UNIVERSITAS ANDALAS
ASPEK BAHASA DALAM KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
KELOMPOK 1
DELVALIANGGI
TRISNA OKTA MAGHFIRA
FIVI SUSANTI
GITA ANDRIANA
FANI PUTRI NANDES
1311211080
1311212088
1311211092
1311211093
1311211094
Dosen Pengampu :
dr. FAUZIAH ELYTHA,MSc
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Penulisan Ilmiah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.Wb.
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T. karena kami telah diizinkan untuk
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Penulisan Ilmiah yang berjudul Penulisan Karya
Ilmiah Salawat beriring salam juga kami kirimkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
S.A.W. yang mana syafaatnya kami harapkan di yaumil akhir kelak.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Penulisan Ilmiah
ibuk dr. FAUZIAH ELYTHA,MSc. serta semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
kemampuan kami, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB 2 : PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Ragam Bahasa Indonesia.................................................................................................4
2.2 Ciri-ciri bahasa ilmiah......................................................................................................6
2.3 Singkatan dan Akronim..................................................................................................13
2.3.1 Singkatan.................................................................................................................13
2.3.2 Akronim...................................................................................................................14
2.3.3 Singkatan Gabungan Dua Kata...............................................................................15
2.4 Istilah Baru.....................................................................................................................15
2.5 Syarat Pembentukan Istilah............................................................................................16
2.6 Awalan sebagai Unsur pembentuk istilah.......................................................................17
2.7 Akhiran bahasa inggris ic dan ical.................................................................................19
2.8 Tanda Tulis.....................................................................................................................20
2.9 Sinonim dalam bahasa Indonesia...................................................................................22
BAB 1 :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Indonesia merupakan kepulauan dengan batasan ribu pulau besar dan kecil
yang saling dipisahkan oleh laut dan selat. Penduduknya terdiri atas berbagai suku bangsa
yang memiliki bahasa daerahnya masing-masing, dengan latar belakang budaya dan agama
yang beragam. Semuanya itu mempunyai dampak pada bahasa Indonesia, bahasa persatuan
bangsa Indonesia yang masyarakatnya sangat manjemuk.
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa
merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa (khususnya pelajar dan mahasiswa)
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang. Dengan kata lain, bahasa
merupakan sarana untuk menyerap dan pengembangkan pengetahuan. Pada umumnya,
negara maju mempunyai struktur bahasa yang sudah modern dan mantap.
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk
melakukan kegiatan ilmiah sebab bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok.
Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang ilmuan untuk
mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi,
kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, di mana kejelasan kosakata
dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan perasaan, sikap, dan pikiran. Aspek
pikiran dan penalaran merupakan aspek yang membedakan bahasa manusia dan makluk
lainnya. Selanjutnya disimpulkan bahwa aspek penalaran bahasa Indonesia belum
berkembang sepesat aspek kultural. Demikian juga, kemampuan berbahasa untuk komunikasi
ilmiah dirasakan sangat kurang apalagi dalam komunikasi tulisan. Hal ini disebabkan oleh
proses pendidikan yang kurang memperlihatkan aspek penalaran dalam pengajaran bahasa.
Dua masalah kebahasaan yaitu masalah strategi kebahasaan nasional dan peran perguruan
tinggi sebagai agen pengembangan dan perubahan bahasa untuk tujuan keilmuan. Masalah
pertama berkaitan dengan kebijakan penegasan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
keilmuan dan masalah kedua menyangkut peran perguruan tinggi dalam mengembangkan
bahasa keilmuan. Bahasa keilmuan merupakan salah satu ragam bahasa yang harus dikuasai
oleh mereka yang berkecimpung dalam dunia keilmuan dan akademik.
Ragam bahasa keilmuan pada dasarnya merupakan ragam bahasa yang memenuhi
kaidah kebahasaan. Tulisan ini menunjukkan sebagian kaidah bahasa Indonesia yang
seharusnya digunakan dalam dunia akademik demi penyebaran dan pemahaman ilmu. Kaidah
bahasa difokuskan pada pengalihbahasaan istilah asing ke bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia?
