Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TRANFUSI

ANEMIA KARENA PERDARAHAN

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Ulfa Luthfiyah
Widhi Jayanto
Wiji Astuti Rahayuningsih
Willy Dian Rizky

( P17434010042 )
( P17434010043 )
( P17434010044 )
( P17434010045 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I

Anemia perdarahan

Page 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin,
dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan
demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar
perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemikiran fisik
yang teliti, serta asi didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Perdarahan
yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan
menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Anemia karena
perdarahan adalah Kehilangan darah dalam jumlah besar yang akan
menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah dalam darah, sehingga
terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan dalam waktu singkat ini
jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan sehingga
diperlukan trasfusi. Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan
menyebabkan kurangnya jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia.
Anemia karena perdarahan besar dan dalam waktu singkat ini secara nisbi
jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan dan bahaya
yang diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya, segala usaha akan
dilakukan untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan
jumlah darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi.

B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah pengertian dari anemia karena perdarahan ?


Apakah patofisiologis dari anemia karena perdarahan ?
Apakah gejala klinis dari anemia karena perdarahan?
Apakah komplikasi dari anemia karena perdarahan?
Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis?
Bagaimana penatalaksanaan penyakit pasien?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anemia Karena Perdarahan

Anemia perdarahan

Page 2

Anemia adalah kondisi di mana darah memiliki jumlah sel darah merah di
bawah normal. Kurangnya sel darah merah ini biasanya diindikasikan oleh
hitungan hemoglobin yang lebih rendah dari normal.Hemoglobin merupakan
unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi
dan berfungsi membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh.Bila jumlah hemoglobin sedikit, sel-sel tubuh

akan

kekurangan oksigen,maka tubuh akan merasa lelah, lemas dan gejala anemia
lainnya. Anemia parah dan menahun (kurang dari 5 g/dl) dapat mengakibatkan
kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain. Anemia yang sangat parah
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Anemia karena perdarahan adalah Kehilangan darah dalam jumlah besar yang
akan menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah dalam darah, sehingga
terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan dalam waktu singkat ini
jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan sehingga
diperlukan trnafusi untuk mengatasinya.
B. Patofisiologis
Pada anemia semua sistem organ dapat terlibat, sehingga dapat menimbulkan
manifestasi klinik yang luas.Manifestasi ini bergantung pada:
(1) kecepatan timbulnya anemia
(2) umur individu
(3) mekanisme kompensasinya
(4) tingkat aktivitasnya
(5) keadaan penyakit yang mendasari, dan
(6) parahnya anemia tersebut.
Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit oksigen
yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau
lebih), seperti pada perdarahan, menimbulkan simtomatoogi sekunder
hipovolemia dan hipoksemia. Namun pengurangan hebat massa sel darah
merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun pengurangannya 50%)
memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan diri, dan
biasanya penderita asimtomatik, kecuali pada kerja jasmani berat.Mekanisme
kompensasi bekerja melalui:

Anemia perdarahan

Page 3

1. peningkatan curah jantung dan pernafasan, karena itu menambah


pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah
2. meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin
3. mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela
4.

jaringan,
redistribusi aliran darah ke organ-organ vital (deGruchy, 1978 ).

Perdarahan hebat merupakan penyebab tersering dari anemia. Jika kehilangan


darah, tubuh dengan segera menarik cairan dari jaringan diluar pembuluh
darah sebagai usaha untuk menjaga agar pembuluh darah tetap terisi.
Akibatnya darah menjadi lebih encer dan persentase sel darah merah
berkurang. Pada akhirnya, peningkatan pembentukan sel darah merah akan
memperbaiki anemia. Tetapi pada awalnya anemia bisa sangat berat, terutama
jika timbul dengan segera karena kehilangan darah yang tiba-tiba, seperti
yang terjadi pada:
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecahnya pembuluh darah.
Yang lebih sering terjadi adalah perdarahan menahun (terus menerus atau
berulang-ulang), yang bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh seperti:
1. Perdarahan hidung dan wasir jelas.
2. Perdarahan pada tukak lambung dan usus kecil atau polip dan kanker usus
besar yang mungkin tidak terlihat dengan jelas karena jumlah darahnya
sedikit dan tidak tampak sebagai darah yang merah di dalam tinja.
3. Perdarahan karena tumor ginjal atau kandung kemih, bisa menyebabkan
ditemukannya darah dalam air kemih .
4. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak.
sebenarnya di dalam tubuh terjadi proses pencegahan perdarahan. Pencegahan
perdarahan ini dibantu oleh pembuluh darah yang merupakan penghalang
pertama dalam kehilangan darah. Jika sebuah pembuluh darah mengalami
cedera, maka pembuluh darah akan mengkerut sehingga aliran darah keluar
menjadi lebih lambat dan proses pembekuan bisa dimulai. Pada saat yang
sama, kumpulan darah diluar pembuluh darah (hematom) akan menekan

