Anda di halaman 1dari 17

http://hortikulturapacitan.

com/peranan-bahan-organik-terhadap-kesuburan-tanah/
A. PENDAHULUAN
Tanah merupakan salah satu komponen sistem produksi tanaman yang sangat
penting untuk diperhatikan dan tanah sebagai sumberdaya lahan utama untuk
produksi
pangan. Berkaitan dengan itu, tanah juga sebagai tempat hidup semua organisme
mulai
dari organisme tingkat rendah (mikrobia) sampai organisme tingkat tinggi
(tanaman).
Sebagai tempat hidup organisme, tanah mempunyai peranan utama untuk
penopang salah
satu faktor penting pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu pemasok unsur
hara
atau makanan. Dengan demikian tanah yang subur artinya tanah yang kaya unsur
hara
yang akan memberikan produksi tanaman yang tinggi. Secara alami tanah dapat
memasok kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman untuk kehidupannya, tetapi
hara
yang ada dalam tanah semakin berkurang jumlahnya akibat diserap terus menerus
oleh
tanaman ataupun hilang terbawa hasil panen atau hilang bersama air limpasan
akibat
curah hujan yang tinggi sehingga unsur hara tersebut harus ditambah dari luar
melalui

pengelolaan hara dalam tanah atau pengelolaan kesuburan tanah. Secara harfiah
kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah sebagai media tumbuh tanaman
untuk
menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tumbuh
tertentu
dan terbatas. Produk tanaman yang dihasilkan dapat berupa buah, biji, daun,
bunga, umbi,
akar, getah, kayu, serat dan lain sebagainya. Sedangkan Notohadiprawiro dkk
(1984)
mentakrifkan kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk berocok tanam,yang
ditentukan
oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi bagian tubuh tanah yang
menjadi
habitat akar-akar aktif tanaman. Lebih lanjut mereka menyebutkan bahwa ada
akar yang
berfungsi menyerap air dan larutan hara, dan ada yang berfungsi sebagai
penjangkar
tanaman.
B.RUMUSAN MASALAH.
1. Apa yang dimaksud dengan biologi tanah?
2. apa saja faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah?
3. apa saja upaya peningkatan produktifitas tanah?
4. Peran Biologi Tanah dan Bahan Organik dalam Kesuburan Tanah

Tujuan Masalah
1.biologi tanah
2. air
3. unsur hara yang esensial
4. Peran Bahan Organik dalam Kesuburan Tanah
5. bahan organik
6. Cara penggunaan bahan organik
7. macam-macam bahan organik
A. Biologi Tanah
Tanah merupakan suatu komponen penting dalam modal dasar pertanian. Sifat,
ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat
kimia,fisika dan biologi tanah.
Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari mahluk-mahluk hidup didalam tanah.
Karena ada bagian-bagian hidup di dalam tanah, maka tanah itu disebut sebagai
Living System contohnya akar tanaman dan organisme lainnya di dalam tanah.
Tanah yang mempunyai nilai produktivitas yang tinggi,tidak hanya terdiri dari
bagian padat, cair dan udara saja, tetapi harus ada jasad hidup yang merupakan
organisme hidup. Sebaliknya aktivitas organism tanah dipengaruhi oleh 3 faktor
yaitu :

a) Iklim organisme tanah lebih banyak ditemui jumlah (populasi) nya dan
keragamannya pada tanah didaerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur
yang tinggi dibandingkan di daerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur
rendah.

b).Tanah Tingkat kemasaman, kandungan hara dan umur tanah dapat


mempengaruhi organisme dalam tanah. Bahteri lebih banyak ditemui pada daerah
yang berkemasaman sedang (normal), sedangkan jamur/cendawan lebih banyak
pada tanah yang kemasaman rendah (masam). Tanah-tanah yang diberi kapur dan
pupuk, umumnya lebih banyak populasi organismenya. Pada tanah perawan,
populasi dan keragaman organisme nya lebih banyak dibandingkan pada tanahtanah tua.

c).Vegetasi pada lokasi tanah-tanah hutan ditemui organism yang lebih banyak
dan lebih beragam dibandingkan pada lokasi padang rumput. Kesuburan Tanah

a. Air
Sekitar 500 gram air diperlukan untuk menghasilkan 1 gram bahan tumbuhan
kering. Sekitar 5 gram atau 1 persen air ini menjadi bagian terpadu dari tumbuhan.
Sisanya hilang melalui stomata pada daun selama penyerapan karbondioksida.
Keadaan atmosfer seperti kelembaban dan suhu nisbi memainkan peran utama
dalam menentukan seberapa cepat air itu hilang dan jumlah air yang diperlukan
tumbuhan.