2. Bagaimana ciri-ciri bahasa Indonesia?
3. Bagaimana bentuk singkatan dan akronim?
4. Bagaimana bentuk istilah baru?
5. Bagaimana syarat pembentukan istilah?
6. Bagaimana bentuk awalan sebagai unsur pembentuk istilah?
7. Bagaimana bentuk akhiran bahasa inggris ic dan ical?
8. Bagaimana bentuk tanda tulis?
9. Bagaimana bentuk sinonim dalam bahasa indonesia?
10. Bagaimana bentuk ejaan bahasa indonesia yang consisten?
11. Kata benda jamak haruskah selalu di ulang?
12. Bagaimana penggunaan imbuhan Di ,Ke, Dari,Daripada?
13. Bagaimana penggunaan imbuhan Partikel lah,kah,Tah,Pun?
14. Bagaimana cara mengurutkan angka ke bawah?
15. Bagaimana bentuk angka nol di depan koma desimal dan tanda titik?
16. Apa saja hal yang perlu diperhatikan aspek bahasa dalam karya Ilmiah?
BAB 2 :
PEMBAHASAN
1. Ejaan
Ejaan adalah bunyi-bunyi bahasa dengan huruf yang sering di ucapkan dan di
gunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat juga di gunakan untuk memisahkan
atau menggabungkan bahasa.
2. Diksi
pemilihan kata , gaya bahasa dan ungkapan ungkapan seorang penulis atau
pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita , agar dapat menghasilkan cerita yang
menarik.
3. Kalimat
Satuan bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan yang dapat mengungkapkan suatu
pemikiran seorang pembicara. Kalimat terbagu menjadi 2 jenis yaitu kalimat fakta
( kalimat yang berisi tentang kejadian / peristiwa yang nyata ) dan kalimat opini
( kalimat yang berisi tentang pendapat pendapat atau perkiraan terhadap sesuatu hal
yang belum terjadi )
4. Alinea
kesatuan pikiran yang lebih tinggi dari sebuah kalimat yangg merupakan himpunan
yang saling berkaitan satu sama lain untuk membuat sebuah gagasan dari penulis.
5. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
Perencanaan penulisan karangan ilmiah ini sangat penting karena pada point ini lah ,
kita akan merencanakan membuat tulisan tentang apa , di mulai dari pemilihan topic ,
pembatasan topic , penulisan judul hingga penentuan kerangka karangan.
6. Kerangka karangan
Bagian ini merupakan sebuah kerangka atau badan dari sebuah penulisan yang
memuat garis garis besar dari sebuah karangan atau tulisan yang di susun secara
sistematis , jelas dan terstruktur dengan baik.
7. Kutipan dan catatan kaki
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip, sedangkan catatan kaki adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah
karangan ilmiah , dari pengertian di atas menunjukan bahwa point ini sangat berguna
atau berfungsi dalam suatu karangan ilmiah.
8. Abstrak dan daftar pustaka
Abstrak merupakan sajian secara singkat mengenai inti dari suatu karangan ilmiah ,
tanpa ada nya tambahan , kritik maupun tanggapan dari penulis itu sendiri , sedangkan
daftar pustaka suatu daftar yang berisi semua sumber-sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan atau referensi dalam penulisan karya ilmiah.
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yaitu menggunakan metode ilmiah di dalam
membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan menggunakan bahasa baku dan tata
tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang meliputi: bersifat objektif,
logis, empiris, sistematik, lugas, jelas, dan konsisten ( Jajah Koswara dalam Prayitno, dkk,
2000: 12). Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, tulisan yang termasuk dalam jenis karya ilmiah di
antaranya ialah: makalah (paper), artikel ilmiah, laporan akhir, dan laporan penelitian
(termasuk skripsi, tesis, dan disertasi). Dari pengertian tersebut jelas sekali bahwa sebuah
tulisan ilmiah harus memenuhi kriteria keilmiahan tertentu serta kriteria kebahasaan yang
tertentu pula.
Sifat objektif, logis, sitematik, lugas, dan jelas dalam sebuah karya tulis ilmiah dapat
dicapai hanya dengan bahasa yang tepat. Isi atau gagasan yang sangat bagus jika disampaikan
dengan bahasa yang kurang tepat atau kurang bagus akan berakibat pada kurangnya
pemahaman pembaca terhadap ide atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Oleh karena
itu, faktor bahasa dalam karya ilmiah menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk
dipersiapkan.
