Anda di halaman 1dari 7

RODA GIGI LURUS

(SPUR GEARS)
1.1 PENDAHULUAN
Pengaruh slip pada roda gigi dapat menurunkan rasio putaran system.
Dalam mesin presisi, yang mana rasio putaran adalah suatu yang penting
(seperti pada mekanisme arloji), maka transmisi daya yang paling tepat
digunakan adalah gear atau toothed wheels (roda gigi). Pada roda gigi, jarak
antara roda gigi penggerak dan yang digerakkan adalah sangat kecil.

Gambar 1: Transmisi roda gigi lurus


Berikut adalah keuntungan dan kerugian penggerak roda gigi dibandingkan dengan penggerak
lain, seperti belt, tali dan rantai:
Keuntungan:
1. Dapat mentransmisikan rasio putaran dengan tepat (pasti)
2. Dapat digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar.
3. Dapat digunakan untuk jarak pusat poros yang kecil.
4. Mempunyai efisiensi yang tinggi.
5. Pemakaiannya lebih handal.
6. Mempunyai layout yang kompak (rapid dan ringkas, seperti gearbox).

Kerugian:
1. Karena proses manufaktur (pembuatan/produksi) dari roda gigi membutuhkan pahat dan
peralatan khusus, sehingga hal itu menjadikan harganya lebih mahal dibanding penggerak
lain.
2. Penyimpangan (kesalahan) dalam pemotongan gigi-gigi dapat mengakibatkan getaran dan
gangguan selama operasi.
3. Roda gigi memerlukan lubrikasi (pelumasan) yang sesuai dan metode penerapan yang
handal, untuk persiapan operasi.
1.2 KLASIFIKASI RODA GIGI
Roda gigi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Menurut posisi sumbu poros.
Sumbu antara dua poros yang mana gerak ditransmisikan adalah:
a. Paralel (sejajar)
b. Bersilangan
c. Tidak bersilangan dan tidak sejajar.

2. Menurut kecepatan keliling roda gigi.


Roda gigi tipe ini dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Kecepatan rendah (dibawah 3 m/s),
b. Kecepatan sedang (antara 3 m/s sampai 15 m/s),
c. Kecepatan tinggi ( diatas 15 m/s).

3. Menurut model kontak gigi.


Dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Kontak gigi eksternal (external gearing)
b. Kontak gigi internal (internal gearing)
c. Rack dan pinion.

Gambar 3. Model kontak gigi

Dalam external gearing, roda gigi dari dua poros berhubungan secara eksternal seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.a. Roda yang terbesar dinamakan spur wheel atau gear dan roda
terkecil dinamakan pinion.
Dalam internal gearing, roda gigi dari dua poros berhubungan secara internal seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.b. Roda yang terbesar dinamakan annular wheel atau gear dan roda terkecil
dinamakan pinion.
Kadang-kadang roda gigi dari poros yang berhubungan secara eksternal dan internal
dengan roda gigi dalam sebuah garis lurus seperti pada Gambar 4. Jenis roda gigi ini dinamakan
rack dan pinion. Roda gigi garis lurus dinamakan rack dan roda.

Keterangan Gambar :
1. Lingkaran kisar (pitch circle). Ini adalah sebuah lingkaran imajiner (khayal) oleh aksi
pengerolan murni, akan memberikan gerak yang yang sebagai roda gigi actual.
2. Diameter pitch circle. Ukuran roda gigi biasanya dikhususkan oleh diameter pitch circle.
Ini dinamakan juga diameter pitch.
3. Permukaan pitch. Adalah permukaan yang ditempatkan pada pitch circle.
4. Addendum. Adalah jarak radial sebuah gigi dari pitch circle ke bagian atas gigi.
5. Dedendum. Adalah jarak radial sebuah gigi dari pitch circle ke bagian bawah gigi.
6. Addendum circle (Lingkaran addendum). Adalah lingkaran melalui bagian atas gigi dan
sepusat (seporos) dengan pitch circle.
7. Dedendum circle (lingkaran dedendum). Adalah lingkaran melalui bagian bawah gigi. Ini
dinamakan juga dengan root circle.
8. Circular pich. Adalah jarak yang diukur pada keliling pitch circle dari sebuah titik dari
salah satu gigi ke titik gigi berikutnya. Biasanya dinotasikan dengan pc.
Secara matematika,
Circular pitch, pc = .D/T
Dimana:

D = diameter pitch circle,


T = jumlah gigi pada roda.

Jika D

dan D adalah diameter dari 2 roda gigi yang berhubungan


2

mempunyai jumlah gigi T dan T , maka:


1
2

9. Diametral pitch. Adalah rasio jumlah gigi terhadap diameter pitch circle dalam
millimeter. Ini dinotasikan dengan Pd. secara matematika dapat ditulis.

10. Module. Adalah rasio diameter pitch circle dalam millimeter terhadap jumlah gigi.
Biasanya dinotasikan dengan m. secara matematika dapat ditulis:

Catatan: seri yang direkomendasikan dari module dalam Standar India adalah 1, 1.25, 1.5,
2, 2.5, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 16, 20, 25, 32, 40, dan 50.

11. Clearance. Adalah jarak radial dari bagian atas gigi terhadap bagian bawah gigi, pada
sebuah roda gigi yang kontak (berhubungan). Sebuah lingkaran yang melalui bagian atas
gigi yang kontak diketahui sebagai clearance circle.
12.

Kedalaman total (total depth). Adalah jarak radial antara

addendum circle dan dedendum circle. Ini sama dengan jumlah


addendum dan dedendum.

Contoh 1:
Keterangan berikut ini dari sebuah roda gigi lurus reduksi tunggal:
Rasio roda gigi = 10 : 1; Jarak antara pusat = mendekati 660 mm; Pinion mentransmisikan daya
500 kW pada putaran 1800 rpm; Addendum = m dengan sudut tekan 22,5 o; tekanan normal yang
diijinkan antara gigi = 175 N/mm lebar. Tentukan:
1. Modul standar yang paling mendekati.
2. Jumlah gigi pada setiap roda.
3. Lebar pinion;
4. Beban pada bantalan dari roda akibat daya yang ditransmisikan.

Penyelesaian:

1. Modul standar yang paling mendekati.


Misalkan : m = modul yang dibutuhkan,
TP = Jumlah gigi pada pinion,
TG = Jumlah gigi pada gear,

DP = diameter lingkaran pitch dari pinion.


DG = diameter lingkaran pitch dari gear.

Jumlah gigi pada pinion minimal adalah:

Kita mengetahui bahwa:

Standar nilai yang paling mendekati dari modul adalah 8 mm, sehingga kita dapat mengambil:
m = 8 mm
2. Jumlah gigi pada setiap roda.
Jumlah gigi pada pinion adalah:

Jumlah gigi pada roda gigi adalah:

3. Lebar pinion,
Torsi yang terjadi pada pinion adalah:

Beban tangensial,

Beban normal pada gigi adalah:

Tekanan normal antara gigi adalah 175 N/mm lebar, sehingga lebar pinion
adalah:

4. Beban pada bantalan dari roda akibat daya yang ditransmisikan.


Kita mengetahui beban radial pada bantalan akibat daya yang ditransmisikan
adalah:

Anda mungkin juga menyukai