Anda di halaman 1dari 30

DIVISIO PINOPHYTA

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Phanerogamae
yang diampu oleh
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M. Pd.
Dr. Hj. Siti Sriyati, M. Si.
Dr. Topik Hidayat, M. Si.

oleh :
Kelompok 7
Fathimah Nurul Afifah

1406131

Fiqa Islamiati

1400383

Gita Sonya

1405942

Nina Yuli

1406540

Nisrina Avhiasyifa

1403639

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016

I.

Judul
Divisio Pinophyta

II.

Tujuan
1. Untuk menemukan ciri-ciri division Pinophyta
2. Untuk menemukan urutan keprimitifan/kemajuan anggota-anggota familia dalam divisio
Pinophyta
3. Untuk mengetahui spesies-spesies yang terdapat pada familia dalam divisio Pinophyta.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri yang tampak pada spesies yang tergolong
Pinophyta.
5. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi Pinophyta.

III.

Tinjauan Pustaka
Jumlah tumbuhan biji yang sekarang ada dibumi ini kurang lebih
170.000 jenis tumbuhan telah diketahui melebihi dari setengah jumlah
kekayaan flora dunia yang ditaksir seluruhnya yaitu 300.000, yang mana
sebagian besar diantaranya adalah merupakan tumbuhan berbiji sehingga
zaman sekarang ini disebut zaman tumbuhan berbiji. (Tjitrosoepomo,
2013)
Tumbuhan berbiji digolongkan kedalam divisio. Divisio tumbuhan berbiji
dibedakan dalam 2 anak divisio, yaitu : tumbuhan berbiji terbuka
(Pinophyta/Gymnospermae)

dan

tumbuhan

berbiji

tertutup

(Magnoliospermae/Angiospermae). (Tjitrosoepomo, 2013)


Perbedaan ciri Perbedaan Pinophyta dengan Magnoliophyta sehingga
dikelompokkan pada division yang berbeda :
Tabel 6.1 Perbedaan Pinophyta dengan Magnoliophyta
Tumbuhan
Habitus

berbiji

terbuka

Tumbuhan

berbiji

tertutup

(Pinophyta)
(Magnoliophyta)
Herba, liana, semak, perdu, Terna, semak, perdu, pohon
atau pohon

Akar System akar tunggang

System

Batang Tegak lurus, bercaang-cabang

akar

serabut

dan

tunggang
Bermacam-macam,

bercabang-cabang atau tidak


Daun Jarang berdaun lebar, jarang Kebanyakkan berdaun lebar,
bersifat majemuk
System

pertulangan

tunggal

atau

dengan

komposisi

Beraneka

ragam

pertulangan.
Bunga Bunga sesungguhnya belum Bunga ada,
atau

sporofil

terpisah-pisah, sporofil

membentuk

yang

tidak beraneka ragam

banyak ragam

ada,

majemuk

system

tersusun

dari

plus

bagian-bagian

buah) Makrosporofil

(daun

strobilus lain.

jantan dan betina


Makrosporofil
dengan

(daun
bakal

biji buah)membentuk badan yang

(makrosporangium

)yang disebut putik dengan bakal

tampak menempel padanya.


Makro

dan

biji

didalamnya

(tidak

mikrosporofil nampak)

terpisah

Makro

sporofil

mikrosporofil

dan

(benang

sari)

terpisah atau terkumpul pada


satu bunga.
Penyerbuk Hamper selalu dengan cara Bermacam-macam
an anemogami

(autogamy,

anemogami,

Serbuk sari jatuh (pada tetes hidrogami, zoidiogami, dll.)


penyerbukan/mikrofil)

Serbuk sari jatuh pada kepala

langsung pada bakal biji

putik

Jarak

waktu

penyerbukan

antar
sampai Jarak

pembuahan relative panjang.

waktu

penyerbukan
pembuahan

antar
sampai

relative

lebih

kelamin

jantan

pendek
berupa Sel, kelamin jantan berupa

spermatozoid

yang

masih inti sperma (inti generative)

Sel Sel
kelamin

jantan bergerak aktif


yang tidak bergerak aktif
Anatomi Akar dan batang berkambium, Ada yang berkambium, ada
selalu

mengadakan yang tidak, ada yang menebal

pertumbuhan sekunder.

sekunder, ada yang tidak.


Berkas

Berkas

pembuluh

pembuluh pengangkutan

pengangkutan

ada

yang

kolateral kolateral terbuka, ada yang

terbuka

kolateral tertutup, ada yang


bikolateral

Xylem terdiri

atas

trakeida Xylem etrdiri atas trakea dan

saya.

trakeid.

Floem tanpa sel-sel pengiring.

Floem

dengan

sel-sel

pengiring.
Dikutip dari Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) (Tjitrosoepomo,
2013)
Pinophyta berasal dari kata Pinos yang artinya minum dan Phyton yang
artinya tumbuhan. Jadi Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang serbuk
sarinya masuk keruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes
penyerbukan.

Pinophyta

dapat

disebut

juga

Gymnospermae.

Istilah

Gymnospermae disarankan pada bijinya yang terbuka atau telanjang dimana


ovulum tidak terbungkus daun buah kerpel.(Satiti, 2012).

Gambar 6.1 Penampang Biji Pinophyta


(Laubner, 2012)

A. Siklus hidup Pinophyta (Mulyadi, 2015)


1. Untuk membuahi betina, jentan merilis strobilus serbuk sari yang
ditiup angin ke strobilus betina
2. Gamet betina yang dibuahi (zigot) berkembang menjadi benih
3. Benih menetas dan keluar dari strobilus ke tanah
4. Benih berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman
5. Ketika dewasa, tanaman Pinophyta strobilus kembali tumbuh