Karena pada hakikatnya pertumbuhan semua tanaman pertanian akan dibatasi bila
terjadi kekurangan air. Meskipun keadaannya mungkin sementara dan tanaman
tidak dalam bahaya kematian, kemampuan tanah untuk menahan air terhadap gaya
tarik bumi menjadi sangat penting kecuali jika air hujan atau irigasi mencukupi.
Keperluan akan pembuangan kelebihan air dari tanah berkaitan dengan keperluan
untuk oksigen.

Tanah yang subur akan memberikan kecukupan air yang seimbang bagi tanaman.
Karena kekurangan maupun kelebihan, keduanya akan menjadi penghambat bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

b. Oksigen
Oksigen mutlak di butuhkan untuk proses pembakaran fisiologis atau respirasi.
Jika dalam pertumbuhannya akar kekurangan oksigen maka respirasi akan
terganggu dan penyerapan bahan-bahan organik yang berasal dari tanah yang
digunakan sebagai bahan dasar fotosintesis akan berkurang sehingga kesehatan
tanaman pun akan menurun.

Akar mempunyai lubang-lubang yang disebut lentisel yang memungkinkan


pertukaran gas. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel akar dan digunakan untuk
pernafasan, sedangkan karbondioksida berdifusi ke dalam tanah. Pernafasan
melepaskan energy yang diperlukan tanaman untuk sintesa dan translokasi
senyawa-senyawa organic dan pengumpulan aktif ion-ion hara untuk melawan
gradient konsentrasi.

Alat Pengukur Kadar Air Tanah

Beberapa tanaman, misalnya padi, dapat tumbuh dalam air tergenang karena
tanaman ini mempunyai struktur morfologi yang memungkinkan difusi intern
oksigen atmosfer ke dalam jarring-jaring akar. Produksi yang berhasil pada
kebanyakan tanaman dalam kultur air memerlukan adanya aerasi pada larutan
tersebut. Perbedaan besar yang terdapat diantara tumbuhan-tumbuhan adalah
dalam hal kemampuannya untuk toleran terhadap kadar oksigen yang rendah.
Tumbuhan yang peka mungkin layu atau mati karena penjenuhan tanah air dengan

air selama sehari. Kelayuan ini diperkirakan terjadi karena pengurangan


permiabilitas sel-sel akar terhadap air, sebagai akibat dari gangguan proses
metabolism karena kekurangan oksigen.

Alat Pengukur Kadar Air

Mikroorganisme aerob, bakteri, aktinomicetes, dan fungi memanfaatkan oksigen


dari atmosfer tanah dan sangat bertanggungjawab terhadap perubahan hara dari
bahan organic menjadi bentuk larut yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan

c. Unsur hara yang Esensial


Unsur-unsur hara dalam tanah pun ikut berperan dalam menentukan kesuburan
tanah.
Paling sedikit ada 16 unsur yang kini dianggap perlu untuk pertumuhan tanaman
berpembuluh. Karbon, hydrogen dan oksigen yang digabungkan dalam rekasi
fotosintesis, diperoleh dari udara dan air. Unsure-unsur ini menyusun 90 persen
atau lebih bahan kering. 13 unsur sisanya, sebagian besar diperoleh dari tanah.
Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang diperlukan dalam
jumlah besar dan disebut unsure-unsur makro. Hara yang diperlukan dalam
jumlah cukup kecil disebut unsure mikro atau perunut (trace element) dan
meliputi mangan, besi, boron, seng, tembaga, molybdenum, dan klor.

Alat uji Kadar Air Tanah

Lebih dari 40 unsur tambahan telah ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa


tumbuhan mengumpulkan unsure-unsur yang tidak penting tetapi mempunyai
pengaruh yang menguntungkan. Contohnya, penyerapan natrium oleh seledri, dan
hasilnya, dalam hal ini, adalah perbaikan dalam rasa.