Untuk mencapai kualitas tulisan ilmiah yang baik khususnya dilihat dari segi bahasanya,
perlu kiranya dipahami bahwa bahasa Indonesia dalam karya ilmiah mempunyai beberapa
ciri khas atau aturan yang berbeda dari karya tulis nonilmiah. Terdapat beberapa ciri khas
yang harus dipenuhi dalam hal penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah.
Menurut Suwito (1982) bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri yaitu: 1)
pilihan kata dan peristilahannya tepat, 2) kalimatnya efektif dan penataannya dalam paragraf
baik, 3) penalaran dan sistematikanya bagus, 4) pemaparan dan gaya bahasanya menarik
(Markhamah dalam Prayitno, dkk, 2000:128).
1. Pilihan Kata dan Istilah yang Tepat
Untuk menyampaikan gagasan secara jelas kepada pembaca, pemilihan kata atau
istilah yang tepat sangat penting dalam menulis. Karena konteksnya adalah penulisan karya
ilmiah, pemilihan kata atau diksi serta pemilihan istilah harus mengikuti kaidah-kaidah
bahasa baku. Selain itu pemilihan kata atau istilah juga menyangkut pemilihan berdasarkan
ketepatannya dalam mengantarkan gagasan yang dimaksud oleh penulis. Berkaitan dengan
pemilihan kata atau istilah yang tepat ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
ketika menulis karya ilmiah yaitu:
a.
Dalam menulis karya ilmiah, kata-kata yang dipakai adalah kata-kata yang baku yaitu
kata-kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang sudah ditetapkan. Sebagai
pedoman yang dipakai untuk menentukan mana kata yang baku dan mana kata yang
tidak baku adalah menggunakan Pedoman Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah serta buku-buku pedoman lain yang menunjang yang
dikeluarkan oleh Pusat Bahasa.
Dalam memilih kata baku dan kata tidak baku, tidak boleh berdasar pada kata-kata
yang sering dijumpai karena belum tentu kata-kata tersebut merupakan kata yang
benar menurut kaidah. Berikut ini sedikit contoh kata-kata yang sering dikacaukan
penggunaanya:
b.
tetapi penggunaan kata ilmu urai sangat tidak lazim dan yang lazim adalah
penggunaan kata kimia.
Syarat lain dalam hal pemilihan kata yaitu kata yang dipilih adalah kata-kata yang
mengandung prinsip kehematan. Jika ada ungkapan yang lebih pendek maka tidak
perlu menggunakan ungkapan yang panjang. Contoh berikut adalah beberapa
ungkapan yang dapat disampaikan dalam bentuk yang lebih padat dan berisi.
Persyaratan penting yang lain yang harus dipenuhi dalam pemilihan kata adalah
memilih kata secara cermat. Kecermatan tersebut tentunya berkaitan dengan
kebakuannya, kehematannya, serta ketepatan maknanya. Dalam hal kecermatan
pemilihan kata ini biasanya berhubungan dengan pemilihan kata-kata yang
bersinonim. Kata-kata yang bersinonim ini, meskipun maknanya hampir sama tetapi
mempunyai nuansa makna yang berbeda. Contoh kata-kata seperti menguraikan,
menganalisis, membagi-bagi, memilah-milah, menggolongkan, dan mengelompokkan
mempunyai makna yang mirip tetapi pemakaiannya berbeda dalam kalimat (Arifin,
1998:84). Contoh lain misalnya penggunaan kata mengacuhkan yang sebenarnya
berarti memperhatikan kadang justr u diartikan kebalikannya yaitu tidak
memperhatikan. Kesalahan pengertian seperti itu, tentunya akan mempengaruhi
ketepatan pemakaian kata tersebut dalam kalimat.
Adapun berkaitan dengan penggunaan istilah, menurut kaidah pembentukan istilah,
sumber yang dipakai sebagai pembentuk istilah dapat berupa kosakata bahasa
Indonesia, kosakata bahasa serumpun, dan kosakata bahasa asing. Pembentukan
kosakata dari ketiga sumber tersebut harus memenuhi persyaratan yang sudah
ditetapkan (Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa Depdiknas, 2004). Hal ini
agar standardisasi dalam hal istilah tetap terjaga serta perkembangan bahasa dapat
terkendali secara sehat.
