7 45 1 PB PDF
7 45 1 PB PDF
1
zakia.fitriani@gmail.com, 2yudhadudidam@yahoo.com,
saptarijoantatra@gmail.com,4heka.tiks@gmail.com, 5suptijah@yahoo.com
Pendahuluan
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
1|Page
Metode
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
2|Page
Kualitas limbah cair industri batik sangat tergantung jenis proses yang
dilakukan. Umumnya limbah cair bersifat basa dan kadar organik tinggi yang
disebabkan oleh sisa-sisa pembatikan. Kitosan dapat dimanfaatkan sebagai
penyerap (adsorben) logam dan bahan organik pada air limbah karena kitosan
mempunyai gugus amino bebas (-NH2) dan hidroksil yang berfungsi sebagai
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
3|Page
Hasil menunjukkan bahwa pH meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi kitosan cair. Nilai pH tertinggi ditunjukkan pada perlakuan penambahan kitosan cair konsentrasi 1,5 dan 15 ppm yakni dengan nilai sama sebesar
8,43. Nilai pH sampel kontrol adalah sebesar 8,07. Hasil (Gambar 3) menunjukkan bahwa pH meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi kitosan cair tetapi perubahan nilai pH-nya tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan
karena kitosan memiliki pH basa sehingga penambahan kitosan tidak berpengaruh terhadap limbah cair batik. Selain itu, berdasarkan nilai pH maka limbah cair batik ini masih tergolong aman. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Ibrahim et al. [4] yang menyatakan bahwa nilai pH yang menunjang kehidupan organisme adalah berkisar antara 6-9.
Kekeruhan sangat dipengaruhi oleh adanya bahan-bahan tersuspensi seperti pasir, lumpur, bahan organik dan anorganik, plankton serta organisme
mikroskopik lainnya. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekologis suatu
habitat karena dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari yang masuk [4].
Hasil pengukuran nilai turbiditas dapat dilihat pada Gambar 4. di bawah ini.
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
4|Page
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
5|Page
Hasil menunjukkan bahwa penambahan kitosan cair kadang-kadang menaikkan nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan kadang-kadang menurunkan nilai BOD. Nilai BOD tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi kitosan
1500 ppm sebesar 4,4 mg/L dan nilai BOD terendah ditunjukkan pada konsentrasi kitosan 15 ppm sebesar 1,933 mg/L, sedangkan nilai BOD kontrol
sebesar 2 mg/L. Konsentrasi kitosan yang efektif dapat menurunkan nilai
BOD adalah konsentrasi kitosan 15 ppm. Hasil (Gambar 6) menunjukkan
bahwa nilai BOD terendah ditunjukkan pada konsentrasi kitosan 15 ppm sebesar 1,933 mg/L. Konsentrasi kitosan yang efektif dapat menurunkan nilai
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
6|Page
Gambar 7. menunjukkan bahwa Nilai COD terendah ditunjukkan pada penambahan kitosan cair konsentrasi 1,5 ppm yakni sebesar 797,87 ppm. Penambahan kitosan cair sampel akan menurunkan nilai COD. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Ibrahim et al. [4] yang menyatakan bahwa penambahan
kitosan dapat menurunkan nilai COD limbah cair, makin tinggi nilai COD
maka limbah tersebut banyak mengandung bahan-bahan organik dan anorganik. Hasil menunjukkan bahwa penambahan kitosan cair sampel akan menurunkan nilai COD. Nilai COD terendah ditunjukkan pada penambahan kitosan
cair konsentrasi 1,5 ppm yakni sebesar 797,87 ppm dengan nilai COD kontrol
sebesar 1132,8 mg/L.
Pengukuran zat warna limbah cair batik dilakukan dengan melihat nilai
kecerahan limbah cair batik. Hasil pengukuran nilai kecerahan dapat dilihat
pada Gambar 8.
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
7|Page
Hasil analisis logam berat pada limbah menunjukkan kadar Cr < 0,005 ppm,
kadar Cd < 0,005 ppm, kadar Pb < 0,005 ppm, dan kadar Hg < 0,002 ppm.
Hasil analisis logam-logam berat tersebut dinyatakan masih di bawah standar.
(a)
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
8|Page
(b)
Gambar 9. Limbah cair batik sebelum (a) dan sesudah (b) treatment
Kesimpulan
Penghargaan
Penelitian ini disponsori oleh Program Kreativitas Mahasiswa Bidang
Penelitian (PKM-P) Tahun 2012, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Referensi
1. Atmojo MYT. 2007. Pemanfaatan lembaran kitosan sebagai adsorber pada
pengolahan limbah cair perikanan. [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
2. Meriatna. 2008. Penggunaan membran kitosan untuk menurunkan kadar
logam krom (Cr) dan nikel (Ni) dalam limbah cair industri pelapisan logam. [Tesis]. Sumatera Utara: Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
9|Page
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
10 | P a g e