Kebanyakan hara terdapat dalam mineral dan bahan organic, dan dalam keadaan
demikian tidak larut dan tidak tersedia bagi tumbuhan. Hara menjadi tersedia
melalui pelapukan mineral dan penguraian bahan organic. Memang jarang tanah
yang mampu menyediakan semua unsure penting selama jangka waktu yang
panjang dalam jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang tinggi.
Namun tanah yang subur akan memiliki sebagian besar unsure hara yang
diperlukan oleh tanaman.

KESUBURAN TANAH
Tanah dikatakan subur atau sehat ialah kemampuan tanah yang dapat memerankan
fungsinya secara berkesinambungan sebagai sistem kehidupan utama, ditandai
dengan kandungan unsur biologi yanG merupakan kunci fungsi ekosistem di
dalam batasan penggunaan lahan. Berikut terdapat beberapa pengertian kesuburan
tanah :
Kesuburan tanah adalah Suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur
hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik
fisik, kimia dan biologi tanah (Hardjowigeno, 1995).
Kesuburan tanah adalah kondisi suatu tanah yg mampu menyediakan unsur hara
essensial untuk tanaman tanpa efek racun dari hara yang ada (Foth and Ellis ;
1997).
Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman
yang sangat dalam) melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH 6-6,5,

mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi (maksimum). Kandungan unsur


haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapat pembataspembatas tanah untuk pertumbuhan tanaman (Sutejo.M.M, 2002).
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses biologis (siklus hara, kandungan
hara, stabilitas agregat tanah).

Indikator biologi yang umumnya diamati meliputi:


1 Bahan organik dan Bahan Organik tanah
Bahan organik berperan penting sebagai kunci fungsi tanah, menentukan kualitas
tanah , kapasitas menahan air, kepekaan tanah terhadap degradasi. Bahan organik
juga berperan sebagai sumber (source) atau pengikat (sink) CO2 atmosfer dan
meningkatkan kandungan C dalam tanah. Bahan organik juga sebagai cadangan
utama unsur hara seperti N dalam tanah.

2. Populasi hewan tanah (berapa ekor/ luasan)


Semakin banyak aktivitas dan jenis hewan pada tanah baik yang berda di bawah
dan di permukaan tanah maka dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Kesuburan
tanah semakin membaik bila mana tanah tersebut memiliki berbagai jenis
organisme

dalam

tanah.

Contohnya

cacing

yang

dapat

membantu

menggemburkan tanah dari aktivitasnya membalik tanah dan kotorannya (cascing)


yang dapat menambah bahan organik tanah.

3. Kedalaman efektif perakaran


Apabila semakin dalam sistem perakaran tanaman dalam tanah maka dapat
dikatakan sifat fisik tanah dan agregat-agregat tanah dikatakan baik, sehingga akar
tanaman dapat memperoleh asupan unsure hara yang cukup.
untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari tanaman diperlukan masukan dan
pengelolaan yang tepat, sehingga kemudiaan dikenal istilah Produktivitas
Tanah.
Secara umum, Produktivitas Tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan
tanah untuk memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu sistem pertanaman
pada suatu sistem pengelolaan tertentu.

Aspek pengelolaan yang dimaksud misalnya pengaturan jarak tanaman,

pemupukan, pengairan, pemberantasan hama, penyakit, dll. Jadi untuk dapat


produktif, tanah harus subur, tetapi sebaliknya, tanah yang subur belum tentu
produktif. Termasuk di dalam ukuran produktivitas adalah pengaruh iklim, dan
keadaan serta segi lereng.
Jadi, produktivitas tanah adalah ekspresi faktor, tanah dan bukan tanah, yang
mempengaruhi hasil tanaman.
Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep ekonomi dan bukan sifat
tanah.
hasil tanaman tertentu), dan
3. Tipe tanah.
Kesuburan Tanah dan produktivitasnya saling berhubungan dan berbanding
lurus, jika tanah kesuburannya menurun maka produktivitas lahan tersebut pun
menurun, namun jika kesuburan tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik.
Kesimpulan

Tanah dan produktivitasnya saling berhubungan dan berbanding lurus, jika

tanah kesuburannya menurun maka produktivitas lahan/tanah tersebut menurun,


namun jika kesuburan tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik.