Kosakata bahasa Indonesia yang dapat dijadikan istilah harus memenuhi syarat
seperti: 1) Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan
atau sifat yang dimaksudkan; 2) Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang
berujukan sama seperti gulma dibandingkan dengan tanaman pengganggu atau
suaka politik dibandingkan dengan perlindungan politik; 3) Kata yang tidak
bernilai rasa (konotasi) buruk dan yang sedap didengar (eufonik), seprti tunakarya
dibandingkan dengan penganggur. Demikian juga jika sumber istilah berasal dari
bahasa serumpun, pembentukan istilah harus memenuhi persyaratan tersebut contoh
kata-kata seperti: gambut (Banjar), nyeri (Sunda).
Jika sumber istilah dari bahasa asing, pembentukan istilah dapat dilakukan dengan
cara 1) menerjemahkan contoh: samenwerking yang berarti kerjasama atau network
yang artinya jaringan, 2) menyerap yaitu jika memenuhi syarat-syarat berikut:
istilah serapan lebih cocok karena konotasinya, lebih singkat jika dibandingkan
dengan terjemahan Indonesianya, atau dapat mempermudah tercapainya kesepakatan
jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya, dan menyerap sekaligus
menerjemahkan kata asing.
Berikut ini adalah contoh istilah serapan yang diambil dengan atau tanpa pengubahan
yang berupa penyesuaian ejaan dan lafal.
Istilah asing yang dibentuk dengan cara menyerap dan menerjemahkan sekaligus
contohnya: bound morpheme morfem terikat, subdivision subbagian, allegro
moderato kecepatan sedang.
2. Kalimat Efektif
Karya tulis ilmiah yang baik tentunya selain menggunakan diksi dan istilah yang tepat
juga harus menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang
memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca (Arifin, 1998:84).
Secara lebih rinci, Widjono (2005: 148) mengemukakan beberapa ciri kalimat efektif adalah
sebagai berikut:
1) keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur,
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata di tulis dengan huruf
kapital dan tidak di ikuti dengan tanda titik.
Contoh:
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
KTP Kartun Tanda Penduduk
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti suatu tanda titik.
Contoh:
dll.
dan lain-lain
hlm. halaman
sda. sama dengan di atas
Tetapi:
a.n.
atas nama
u.b.
untuk beliau
(pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. 1993a0
2.3.2 Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,gabungan suku
kata,ataupun gabungan huruf awal dan suku kata dari deret kata yang di perlukan sabagai
kata (pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa,1993a). Akronim dapat di tulis dan di
lafalkan secara wajar (pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1975a)
1. Akronim nama dari yang berupa gabungan huruf awal di tulis seluruhnya dengan
huruf kapital
Contoh:
ABRI Angkatan bersenjata Republik Indonesia
SIM surat izin mengemudi
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata di tulis dengan huruf awal huruf kapital .
Contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata di tulis dengan huruf kecil
Contoh:
Pemilu
pemilihan umum
Tilang
bukti pelanggaran
Radar
radio detecting and ranging
Laser
light amplification by stimulated emission of radiation
(johannes, 1979, Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1975a,1993a)
2.3.3 Singkatan Gabungan Dua Kata
Kalau dalam bahasa inggris sering di temui gabungan dua kata menjadi satu, seperti:
Smoke + fog
-----> Smog
Breakfast + lunch
-----> brunch
--------> begini
Bagai itu
--------> begitu
Sejak dari
--------> sedari
super power
Adibusana
high fashion
Adikarya
Masterplece
2. Awalan alih dengan arti pindah dan sesuai dengan kata Inggris Transfer
Contoh:
Alih teknologi
transfer of technology
Alih pengetahuan
transfer of knowledge
Ahli kredit
transfer of credits