Gambar 6.2 Siklus Hidup Pinophyta


(Anang, 2010)
B. Pengklasifikasian Pinophyta: (Lestariayu, 2015)
1. Anak divisi Cycadophytina
Tumbuhan menyerupai tumbuhan palem atau tumbuhan pakupakuan, kayu lunak, tanpa trakea; strobilus jantan sederhana; Ovul
dengan satu integument. Cycadophytina terdiri dari tiga kelas, yakni
Lyginopteridopsida (paku biji), Bennettiopsida dan Cycadopsida. Di
antara ketiga kelas tersebut hanya Cycadopsida yang masih survive,
sementara kedua kelas lainnya sudah punah.
a. Kelas Cycadopsida
Tumbuhan menyerupai palem atau tumbuhan paku, hidup pada
periode Triassic (zaman mesozoik) sampai sekarang. Daun majemuk

pinnatus, membentuk mahkota pada ujung batang, batang dengan


empulur dan korteks yang padat, ada saluran resin. Tumbuhan
dioecius; biji terdapat pada megasporofil yang bergabung dalam
strobilus kecuali pada Cycas dimana rmegasporofil tersusun spiral
pada batang seperti halnya daun; mikrosporofil tersusun dalam
strobilus jantan.
2. Anak divisi Pinophytina
Tumbuhan dengan daun tunggal, kayu tidak mempunyai trakea, relative
padat, mikrostrobilus tunggal; ovule dengan satu integument. Pinophyta
terdiri

dari

kelas

yaitu:

kelas

Ginkgoopsida,

Cordaitopsida,

dan

Coniferopsida.
a. Kelas Ginkgoopsida (Ginkgo)
Pohon,

hidup

pada

periode

Permian

sampai

sekarang.

Daun

berbentuk tali atau kipas, tulang daun dikhotomis, dioecious, ovul 2-10,
mikrostrobili serupa spika. Satu-satunya jenis yang masih hidup adalah
Ginko biloba.
b. Kelas Coniferopsida (Conifers)
Umumnya berupa pohon, berupa semak, hidup pada periode
Pennsylvanian sampai sekarang, biasanya selalu hijau; daun berbentuk
sisik atau bentuk jarum; strobilus jantan dengan sporangia pada
permukaan abaxial dari mikrosporofil; strobilus betina dengan ovul
memipih menempel pada permukaan atas sisik ovul yang dilindungi
oleh suatu braktea.
3. Anak divisi Gnetophytina
Merupakan tumbuhan Gymnospermae yang problematik denga sifatsifat morfologi yang menarik. Strobilus jantan maupun strobilus betina
majemuk, embrio dengan 2 cotyledon.
4. Anak Divisi Cycadophytina
a. Suku Cycadaceae
Anak divisi : Cycadophytina

Kelas

: Cycadopsida

Bangsa
Suku

: Cycadales
: Cycadaceae (Pakishaji-Pakisahajian)

Pohon atau perdu yang menyerupai palem, jarang bercabang,


kadang-kadang berumbi (Zamia, Bowenia, Stangeria), empulur besar,
pada kulit batang terdapat saluran-saluran resin. Daun majemuk
pinnatus, terkumpul di ujung batang membentuk mahkota (roset
batang), daun muda menggulung seperti daun paku-pakuan. Tumbuhan
diocious, unisexual, strobili terletak terminal. Strobilus jantan terdiri dari
banyak mikrosporofil (stamen) yang tersusun spiral, masing-masing
membawa mikrosporangia (kantung sari) pada permukaan bawah,
mikrospora (serbuk sari) halus. Megasporofil (carpel) dari strobilus
betina tersusun lepas satu sama lain (Cycas) atau bersatu pada marga
lain, setiap makrosporofil membawa 2 atau lebih ovule dipinggirnya. Biji
biasanya serupa drupa.
Suku ini terdiri dari 10 marga dan 100 jenis, tersebar didaerah tropis
dan subtropics, terutama di Mexico, India Barat, Amerika Selatan,
Australia, dan Afrika Selatan. Satu marga (Zamia) terdapat di Amerika
Utara. Banyak jenis ditanam sebagai tanaman hias, beberapa jenis
menghasilkan tepung dari empulur batang atau biji muda yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan. Daun beberapa Cycadaceae
diperdagangkan, dan beberapa jenis mengandung racun.
Contoh jenis:
Cycas rumhii Miq. (pakis haji,) C. circinalis L., C. revolute Thunb.
(pakis jepang), akarnya bersimbiosis dengan alga biru (Anabaena) yang
mengikat nitrogen dari udara., C.siamensis Miq (paku), hiasan.

Gambar 6.3 Megasporofil


(Laubner, 2012)
5. Anak Divisi Pinophytina
a. Suku Ginkgoaceae
Anak divisi

: Pinophytina

Kelas

: Ginkgoopsida

Bangsa

: Ginkgoales

Suku

: Ginkgoaceae

Pohon terdapat saluran resin. Daun tersebar, berbentuk kipas, sering


bercangap dua, tulang daun dikhotomis. Tumbuhan dioecious, strobilus
jantan keluar dari ketiak daun, tanpa braktea, membawa banyak
sporofil, setiap mikrosporofil membawa 2 mikrosporangia; ovula banyak
terdapat pada batang yang pendek terdiri dari pasangan-pasangan
yang bertangkai (satu dari setiap pasang sering gugur), setiap ovul
dengan

semacam

kerah

pada

dasarnya

(kemungkina

sisa

dari

megasporofil), biji serupa drupe dengan integument luar berdaging dan


integument dalam keras.
Suku ini meruapakan monogeneric Ginko dan 1 jenis yaitu Ginko
biloba L., berasal dari Cina, sekarang banyak ditanam di taman-taman
atau pinggir jalan di Jepang, Eropa dan Amerika.
b. Bangsa Coniferales
Kelas

: Coniferopsida

Bangsa

: Coniferales

Pohon, perdu, hidup pada periode Carboniferous sampai sekarang.


Daun seperti jarum, berupa sisik sampai linear atau lebar; mikrosporofil
tunggal, berupa kerucut, megastrobili majemuk, sering berupa kerucut.
Terdiri

dari

suku

yaitu

Pinaceae,

Taxodiaceae,

Cupressaceae,

Podocarpaceae, Cephalotaxaceae dan Araucariaceae. Dalam materi ini


tidak dibahas tentang Cephalotaxaceae.
1) Suku: Pinaceae (Tusam-tusaman)
Pohon, jarang perdu, mempunyai saluran resin. Daun umumnya
selalu hijau (sedikit marga yang bersifat deciduous), tunggal, bentuk
jarum atau linear, tersebar, dua daun dalam satu ikatan. Tumbuhan
monoecious, strobilus jantan axillar atau terminal pada cabang
pendek dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun
spiral, masing-masing dengan 2-6 mikrosporangia; strobilus betina
axillar atau terminal membawa sejumlah sisik-sisik ovula yang
tersusun spiral, setiap sisik ovul membawa 2 ovul pada permukaan
atasnya; strobilus betina yang masak tumbuh, menjadi conus
(kerucut) yang mengeras dan berkayu. Biji biasanya bersayap,
embrio dengan 2-15 kotiledon.
Suku ini terdiri dari 10 marga dan 250 jenis, tersebar dibelahan
bumi utara dan selatan, samapai ke Sumatera, Jawa, Amerika dan
India Barat. Pinaceae mempunyai kepentingan ekonomi, sperti
penghasil kayu (bangunan dan industri kertas), pulpwood, bahanbahan kimia seperti turpentine, resin, minyak esensil, serta sebagai
tanaman hias, juga sering dipakai untuk reboisasi.
Contoh jenis:
Abies balsamena Miller., penghasil bahan kanada balsam. Pinus
merkusii Jungh. & De Vriese (pinus, tusam), P. insularis Endl., 3 daun
dalam satu ikatan, P. silvestris L.

