuhnya yang tidak terdapat
marginal spine maka organisme ini berupa organisme benthonic vagile. Hal ini
dikarenakan fungsi marginal spine itu sendiri adalah sebagai alat gerak untuk berenang.
Maka diperkirakan berdasarkan pengamatan dan referensi yang dicari nama
fosilnya adalah crytolithus tesellatus.
15
LAMPIRAN
16