Alih tanam
transplant
3. Awalan mala dengan arti buruk dan sesuai dengan awalan bahasa Inggris mal, mis, ill
Contoh:
Mala nasib
misfortune
Mala tingkah
ill- mannered
Mala gizi
malnutrition
Mala praktek
malpractice
4. Awalan nara dengan arti orang dan sesuai dengan kata bahasa Inggris person
Contoh:
Nara sumber
resource person
Nara pidana
convicted person
5. Awalan pasca dengan arti sesudah dan sesuai dengan awalan bahasa Inggris post
Contoh:
Pasca sarjana
Post-graduate
Pasca bedah
post-surgery
Pasca lahir
postnatal
6. Awalan pra dengan arti di depan dan sesuai dengan awalan bahasa Inggris pre
Prasangka
prejudice
Prasyarat
prerequisite
Prakata
Pralahir
preface
prenatal
7. Awalan salah dengan arti tak tepat dan sesuai dengan awalan bahasa Inggris mis
Contoh:
Salah tafsir
misinterpret
Salah paham
miswinderstand
Salah eja
misspell
8. Awalan swa dengan arti sendiri dan sesuai dengan kata bahasa Inggris self
Contoh:
Swalayan
self service
Swasembada
self sufficient
Swadaya
self support
Tata surya
solar system
Tata ruang
layout
Tata nama
nomenclature
subnormal
Bawah permukaan
subsurface
Bawah sadar
subconscious
interpartmental
Antarbangsa
international
Antarsel
intercellular
offshore
Lepas landas
take-off
13. Awalan awa dengan arti menyerupai dan sesuai dengan akhiran bahasa Inggris de
Contoh:
Awaair
dewater
Awalengas
dehtmidify
Awabau
deodorize
14. Awalan lir dengan arti menyerupai dan sesuai dengan akhiran bahasa Inggris like
Contoh:
Lirintan
diamondlike
Lirruang
spacelike
15. Awalan nir dengan arti tanpa dan sesuai dengan awalan bahasa Inggris non
Contoh:
Nirlaba
non-profit
Nirnama
anonymous
Nirgelar
non-degree
full-time
Purnawirawan
retired person
Purnabakti
retirement
elektronik
Orthodontic procedure
prosedur ortodontik
Practical
praktis
Clinical pricture
gambar klinis
abses dentoalveolar
Interradicular area
area interradikular
f. Satuan ukuran
Contoh: cm
kg
m3
g. Singkatan unsur kimia
Contoh: Cu
Hg
Ag
Lengser keprabon
Dalam naskah yang diketik, bagian yang akan dicetak miring digarisbawahi.
6. Tanda Petik
Selain untuk menuliskan kutipan langsung, tanda petik juga digunakan untuk istilah
yang kurang dikenal atau mempunyai arti khusus (Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1975a, 1993a).
Contoh:
Pekerjaan itu dilakukan dengan cara coba dan ralat.
Petenis itu gemar sekali melakukan double faults.
2.9 Sinonim dalam bahasa Indonesia
Sinonim adalah kata-kata yang mempunyai arti hampir sama, tetapi tidak pernah tepat
sama, seperti cermat, seksama, teliti, tepat. Sebetulnya bahasa Indonesia tidak miskin akan
sinonim seperti yang diperkirakan sebagian orang. Dalam beberapa hal, bahasa Indonesia
lebih kaya akan sinonim daripada bahasa Inggris. Sebagai contoh, sinonim dalam bahasa
Inggris untuk beautiful kurang dari empat puluh, sinonim dalam bahasa Inggris untuk indah
lebih dari seratus. Kata rice dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia dapat berarti padi,
gabah, beras, nasi (Johannes, 1982).
2.10 Ejaan Bahasa Indonesia yang konsisten
Di bandingkan dengan bahasa Ingris,ejaan bahasa Indonesia sangat konsisten
(johannes,1992). Sebagai contoh kata site dalam bahasa inggris dilafalkan sait,tetapi dengan
tambahan oppo di depannya, opposite di ucapkan sebagai opezit. Kata clean dilafalkan klin,
tetapi dengan tambahan se di belakangnya, cleanse diucapkan sebagai klenz.
2.11 Kata benda jamak haruskah selalu di ulang?
Bentuk jamak yang dalam bahasa Indo-Jerman di nyatakan dengan imbuhan
tertentu( dalam bahasa Inggris imbuhan s atau es) dalam bahasa Indonesia tidak selalu harus
di nyatakan dengan kata ulang. Bila ada kata lain yang sudah mengantung pengertian
jamak,seperti suatu bilangan, banyak, beberapa, para, semua, kaum, himpunan, sekelompok,
rombongan, dan sebagainya maka tidak perlu di gunakan bentuk ulang.