Gambar 6.4 Pinaceae


(Laubner, 2012)

2) Suku: Taxodiaceae
Pohon, umumnya tanpa saluran resin pada batang. Daun bentuk
sisik atau jarum, persisten atau deciduous. Tumbuhan monoecious;
strobilus jantan kecil, tersusun serupa bulir; strobilus betina
berkayu, bulat, terletak terminal, sporofil dengan 2-9 ovula; braktea
dan sisik ovula bersatu sebagian atau seluruhnya. Biji dengan 2-3
sayap, embrio dengan 2-9 kotiledon.
Suku ini terdiri dari 10 marga dan 16 jenis, tersebar dari Asia
Timur, Tasmania, dan Amerika Utara. Beberapa jenis sebagai
tanaman hias, dan dikenal sebagai kayu yang tahan terhadap
pembusukan atau kerusakan karena serangan rayap atau jamur.

Contoh jenis

Cunninghamia

lanceolata (Lamb)

Hook.,

hiasan Taxodium

distichum (L.) Rich


Suku

: Cupressaceae

Pohon, perdu, umumnya mengandung resin. Daun kecil, berupa


sisik, berhadapan atau berkarang 3, selalu hijau. Tumbuhan
monoecious, jarang dioecious; strobilus jantan kecil, terminal pada
cabang

pendek

dengan

2-24

mikrosporofil

yang

tersusun

bersilangan atau dalam lingkaran, terdapat braktea pada setiap


strobilus;

mikrosporofil

melebar

membentuk

sisikyang

besar,

dengan 2-7 mikrosporangia pada sisi bawah; strobilus betina kecil,


terminal, dengan sejumlah sisik-sisik (makrosporofil) yang tersusun
bersilangan atau dalam lingkaran, setiap sisik dengan 1-20 ovula;
strobilus betina yang masak berkayu (Thuja, Cupressus) atau
berdaging (Juniperus). Biji tidak bersayap atau dengan 2-3 sayap,
embrio dengan 2 kotiledon.
Suku ini terdir dari 19 marga dan 130 jenis, tersebar luas
diseluruh dunia. Contoh jenis:
Cupressus sempervirens L., Junniperus chinensi L., hisan, kayu
wangi, J.communis L., buah untuk pembuatan minuman keras
jenever, Thuja occidentalis L., penghasil minyak cedar, Thuja
orientalis L.
3) Suku : Podocarpaceae (Jemuju-jemujuan)
Pohon atau perdu. Daun tersebar, berhadapan atau tersusun
spiral, berbentuk sisik, jarum atau lanset. Pada Phyllocladus, daun
tereduksi dan terdapat filokladium/kladodium, yaitu cabang yang
berubah bentuk dan fungsinya menjadi seoerti daun. Tumbuhan
umumnya dioecious, strobilus terletak di ketiak daun; strobilus
jantan dengan banyak mikrosporofil yang tersusun spiral, setiap
mikrosporofil dengan sepasang mikrosporangia; strobilus betina

dengan satu ovula (jarang beberapa) yang diliputi oleh suatu lapisan
sukulen

yang

disebut

epimatium

dan

duduk

pada

suatu

reseptakulum yang terdiri dari sisik-sisik yang bersatu. Biji dapat


seluruhnya diliputi oleh epimatium (Podocarpus) atau sebagaian
tetrtanam pada arilus berbentuk cawan (Phylocladus), embrio
dengan 2 kotiledon.
Suku ini terdiri dari 7 marga dan sekitar 150 jenis, tersebar
terutama dibelahan bumi bagian selatan.
Contoh jenis

Podocarpus amarus Bl. (ki pahit), P. blumei Endl (ki bima), P.


imbricatus

Bl.

(kijemuju),

kayu

bahan

bangunan., P.

polystachyus R.Br (Gambar 5)


4) Suku : Araucariaceae (Damar-damaran)
Pohon, mempunyai saluran resin. Daun tersebar, bentuk jarum
atau lebar. Tumbuhan monoecious atau diecious, strobilus jantan
besar, axillar atau terminal pada cabang-cabang pendek dengan
mikrosporofil bertangkai dan berbentuk sisik, pada bagian bawahnya
banyak (4-16) mikrosporangium yang panjang; strobilus betina besar
terminal

cabang

pendek,

dengan

banyak

makrosporofil

yang

tersusun spiral, masing-masing 1 ovul pada bagian atas (pada


Araucaria diselubungi oleh lidah-lidah yang berlekatan dengan
makrosporofil). Makrosporofil setelah penyerbukan bertambahlah
besar, kaku atau berkayu. Biji dengan embrio 2-4 kotiledon.
Suku ini terdiri dari 2 marga, yaitu Agathis, tersebar di Indocina
sampai Selandia Baru, dan Araucaria yang tersebar di Amerika
Selatan dan Negara-negara sekitar Pasifik Selatan.
Contoh jenis:
Agathis dammara (Lamb.) L.C.Rich. (dammar, gambar 6) A.
australis

Steud. Araucaria

heterophylla (Salisb) Franco, hiasan.

cunninghamii D.

Don., A.

