Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERSONAL HYGIENE
Judul

: Personal hygiene

Subjudul

: a. Pengertian personal hygiene


b. Macam macam personal hygiene

Hari/Tanggal

: Jumat, 20 Februari 2015

Waktu

: 20 Menit

Pemateri

: Endang Puspita Sari

Tempat
Sasaran

: SMP 9 Kebon ix
: Remaja

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan + 20 menit remaja dapat mengetahui tentang pentingnya
personal hygiene.
II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
a. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja mampu menyebutkan pengertian
personal hygiene dengan bahasa sendiri.
b. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja mampu menyebutkan macam
macam personal hygiene.
c. Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan remaja mau melaksanakan personal
hygiene pada diri remaja sendiri.
III.

Materi Penyuluhan
a. Pengertian personal hygiene
b. Macam macam personala hygiene
c. Tujuan perawatan personal hygiene
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene

IV.

Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab

V. Media dan Alat


a. Media : leaflet
b. Alat : -

VI.

Sumber Penyuluhan
1. Ibrahim,Christina.1993.PerawatanKebidanan.Jakarta:Bhratara.
2.TehnisPerawatanDasar(TimDepkes)
2.

Evaluasi
a. Jelaskan pengertian personal hygiene
Jawaban : ..

3. Kegiatan Penyuluhan
No
Topik
Waktu
1
Pembukaan
5 Menit

Pelaksanaan

10 Menit

Evaluasi

3 Menit

Penutup

2 Menit

Kegiatan Penyuluhan
Membuka kegiatan dan
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Menyampaikan materi
Memberi kesempatan
peserta bertanya
Menjawab pertanyaan
Mengajukan pertanyaan
kepada peserta mengenai
materi
Menutup acara dengan
memberikan salam

Kegiatan Peserta
- Menjawab salam
-

Mendengarkan
Memperhatikan

Mendengarkan
Bertanya

Mendengarkan
Menjawab
pertanyaan

Menjawab salam

Muaro Jambi, 20 Februari 2015

Pembimbing Akademik

(....)

Pembimbing Lapangan

()

Pelaksana

(..)

LAMPIRAN
- MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari baha Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Personal hygiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat
untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.
2. Macam-Macam Personal Hygiene
a. Perawatan Kulit Kepala dan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah klien untuk
memelihara perawatan rambut sehari-hari. Rambut klien imobilisasi akan terlihat menjadi
kusut. Balutan bisa meninggalkan darah yang lengket atau larutan antiseptik pada rambut.
Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara dasar higienis untuk semua klien.
Klien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi mengizinkan.
Pertumbuhan, distribusi dan pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum.
Perubahan hormonal, stres emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit
tertentu atau obat-obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Helai rambut adalah
struktur yang tidak berdaya. Perubahan warna atau kondisi terjadi akibat aktivitas
hormonal dan peredarah nutrisi ke folikel.
Praktik perawatan rambut yang baik harus dilakukan rutin untuk memenuhi kebutuhan
hygiene klien. Perawat harus ingat bahwa klien tetap sadar akan penampilan mereka
setiap saat. Dengan demikian rencana yang efektif memperbolehkan klien untuk memulai
dan berpartisipasi dalam tindakan hygienis apabila memungkinkan.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai
berikut:
1. Pola kebersihan diri klien normal
2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
b. Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan
dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas

dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk
mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari
washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki
sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat
dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali
untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa
berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks
berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan
dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa
diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter. Tindakan pencegahan harus
digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera
kornea.
Membersihan Kacamata. Kacamata terbuat kaca yang diperkeras atau plastik yang
tahan akan pengaruh untuk mencegah pecah. Namun, karena biaya , perawat harus hatihati bila membersihkan kacamata dan harus melindungi dari kerusakan atau kehancuran
lain ketika tidak digunakan. Kacamata harus diletakkan pada tempatnya dan di laci meja
sebelah tempat tidur ketika tidak digunakan. Air hangat adalah cukup untuk
membersihakn lensa kacamat. Kain yang lembut paling baik untuk mengeringkan
sehingga mencegah goresan. Lensa plastik dapat tergores dengan mudah dan memerlukan
larutan pembersih khusus dan tissue kering.
Perawatan Lensa Kontak. Lensa kontak adalah kecil, bulat, transparan dan kadangkadang berbentuk cakram berwarna yang pas diletakkan di atas kornea mata. Lensa
mengambang pada lapisan air mata yang meminyaki mata. Lensa kontak dibentuk khusus
untuk mengoreksi kesalahan rekraktif mata atau ketidaknormalan bentuk kornea. Lensa
kontak relatif mudah digunakan dan dilepaskan. Ada tiga tipe lensa kontak: keras, lembut
dan dapat ditembus gas yang kaku (RGP), juga dikenal sebagai lensa yang dapat ditembus
oksigen.
Bila lensa kontak dipakai klien, lensa mengakumulasi sekresi dan benda asing.
Material ini memburuk dan kemudian mengiritasi mata, yang menyebabkan gangguan
penglihatan dan risiko infeksi. Setelah dilepas, lensa kontak harus dibersihkan dan
didesinfeksi dengan teliti. Lensa kontak memberikan beberapa keuntungan dibandingkan
kacamata.
1. Meningkatkan kejelasan penglihatan
2. Lebih aman dari kacamata selama aktivitas tertentu

3. Memperhalus secara optik permukaan yang tidak rata dari mata


4. Memberikan penampilan yang lebih atraktif untuk pemakai.
c. Perawatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan
ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat
mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan
tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur
mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar,
iritasi mukosa, atau kekeringan.
Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan
menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air
atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas.
Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal
merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
d. Perawatan Telinga
Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan
mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,
dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan. Ketika
serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan masuk kanal
telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar. Perawat menginstruksi klien
untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti dan tusuk gigi untuk
mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal
telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus
dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang
berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur
pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin,
dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin (Phipps, dkk,
1995). Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang
akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat
menyebabkan normal atau muntah.
Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke
sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena
untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan
mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak
mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran

timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping
kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien
dan memeriksa kanal dari serumen yang masih tertinggal.
e.

Perawatan Kuku Kaki dan Tangan

LAMPIRAN :
DOKUMENTASI (POTO)

DAFTAR PUSTAKA

ABSEN PENYULUHAN

MEDIA (LEAFLET)

Anda mungkin juga menyukai