Contoh:
Rombongan turis-turis asing dari Amerika Latin sedang meninjau Pulau Komodo.
(salah)
Rombongan turis asing....(benar)
Tidak sedikit penderma-penderma yang membantu pembangunan yayasan sosial itu
(salah)
Tidak sedikit penderma yang.....(benar) (widyamartaya,1989).
Bukan:
I.
II.
II.
III.
III.
Angka Arab di urutkan dengan menempatkan nilai satuan pada satu garis vertikal,nilai
puluhan pada satu garis vertikal,nilai ratusan pada satu garis vertikal dan seterusnya.
Contoh:
6
Bukan:
12
12
134
134
(suryo,1982)
411
Indonesia :
0,411
725
0,725
308
0,308
Tanda titik yang di dalam bahasa Indonesia di gunakan untuk menandai nilai ribuan dan
jutaan,dalam bahasa Inggris ditulis dengan koma.
Contoh:
Inggris:
3,000,000
Indonesia:
625,000
3.000.000
625.000
4. Jangan memulai suatu kaliamt dengan angka. Angka atau bilangan tersebut
hendaknya di tulis dengan huruf
Contoh:
300 siswa SD di ikutsertakan dalam program itu (salah)
Tiga ratus siswa SD di ikutsertakan....(benar)
Dalam program itu dikutsertakan 300 siswa SD. (benar)
5. Sebaiknya jangan memotong nama orang pada pergantian baris.
Contoh:
Masalah yang sangat pelik itu telah di bahas oleh Sdr. Abu bakar pada Raker
terdahulu. (salah)
Masalah yang pelik itu di bahas oleh Sdr. Abubakar pada Raker terdahulu. (benar)
6. Bila satu sampai sebelas biasanya di tulis dengan huruf, kecuali nomor rumah
,tanggal, bilangan dalam tabel, persentase. (Suryo,1982)
BAB 3 :
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahasa Indonesia,menurut Lumintaintang (1990), terdiri atas ragam bahasa lisan dan
ragam bahasa tulisan,yang masing-masing yang terdiri atas ragam baku dan tidak baku.
Selanjutnya di jelaskannya,ada perbedaan mendasar antara ragam bahasa Indonesia lisan
maupun tulisan adalah lafal sedangkan dalam rangam bahasa di tulis adalah ejaan.
Bahasa yang di gunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah mempunyai ciri-ciri berikut
ini:
1)
2)
3)
4)
perasaan.
5) Komunikasi gagasan dalam karya tulis ilmiah harus secara lengkap, jelas, ringkas,
meyakinkan, dan tepat.
6) Dalam karya tulis ilmiah di hindari bahasa yang usah, kolot, dan basi (Johannes,1979)
7) Dalam karya tulis ilmiah di hindari kata-kata yang mubazir (redudant) (johanes, 1979)
8) Dalam karya tulis ilmiah di hindari kalimat-kaliamat yang mendua arti (bermakna
ganda, ambiguous) (Ramelan,1982).
9) Dalam karya tulis ilmiah lazim di gunakan ragam pasif.
10) Kalimat-kalimat dalam karya tulis ilmiah panjangnya sedang.
11) Karya tulis ilmiah lazim menggunakan gambar, diagram, tabel, dan analisis ilmu pasti
(Johannes,1979).
12) Tanda baca, lambang ilmiah, singkatan, rujukan, jenis huruf (besar, kecil, tegak,
miring, tebal, tipis) dalam karya tulis ilmiah sangat di perhatikan (Johannes,1979).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek bahasa karya tulis ilmiah, antara lain:
1.
2.
3.
4.
3.2 SARAN
Penulis berharap pembaca mendapatkan pengetahuan tentang aspek bahasa karya tulis
ilmiah yang baik dan benar serta sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. Sehingga
setelah membaca makalah ini pembaca dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan karya
ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
A.G, Haryanto. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Kedokteran
EGC.
Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas
Maret University Press.
The Liang Gie, 1997, Pengantar Filsafat Ilmu, Edisi ke dua, Yogyakarta, Liberty.
Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan
Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.
http://aakmanggala.ac.id/images/File/Panduan%20Karya%20Tulis%20Ilmiah%20edisi
%201.pdf
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Aspek Kebahasaan_Dalam_-penulisan_-Artikel_-Ilmiah.pdf.pdf