6. Suku Gnetaceae
Anak divisi

: Gnetophytina

Kelas

: Gnetopsida

Bangsa

: Gnetales

Suku

: Gnetaceae (Belinjo-belinjoan)

Pohon, perdu atau liana, tanpa saluran resin, pada pembuluh xylem
sudah terdapat trakea, saluran lender terdapat pada floem. Daun tunggal,
berhadapan, bentuk ovatus, elliptic sampai oblongus dengan tulang daun
menyirip. Tumbuhan monoecious; bunga dalam strobilus yang membentuk
panikula, terletak axiilar atau terminal; pada pembungaan terdapat nodusnodus, setiap nodus terdapat braktea-braktea serupa sisik terletak dalam
lingkaran dan bersatu membentuk struktur serupa cawan yang disebut
kupula;pada strobilus jantan, di atas kupula terdapat sejumlah bungabunga jantan yang tersusun spiral; setiap bunga jantan mempunyai badan
serupa perigonium berbentuk corong yang didalamnya terdapat 1 stamen
dengan 2 anther mikrosporangia;pada strobilus betina di atas kupula
terdapat 1 lingkran bunga bunga betina yang sebagian besar fertile,setiap
bunga betina mempunyai 1 ovul yang d bungkus oleh perianthium yang
berdaging ,ovul dengan 2 integumen yang membungkus neselus,setiap
integumen terbuka pada bagian apeks;setelah biji masak,integument luar
mengeras.embrio dengan 2 kotiledon.
Suku

ini

merupakan

monogenericgnetumdan

sekitar

30

jenis,tersebar di daerah tropis.suku ini mempunyai kepentingn ekonomi


cukup tinggi, yaitu biji di buat dan gurih, daun muda dan biji untuk
sayur,kulit kayu di buat benang jala dan sebagian bahan pembuat kertas.
IV.

Alat dan Bahan


Tabel 4.1. Bahan
Nama Alat
Batang, daun, dan
strobilus Cycas rumphii

Jumlah
1

V.

Batang, daun, dan


strobilus Pinus merkusii
Batang, daun, dan
strobilus Araucaria sp
Batang, daun, dan
strobilus Cupressus sp
Batang, daun, dan
strobilus Podocarpus sp
Batang, daun, dan
strobilus Gnetum gnemon
Batang, daun, dan
strobilus Agathi alba
Tabel 4.2. Alat

Nama Bahan
Koran
Mikroskop monokuler
Kaca pembesar
Jarum bertangkai
Kaca objek dan kaca
penutup
Aquades dalam botol
berpipet

Jumlah
4 lembar

1
1
1
1
1

1
1
1
1

Cara Kerja

Diagram Alur 5.1. Cara Kerja Pengamatan Divisio Pinophyta

VI.

Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Skala Filogeni Tumbuhan pada Divisio Pinophyta
No

1.
2.
3.
4.

Ciri

Habitus
Batang
Pola Percabangan
Daun
Jenis Daun

5.

Tepi Daun
Duduk Daun

6.

Pertulangan Daun

7.

Keadaan Daun Muda

8.

Strobilus
Letak strobilus jantan
Letak strobilus betina
Makrosporofil
Jumlah
Letak
Mikrosporofil
Jumlah
Letak
Jumlah biji/karpel
Keterbukaan bakal biji
Kelamin tumbuhan
Umur tumbuhan

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Taxa
Skor
Araucaria
sp.
1
Pohon
1
Berkayu
3
Monopodial

1
1
3

Pohon
Berkayu
Monopodial

1
1
3

Tunggal
partitus
Berbagi
Tersebar

Tunggal

Tunggal

3
1

Rata
Tersebar

1
1

1
2,5

Belum
berpola
Tidak
menggulung

Belum
berpola
Tidak
menggulung

Rata
Berhadapan
berseling
Belum berpola

Tidak
menggulung

Cycas rumphii

Skor

Pohon
Berkayu
Monopodial

1
1
3

Tunggal
partitus
Berbagi
Rosset

Craspedodrom
us
Menggulung

Terminal
Terminal

Aksilar
Aksilar

Aksilar
Terminal

Terminal
Aksilar

Banyak
Spiral

1
1

Banyak
Spiral

1
1

Banyak
Spiral

1
1

Beberapa (8)
Berkarang

3
5

Banyak
Spiral
Beberapa
Terbuka
Dioeceus
Tahunan

1
1
3
1
5
1

Banyak
Spiral
1-4 (Dua)
Agak terbuka
Monoeceus
Tahunan

1
1
5
3
1
1

Banyak
Spiral
1-4 (Dua)
Agak terbuka
Dioeceus
Tahunan

1
1
5
3
5
1

Banyak
Spiral
Beberapa (8-15)
Agak terbuka
Monoeceus
Tahunan

1
1
3
3
1
1

3
5

Pinus
mercusii
Pohon
Berkayu
Monopodial

Skor

Cupressus sp.

Skor

15. Jumlah
sporangium/mikrosporofil
Total

Banyak

1 sampai 2
(Dua)

37

No Ciri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Habitus
Batang
Pola Percabangan
Daun
Jenis Daun
Tepi Daun
Duduk Daun
Pertulangan Daun
Keadaan Daun Muda

Strobilus
Letak strobilus jantan
Letak strobilus betina
9. Makrosporofil
Jumlah
Letak
10. Mikrosporofil
Jumlah
Letak
11. Jumlah biji/karpel
12. Keterbukaan bakal biji
13. Kelamin tumbuhan

Banyak

43

Banyak

37

38,5

Podocarpus sp.
Pohon
Berkayu
Monopodial

Skor
1
1
3

Taxa
Gnetum gnemon
Pohon
Berkayu
Monopodial

Skor
1
1
3

Agathis alba
Pohon
Berkayu
Monopodial

Skor
1
1
3

Tunggal
Rata
Tersebar
Belum berpola
Tidak
Menggulung

1
1
1
2
5

Tunggal
Rata
Berhadapan
Brachidodromus
Tidak menggulung

1
1
3
5
5

Tunggal
Rata
Berhadapan
Belum berpola
Tidak menggulung

1
1
3
2
5

Aksilar
Aksilar

Aksilar
Aksilar

Aksilar
Terminal

Sedikit (2)
5
Hampir berkarang 4

Banyak
Berkarang

1
5

Banyak
Spiral

1
1

Banyak
Spiral
1-4 (Dua)
Hampir tertutup
Dioeceus

Banyak
Berkarang
1-4 (Satu)
Hampir tertutup
Monoeceus dan Dioeceus

1
5
5
4
3

Banyak
Spiral
1-4 (Satu)
Agak terbuka
Dioeceus

1
1
5
3
5

8.