Anemia perdarahan

Page 4

pembuluh darah dan membantu mencegah perdarahan lebih lanjut. Segera


setelah pembuluh darah robek, serangkaian reaksi akan mengaktifkan
trombosit sehingga trombosit akan melekat di daerah yang mengalami cedera.
Perekat yang menahan trombosit pada pembuluh darah ini adalah faktor von
Willebrand, yaitu suatu protein plasma yang dihasilkan oleh sel-sel di dalam
pembuluh darah. Kolagen dan protein lainnya (terutama trombin), akan
muncul di daerah yang terluka dan mempercepat perlekatan trombosit.
Trombosit yang tertimbun di daerah yang terluka ini membentuk suatu jaring
yang menyumbat luka, bentuknya berubah dari bulat menjadi berduri dan
melepaskan protein serta zat kimia lainnya yang akan menjerat lebih banyak
lagi trombosit dan protein pembekuan. Trombin merubah fibrinogen (suatu
faktor pembekuan darah yang terlarut) menjadi serat-serat fibrin panjang yang
tidak larut, yang terbentang dari gumpalan trombosit dan membentuk suatu
jaring yang menjerat lebih banyak lagi trombosit dan sel darah. Serat fibrin
ini akan memperbesar ukuran bekuan dan membantu menahannya agar
pembuluh darah tetap tersumbat. Rangkaian reaksi ini melibatkan setidaknya
10 faktor pembekuan darah. Suatu kelainan pada setiap bagian proses
hemostatik bisa menyebabkan gangguan. Pembuluh darah yang rapuh akan
lebih mudah mengalami cedera atau tidak dapat mengkerut. Pembekuan tidak
akan berlangsung secara normal jika jumlah trombosit terlalu sedikit,
trombosit tidak berfungsi secara normal atau terdapat kelainan pada faktor
pembekuan. Jika terjadi kelainan pembekuan, maka cedera yang ringan pun
bisa menyebabkan kehilangan darah yang banyak. Sebagian besar faktor
pembekuan dibuat di dalam hati, sehingga kerusakan hati yang berat bisa
menyebabkan kekurangan faktor tersebut di dalam darah. Vitamin K (banyak
terdapat pada sayuran berdaun hijau) sangat penting dalam pembuatan bentuk
aktif dari beberapa faktor pembekuan. Karena itu kekurangan zat gizi atau
obat-obatan yang mempengaruhi fungsi normal vitamin K (misalnya
warfarin) bisa menyebabkan perdarahan. Kelainan perdarahan juga bisa
terjadi jika pembekuan yang berlebihan telah menghabiskan sejumlah besar
faktor pembekuan dan trombosit atau jika suatu reaksi autoimun menghalangi
aktivitas faktor pembekuan. Reaksi yang menyebabkan terbentukan suatu