Kesuburan tanah tergantung pada keseimbangan beberapa faktor yaitu air,

oksigen, unsur hara, kondisi fisik, unsur toksik (zat penghambat) dan kandungan
mikroorganisme

Produktivitas Tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk

memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu sistem pertanaman pada suatu
sistem pengelolaan tertentu

Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep ekonomi dan bukan sifat

tanah. Tiga hal yang terlibat: 1. Masukan (sistem pengeloalaan khusus), 2


keluaran (hasil tanaman tertentu), dan 3. Tipe tanah.

Peran Bahan Organik dalam Kesuburan Tanah


bahan organik
Bahan organik adalah bahan-bahan yang dapat diperbarui, didaur ulang, dirombak
oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur-unsur yang dapat digunakan oleh
tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang
yang sebagian telah mengalami pelapukandan pembentukan kembali.Bahan
organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan
jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap
sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau
binatang.

Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang,
ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses
fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik
tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida,
seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin.
Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam
bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang
terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan
mengalami

dekomposisi

dan

akan

terangkut

ke

lapisan

bawah

serta

diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi
sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.
Bahan organik berperan penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman. Peran bahan organik adalah meningkatkan
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah,meningkatkan kemampuan tanah
memegang

air,meningkatkan

pori-pori

tanah,

dan

memperbaiki

media

perkembangan mikroba tanah.


Selain itu bahan organik sangat berpengaruh terhadap perubahan sifat-sifat tanah,
yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan
pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat
tanah yang stabil. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat
menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan.
Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat
menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil.
Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori
tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.

Tanah berkadar bahan organik rendah berarti kemampuan tanah mendukung


produktivitas tanaman rendah. Hasil dekomposisi bahan organik berupa hara
makro (N, P, dan K), makrosekunder (Ca, Mg, dan S) serta hara mikro yang dapat
meningkatkan kesuburan tanaman. Hasil dekomposisi juga dapat berupa asam
organik yang dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. Dalam jangka
panjang pemberian bahan organic dapat meningkatkan pH tanah, hara P, KTK
tanah dan hasil tanaman, serta dapat menurunkan kadar Al, Fe, dan Mn.
cara penggunaan bahan organik
Bahan organik yang tersedia di lapang dapat digunakan secara langsung di
lapangan atau dibuat kompos terlebih dahulu. Setelah terdekomposisi, jerami
disebarkan diantara barisan tanaman padi. Di lapang proses dekomposisi dapat
terjadi dengan sendirinya. Saat ini proses tersebut dapat dipercepatdengan
penambahan bakteri pengurai.
Bahan organik sisa hasil panen seluruhnya dapat dikembalikan sebagai bahan
organik. Pengembalian jerami 5 t/ha setiap musim tanam, setelah musim kedua
dan seterusnya dapat menggantikan semua pupuk KCl. Pemberian kompos 5 t/ha
meningkatkan kandungan air tanah pada tanah subur.
Bahan organik sisa hasil panen yang belum terdekomposisi diberikan pada saat
pengolahan tanah pertama. Diharapkan pada saat tanam sudah terdekomposisi.
Jika diberikan pada saat tanam akan terjadi persaingan hara antara tanaman dan
mikroorganisme perombak, sehingga tanaman kelihatan kuning. Bahan organik
terdekomposisi, seperti kompos dan pupuk kandang dapat diberikan seminggu
sebelum tanam. Jerami padi yang telah melapuk dapat diberikan diantara tanaman
dalam barisan tanaman padi saat fase pembentukan anakan cepat.
Macam- Macam Bahan Organik
Pupuk Hijau
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke
dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia
Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah).

Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap
haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen
dari udara. Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain :
mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
mencegah adanya erosi
dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan
gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk
anorganik.Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu :
tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air
pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat
mengundang hama ataupun penyakit
dapat menimbulkan persaingan dngan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan
hara
pada pola pertanaman tumpang sari.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan,
seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak
tercmpur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya
timbunan sampah yang menggunung serta megurangi polusi dan pencemaran di
perkotaan.
Kompos meningkatkan struktur tanah sehingga mempermudah pengolahan tanah,
tanah pasiran menjadi lebih kompak dan tanah lempung dapat menjadi gembur.
Selain itu kompos juga mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk
peningkatan pengikatan hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman.