1
1
5
4
5

14. Umur tumbuhan


15. Jumlah
sporangium/mikrosporofil
Total

Tahunan
1-2 (Dua)

1
5
51

Tahunan
1-2 (Dua)

1
5
55

Tahunan
Banyak

1
1
39

Tabel 5.2 Karakteristik Tumbuhan pada Divisio Pinophyta


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Karakteristik
Daun berbentuk lembaran
Costa jelas
Berumah satu
Letak strobilus jantan diterminal
Letak strobilus betina di terminal
Daun bertoreh dalam
Makro sporofil
Daun lentur
Oposita decusata
Daun tersebar
Tipe uju ng daun acuminatus
Bangun jarum (acerosus)
Daun berbentuk duri
Ujung daun runcing sehingga tajam
Daun bangun lanset

Ya

Tidak
2,3,4
2,3,4
5,6
2,3,5,6
1,2,4,5,6
3,4,5,6
1
1,2,6
1,2,3,5,6
1,4,6
1,2,3,4,5
1,3,4,5,6
1,2,4,5,6
1,4,5,6
1,2,3,4,6
Keterangan:
1. Cycas rumphii
2. Pinus merkusii
3. Araucaria sp.
4. Cupressus sp.
5. Podocarpus sp.
6. Gnetum gnemon

1,5,6
1,5,6
1,2,3,4
1,4
3
1,2
2,3,4,5,6
3,4,5
4
2,3,5
6
2
3
2,3
5

Daun
berwarna hijau
1,2,3,4,5,6
Daun
berbentuk
lembaran
1,5,6

Daun bertoreh
Cycas rumphii

Bukan
lembaran
2,3,4

Daun tidak
bertoreh
5,6

Duduk daun
tersebar/spiral
Podocarpus
sp.

Diosesus
Araucaria sp.

Duduk daun
berhadapan
Gnetum
gnemon

Monoseus
2,4

Strobilus
jantan di
terminal
Cupressus sp.

Strobilus
jantan di
aksilar
Pinus merkusii

Gambar 5.1 Bagan Konsep Divisio Pinophyta

Bila dilihat dari tingkat kemajuan (dilihat dari skor), dari yang paling primitif sampai yang
paling maju, maka urutannya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Kemajuan Tumbuhan
No.
1.
2.
6.
4.
5.
6.
7.

VII.

Nama Species
Araucaria sp.
Cycas rumphii
Cupressus sp.
Agathis alba
Pinus mercusii
Podocarpus sp.
Gnetum gnemon

Total Skor
37
37
38,5
39
43
51
55

Pertanyaan dan Jawaban


A. Pertanyaan
1.

Adakah perbedaan ukuran dan bentuk Antara strobilus


jantan dan betina pada
a. Cycadaceae
b. Pinaceae
c. Cupressaceae
d. Podocarpaceae
e. Araucariaceae

2.

Dapatkah Anda menemukhan kekhasan ciri yang dimiliki


oleh masing-masing familia dalam hal bentuk dan ukuran daun?

3.

Ciri apakah yang anda gunakan untuk memilah specimen


yang anda amati menjadi dua kelompok?

4.

Berdasarkan dua dalam table dapatkah anda menemukan


sesamaan ciri dari specimen-spesimen anggota suatu familia tertentu?

5.

Berdasarkan data dalam table dapatkah anda membedakan


ciri khas masing-masing familia?

6.

Jika

anda

diberi

satu

specimen

anggota

Pinophyta,

dapatkah anda menentukan termasuk ke dalam familia manakah


specimen tersebut?
7.

Apakah ada kesulitan dalam memberikan skor?

8.

Apakah yang anda lakukan untuk mengatasinya, jika ada


kesulitan?

9.

Spesimen manakah yang memiliki skor paling tinggi?

10.

Familia mana yang paling primitive, dan mana yang paling

maju?
11.

Bagaimana urutan familia dalam ordo Coniferales?

12.

Apakah rata-rata skor anara familia dalam ordo Coniferales

memiliki kedekatan?
13.

Bagaimakah urutan ordo-ordo dalam Pinophyta?

14.

Apakah perbedaan mikrospora pinus dengan Agathis alba?

15.

Bagaimana

anda

dapat

menjelaskan

bahwa

melinjo

termasuk ke dalam Pinphyta, sedangkan jambu mente bukan?


16.

Apakah kesamaan ciri semua anggota kelompok Pinophyta?

B. Jawaban
1.

Perbedaan bentuk dan ukuran strobilus


a. Cycadaceae strobilus betina memiliki 1 karpel dengan sporangium
terbuka, pada setiap karpel berisi beberapa sporangium. Strobilus
jantan memiliki sangat banyak spora dalam satu mikrosporofil.
b. Pinaceae strobilus betina memiliki bentuk yang lebih besar dengan 2
spora bersayap pada stiap makrosporofil, sedangkan pada jantan
strobilus lebih kecil
c. Cupressaceae stroilus betina berbentuk bulat saat belum matang
dan terdiri dari banyak spora pada setiap mikrosporofil, sedangkan
pada strobilus jantan hanya ada dua dalam satu strobilus yang ada
di terminal daun

d. Podocarpaceae bentuk strobilus betina lebih besar dibandingkan


dengan bentuk strobilus jantan
e. Araucariaceae strobilus betina besar tumbuh di terminal daun,
strobilu jantan lebih kecil.
2. Ciri Khas daun
a. Cycadaceae daun besar bertoleh dalam sehingga seperti daun
majemuk
b. Pinaceae daun bertoreh sangat dalam seperti jarum
c. Cupressaceaedaun menumpuk dengan duduk daun berselang seling
berhadapan
d. Podocarpaceae daun memiliki ibu tulang daun yang jelas
e. Araucariaceae daun seperti sisik dengan duduk daun spiral
3. Keberadaan

ibu

tulang

daun,

Pinaceae,

Cupressaceae

dan

Araucariaceae dimasukkan ke dalam goongan daun tak beribu tulang


daun. Sedangkan sisianya dimasukkan ke dalam golongan tumbuhan
dengan tulang daun jelas.
4. Ya, keberadaan ibu tulang daun seperti yang telah disebutkan pada no
sebelumnya
5. Ciri khas masing-masing familia
a. Cycadaceae memiliki megasporofil
b. Pinaceae daun bertoreh dalam seperti jarum
c. Cupressaceae daun pipih menumpuk
d. Podocarpaceae memiliki ibu tulang daun yang jelas dengan duduk
daun berhadapan tak beraturan
e. Araucariaceae daun seperti sisik degan filotaksis oposita dekusata
6. Pohon terdapat saluran resin. Daun tersebar, berbentuk kipas, sering
bercangap dua, tulang daun dikhotomis. Tumbuhan dioecious, strobilus
jantan keluar dari ketiak daun, tanpa braktea, membawa banyak
sporofil, setiap mikrosporofil membawa 2 mikrosporangia; ovula banyak
terdapat pada batang yang pendek terdiri dari pasangan-pasangan

yang bertangkai (satu dari setiap pasang sering gugur), setiap ovul
dengan

semacam

kerah

pada

dasarnya

(kemungkina

sisa

dari

megasporofil), biji serupa drupe dengan integument luar berdaging dan


integument dalam keras. Tergolong ke dalam familia Gyngkoaceae.
7. Ada, hal ini dikarenakan specimen yang tersedia idak lengkap
8. Mencari dari referensi di buku dan internet
9. Gnetum gnemon
10.