Anemia perdarahan

Page 5

gumpalan fibrin diimbangi oleh reaksi lainnya yang menghentikan proses


pembekuan dan melarutkan bekuan setelah keadaan pembuluh darah
membaik. Tanpa sistem pengendalian ini, cedera pembuluh darah yang ringan
bisa memicu pembekuan di seluruh tubuh. Jika pembekuan tidak
dikendalikan, maka pembuluh darah kecil di daerah tertentu bisa tersumbat.
Penyumbatan pembuluh darah otak bisa menyebabkan stroke,penyumbatan
pembuluh darah jantung bisa menyebabkan serangan jantung dan bekuanbekuan kecil dari tungkai, pinggul atau perut bisa ikut dalam aliran darah dan
menuju ke paru-paru serta menyumbat pembuluh darah yang besar di paruparu (emboli pulmoner).
C. Gejala Klinis/ Laborat
1. Gejala
Gejala yang di timbulkan akibat anemia sangat bervariasi, gejala gejala ini
meliputi ; badan terasa lelah, lemah, kurang tenaga dan kepala pusing. Jika
anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke ataupun serangan jantung.
Pada umumnya gejala anemia dapat dibagi menjadi 3 golongan besar :
1. Gejala umum anemia atau sindrom anemia.
a. Sistem kardiovaskuler
Lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi,sesak waktu kerja, angina pectoris,
dan gagal jantung.
b. Sistem saraf
Sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang kunang,
kelemahan otot, iritabel, lesu, perasaan dingin pada skstremitas.
c. Sistem urogenital
Gangguan haid dan libido menurun.
d. Epitel
Warna pucat pada kulit mukosa, elastisitas kulit mennurun, rambut tipis
dan halus.
2. gejala khas masing masing anemia
3. gejala penyakit dasar yang menyebabkan anemia
2. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total ( hematokrit) dan
trombosit. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan
pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah.
Anemia perdarahan

Page 6

Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin

khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :


Sel darah merah (RBC)
Hematokrit
Hemoglobin
Sel darah putih (WBC)
Komponen sel darah putih
Trombosit / platelet.
Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperan dalam
mendeteksi terjadinya anemia. Sel darah merah merupakan komponen darah
yang terbanyak dalam satu mililiter darah setiap orang memiliki jutaan bahkan
miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Perhitungan sel darah merah
digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah merah rendah ( anemia )
atau tinggi (polisitemia). Pada perhitungan sel darah merah pun akan dievaluasi
di bawah mikroskop. Segala informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk
dari sel darah merah akan berguna dalam mendiagnosa suatu anemia. Pada
pemeriksaan ini dapat diketahui jenis anemia serta penyebabnya. Pendekatan
diagnostic untuk penderita anemia yaitu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya :

1. Anamnesis
pada anamnesis ditanya mengenai riwayat penyakit sekarang dan riwayat
penyakit dahulu, riwayat gizi, lingkungan fisik sekitar,apakah ada paparan
terhadap bahan kimia serta riwaya pemakaian obat. Riwayat keluarga juga
ditanyakan untuk mengetahui apakah ada faktor keturunan atau tidak.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini dilakukan secara sistematik dan menyeluruh seperti pada :
Warna kulit : pucat, sianosis, ikterus,kulit telapak tangan kuning seperti jerami.
Kuku : kuku sendok
Mata : ikterus, konjungtiva pucat, perubahan pada fundus.
Mulut : ulserasi, hipertrofi gusi, atrofi papil lidah.
Limfadenopati , hepatomegali, splenomegali.
3. Pemeriksaan laboratorium hematologi
Test penyaring : kadar hemoglobin, indeks eritrosit ( MCV,MCH, dan MCHC),

hapus darah tepi.


Pemeriksaan rutin: LED,Hitung deferensial, hitung retikulosit
Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan atas indikasi khusus

Anemia perdarahan

Page 7

Hilangnya sebagian besar darah secara mendadak dapat menyebabkan 2


masalah:
1. Tekanan darah menurun karena jumlah cairan di dalam pembuluh darah
berkurang
2. Pasokan oksigen tubuh menurun karena jumlah sel darah merah yang
mengangkut oksigen berkurang.
Kedua masalah tersebut bisa menyebabkan serangan jantung, stroke atau
kematian. Anemia yang disebabkan oleh perdarahan bisa bersifat ringan sampai
berat, dan gejalanya bervariasi. Anemia bisa tidak menimbulkan gejala atau
bisa menyebabkan:
- pingsan
- pusing
- haus
- berkeringat
- denyut nadi yang lemah dan cepat
- pernafasan yang cepat.
Penderita sering mengalami pusing ketika duduk atau berdiri (hipotensi
ortostatik). Anemia juga bisa menyebabkan kelelahan yang luar biasa, sesak
nafas, nyeri dada dan jika sangat berat bisa menyebabkan kematian. Berat
ringannya gejala ditentukan oleh kecepoatan hilangnya darah dari tubuh. Jika
darah hilang dalam waktu yang singkat (dalam beberapa jam atau kurang),
kehilangan sepertiga dari volume darah tubuh bisa berakibat fatal. Jika darah
hilang lebih lambat (dalam beberapa hari, minggu atau lebih lama lagi),
kehilangan sampai dua pertiga dari volumer darah tubuh bisa hanya
menyebabkan kelelahan dan kelemahan atau tanpa gejala sama sekali.
D. KOMPLIKASI
Anemia perdarahan disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Perdarahan hebat akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah

Anemia perdarahan

Page 8

2. Perdarahan hebat kronik (menahun)


- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Ulkus peptikum
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak.
Anemia perdarahan akut pada mulanya terjadi pada anemia ringan yang
mempunyai gejala berupa konsentrasi berkurang, daya tahan tubuh menurun,
sampai yang berat bisa menyebabkan gagal jantung. Anemia pada korban
kecelakaan biasanya terjadi spontan akibat keluarnya darah secara terus
menerus sehingga penurunan sel darah pada tubuh tidak terkedali.Anemia pada
kehamilan dapat memberikan komplikasi pada ibu serta anaknya. komplikasi
pada ibu berupa abortus, kelahiran prematur, waktu bersalin yang
berkepanjangan / lama, perdarahan persalinan, shock dan gagal jantung.
Sedangkan Pada anak bisa berupa prematur, kematian janin, cacat bawaan,
cadangan

besi

yang

kurang,

penurunan

kecerdasan,

terganggunya

perkembangan koordinasi mental maupun motorik serta mempengaruhi emosi


bayi sehingga lebih penakut.
Anemia perdarahan hebat kronik bisa terjadi akibat perdarahan yang berulang
ulang. Keluarnya darah tersebut disebabkan oleh sobeknya pembuluh darah
hemoroidalis yang terjadi barulang-ulang, menyebabkan kekurangan darah
(anemia)

contohnya

pada

penderita

wasir.Beberapa

penyakit

yang

menyebabkan perdarahan yang bisa keluar bersamaan dengan tinja, bisa


disebabkan antara penyakit yang satu dengan yang lainnya berdasarkan
penyebabnya, perdarahan bisa juga disebabkan berdasarkan pada ada atau
tidaknya rasa nyeri.
Beberapa keadaan yang berhubungan dengan perdarahan yang berasal dari
saluran cerna dibagi menjadi:
1. Saluran Cerna Bagian Proksimal

Anemia perdarahan

Page 9

a)

Ulkus peptikum (lambung atau duodenum)


Perdarahan ini dapat dialami oleh semua umur termasuk pada anakanak. Perdarahan terjadi dalam berbagai jenis, mu1ai dari darah yang
keuar secara samar hingga perdarahan berat.

b)

Gasritis erosife
Terjadi pada usia dewasa lebih dari 25 tahun biasanya perdarahan
ringan dan kadang sampai perdarahan hebat.Aspirin dan alcohol sering
mempengaruhi keadaan.Uremia besat dan penyakit hati kronik bisa
mempengaruhi terjadinya perdarahan ini.

c)

Gastritis atrofis
Terjadi pada usia dewasa, lebih dari 25 tahun. Perdarahan ini biasanya
ringan.Sering

dihubungkan

dengan

anemia

pemisiosa,

adanya

autoantibodi, dan derajat kesamaan getah lambung yang berkurang.


d) Varises esophagus
Terjadi pada dewasa dan anak - anak dengan hipertensi portal. Perdarahan
terjadi massif dan secara tiba-tiba

e)

sindroma Mallory - Weiss pada tempat antara lambung dan


esophagus.
Terjadi pada semua umur biasanya pada orang dewasa yang agak tua.
Beratnya perdarahan ini bervariasi,tergantung dari dalam dan tempat
kerusakanya.

f) hernia hiatus, esufagitis

Anemia perdarahan

Page 10

Sering ditemukan pada usia lebih dari 40 lahun. perdarahan ini biasanya
ringan.
2. Perdarahan yang berasal dari usus halus dan usus besar
a. Divertikulum Meckel
Sering ditemukan pada anak dan orang dewasa muda, Perdarahan
sedang. Tinja berwarna merah atau sawo matang disebabkan oleh
ulserasi peptik dan mukosa gastrik yang ektopik.
b. Polip
Bisa terjadi pada semua umur. Perdarahan biasanya ringan, sering
berselang seling antara darah dan tinja.
c. Diare karena infeksi
Bisa terjadi pada semua umur. Perdarahan biasanya ringan, bisa juga
agak berat. Penyebab infeksi bisa karena shige1a, amuba, atau
clostridium difficile.
d. Penyakit inflamasi usus besar ( Crohn, kulitis ulseratif )
Bisa terjadi pada remaja atau orang dewasa yang berumur kurang dari
60 tahun. Perdarahau biasa ringan, bisa juga masif.
e. Penyakit divertikulum
Lebih banyak terjadi pada orang berumur lebih dari 40 tahun.
Perdarahan biasa ringan dan sering berselubung.
f. Malformasi pembuluh darah
Terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Perdarahah biasa ringan,
kadang-kadang mamyebabkan kematiam.