Kompos menyediakan hara baik makro maupun mikro mineral. Kebutuhan hara
makro mineral tanaman, seperti N, P, K, Ca dan Mg didalam kompos berada
dalam bentuk tersedia bagi tanaman karena proses dekomposisi. Hara-hara mikro
mineral yang juga terkandung dan dibutuhkan oleh tanaman seperti Fe, S, Mn, Cu,
Zn, B, Mo, Si dan trace mineral lainnya yang dalam jumlah sedikit tapi
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
Kompos banyak mengandung mikroorganisme (fungi, aktinomicetes, bakteri dan
algae) yang berfungsi untuk proses dekomposisi lanjut terhadap bahan organik
tanah. Dengan ditambahkannya kompos didalam tanah, tidak hanya jutaan
mikroorganisme yang ditambahkan kedalam tanah, akan tetapi mikroorganisme
yang ada didalam tanah juga terpacu untuk berkembang biak. Selain itu aktifitas
mikroorganisme didalam tanah juga menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan
seperti auksin, giberellin dan sitokinin yang dapat memacu pertumbuhan dan
perkembangan akar-akar rambut sehingga daerah pencarian unsur-unsur hara
semakin luas.
Pupuk Kandang
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk
karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan
peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian
organik.
Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk
organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu :
Pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik
yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur
tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. Penambahan
pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan poduksi pertanian. Hal ini

disebakan tanah lebih banyak menahan air lebih banyak sehingga unsur hara akan
terlarut dan lebih mudah diserap oleh bulu akar.
Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting
unuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat
pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br,
dan lain-lain.
Pupuk kandang banyak mengandung mikrooganisme yang dapat membantu
pembentukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang
berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang
sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak
dapat digantikan oleh pupuk lain.
Pupuk Cair
Pupuk oganik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk
anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu
banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.Bahan baku pupuk cair dapat
berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai
pupuk cair.Penggunaan pupuk cair dapat memudahkan dan menghemat tenaga.
Keuntungan pupuk cair antara lain :
pengerjaan pemupukan akan lebih cepat
penggunaanya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga dapat
menjaga
kelembaban tanah
aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah dan
pemberantas
penggangu tanaman.

Jenis tanaman pupuk hijau yang sering digunakan untuk pembuatan pupuk cair
misalnya daun johar, gamal, dan lamtorogung
kompos 4

Bahan organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna


tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan
populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan
aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Beberapa mikroorganisme
yang beperan dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri dan
aktinomisetes.
Di samping mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan dalam
dekomposi bahan organik antara lain yang tergolong dalam protozoa, nematoda,
Collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah ini berperan dalam proses humifikasi
dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan ikut bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan struktur tanah (Tian, G. 1997). Mikro flora dan fauna tanah ini
saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan organik, kerena bahan
organik menyediakan energi untuk tumbuh dan bahan organik memberikan
karbon sebagai sumber energi.
Pengaruh positip yang lain dari penambahan bahan organik adalah
pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman. Terdapat senyawa yang mempunyai
pengaruh terhadap aktivitas biologis yang ditemukan di dalam tanah adalah
senyawa perangsang tumbuh (auxin), dan vitamin (Stevenson, 1982). Senyawasenyawa ini di dalam tanah berasal dari eksudat tanaman, pupuk kandang,
kompos, sisa tanaman dan juga berasal dari hasil aktivitas mikrobia dalam tanah.
Di samping itu, diindikasikan asam organik dengan berat molekul rendah,
terutama bikarbonat (seperti suksinat, ciannamat, fumarat) hasil dekomposisi
bahan organik, dalam konsentrasi rendah dapat mempunyai sifat seperti senyawa
perangsang tumbuh, sehingga berpengaruh positip terhadap pertumbuhan
tanaman.

Bahan organik sangat berpengaruh besar terhadap kesuburan tanah di


suatu lahan , kaerna dengan adanya bahan organik maka tanaman yang di tanam
akan mendapatkan suplai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.

http://ilmutanah-kamahitauntan.blogspot.co.id/2015/11/peranan-biologi-tanahdan-bahan-organik.html
http://mc-tester.com/kesuburan-tanah-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya/
http://ade12forest.blogspot.co.id/2013/03/tanah-dan-produktivitasnya.html

Anda mungkin juga menyukai