Cycadaceae yang paling primitive dan Gnetaceae yang paling

maju
11.

Cupresaceae, Pinaceae, Podocarpaceae

12.

Ya

13.

Cycadales, lalu Coniferales

14.

Mikrosporofil pada Pinus merkusii banyak dengan posisi tersebar

dan merupakan tumbuhan monoceus, sedangkan pada Agathis alba


mikrosporofilnya

banyak

dan

spiral

serta

merupakan

tumbuhan

dioceus.
15.

Gnetum gnemon dalam berkembang biak serbuk sarinya hanya

akan masuk keruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes


penyerbukan hal ini merupakan ciri khas Pinophyta. Sedangkan jambu
mete berkembang biak dengan bunga, ini merupakan ciri khas dari
Divisio Magnoliophyta.
16.

Berhabitus pohon, batang berkayu, percabangan monopodial, dan

serbuk sari masuk ke ruang serbuk selalu melalui penyusutan cairan


pada tetes penyerbukan
VIII.

Pembahasan
Pinophyta atau Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak
palaezoicum. Klasifikasi pada pinophyta dibagi dalam 3 kelas, yaitu:
Cycadopsida
a. Coniferales
b. Gnetopsida

Beberapa tumbuhan Pinophyta yang di identifikasi pada praktikum ini diantaranya seperti
Cycas rumphii, Pinus merkusii, Araucaria sp., Cupressus sp., Podocarpus sp., Gnetum
gnemon, Agathis alba. Spesies-spesies tersebut merupaka perwakilan dari masing-masing
kelas yang terdapat pada division Pinophyta.
Dari hasil skala filogeni yang telah dilakukan selama praktikum tercatat bahwa urutan
keprimitifan / kemajuan anggota-anggota familia dalam divisio Pinophyta dari yang terprimitif sampai ter-modern adalah sebagai berikut :
1. Cycas rumphii
2. Araucaria sp.
3. Cupressus sp.
4. Agathis alba
5. Pinus merkusii
6. Gnetum gnemon
7. Podocarpus sp.
Dengan perolehan total skor terendah pada Cycas rumphii yaitu 37 dan total skor tertinggi
pada Podocarpus sp. yaitu 51. Pada spesies Araucaria sp. dan Agathis alba skor yang di dapat
tidak terlalu jauh karena masih termasuk dalam satu familia yaitu Coniferales, dimana skor
yang didapat hanya terpaut 1 point karena adanya perbedaan pada duduk daun. Pada
Araucaria sp. duduk daunnya tersebar dan pada Agathis alba duduk daunnya berhadapan.
Diantara Araucaria sp. dan Agathis alba terdapat Cupressus sp. dengan perolehan 38,5 yang
sebenarnya berbeda familia dari keduanya tetapi menjadi skor penengah diantarnaya karena
memiliki duduk daun berseling-berhadapan sekingga diperoleh skor 2,5. Hal tersebut
membuktikan bahwa keprimitifan atau kemajuan suatu tumbuhan tidak dapat diukur secara
akurat dengan hanya memprediksi menggunakan familia atau pun bentuknya karena walaupun
berbeda familia tetapi pada dasarnya spesies ketiga tumbyhan tersebut masih termasuk satu
kelas yang sama yaitu corniferales.
Salah satu ciri penting bahwa spesies dari divisio Pinophyta tergolong primitive atau
tidaknya adalah keadaan dau saat muda, dimana pada kebanyakan tumbuhan maju
pertumbuhan daun mudanya tidak menggulung seperti yang terdapat pada tanaman. Pada
Cycas rumphii pertumbuhan daun mudanya menggulung tetapi tetap tergolong tumbuhan
tinggi karena menggulung yang terdapat pada Cycas rumphii tetap terlihat berbeda dari

tumbuhan paku dan memiliki strobilus yang merupana kumpulan dari sorus yang
membuktikan lagi bahwa memang tumbuhan paku dan tinggi terdapat beberapa spesies
transisi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi suatu seriasi baik dalam divisio
Pinophyta itu sendiri atau pun dengan tumbuhan rendah. Karena pada dasarnya suatu yang
hidup merupakan organism yang terus berkembang dan berevolusi sehingga dapat terbentuk
suatu pola seriasi dari keseluruhannya.
Berikut ini penjelasan setiap spesies tumbuhan yang diamati.
1. Cycas rumphii
Cycas rumphii atau lebih dikenal dengan nama pakis haji adalah anggota dari
Cycadopsida. Habitus pada Cycas rumphii adalah pohon, memiliki batang yang berkayu
dengan pola percabangan monopodial. Jenis daun pada Cycas rumphii adalah tunggal partitus
dengan tepi daun yang bebagi, duduk daunnya roset dan pertulangan daunnya
craspedodromus. Keadaan daun muda pada Cycas rumphii menggulung. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan dioceus (berumah dua) dimana alat kelaminnya yakni strobilusnya
terpisah antara jantan dan betinanya. Kedua strobilus tersebut terletak diterminal dengan
strobilus betina lebih besar daripada strobilus jantan. Jumlah makrosporofil dan
mikrosporofilnya banyak dengan letak yang spiral dan keterbukaan bakal biji terbuka. Jumlah
biji/karpel pada tumbuhan ini banyak. Jumlah sporangium atau mikrosporofilnya banyak.
Umur tumbuhan Cycas rumphii tahunan.
2. Pinus mercusii
Pinus mercusii termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus
mercusii mempunyai ciri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan
monopodial, memiliki daun seperti jarum dengan jenis daun tunggal partitus, tepi daun
berbagi dan duduk daun tersebar. Keadaan daun mudanya tidak menggulung. Pertulangan
daun pada tumbuhan ini belum berpola. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu
(monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan. Alat kelaminnya berupa
strobilus, dimana strobilus jantan dan betinya terletak di aksilar, biasanya strobilus betina
lebih besar daripada yang jantannya. Memiliki jumlah makrosporofil dan mikrosporofil
banyak dengan posisi yang spiral. Keterbukaan bijinya adalah agak terbuka. Jumlah biji atau