Anemia perdarahan

Page 11

g. Karsinuma
Terjadinya pada orang tua. Beratnya perdarahan dari terselubuug hingga
agak berat.

3. Perdarahan yang berasal dari rektum dan anus


a. Hemoroid atau wasir
Terjadi pada orang dewasa. Perdarahan biasanya ringan. Warna darahnya
merah menyala.
b. Fisura Anerektal
Perdarahan ini terjadi karena robekan di daerah sekitar anus dan rectum,
terjadi pada semua umur. perdarahan biasanya ringan.
Perdarahan yang berdasarkan ada atau tidaknya rasa nyeri. Adanya rasa
nyeri terjadi pada fisura (robekan) dan canal kanal(keganasan pada anal
kanal).sedangkan tidak adanya nyeri bisa dibagi bedasarkan sifat darah :
1. Darah yang bercampur dengan tinja
Tejadi pada kanker kolon atau polyposis ( pertumbuhan jaringan dari
dinding usus atau anus yang menonjol ke dalam usus atau anus)
2. Darah Tinja
Terjadi pada kanker rectum
3. Darah setelah buang air besar
Pada wasir ( hemoroid ) / piles / polyps
4. Darah dan Lendir

Anemia perdarahan

Page 12

Terjadi pada kolitis kronik ( ulseratif ), amuba, tubercular, dan villous


papiloma.
5.

Darah saja

Terjadi pada penyakit di vertikulum

E. Penatalaksanaan
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada
penyebab terjadinya anemia.Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan
adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total
(hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa
ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah
komplit (CBC). Pengobatan tergantung kepada kecepatan hilangnya darah
dan beratnya anemia yang terjadi. Satu-satunya pengobatan untuk kehilangan
darah dalam waktu yang singkat atau anemia yang berat adalah transfusi sel
darah merah. Selain itu, sumber perdarahan harus ditemukan dan perdarahan
harus dihentikan. Jika darah hilang dalam waktu yang lebih lama atau anemia
tidak terlalu berat, tubuh bisa menghasilkan sejumlah sel darah merah yang
cukup untuk memperbaiki anemia tanpa harus menjalani transfusi. Zat besi
yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah juga hilang selama
perdarahan. Karena itu sebagian besar penderita anemia juga mendapatkan
tambahan zat besi, biasanya dalam bentuk tablet.

Anemia perdarahan

Page 13

KESIMPULAN
1. Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas
hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100
ml darah.
2. Anemia karena perdarahan adalah Kehilangan darah dalam jumlah
besar yang akan menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah
dalam darah, sehingga terjadi anemia.
3. Gejala yang di timbulkan akibat anemia sangat bervariasi, gejala
gejala ini meliputi ; badan terasa lelah, lemah, kurang tenaga dan
kepala pusing. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke
ataupun serangan jantung.
4. Pendekatan diagnostic untuk penderita anemia yaitu berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan
penunjang lainnya
5. Anemia perdarahan disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
a) Perdarahan hebat akut (mendadak): kecelakaan,
pembedahan,persalinan, pecah pembuluh darah
b) Perdarahan hebat kronik (menahun) : perdarahan hidung, wasir
(hemoroid), ulkus peptikum, kanker atau polip di saluran
pencernaan, tumor ginjal atau kandung kemih, perdarahan
menstruasi yang sangat banyak.

Anemia perdarahan

Page 14

Daftar Pustaka
www.google.com
www.wordpress.com
welcome to my blog.html
www.wikipedia.com
www.inspirasisehat.com
blog.ilmukeperawatan.com/klasifikasi-anemia.html
www.resep.web.id/tips/anemia-penyebab-gejala-dan-diagnosanya.htm

Anemia perdarahan

Page 15

Anda mungkin juga menyukai