karpelnya adalah dua. Jumlah sporangium atau mikrosporofilnya dua. Umur tumbuhan Pinus
mercusii adalah tahunan.
3. Araucaria sp.
Araucaria sp. termasuk kedalam kelas Coniferopsida dan familia Araucariacea yang
berhabitus pohom dan memiliki batang yang berkayu dengan pola percabangan monopodial.
Jenis daun tumbuhan ini tunggal menyerupai jarum sama seperti Pinus mercusii namun
ukurannya kecil dan pendek, tepi daun rata serta memiliki duduk daun tersebar. Pertulangan
daunnya belum berpola, serta daun mudanya tidak menggulung. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan dioceus (berumah dua) dimana alat kelaminnya yakni strobilusnya terpisah antara
jantan dan betinanya, dimana letak strobilus jantan di aksilar dan letak strobilus betina di
terminal. Memiliki jumlah makrosporofil dan mikrosporofil banyak dengan posisi yang spiral.
Keterbukaan bijinya adalah agak terbuka. Jumlah biji atau karpelnya adalah satu. Jumlah
sporangium atau mikrosporofilnya banyak. Umur tumbuhan Araucaria sp. adalah tahunan.
4. Gnetum gnemon
Gnetum gnemon termasuk kedalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang
habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial. Jenis
daunnya tunggal dengan tepi yang rata, duduk daunnya berhadapan serta memiliki
pertulangan daun Brachidodromus. Keadaan daun mudanya tidak menggulung. Kelamin pada
tumbuhan Gnetum gnemon ada yang monoceius dan ada juga yang dioceus tetapi lebih
banyaknya yang dioceus. letak strobilus jantan dan letak strobilus betina di aksilar. Memiliki
jumlah makrosporofil dan mikrosporofil banyak dengan letak yang berkarang. Keterbukaan
bijinya sudah hamper tertutup. Jumlah biji atau karpelnya adalah satu. Jumlah sporangium
atau mikrosporofilnya banyak. Umur tumbuhan Gnetum gnemon adalah tahunan.
5. Cupressus sp.
Cupressus sp. atau cemara kipas adalah tanaman yang termasuk kedalam kelas
Coniferales, familia Cupressaceae. Habitus spesies ini adalah pohon berkayu dengan pola
percabangan monopodial. Tumbuhan ini memiliki daun yang bentuknya serupa sisik atau
daunnya tersusun sangat rapat. Termasuk jenis daun tunggal dengan tepi daun rata, duduk
daunnya berhadapan berseling, pertulangan daunnya belum berpola. Keadaan daun mudanya
tidak menggulung. Termasuk tumbuhan yang berumah satu (monoceius), strobilus jantan
terletak di terminal dan strobilus betina terletak di aksilar. Jumlah makrosporofilnya delapan

dan letaknya berkarang, jumlah mikrosporofilnya banyak dan letaknya spiral. Jumlah biji atau
karpelnya delapan sampai dengan limabelas. Dilihat dari keterbukaan bijinya, tumbuhan ini
termasuk yang agak terbuka. Jumlah sporangium atau mikrosporofilnya banyak. Umur
tumbuhan Cupressus sp. adalah tahunan.
6. Podocarpus sp.
Podocarpus sp. termasuk ke dalam familia Podocarpaceae dan kelas Coniferopsida.
Meupakan tumbuhan yang habitusnya pohon yang berkayu dengan pola percabangan
monopodial. Daunnya merupakan daun jenis tunggal dengan tepi yang rata dengan duduk
daun yang tersebar serta belum memiliki pola pertulangan daun. Keadaan daun mudanya tidak
menggulung. Merupakan tumbuhan yang berumah dua (dioceus) dengan strobilus jantan dan
betina yang terpisah namun letaknya sama-sama aksilaris (muncul di bagian tunas aksilar).
Memiliki jumlah makrosporofil sedikit yaitu dua dan letaknya hampir berkarang, memiliki
jumlah mikrosporofil banyak dan letaknya spiral. Jumlah biji atau karpelnya dua. Memiliki
keterbukaan bakal biji hampir tertutup. Jumlah sporangium/mikrosporofilnya dua. Umur
tumbuhan ini adalah tahunan.
7. Agathis alba
Agathis alba termasuk ke dalam familia Araucariaceae. Tumbuhan ini habitusnya pohom
yang berkayu dengan pola percabangan monopodial. Daunnya merupakan daun tunggal
dengan tepi daun rata serta duduk daun berhadapan. Belum memiliki pola pertulangan daun.
Keadaan daun mudanya tidak menggulung. Merupakan tumbuhan yang berumah dua
(dioceus) dimana strobilus jantannya terletak di aksilar dan strobilus betinanya di terminal.
Memiliki makrosporofil dan mikrosporofil yang banyak dengan posisi yang spiral. Jumlah biji
atau karpelnya satu. Dilihat dari keterbukaan bijinya termasuk agak terbuka. Jumlah
sporangium atau mikrosporofilnya banyak. Umur Agathis alba adalah tahunan.
IX.

Kesimpulan
1.

Divisio Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang serbuk


sarinya masuk keruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes
penyerbukan

2.

Cycadaceae merupakan familia yang paling primitive,


sedangkan Podocarpaceae merupakan tumbuhan yang paling maju

3.

Tumbuhan yang diamati adalah dari familia


a. Cycadaceae
b. Pnaceae
c. Cupressaceae
d. Podocarpaceae
e. Araucariaceae

X.

Daftar Pustaka
Lestariayu. (2015). Divisi Pinophyta (Gymnospermae). [Online].
https://lestaryayu16.wordpress.com/2015/02/16/divisi-pinophyta-gymnospermae/. 23
September 2016.
Mulyadi. (2015). Ciri-ciri Pinophyta.[Online]. http://budisma.net/2015/03/ciri-ciripinophyta.html. 23 September 2016.
Satiti. (2012). Gymnospermae (Tumbuhan berbiji Terbuka). [Online].
https://qhoryks.wordpress.com/2012/03/16/gymnospermae-tumbuhan-berbiji-terbuka/. 23
September 2016.
Gambar 6.1 Laubner. (2012). Penampang Biji Pinophyta. [Online}.
http://www.seedbiology.de/evolution.asp. 23 September 2016.
Gambar 6.2Anang. (2010). Siklus Hidup Pinophyta. [Online].
https://meynyeng.wordpress.com/2010/06/01/gymnospermae/. 23 September 2016.
Gambar 6.3 Laubner. (2012). Megasporofil. [Online}. http://www.seedbiology.de/evolution.asp.
23 September 2016.
Gambar 6.4 Laubner. (2012). Pinaceae. [Online}. http://www.seedbiology.de/evolution.asp. 23
September 2016.
Gambar 6.1 Cycas rumphii (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.2 Cycas rumphii (Josef Cycad Perner,2014) . Tersedia : http://www.lli
fle.com/Encyclopedia/PALMS_AND_CYCADS/Family/Cycadaceae/28875/Cycas_rumph
ii_var._seemannii
Gambar 6.3 Cycas rumphii Strobilus jantan (Dokumentasi Pribadi, 2016)

Gambar 6.4 Cycas rumphii Strobilus jantan (Josef Cycad Perner,2014) . Tersedia :
http://www.llifle.com/Encyclopedia/PALMS_AND_CYCADS/Family/Cycadaceae/28875/
Cycas_rumphii_var._seemannii
Gambar 6.5 Cycas rumphii Strobilus Betina(Dokumetasi Kelompok 8, 2016)
Gambar 6.6 Cycas rumphii Strobilus Betina (Josef Cycad Perner,2014) . Tersedia :
http://www.llifle.com/Encyclopedia/PALMS_AND_CYCADS/Family
/Cycadac
eae/28875/Cycas_rumphii_var._seemannii
Gambar 6.7 Pinus merkusii (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.8 Pinus merkusii (Agustin Dian Kartikasari,2015) . Tersedia
www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-embriologi-tumbuhan-pinus-merkusii

http://

Gambar 6.9 Pinus merkusii Stobilus Jantan (Dokumen Pribadi,2016)


Gambar 6.10 Pinus merkusii Stobilus Jantan (Agustin Dian Kartikasari,2015) . Tersedia :
http://www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-embriologi-tumbu han-pinus-merkusii
Gambar 6.11 Pinus merkusii Strobilus Betina (Dokumen Pribadi,2016)
Gambar 6.12 Pinus merkusii Strobilus Betina (Agustin Dian Kartikasari,2015) . Tersedia :
http://www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-embriologi-tumbu han-pinus-merkusii
Gambar 6.13 Araucaria sp.(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.14 Araucaria sp.( Thomas H. Kent, 2010) . Tersedia : http://www.
florafinder.com/Species/MoreInfo.php?picture=Araucaria_heterophylla-124971222F.jpg
Gambar 6.15 Araucaria sp. Strobilus Jantan (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.16 Araucaria sp. Strobilus Jantan (BotMultichillT, 2009). Tersedia :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Starr_080601-5159_Araucaria_ heterophylla.jpg
Gambar 6.17 Araucaria sp. Strobilus Betina(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.18 Araucaria sp. Strobilus Betina
http://waynesword.palomar.edu/ecoph27.htm

(W.P.Armstrong,2001).

Tersedia

Gambar 6.19 Cupressus sp. (Dokumentasi Pribadi, 2016)


Gambar 6.20 Cupressus sp. (Forest & Kim Starr,2006). Tersedia
mons.wikimedia.org/wiki/File:Starr_061225-2937_Cupressus_sp..jpg
Gambar 6.21 Cupressus sp. Strobilus Jantan (Dokumentasi Kelompok 8, 2016)

https://com

Gambar 6.22 Cupressus sp. Strobilus Jantan (Kevin C. Nixon,2006). Tersedia :


http://www.plantsystematics.org/imgs/kcn2/r/Cupressaceae_Chamaecyparis_thyoides_217
22.html
Gambar 6.23 Cupressus sp. Strobilus Betina(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.24 Cupressus sp. Strobilus Betina (Luis Fernndez Garca, 2005). Tersedia :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Thuja-orientalis.jpg
Gambar 6.25 Podocarpus sp. Strobilus Jantan (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar
6.26
Podocarpus
sp.
Jantan
(Dennis
Stevenson,2005).
Tersedia
:
http://www.plantsystematics.org/imgs/dws/r/Podocarpaceae_Podocarpus_sp_10647.html
Gambar 6.27 Podocarpus sp. Betina (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.28 Podocarpus sp. Betina (Kevin C. Nixon, 2004). Tersedia :
http://www.plantsystematics.org/imgs/kcn2/r/Podocarpaceae_Podocarpus_macrophyllus_7
912.html
Gambar 6.29 Gnetum gnemon (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.30 Gnetum gnemon (J.F. Barcelona, 2009) . Tersedia
ages.siu.edu/imgs/pelserpb/r/Gnetaceae_Gnetum_gnemon_14488.html

http://phytoim

Gambar 6.31 Gnetum gnemon Strobilus Jantan (Dokumentasi Pribadi, 2016)


Gambar 6.32 Gnetum gnemon Strobilus Jantan (Dan Nickrent,2006) . Tersedia :
http://phytoimages.siu.edu/imgs/pso/r/Gnetaceae_Gnetum_gnemon_817.html
Gambar 6.33 Gnetum gnemon Strobilus Betina (Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 6.34 Gnetum gnemon Strobilus Betina (.B. Pelser & J.F. Barcelona,2013) . Tersedia :
http://phytoimages.siu.edu/imgs/pelserpb/r/Gnetaceae_Gnetum _gne mon_62604.html
Gambar 6.35 Agathis alba (Dokumentasi Kelompok 8, 2016)
Gambar 6.36 Agathis alba (Wibowo Djatmiko, 2010). Tersedia : https://commons
.wikimedia.org/wiki/Category:Agathis_dammara#/media/File:Agat_damma_10120209868_wlt.jpg
Tabel 1. Tjitrosoepomo. (2013). Perbedaan Pinophyta dengan Magnoliophyta. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai